5sistem3phasa-mata kuliah teknik elektro160530204005.pptx
wellyyandi1
0 views
25 slides
Oct 23, 2025
Slide 1 of 25
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
About This Presentation
Sistem 3 fasa
Size: 253.84 KB
Language: none
Added: Oct 23, 2025
Slides: 25 pages
Slide Content
Sistem 3 Phasa
Pendahuluan PLN mengaplikasikan sistem 3-phase dalam keseluruhan sistem kelistrikannya , mulai dari pembangkitan , transmisi daya hingga sistem distribusi . Sistem 3-phase secara umum lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik , dibanding dengan 1-phase untuk ukuran penghantar yang sama karena : Dapat menghantarkan daya listrik yang lebih besar . Dapat mensuplay daya ke beban yang membutuhkan daya listrik besar seperti motor-motor listrik .
Sistem kelistrikan PLN secara umum dibagi dalam 3 bagian besar : Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik Terdiri dari pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar di berbagai tempat , dengan jenis-jenisnya antara lain yang cukup banyak adalah PLTA ( menggunakan sumber tenaga air) PLTU ( menggunakan sumber batubara ) PLTG ( menggunakan sumber dari gas alam ) PLTGU ( menggunakan kombinasi antara gas alam dan uap ) Pembangkit-pembangkit tersebut mengubah sumber-sumber alam tadi menjadi energi listrik .
2. Sistem Transmisi Daya Energi listrik yang dihasilkan dari berbagai pembangkit tadi harus langsung disalurkan karena energi listrik sebesar itu tidak bisa disimpan dalam baterai . Kapasitas baterai terbatas untuk menyimpan energi yang sangat besar dan menjadi sangat tidak ekonomis . Misalnya : accu 12Vdc dengan kapasitas 50Ah akan menyimpan energi listrik maksimal kira-kira 600 Watt untuk pemakaian penuh selama 1 jam. Sedangkan total pemakaian daya listrik untuk jawa-bali bisa melebihi 15,000 MW (15,000,000,000 Watt). Jadi …. tidak mungkin disimpan dalam baterai .
Oleh sebab itu , suplai energi listrik harus sesuai dengan permintaan pada saat itu juga Karena itu sistem transmisi daya listrik dibangun untuk menghubungkan pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar tadi dan menyalurkan listriknya langsung saat itu juga ke pelanggan-pelanggan listrik . Saluran penghantarannya dikenal dengan nama SUTT ( Saluran Udara Tegangan Tinggi ), SUTET ( Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi ) dll .
3. Sistem Distribusi Daya Listrik Dengan sistem transmisi , listrik akan sampai ke pelanggan-pelanggannya ( terutama perumahan ) dengan terlebih dahulu melalui Gardu Induk dan kemudian Gardu Distribusi . Gardu Induk mengambil daya listrik dari sistem transmisi dan menyalurkan ke Gardu-gardu distribusi yang tersebar ke berbagai daerah perumahan . Pada gardu distribusi , terdapat trafo distribusi yang menyalurkan listrik langsung ke rumah-rumah dengan melewati JTR ( Jaringan Tegangan Rendah ).
Listrik 3-phase adalah listrik AC ( alternating current ) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 . Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar tadi : Hubungan bintang (“Y” atau star) dan Hubungan delta. Sesuai bentuknya , yang satu seperti huruf “Y” dan satu lagi seperti simbol “delta” atau segitiga . Sistem 3 Phase
Hubungan Bintang 1. Hubungan Bintang
Titik netral di-tanahkan Tegangan 3-fasa mempunyai magnitudo yg sama . Perbedaan fasa antar tegangan adalah 120°.
Hubungan bintang digambarkan dengan bentuk huruf Y. Terdiri dari 3 kabel sebagai saluran (line) arus ke beban. Untuk membedakan ketiga kabel saluran umumnya diberi simbol R, S, dan T atau a, b, dan c. Arus yang mengalir pada tiap saluran disebut arus line (IL) dan tegangan antar 2 buah saluran disebut Tegangan line (VL) Arus yang mengalir pada tiap saluran sama dengan arus yang mengalir pada tiap phasanya sedangkan Tegangan saluran VL sama dengan √3 Vp, VL= √3 Vp Titik pertemuan dari masing-masing phase disebut dengan titik netral.
Jenis Tegangan 3 Phasa Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3-phase ini : Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau Voltage line to line ) Tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral ). Sistem tegangan yang digunakan PLN pada trafo distribusi JTR (380V/220V), dengan titik netral ditanahkan seperti pada gambar berikut.
Hubungan Tegangan phasa dengan Tegangan Saluran dan Tegangan netral :
Sistem Berbeban : Jaringan Tegangan Rendah
Beban tiap saluran dinyatkan dengan Impedansi beban misalnya Za, Zb, Zc Setiap sumber tegangan mensuplai arus saluran ( arus jala-jala ) ke beban . Besarnya arus line dinyatakan sebagai :
Arus Netral pada sistem 3-phase Salahsatu karakteristrik sistem 3-phase adalah bila sistem 3-phase tersebut mempunyai beban yang seimbang , maka besaran arus phase di penghantar R-S-T akan sama sehingga In ( arus netral ) = 0 Ampere. Misalnya pada gambar diatas , ketiga rumah mempunyai beban yang identik seimbang . Maka arus netral sebagai penjumlahan dari ketiga arus phase tersebut akan menjadi : Ir + Is + It = In –> Bila beban seimbang maka Ir = Is = It dan In = 0 Ampere. Sistem penjumlahannya adalah penjumlahan secara vektor .
Jika Beban Setimbang ( Za = Zb = Zc ) maka : Faktanya , beban seimbang dari ketiga phase hampir tidak ada , karena beban listrik setiap rumah belum tentu sama . Bila terjadi ketidakseimbangan beban , maka besar arus listrik setiap saluran tidak sama , akibatnya arus netral tidak lagi sebesar 0 Ampere. Semakin tidak seimbang bebannya , maka arus netral akan semakin besar .
Beban Setimbang Dalam keadaan beban setimbang , daya 3 phasa adalah : P = √3 VI cos Dimana : V = tegangan saluran I = arus saluran
Hubungan Delta Sistem Delta hanya mempunyai satu macam tegangan , yakni LINE to LINE ( VLL ) Sistem mempunyai dua arus : Arus saluran Arus fasa
Arus fasa adalah : Arus Saluran (line) : Pada beban setimbang :
Perhitungan Daya 3-Fasa Daya 3-Fasa merupakan jumlahan dari daya 1-Fasa Jika beban setimbang :
Sistem Bintang : Sistem Delta:
Pengukuran Pada sistem 4-kawat, daya nyata (P) diukur dengan tiga buah watt-meter 1-fasa. Dalam sistem 3-kawat, daya nyata diukur dengan dua buah watt-meter 1-fasa. Wattmeter disuplai oleh tegangan LINE to LINE.