602125338-i-Pengertian-Dan-Ruang-Lingkup-Manajemen-Keuangan-Rs.pptx

Nurulfitrahhafid 0 views 29 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

Pengertian-Dan-Ruang-Lingkup-Manajemen-Keuangan-Rs


Slide Content

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN RS Reza Yulisfa Susanto MANAJEMEN KEUANGAN RS S1 ARS STIKES PANCA BHAKTI

TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu memahami ruang lingkup Rumah Sakit , kegiatan manajemen keuangan dan praktik keuangan di RS

R umah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap , rawat jalan dan gawat darurat . Pelayanan Kesehatan Paripurna : Preventif Promotif Kuratif Rehabilitatif Jenis Pelayanan RS Umum RS Khusus Pengelolaan Publik Private Klasifikasi Umum : A,B,C, dan D Khusus : A,B, dan C Pengelompokan RS Padat modal, padat karya , padat teknologi “ Organisasi yang unik dan kompleks ”

Bentuk dan Jenis Layanan Kesehatan Pihak pemerintah dan swasta secara bersama-sama menyelenggarakan upaya kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya . Bentuk organisasi berpengaruh terhadap implementasi manajemen keuangan yang diadopsi suatu organisasi . Layanan kesehatan dapat berbentuk organisasi yang tidak mengutamakan keuntungan (not for profit), nirlaba (non-profit), atau bertujuan mencari keuntungan (for profit). keterlibatan swasta penting karena keterbatasan kapasitas pemerintah dalam memenuhi permintaan layanan kesehatan yang terus terus meningkat . Organisasi layanan kesehatan swasta dapat dimiliki oleh organisasi keagamaan , perusahaan , individu , dan kelompok individu . Layanan kesehatan swasta dapat berupa yayasan (non-profit), bukan untuk mencari keuntungan (not-for-profit), dan organisasi yang murni untuk mencari keuntungan (for profit)

DEFINISI DAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN DALAM ORGANISASI RS

DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen berasal dari kata bahasa Perancis kuno management yang berarti seni melaksanakan dan mengatur (PERSI, 2018). Definisi manajemen telah berkembang dan saat ini secara umum diartikan sebagai proses mengoordinasikan dan mengintegrasikan sumber daya manusia (SDM), sumber daya teknis , dan sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan tertentu (Dunn & Haimann , 2007). manajemen didefinisikan sebagai , “the pursuit of organizational goals efficiently and effectively by integrating the work of people through planning, organizing, leading, and controlling the organization’s resources” ( Kinicki & Williams, 2010) “ manajemen diartikan sebagai tindakan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif dengan mengintegrasikan usaha melalui perencanaan , pengorganisasian , pengarahan , dan pengawasan sumber daya organisasi .

Sumber daya organisasi terdiri dari beberapa aspek , di antaranya sumber daya manusia , sumber daya keuangan , sumber daya berupa material, mesin , dan sumber daya lainnya . Aspek keuangan merupakan salah satu sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi yang penting dikelola dalam mencapai tujuan organisasi . Merujuk pada definisi di atas , manajemen keuangan dapat diartikan sebagai “ seni untuk mengelola sumber daya keuangan suatu organisasi melalui perencanaan , pengorganisasian , pengarahan , dan pengawasan sehingga dapat mencapai tujuan organisasi ”.

Manajemen keuangan merupakan aktivitas yang berfokus pada pembuatan keputusan berupa seberapa banyak aset yang diperlukan , bagaimana meningkatkan modal suatu organisasi atau bisnis , dan bagaimana suatu organisasi memaksimalkan nilainya . Dalam penggunaannya , prinsip manajemen keuangan dimanfaatkan oleh organisasi yang bertujuan mencari keuntungan dan bukan bertujuan mencari keuntungan (Brigham & Houston, 2012). manajemen keuangan merupakan metode untuk menentukan strategi arah keuangan suatu organisasi dan pelaksanaan operasional keuangan suatu oganisasi sehari-hari (Berger, 2014)

TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN Finkler , et.al ., pada 2019 mengatakan bahwa manajemen keuangan memiliki dua tujuan , yaitu PROFITABILITAS VIABILITAS

PROFITABILITAS Tujuan dari sisi profitabilitas bahwa layanan kesehatan masih menjadi kebutuhan dasar dan sebagian penyedianya adalah pemerintah . Memang tidak semua layanan kesehatan berusaha untuk menetapkan profitabilitas sebagai tujuan utama . Namun demikian , organisasi layanan kesehatan perlu melakukan pengelolaan keuangan supaya : mampu membiayai biaya operasional , seperti gaji pimpinan dan karyawan , biaya obat , penyediaan sarana atau fasilitas , termasuk peralatan medis serta biaya pemeliharaan gedung dan perlengkapan ; (2) mampu memperluas layanan dari sisi jumlah layanan atau produk dan kapasitas pelayanan konsumen yang lebih besar ; (3). mampu mengakses teknologi yang lebih maju dan melakukan upaya-upaya lain untuk meningkatkan kualitas layanan . Meskipun tujuan utamanya adalah menyediakan jasa layanan kesehatan berkualitas , perlu digarisbawahi bahwa profit tetap dibutuhkan untuk pencapaian tersebut .

VIABILITAS Tujuan kedua manajemen keuangan adalah aspek viabilitas . Pada dasarnya fasilitas kesehatan tidak ingin mengalami kebangkrutan sehinga memastikan kelangsungan finansial menjadi tujuan yang sama pentingnya . Aspek viabilitas sering kali diukur dari dua faktor , yaitu likuiditas dan solvabilitas ( Finkler , et.al., 2019). Likuiditas merupakan indikator untuk melihat apakah suatu oganisasi memiliki sejumlah kas tunai atau sumber daya likuid lainnya yang dapat ditukar untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban jangka pendek . Jangka pendek umumnya berarti maksimal satu tahun . Suatu organisasi dianggap memiliki likuiditas yang baik jika memiliki sumber daya jangka pendek yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo pembayaran . solvabilitas merupakan indikator untuk mengukur kelangsungan hidup suatu organisasi untuk jangka panjang . Jangka panjang dapat diartikan lebih dari satu tahun , bisa tiga , lima, atau sepuluh tahun . Aspek perencanaan sangat penting untuk menjaga solvabilitas suatu perusahaan di periode jangka panjang . Sering kali krisis likuiditas terjadi akibat suatu organiasi tidak merencanakan strategi solvabilitasnya dengan baik ( Finkler , et.al., 2019).

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN Ruang lingkup manajemen keuangan terdiri dari beberapa aspek meliputi : pencarian sumber dana, baik jangka pendek maupun jangka panjang pengelolaan sumber pendanaan untuk tujuan operasional dan investasi pelaporan pencapaian kinerja keuangan kepada pemangku kepentingan Pengolahan informasi keuangan perencanaan , analisis , dan pengendalian Manajer keuangan harus dapat mengelola keseluruhan aspek tersebut untuk menjaga kelangsungan rumah sakit .

Dalam majemen rumah sakit , fungsi keuangan terdiri dari beberapa proses berikut (PERSI, 2018). Menyusun rencana anggaran yang meliputi pengelolaan penerimaan , belanja baik rutin maupun investasi , dan rencana anggaran kas . Mengorganisasikan keuangan melalui penyediaan sistem akuntansi untuk mencatat penerimaan dan belanja ; pengembangan dan pengooridinasian sistem pengendalian anggaran ; pengembangan prosedur pembayaran hutang dan penagihan piutang , dan prosedur penerimaan pembayaran . Melaksanakan pengawasan internal. Menyiapkan laporan keuangan kepada pihak yang relevan .

MANAJEMEN KEUANGAN RS MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT

Pengelolaan keuangan di rumah sakit terdiri dari empat siklus , yaitu perencanaan keuangan (planning), organisasi sumber daya untuk pengelolaan (organizing), pelaksanaan atau implementasi rencana keuangan (actuating), dan pengawasan rencana keuangan (controlling).

PLANNING (PERENCANAAN KEUANGAN) Siklus perencanaan dan penganggaran keuangan memainkan peran penting dalam fungsi keuangan setiap layanan kesehatan. Perencanaan mencakup keseluruhan proses persiapan keuangan di masa datang dan sangat memengaruhi keberhasilan organisasi kesehatan tersebut . Perencanaan dapat diklasifikan menjadi dua , yaitu : rencana strategis yang berisi aktivitas jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan yang biasanya dalam kurun lima- sepuluh tahun rencana operasional yang disusun untuk melaksanakan aktivitas jangka pendek terkait pengelolaan harian perusahaan

PENGORGANISASIAN RENCANA KEUANGAN (ORGANIZING) Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang melibatkan pengembangan struktur organisasi dan alokasi sumber daya manusia untuk memastikan pencapaian rencana keuangan yang telah disusun . Struktur organisasi memperlihatkan kerangka kerja dan koordinasi. Pengorganisasian juga melibatkan pembagian dan desain tugas individu dalam organisasi . Desain organisasi sangat penting dan harus disusun secara detail bagaimana tugas dan tanggung jawab setiap individu, serta metode pelaksanaan tugas tersebut.

IMPLEMENTASI RENCANA KEUANGAN (ACTUATING) Siklus pelaksanaan (actuating) merupakan bagian dari majemen keuangan yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan operasional perusahaan setiap hari . Setelah suatu organisasi kesehatan melakukan perencanaan keuangan , pengorganisasian tanggung jawab dan tugas kepada para pengelola keuangan , langkah penting yang harus dilakukan adalah memberikan arahan dan motivasi supaya setiap bagian perusahaan mampu mencapai tujuan keuangan yang telah dilaksanakan . Secara spesifik , siklus ini menyangkut aspek personalia dari pengelolaan organisasi kesehatan yang berhubungan langsung dengan memengaruhi , membimbing , mengawasi , memotivasi bawahan untuk pencapaian tujuan organisasi . Fungsi actuating dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas , yaitu : Supervisi Motivasi Kepemimpinan komunikasi

PENGENDALIAN (CONTROLLING) Aspek pengendalian dalam manajemen keuangan bertujuan untuk memverifikasi apakah semua aktivitas manajemen keuangan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan . aspek pengendalian juga mengevaluasi apakah alokasi sumber daya organisasi telah ditempatkan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah direncanakan

PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN Konsistensi (Consistency) Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu . Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi . Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan . Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum , yang melekat pada individu , kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan . Transparansi (Transparency) Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya , menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan . Termasuk didalamnya , menyiapkan laporan keuangan yang akurat , lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat . Apabila organisasi tidak transparan , hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan .

4. Kelangsungan Hidup (Viability) Agar keuangan terjaga , pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus sejalan / disesuaikan dengan dana yang diterima . Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi . Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya . 5. Integritas (Integrity) Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya , individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik . Selain itu , laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan .

6. Pengelolaan (Stewardship) Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan . Secara praktek , organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik , identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi . 7. Standar Akuntansi (Accounting Standards) Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum . Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi .

CONTOH MANAJEMEN KEUANGAN DI RSIA RESTU BUNDA PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN SUMBER PENDANAAN ( INTERNAL/EKSTERNAL ) 1 2 3 4 5

Manajemen membuat keputusan pendanaan darimana dana bisa diperoleh . Sumber dana bisa berasal dari internal maupun eksternal perusahaan . Dana internal berasal dari laba ditahan dan modal disetor oleh yayasan . Dana eksternal perusahaan diperoleh dari pinjaman Bank baik jangka panjang ataupun jangka pendek Dana yang diperoleh diinvestasikan dalam aktiva perusahaan baik berbentuk aktiva lancar ataupun aktiva tetap . Investasi yang sudah ada dioperasionalkan dan diharapkan menghasilkan return atau laba yang lebih besar dari investasi yang ditanamkan . Laba yang diperoleh menuntut pihak manajemen untuk membuat keputusan , apakah seluruh laba tersebut dialokasikan sebagai laba ditahan atau di kembalikan ke pemilik modal ( Yayasan ). Laba ditahan pada akhirnya kembali menjadi sumber dana internal.

PENGELOLAAN KEUANGAN DI RSIA RESTU BUNDA Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien di RS membutuhkan keterlibatan berbagai pihak . Dukungan tersebut dimulai dengan proses analisis yang berasal dari pelaporan data dan informasi akuntansi / keuangan yang dilakukan oleh staf , hingga kemampuan pihak manajemen dalam menggunakan informasi tersebut dalam membantu proses pengambilan keputusan . Aktivitas manajemen keuangan di RSIA RESTU BUNDA adalah sebagai berikut : Menyusun tarif (unit cost) pelayanan di Rumah Sakit yang bersaing dengan Rumah sakit yang lain, tanpa mengurangi kualitas pelayanan . Mengontrol efesiensi dan efektiftas biaya opersional di Rumah Sakit . Memfasilitasi hubungan organisasi dengan pihak pembayar . Pihak pembayar yang dimaksudkan adalah pihak yang membayar tagihan . Pada saat yang bersamaan , manajemen keuangan harus memperhatikan pasien sebagai customer dalam konteks pelayanan .

4. Memonitor potensi kerugian keuangan . Manajemen keuangan RS harus memastikan , melalui proses kajian penggunaan , bahwa pola pelayanan dokter tersebut konsisten , tidak hanya sesuai dengan kebutuhan pasien tetapi juga sesuai dengan kesepakatan tentang layanan yang akan dibayar oleh pasien dan pihak ketiga ( asuransi ). 5. Melindungi status pajak organisasi . Oleh karena itu , manajemen keuangan harus paham betul tentang peraturan perpajakan yang ada . 6. Mengelola biaya pelayanan . Bagi perusahaan asuransi kesehatan , pemilihan obat dengan harga murah sangat penting . Efektivitas biaya sangat penting bagi perusahaan asuransi dalam pengelolaan keuangannya . Sehingga membutuhkan pengetahuan medis yang signifikan . Perusahaan asuransi menginginkan perawatan yang dilakukan dengan biaya rendah . Di sisi lain RS hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen RS termasuk manajemen keuangan . Mengelola biaya pelayanan menjadi pusat perhatian manajemen keuangan tanpa mengurangi kualitas layanan .

TANTANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN RS Pengelolaan keuangan rumah sakit di Indonesia dihadapkan pada pergeseran paradigma pengelolaan keuangan . Beberapa tantangan ini di antaranya adalah sebagai berikut . Peningkatan intensitas akuntansi yang sebelumnya fokus sebagai pelaporan keuangan menjadi bagian dari pembuatan keputusan ( akuntansi manajemen ) dan penentuan biaya serta harga ( akuntansi biaya ). Pengendalian biaya (cost containment) untuk tetap dapat melaksanakan operasionalnya . Oleh karena itu , rumah sakit dituntut untuk melakukan berbagai strategi pengendalian biaya . Hambatan likuiditas dalam jangka pendek karena pembayaran dari konsumen yang tertunda . Oleh karena itu , pengelolaan kasnya harus dilakukan dengan baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya . Data keuangan digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan (retrospective) dan merencanakan target (prospective).

SIMPULAN Manajemen keuangan merupakan hal yang penting dalam pengelolaan layanan kesehatan . Tujuannya adalah untuk mencapai profitabilitas dan viabilitas . Data aktivitas organisasi yang bersumber dari data keuangan diperlukan untuk menentukan perencanaan target profitabilitas dan viabilitas suatu organisasi kesehatan . Data keuangan digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan (retrospective) dan merencanakan target (prospective). Implementasi pengelolaan keuangan di suatu layanan kesehatan terdiri dari beberapa siklus , yaitu perencanaan keuangan (planning), organisasi sumber daya untuk melakukan pengelolaan (organizing), pelaksanaan atau implementasi rencana keuangan (actuating), dan pengawasan rencana keuangan (controlling). Keempat siklus ini tidak dapat dipisahkan dan digunakan secara kontinu .

TERIMAKASIH……
Tags