613110429-KEWASPADAAN-BENCANA-DI-RS.pptx

ferry308865 2 views 47 slides Aug 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 47
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47

About This Presentation

Berisi tentang cara bagaimana waspada dalam menghadapi bencana di rumah sakit


Slide Content

KEWASPADAAN RESIKO BENCANA DI R UMAH S AKIT KELOMPOK III Siswoyo Giza Romadhoni Balqis Putri Salindra dr.Triwiranto Hariberta Reny dr.Ri ta Wahyuningsih

LANDASAN HUKUM UU No. 24 Tahun 2007 - Penanggulangan Bencana Permenkes No 66 Tahun 2016 – K3RS Kepmenaker 186/1999 – Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja Kepmenaker 187/1999 – Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja Permenakertrans No 4 Tahun 1980 – Pengendalian kebakaran

Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster) yang mengakibatkan banyak korban atau kerusakan KEADAAN DARURAT 1. Situasi / kondisi / kejadian yang tidak normal 2. Terjadi tiba-tiba 3. Mengganggu kegiatan / organisasi / kumunitas 4. Perlu segera ditanggulangi

Jenis Keadaan Darurat Faktor Sosial Rumor Perselisihan Sabotase Natural hazard (Bencana Alamiah) Banjir Kekeringan Angin topan Gempa Petir Faktor Operasional Kebocoran bahan kimia Peristiwa Kebakaran/ledakan Gangguan operasi seperti kerusakan alat

TUJUAN EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENT 1. Mempersiapkan diri menghadapi semua bencana atau kecelakaan kerja 2. Menekan kerugian material dan korban 3. Meningkatkan kesadaran semua pihak saat terjadi keadaan darurat

SKEMA PEMBUATAN PROSEDUR TANGGAP DARURAT BENTUK TIM TUJUAN LINGKUP IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA RISK ASSESMENT UPAYA MEMINIMALISASI RESIKO IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SARANA / ALAT & SDM ORG. TANGGAP DARURAT TUGAS & TANGGUNG JAWAB SUSUN PROSEDUR TANGGAP DARURAT SOSIALISASI PROSEDUR TANGGAP DARURAT EMERGENCY DRILL EVALUASI

KATEGORI KEADAAN DARURAT Keadaan Darurat Tingkat I Berpotensi mengancam bahaya manusia dan harta benda ( aset ), Secara normal dapat diatasi oleh personil jaga dari suatu instalasi RS dengan menggunakan prosedur yang telah dipersiapkan tanpa perlu adanya regu bantuan yang dikoordinir . Keadaan Darurat Tingkat II Kecelakaan besar dimana semua karyawan yang bertugas dibantu dengan peralatan dan material yang tersedia di instalasi atau pabrik tersebut , tidak mampu mengendalikan keadaan darurat tersebut Bantuan tambahan masih berasal dari industri sekitar , pemerintah setempat dan masyarakat sekitar . Keadaan Darurat Tingkat III Malapetaka bencana dahsyat dengan akibat lebih besar dibandingkan dengan keadaan darurat tingkat II, dan memerlukan bantuan koordinasi pada tingkat nasional .

Tingkat Kesiapsiagaan Kondisi darurat dan/atau bencana

Sistem Kode Darurat di Rumah Sakit Kode Biru (Code Blue) : Kedaruratan Medik / resusitasi Kode Merah (Code Red) : Kebakaran Kode Merah Muda (Code Pink) : Penculikan bayi Kode Hijau (Code Green) : Kejadian Gempa Bumi Kode Hitam (Code Black) : Ancaman bom Kode Abu-abu (Code Grey) : Kedaruratan keamanan Kode Kuning (Code Yellow) : Kedaruratan massal / emergensi internal Kode Coklat (Code Brown) : Kehilangan/Pencurian Kode Oranye (Code Orange) : Ancaman akibat bahan kimia, zat biologis, radioaktif / nuklir Kode Ungu ( Code Purple ) : Evakuasi

POAC PLANNING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING

PLANNING Rencana tanggap darurat dan / atau bencana merupakan suatu rencana formal tertulis yang dibuat dan disusun oleh tim tanggap darurat dan / atau bencana Rumah Sakit yang disahkan oleh Pimpinan Tertinggi Rumah Sakit , dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelatihan .

PLANNING 1. Identifikasi risiko kondisi darurat atau bencana ; 2. Penilaian analisa risiko kerentanan bencana ; 3. Pemetaan risiko kondisi darurat atau bencana 4. menyusun pedoman tanggap darurat atau bencana ; Untuk mengetahui & mengembangkan strategi pengendaliannya sehingga d apat diketahui sumberdaya yg diperlukan , strategi pengendalian yg tepat , pengorganisasian & sistem komunikasi serta dampak thdp lingkungan sekitar

IDENTIFIKASI RESIKO Asesmen kondisi darurat dan / atau bencana berdasarkan hasil penilaian menggunakan instrumen HIRADC, HVA, HSI, dan FSRA

HIRADC HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT, AND DETERMINING CONTROL

HVA Hazard & venurability Asesment

HSI Hospital Safety Index

Pedoman Tanggap Darurat Atau Bencana ; ELEMEN POKOK STD Kebijakan Tanggap Darurat Identifikasi Keadaan Darurat Perencanaan Awal (Preplanning) Penyusunan Prosedur Keadaan Darurat Organisasi Keadaan Darurat Prasarana Keadaan Darurat Pembinaan & Pelatihan Komunikasi Investigasi & Pelaporan Inspeksi & Audit

ORGANIZING Pengorganisasian tim Keadaan Darurat RS Dilakukan secara terorganisir d engan melibatkan berbagai fungsi dalam organisasi sesuai tugas & tanggungjawab masing-masing operasi , teknik , sekuriti , medis , pemadam kebakaran , safety, logistik , transportasi , komunikasi , humas , dll

ORGANIZING Penyusunan : Prosedur Keadaan Darurat Struktur organisasi , tugas & tanggungjawab tim , logistik , sarana yg diperlukan , jalur komando & komunikasi , pengamanan & pengelolaan masyarakat sekitarnya

ORGANIZING Peryusunan persiapan Prasarana Keadaan Darurat Sarana penanggulangan - Sarana penyelamatan manusia ( resque ) - Peralatan & sistem komunikasi - Logistik - Sarana medis

PERALATAN DARURAT YANG DIBUTUHKAN DI RS Sistem alarm Lampu & tenaga listrik darurat Peralatan pemadam kebakaran Fasilitas komunikasi Tempat perlindungan Hydrant Stasiun pencuci mata

Contoh Struktur ERP/ERT DI RS Regu Pemadam Kebakaran ………………………… ………………………… Ketua ……………………………… Contoh : Chief Security Regu P3K ………………………..… …………………………... Humas ……………………………………. Regu Keamanan ………………………..… …………………………... Regu Evakuasi ………………………..… …………………………... Regu Komunikasi ………………………… ………………………… Regu Logistik ………………………… ………………………… Wakil Ketua ……………………………… Ahli K3

ORGANIZING Tim tanggap darurat dan/atau bencana atau Incident Command System / sumber daya manusia yang yang memiliki pengetahuan / sudah terlatih, dan sudah ditetapkan siap untuk di aktivkan saat bencana.

ACTUATING

1. Pembinaan & Pelatihan Pra Bencana Dilakukan secara terencana & berkesinambungan bagi yg terlibat dalam rantai komando shg mengetahui peran & tanggungjawabnya Pelatihan dlm bentuk table desk simulation, permainan peran / uji coba dlm kondisi dlm berbagai bentuk skenario

Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja . Instruksi / prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan .

2. Simulasi Pra Bencana Simulasi dapat dilakukan dengan table top excercise dan simulasi lapangan. Setiap pegawai Rumah Sakit setidaknya mengikuti simulasi 1 (satu kali) dalam setahun.  Pelaksanaan simulasi menggunakan skenario umum dan detail. Skenario disesuaikan dengan kondisi masing-masing Rumah Sakit. Dalam simulasi perlu dilakukan identifikasi pihak-pihak (sumber daya manusia) yang harus terlibat mulai dari menit-menit pertama kejadian

Peralatan , dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan , diperiksa , diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan per-UU-an, standar dan pedoman teknis yang relevan . Jenis , jumlah , penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dengan peraturan per-UU-an atau standar dan dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang .

Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda darurat sesuai dengan standar dan pedoman teknis

Next…

Next…

KETENTUAN EMERGENCY EXIT Sebagai persiapan jika terjadi keadaan darurat Setiap personel yg terlibat harus memahami lokasi & rute emergency exit Minimum 2 (dua) rute darurat untuk menjadi jalan ke tempat evakuasi personel Rute emergency exit berada di lokasi yg permanen & sepanjang rute tidak terdapat bahan-bahan/peralatan yg mudah terbakar Rute emergency exit menuju daerah yg lebih aman Rute emergency exit harus menyediakan tanda yg dapat menyala sepanjang rute sebagai panduan bagi personel bila keadaan gelap

CONTROLLING 1 . Inspeksi & Audit Menyangkut prosedur , sarana & kemampuan petugas Semua peralatan diperiksa secara berkala 2. Pada akhir simulasi , Rumah Sakit melakukan diskusi (debriefing) mengenai simulasi yang telah dilakukan untuk dibuat laporan dan tindak lanjut . 3. Investigasi & Pelaporan Untuk Mengetahui penyebab & kelemahan serta kelebihan dlm proses penanggulangannya Hasil penanggulangan darurat dilaporkan pada manajemen

FAKTOR KEGAGALAN SISTEM TANGGAP DARURAT Kurangnya dukungan top manajemen Kurangnya keterlibatan & dukungan pekerja Kurang/tidak ada perencanaan Kurangnya pelatihan & pendidikan Tidak ada penanggungjawab yg ditunjuk khusus untuk mengkoordinir STD STD tidak dievaluasi/disempurnakan secara berkala Sistem komunikasi & peringatan dini tidak memadai Tidak terintegrasi dgn prosedur operasi lainnya Pekerja tidak dijelaskan mengenai tindakan/langkah yg dilakukan jika terjadi keadaan darurat

ILUSTRASI

PADA SAAT MENEMUKAN KOBARAN API, AKTIFKAN ALARM KEBAKARAN ATAU HUBUNGI OPERATOR

JIKA MAMPU, PADAMKAN DENGAN PERALATAN YANG TERSEDIA (HIDRAN KEBAKARAN ATAU APAR)

Hentikan kegiatan atau hubungan telepon. Jangan panik, tunggu pengumuman selanjutnya. Jangan melakukan tindakan yang membuat orang lain panik (lari, saling mendorong, berteriak). Jika bukan regu Peran kebakaran, carilah exit terdekat; Jangan sekali-kali gunakan lift. Jika sudah berada di luar bangunan, jangan masuk kembali untuk alasan apapun .

Segera tinggalkan ruangan . Jangan pikirkan barang. Keselamatan jiwa anda lebih penting.

INGAT !!! PADA SAAT MENUJU KELUAR, JANGAN SEKALI-KALI MENGGUNAKAN LIFT

TUTUPLAH SEMUA PINTU YANG TELAH ANDA LEWATI, UNTUK MENGHAMBAT PENJALARAN API.

JIKA TERPERANGKAP DI DALAM RUANGAN , BERITAHU KEBERADAAN ANDA KEPADA ORANG DI LUAR.

TUTUPLAH CELAH DI BAWAH PINTU DENGAN KAIN BASAH, UNTUK MENGHINDARI MASUKNYA ASAP ATAU KOBARAN API.

JIKA TERPERANGKAP DALAM RUANGAN BERASAP, SELAMATKAN DIRI DENGAN CARA MERANGKAK . UDARA DIBAGIAN DIBAWAH RELATIF LEBIH BERSIH DARI PENGARUH ASAP

AWAS !!! JANGAN MELOMPAT SEPERTI INI, TUNGGU BANTUAN PETUGAS RESCUE.

Menuju tempat berkumpul/ assembly point. Setelah keluar dari pintu terakhir (muara jalan keluar/Exit Discharge) langsung menuju tempat berkumpul (Assembly point) yang telah ditentukan. Petugas akan melakukan pendataan personil (penghuni) Dilarang memasuki ruangan kembali sebelum dinyatakan status aman.

TERIMA KASIH
Tags