HOMEOSTASIS
Asalkata:homeo(yangsama),statis(diam)
HomeostasisadalahKemampuansistemfisiologitubuh
untukmempertahankankeadaandidalam(internal)tubuh
yangrelatifkonstan.
Lingkunganinternaldalamkeadaandinamisyangstabil,
yangterusberubah,tetapikondisioptimaldipertahankan
secarafisiologis
Homeostasis dikontrol oleh sistem syaraf dan endokrin.
Regulasi Homeostasis
1.Reseptor
2.Pusat Kontrol
3.Efektor
-Mekanisme kontrol homeostatik bekerja berdasarkan
prinsip umpan balik.
-Ada dua jenis umpan balik yaitu:
1. Umpan balik negatif : (sebagian besar
dijalankan tubuh)
Perubahansuatufaktor,dikontrolsecara
homeostatisakanmemicuresponyang
berupayauntukmemulihkanfaktortersebutke
normaldenganmenggerakkanfaktorkearah
yangberlawanandariperubahanawalnya.
Cth:mekanismeumpannegatifyangmengatur
kadarglukosadarah(gambardisamping)
2. Umpan Balik Positif
Perubahan pada variabel
terkontrolmemicuresponyang
mendorongkearahyangsama
sepertiawalperubahansehingga
perubahansemakinkuat.Umpan
balikpositiflebihjarangterjadi,
namunumpanbalikinijuga
berperanpentingdalamkeadaan
tertentu.
Cthgbr:mekanismeumpanbalikpositifpadapartus
contoh lain umpan balik homeostasis
Contoh lain umpan balik
negatif :
Pelepasan hormon TSH
Pelepasan hormon ADH
Pengaturan temperatur
Pengaturan air dan mineral
Contoh lain umpan balik
positif :
Produksi saliva
Pencernaan protein di lambung.
Efek bahaya dari umpan balik positif
2 contoh yang umum terjadi :
1.Demam
Jika suhu meningkat terus menerus melebihi 45
o
C, metabolisme
protein sel akan berhenti dan mengalami kematian sel.
2.Hipertensi Kronik
Pertanda dari proses aterosklerosis yang menyebabkan pembuluh
darah menyempit. Jika hipertensi ini terjadi terus menerus akan
membuat kerusakan lebih banyak pada dinding pembuluh darah.
Faktor Regulasi
Mempertahankan Homeostasis
1.Suhu ketika suhu tubuh meningkat maka kulit kehilangan panas. Penguapan sarana
pendinginan tubuh.
2.Osmoregulasi pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh, agar tidak terlalu encer atau
terkonsentrasi (pekat). Ginjal membantu menghapus ion berlebih dari darah urin.
3.Gula pankreas mengatur kadar gula darah (hormon insulin dan glukagon).
4.Kalsium kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid (Paratiroid hormon) merepson dan
meningkatkan pelepasan kalsium dari sel tulang sedangkan kalsitonin menurunkan kadar
kalsium darah agar diserap ke dalam tulang.
5.Menyeimbangkan cairan hormon antidiuretik hormon (ADH) dan aldosteron membantu
menjaga keseimbangan cairan
Peran sistem organ dalam mempertahankan
homeostasis
Sistem Organ Fungsi
Sistem Saraf Mengatur aktivitas muskuler dan sekresi kelenjar
Sistem EndokrinMengatur proses metabolik melalui sekresi hormon
Sistem MuskulerBerperan dalam menggerakkan tubuh dan terhadap termoregulator
Sistem SirkulasiMengangkut nutrien, oksigen, zat yang sudah tidak dibutuhkan tubuh
Sistem Respirasi
Mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida, mengatur
keseimbangan asam basa (pH)
Sistem
Gastrointestinal
Mencerna dan menyerap makanan untuk memberikan nutrisi kepada
tubuh
Sistem Renal
Mengeluarkan senyawa-senyawa, produk yang sudah tidak dibutuhkan
oleh tubuh, mengatur volume dan tekanan darah, mengatur
keseimbangan asam basa (pH)
HOMEOSTASIS CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
Peran air dalam tubuh :
Medium untuk reaksi metabolik di dalam sel
Pengangkut zat gizi, produk sisa & zat lain
Sebagai pelumas
Penyekat & penyerap guncangan
Mengatur & mempertahankan suhu tubuh
Komposisi Cairan Tubuh
CES : elektrolit utama yaitu Natrium, Klorida, Bicarbonat. Elektrolit lain dg
jumlah sedikit : kalium, kalsium, Magnesium.
Plasma : banyak mengandung albumin (kaya protein).
Cairan interstitial : sedikit atau tidak mengandung protein.
CIS : kation utama yaitu kalium, magnesium; anion utama yaitu fosfat & sulfat.
Elektrolit lain juga ada dalam CIS dg kadar lebih rendah.
Metode perpindahan dari cairan dan
elektrolittubuh
Kompartemen cairan tubuh dipisahkan oleh membran sel & membran
kapiler.
Setiap zat yang akan pindah harus dapat menembus barier atau membran
tersebut.
Sifat membran sel/ kapiler: permeabel selektif / semipermeabel
(mengandung fosfolipid)
artinyabeberapa partikel dapat melalui membran tetapi partikel lain
tidak dapat menembus membran.
Partikel kecil : ion, oksigen, karbondioksida bergerak mudah melewati
membran ini namun partikel besar seperti glukosa & protein sulit
melewati membran.
Membran Sel
Fungsi : mengelilingi sel dan mengatur apa yang masuk
dan keluar sel
Berupa bilayer fosfolipid yang bersifat permeabel
selektif.
Protein pada membran sel berperan penting terhadap
masuknya suatu senyawa ke dalam sel.
Transpor Pasif
Perpindahan substansi melalui membran ada yang secara aktif atau pasif.
Transport pasif tidak membutuhkan energi
Transpor Pasif zat sel :
1. Difusi
2. Osmosis
3. Filtrasi
1. Difusi
Difusi : pergerakan ion, molekul dari area/ larutan berkonsentrasi tinggi (pekat) ke
larutan berkonsentrasi rendah(kurang pekat).
Dalam tubuh larutan molekul kecil seperti air, gas, zat lain di dalam larutan
konsentrasi tinggi berdifusi dengan mudah melalui pori-pori celah membran kapiler
(fosfolipid selektif).
Sedangkan Molekul besar bergerak sedikit lebih lambat berdifusi karena perlu
energi lebih besar utk bergerak melewati membran semipermeabel.
Kecepatan zat berdifusi bervariasi sesuai dengan : Ukuran molekul, konsentrasi
larutan dan suhu larutan.
Cth : difusi gas O2 dan CO2 di alveoli
2. Osmosis
Pergerakan air menembus membran sel dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan
berkonsentrasi tinggi.
Air (konsentrasi rendah) menuju zat terlarut (konsentrasi tinggi) utk menyeimbangkan
konsentrasi.
Zat terlarut (zat yang larut dlm cairan); zat koloid (molekul besar tidak mudah larut dalam
cairan); zat pelarut (bisa melarutkan zat terlarut).
Misal : kehilangan air karena berkeringat konsentrasi zat terlarut meningkat dalam
plasmazat terlarut menarik air dari ruang interstitial & sel ke kompartemen intravaskuler
utk menyeimbangkan konsentrasi zat terlarut di semua komparatemen cairan.
Sehingga Osmosis penting dalam menjaga homeostasis (keseimbangan) cairan tubuh.
Osmosis dan tekanan osmosis
Efek osmosis pada
sel darah merah
saat ditempatkan
pada konsentrasi
yang berbeda dari
larutan garam
Larutan isotonis : konsentrasi zat terlarut (osmolalitas) sama dengan cairan tubuh, cth
: NaCl 0,9%.
Larutan hipotonis : osmolalitas lebih rendah dari cairan tubuh, cth : NaCl 0,45%.
Larutan Hipertonis : osmolalitas lebih tinggi dari cairan tubuh, cth : NaCl 3%.
Tekanan Osmotik : kekuatan larutan menarik air melewati membran semipermeabel.
Misal : infus NaCL 3% ke intravena, akan menarik cairan keluar dari sel darah merah,
sehingga sel menciut. Jika larutan hipotonis diinfuskan ke intravena, sel akan
membengkak karena cairan ditarik oleh zat di dalam sel yang tekanan osmotiknya lebih
tinggi.
Tekanan onkotik (osmotik koloid) dikeluarkan oleh protein plasma, menarik cairan air
dari ruang interstitial ke vaskular. Ini berperan penting mempertahankan volume
pembuluh darah.
3. Filtrasi
Pergerakan cairan & zat terlarut secara bersama melewati membran
semipermeabel dari area bertekanan tinggi ke area bertekanan rendah.
Tekanan filtrasi : hasil dari tekanan di dalam kompartemen agar cairan & zat
keluar dari kompartemen.
Tekanan hidrostatik : tekanan cairan di dalam ruang tertutup, prinsipnya air
bergerak dari area bertekanan tinggi ke area bertekanan rendah.
Apabila tekanan hidrostatik lebih besar dari tekanan osmotik, cairan tersaring
keluar dari pembuluh darah.
Filtrasi
Kondisi saat benda cair dipaksa melintasi membran atau penyekat karena
perbedaan tekanan hidrostatik pada kedua belah sisi.
Pergerakan partikel didasarkan pada gradien tekanan, dimana partikel melalui
membran dengan dorongan tekanan.
Molekul air dapat melewati membran, molekul besar seperti protein dan sel darah
merah tidak dapat melalui membran dan tetap di dalam kapiler.
Contoh : filtrasi pada ginjal -> urin.
Dengan bantuan tekanan darah cairan dan zat terlarut dipaksa keluar dari
kapiler ke ruang insterstitial sehingga sel mendapat glukosa, asam amino & nutrien.
•Transpor Aktif
•Pergerakan ion/ molekul melalui membran permeabel dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi.
•Transpor Aktif primer : menggunakan pompa protein dan energi dari pemecahan ATP atau
pompa natrium kalium.
Haluaran Urine
Empat rute cairan keluar dari tubuh :
1.Urine
2.Kehilangan cairan tidak dirasakan tubuh (Insesible water loss/IWL) dari kulit
(Uap air) & paru (uap air yg diekspirasi).
3.Kehilangan cairan yang terlihat jelas melalui kulit (keringat).
4.Kehilangan cairan melalui feses
Kisaran Hubungan Cairan Harian orang Dewasa
Rute Jumlah (mL)
Urine 1400-1500
IWL: Paru 350-400
IWL : Kulit 350-400
Keringat 100
Feses 100-200
Total 2300-2600
Homeostasis :mekanisme keseimbangan
volume & komposisi cairan tubuh
Ginjal
Mengatur volume & osmolalitas cairan ekstrasel : mengatur ekskresi air &
elektrolit.
Menyesuaikan penyerapan kembali air dari filtrasi plasma & dikeluarkan
sejumlah urine.
Keseimbangan elektrolit dipertahankan melalui retensi & ekskresi selektif
Pengaturan asam-basa
Mengekskresikan ion hidrogen
Mempertahankan bikarbonat
Hormon AntiDiuretik (ADH)
Mengatur ekskresi dari ginjal
ADH dibuat di anterior hipotalamus, bekerja pada duktus kolektifus
(tubulus pengumpul) ginjal.
Carakerja:saatosmolalitasserummeningkat,ADHdiproduksidi
hipotalamus,dikirimkeduktuskolektivusagarpermeabelthdair.
Sehinggaairdiserap/keluardariduktuskedalamdarah,sehingga
haluaranurineberkurang&osmolalitasserummenurunkarenaair
mengencerkanserumyangmeningkat.Saatosmolalitasserummenurun,
ADHditekan,duktuskolektivuskurangpermeabelthdair&haluaran
urinemeningkat.
FaktorlainmempengaruhipelepasanADH:volumedara,suhu,nyeri,
stres,obatopiat,barbiturat,nikotin.
Sistem Renin Angiotensin Aldostesron (RAA)
Renin dihasilkan dari reseptor di sel jukstaglemorulus akibat
perubahan perfusi ginjal.
Carakerja:saatalirandarahatautekananpadaginjalmenurun,
renindilepaskan.Reninmengubahangiotensinogenmenjadiangiotensi
I,laludiubahkeangiotensinIIdenganenzimpengubahangiotensin.
AngiotensinIIbekerjapadanefronutkmeningkatkanretensinatrium&
air.AngiotensinIImenstimulasipelepasanaldosterondarikorteks
adrenal.Aldosteronjugameningkatkanretensinatriumdiduktusdistal.
EfekbersihdarisistemdarisistemRAAadalahmengembalikanvolume
darah(danperfusiginjal)melaluiretensinatrium&air.
Faktor Natriuretik Atrial (ANF)
◦Dilepaskan dari sel di dalam atrium jantung sebagai respons thd
kelebihan volume darah & peregangan dinding atrium.
◦Bekerja pd nefron, ANF meningkatkan pengeluaran natrium &
bekerja sebagai sebuah diuretik kuat, sehingga mengurangi volume
vaskular.
◦ANF juga menghambat rasa haus, sehingga mengurangi asupan
cairan.
Pengaturan Elektrolit
Elektrolit, ion bermuatan mampu menghantarkan listrik, terdapat di seluruh
cairan tubuh & kompartemen tubuh.
Sebagian besar elektrolit diperoleh dari asupan diet & diekskresikan di dalam
urine.
Peran Elektrolit :
◦Mempertahankan keseimbangan cairan
◦Mengatur asam basa
◦Memfasilitasi reaksi enzim
◦Menstransmisikan reaksi neuromuskular
Pengaturan & Fungsi Elektrolit
Elektrolit Pengaturan Fungsi
Natrium (Na
+
) Reabsorbsiatau ekskresi ginjal
Aldosteron meningkatkan reabsorbsi Na+
dalam duktus kolektivus nefron ginjal
Mengatur volume & distribusi CES
Mempertahankan volume darah
Menstransmisikan impuls saraf &
mengontraksikan otot
Kalium (K
+
) Ekskresidi ginjal & penyimpanan
Aldosteron meningkatkan ekskresi K+
Pergerakan ke dalam & ke luar sel
Insulin membantu memindahkan K+ ke dalam
sel; kerusakan jaringan & asidosis
memindahkan K+ keluar sel menuju CES
Mempertahankan osmolalitas CIS
Menstransmisikan impuls saraf & implus
listrik lain
Mengatur transmisi impuls jantung &
kontraksi otot
Fungsi otot rangka & otot polos
Mengatur keseimbangan asam basa
Kalsium (Ca
2+
) Pendistribusian kembali antara tulang & CES
Hormon paratiroid & kalsitrol meningkatkan
kadarserum Ca2+; kalsitonin menurunkan
kadar serum
Pembentukan tulang & gigi
Menstransmisikan impuls saraf
Mengatur kontraksiotot
Mempertahankan pacu jantung
Pembekuan darah
Mengaktivasi enzim lipase & fosfolipase
pankreas
Magnesium
(Mg2+)
Penyimpanan & ekskresioleh ginjal
Penyerapan di usus ditingkatkan oleh
Vit.D & hormon paratiroid
Metabolisme intrasel
Mengoperasikan pompa Na-K
Merelaksasi kontraksi otot
Menstransmisikan impuls saraf
Mengatur fungsi jantung
Klorida(Cl-)Diekskresikan & diserap kembali
bersama Na di dalam ginjal
Aldosteron meningkatkan penyerapan
kembali Cl bersama Na
Produksi HCl
Mengatur keseimbangan CES & volume
vaskular
Mengatur keseimbanganasam basa
Bufferdalam pertukaran O2 & CO2 di sel
darah merah
Fosfat (PO4-)Ekskresi & penerapankembali oleh
ginjal
Hormon paratiroid menurnkan kadar
serum dg meningkatkan ekskresi ginjal
Hubungan timbal balik dg Ca :
peningkatan kadar fosfat, penurunan Ca
serum meningkatkan fosfat.
Pembentukan tulang & gigi
Memetabolisme karbo, protein, & lemak
Metabolisme selular,menghasilkan ATP &
DNA
Fungsi otot, saraf, & Sel darah merah
Mengatur keseimbangan asam basa
Mengatur kadar kalsium
Bikarbonat
(HCO3-)
Ekskresi & penyerapan kembali oleh
ginjal
Regenerasi oleh ginjal
Buffer tubuh utama yg terlibat dalam
pengaturan asam basa
Struktur Tubuh Manusia
SEL
(Unsurdasarjaringantubuhyang terdiriatasinti sel/ nukleusdanprotoplasma)
↓
JARINGAN
(Kumpulan selkhususdenganbentuk& fungsiyang sama)
↓
ORGAN
(Bagiantubuh/ alatmanusiadgnfungsikhusus)
↓
SISTEMORGAN
(Susunanalatdenganfungsitertentu)
PENGGUNAAN ATP UNTUK FUNGSI SEL
MENSTRANSPORT MEMBRAN : transpor ion kalium,
fosfat, klorida, hidrogen untuk pertumbuhan sel.
MENSINTESIS BAHAN KIMIA : sintesis fosfolipid,
kolesterol, purin, pirimidin.
KERJA MEKANIK : saat kontraksi fibril otot, gerakan
silia.
KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN
Defisit volume cairan
Terjadi Ketidakseimbangan isotonis : tubuh kehilangan air & elektrolit dari CES
dlm jumlah yg sama.
Air keluar dari kompartemen intravaskular : hipovolemia.
Faktorrisiko:muntah,diare,keringatberlebihan,poliuria,demam,penghisapan
nasogastrik,drainaseluka,anoreksia,asupantidakadekuatakibatmual,
gangguanmenelan,kebingungan,depresi.
Gejalaklinis:kelemahan,haus,penurunanBB2-8%:ringan-berat,penurunan
turgorkulit,mukosakering,lingkarmatacekung,suhutubuhsubnormal,denyut
nadilemah&cepat,penurunanTD,hipotensiortostatik,volumurinmenurun(<
30ml/jam),beratjenisurinemenurun(<1030),hematokritmenignkT,nilai
nitrogenureadarahmeningkat.
Kelebihan Volume Cairan
Terjadi saat tubuh menahan air & natrium dg porsi yg sama dg CES
normal. Disebut juga Hipervolemia (peningkatan vplume darah).
Terjadi akibat peningkatan kandungan kandungan natrium tubuh total.
Penyebab : asupan NaCl berlebihan, pemberian infus yg mengandung
natrium dlm waktu cepat, gagal jantung, gagal ginjal, sirosis hati.
Gejala klinis : pertambahan BB 2-8% : ringan-berat, mukos lembab,
denyut nadi peuh, kuat, takikardi, peningkatan TD, vena leher & perifer
terdistensi, terdengar ronki basah di paru, kebingungan mental
Edema
Kelebihan cairan di interstitial.
Tampak jelas di tekanan jaringannya rendah.
Penyebab edema : Peningkatan tekanan hidrostatik
kapiler, penurunan tekanan onkotik plasma & peningkatan
permeabilitas kapiler.
Pitting edema (edema tekan) : cekungan yang terjadi
setelah jari menekan area yang edema. Normal hilang 10-30
detik.
Dehidrasi
Ketidakseimbangan hiperosmolar, air hilang dari tubuh tanpa disertai
kehilangan elektrolit bermakna (Na ditahan), osmolalitas Na & serum
meningkat, air ditarik ke kompartemen vaskular dari ruang interstitial & dari sel,
terjadi dehidrasi selular.
Overhidrasi
Ketidakseimbangan hipoosmolar (intoksikasi air), terjadi saat air diperoleh dlm
jumlah berlebih dari elektrolit, shg osmolalitas serum & kadar Na serum
menurun. Air ditarik ke dalam sel, shg sel membengkak.
Cth : edema serebral, berkeringat berlebih (air & elektrolit menghilang) namun
hanya minum air saja.
Ketidakseimbangan ELektrolit
Natrium
◦Paling banyak dlm cairan ekstrasel : Saliva, sekresi lambung, usus, cairan
empedu, pankreas.
◦Ekskresi cairan ini seperti penghisapan usus defisist natrium.
Hiponatremia : < 135 mEq/L (osmolalitas serum rendah)air diarik
dari vaskular ke interstitial & ke sel.
◦Penyebab : kehilangan natrium krn berkeringat, diare, mendapatkan air minum.
◦Efek: letargi, konfusi, kecemasan, kedutan otot, kram abdomen, mual, muntah,
anoreksia, sakit kepala, kejang, koma.
◦Intervensi : pantau intake dan output cairan, kaji ketat pemberian saline
hipertonik, dorong makanan & minuman tingi natrium, batasi asupan cairan
sesuai indikasi.
Lanjutan...
Hipernatremia : kelebihan natrium di CES/ serum : >145 mEq/L.
Tekanan osmotik CES meningkat, CIS menuju CESsel dehidrasi.
◦Kehilangan cairan yg tdk dirasakan, diare, kekurangan air, kelebihan asupan
garam, DM, heat stroke.
◦Efek : haus, mukosa kering, lidah kering, kelemahan. Jika berat tjd keletihan,
gelisah, penurunan tingkat kesadaran, disorientasi, kejang.
◦Intervensi : pantau masukan dan haluaran cairan, pantau perubahan perilaku,
dorong asupan cairan sesuai indikasi, batasi makanan & minuman tinggi
natrium.
Kalium
Sedikit di cairan ekstrasel, namun penting dalam memelihara fungsi normal jantung
& neuromuskular.
Kehilangan kalium jarang melalui ginjal.
Hipokalemia : isap lambung, muntah paling sering, diuretik, perspirasi berat,
hiperaldosteron, alkoholik, anoreksia nervosa.
◦Gejala : kelemahan otot, kram tungkai, keletihan, letargi, anoreksia, mual, penurunan bisng usus,
disritmia jantung, refleks tendon menurun, kalium serum < 3,5 mEq/L, alkalosis, gelombang T
datar & segmen ST menurun pada EKG.
◦Intervensi : pantau frekuensi & irama jantung, beri kalium oral dengan dibarengi makanan atau
minuman utk cegah iritasi lambung, beri larutan kalium IV tidak > 10-20 mEQ/jam, kalium harus
diencerkan sebelum pemberian, pantau nyeri & inflamasi di tempat injeksi kalium IV. Ajarkan
makanan tinggi kalium dan cegah kehilangan kalium berlebih dari laksatif dan diuretik.
Hiperkalemia
Jarang terjadi pd ginjal normal.
Lebih berbahaya daripada hipokalemia karena bisa henti jantung
Faktor risiko : penurunan ekskresi kalium akibat gagal ginjal, diuretik hemat kalium,
hipoaldosteron, asupan tinggi kalium : infus kalium IV berlebihan atau cepat; kalium
pindah keluar dari sel jaringan ke plasma, cth infeksi, luka bakar, asidosis.
Gejala : hiperaktivitas gastrointestinal, diare, irirtabilitas, apatis, konfusi, disritmia
jantung atau henti jantung, kelemahan otot, kebas di ekstremitas, gelombang T
memuncak, gelombang QRS melebar pada EKG.
Intevensi : pantau status jantung & EKG secara ketat. Beri diuretik, glukosa, insulin
sesuai program, tahan suplemen kalium & diuretik hemat kalium, pantau kadar
kalium serum secara cermat, hindari makan tinggi kalium.
KALSIUM
Hipokalsemia
Jika berat :tetanus dg spasme otot dan bisa kejang.
Faktor risiko : paratiroid yang diangkat, hipomagnesemia, malabsorbsi, alkalosis,
sepsis, alkoholis kronis., hipoparatiroid, karsinoam tiroid, Hiperkalsemia
Gejala : kebas, kesemutan ekstremitas & sekitar mulut, tremor otot, kram otot,
tetanus, kejang, penurunan curah jantung, tanda Trousseau & Chvostek positif
(abnormal).
Intervensi : pantau status pernapasan secara ketat, pantau status jantung & EKG
selama pemberian infus kalsium, awasi & lindungi klien yg konfusi, edukasi klien
risiko tinggi osteoporosis : sumber diet kaya kalsium, 1000-1500 mg kalsium
perhari, suplemen kalsium, olahraga teratur, terapi sulih estrogen pd wanita paska
menopouse.
Tanda Chovstek :
Ketuk di atas saraf wajah sekitar 2 cm di depan tragus telinga.
Hasil abnormal : Kedutan otot wajahtermasuk kelopak mata dan bibir
pd bagian yang dirangsang.
Tanda Trosseau :
Gembungkan manset TD pada lengan atas sampai 20 mmHg lebih
tinggi ari tekanan sistolik, biarkan 2-5 menit.
Hasil abnormal : spasme karpal : kontraksi tangan dan jari pada sisi
yang terkena.
HIPERKALSEMIA
Sering terjadi akibat kalsium di mobilisasi ddari tulang rangka
akibat keganasan atau imobilisasi lama, penyakit piaget.
Gejala : letargi, kelemahan, refleks tendon dalam menurun,
anoreksia, mual, muntah, konstipasi, poliuria, hiperkalsiuria, nyeri
panggula akibat batu perkemihan, disritmia akibat blok jantung.
Intervensi : olahraga atau tingkatkan gerakan, asupan cairan
oral utk menjaga keenceran urine, konsumsi serat, batasi makanan-
minuman tinggi kalsium.
MAGNESIUM
Sering terjadi selama perawatan di RS, dengan kondisi yg tidak kenali.
Hipomagnesemia
Sering terjadi daripada hipermagnesemia
Penyebab : tersering alkohol kronis, pankreatitis, luka bakar, isap nasogastrik, diare,
diuretik, aminoglikosida.
Gejala : iritabilitas neuromuskular dg tremor, peningkatan refleks, tremor, kejang, tanda
Trousseau & Chvostek positif, takikardi, peningkatan TD, disritmia, disorientasi, konfusi,
vertigo.
Intervensi : makanan tinggi magnesium : gandum utuh, daging, makan laut,sayuran berdaun
hijau. Kaji kemampuan menelan air sebelum memberi makan peroral. Cegah cedera dg
pengamanan.
Hipermagnesemia
Terjadi akibat peningkatan asupan atau penurunan ekskresi: gagal
ginjal, insufisiensi adrenal. Sering akibat terapi magnesium terlalu
besar.
Gejala : vasodilatasi perifer, wajah meemrah, mual, muntah,
paralisis, kelemahan otot, hipotensi, bradikardi, mengantuk, depresi
pernapasan. Jika berat : henti napas, henti jantung. EKG :
pemanjangan interval QT, AV blok bisa terjadi.
Intervensi : pantau TTV & tingkat kesadaran, refleks patela tidak ada
beritahu dokter.