Berisi tentang cara bagaimana waspada dalam menghadapi bencana di rumah sakit
Size: 9.8 MB
Language: none
Added: Aug 28, 2025
Slides: 47 pages
Slide Content
KEWASPADAAN RESIKO BENCANA DI R UMAH S AKIT KELOMPOK III Siswoyo Giza Romadhoni Balqis Putri Salindra dr.Triwiranto Hariberta Reny dr.Ri ta Wahyuningsih
LANDASAN HUKUM UU No. 24 Tahun 2007 - Penanggulangan Bencana Permenkes No 66 Tahun 2016 – K3RS Kepmenaker 186/1999 – Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja Kepmenaker 187/1999 – Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja Permenakertrans No 4 Tahun 1980 – Pengendalian kebakaran
Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster) yang mengakibatkan banyak korban atau kerusakan KEADAAN DARURAT 1. Situasi / kondisi / kejadian yang tidak normal 2. Terjadi tiba-tiba 3. Mengganggu kegiatan / organisasi / kumunitas 4. Perlu segera ditanggulangi
Jenis Keadaan Darurat Faktor Sosial Rumor Perselisihan Sabotase Natural hazard (Bencana Alamiah) Banjir Kekeringan Angin topan Gempa Petir Faktor Operasional Kebocoran bahan kimia Peristiwa Kebakaran/ledakan Gangguan operasi seperti kerusakan alat
TUJUAN EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENT 1. Mempersiapkan diri menghadapi semua bencana atau kecelakaan kerja 2. Menekan kerugian material dan korban 3. Meningkatkan kesadaran semua pihak saat terjadi keadaan darurat
SKEMA PEMBUATAN PROSEDUR TANGGAP DARURAT BENTUK TIM TUJUAN LINGKUP IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA RISK ASSESMENT UPAYA MEMINIMALISASI RESIKO IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SARANA / ALAT & SDM ORG. TANGGAP DARURAT TUGAS & TANGGUNG JAWAB SUSUN PROSEDUR TANGGAP DARURAT SOSIALISASI PROSEDUR TANGGAP DARURAT EMERGENCY DRILL EVALUASI
KATEGORI KEADAAN DARURAT Keadaan Darurat Tingkat I Berpotensi mengancam bahaya manusia dan harta benda ( aset ), Secara normal dapat diatasi oleh personil jaga dari suatu instalasi RS dengan menggunakan prosedur yang telah dipersiapkan tanpa perlu adanya regu bantuan yang dikoordinir . Keadaan Darurat Tingkat II Kecelakaan besar dimana semua karyawan yang bertugas dibantu dengan peralatan dan material yang tersedia di instalasi atau pabrik tersebut , tidak mampu mengendalikan keadaan darurat tersebut Bantuan tambahan masih berasal dari industri sekitar , pemerintah setempat dan masyarakat sekitar . Keadaan Darurat Tingkat III Malapetaka bencana dahsyat dengan akibat lebih besar dibandingkan dengan keadaan darurat tingkat II, dan memerlukan bantuan koordinasi pada tingkat nasional .
Tingkat Kesiapsiagaan Kondisi darurat dan/atau bencana
Sistem Kode Darurat di Rumah Sakit Kode Biru (Code Blue) : Kedaruratan Medik / resusitasi Kode Merah (Code Red) : Kebakaran Kode Merah Muda (Code Pink) : Penculikan bayi Kode Hijau (Code Green) : Kejadian Gempa Bumi Kode Hitam (Code Black) : Ancaman bom Kode Abu-abu (Code Grey) : Kedaruratan keamanan Kode Kuning (Code Yellow) : Kedaruratan massal / emergensi internal Kode Coklat (Code Brown) : Kehilangan/Pencurian Kode Oranye (Code Orange) : Ancaman akibat bahan kimia, zat biologis, radioaktif / nuklir Kode Ungu ( Code Purple ) : Evakuasi
POAC PLANNING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING
PLANNING Rencana tanggap darurat dan / atau bencana merupakan suatu rencana formal tertulis yang dibuat dan disusun oleh tim tanggap darurat dan / atau bencana Rumah Sakit yang disahkan oleh Pimpinan Tertinggi Rumah Sakit , dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelatihan .
PLANNING 1. Identifikasi risiko kondisi darurat atau bencana ; 2. Penilaian analisa risiko kerentanan bencana ; 3. Pemetaan risiko kondisi darurat atau bencana 4. menyusun pedoman tanggap darurat atau bencana ; Untuk mengetahui & mengembangkan strategi pengendaliannya sehingga d apat diketahui sumberdaya yg diperlukan , strategi pengendalian yg tepat , pengorganisasian & sistem komunikasi serta dampak thdp lingkungan sekitar
IDENTIFIKASI RESIKO Asesmen kondisi darurat dan / atau bencana berdasarkan hasil penilaian menggunakan instrumen HIRADC, HVA, HSI, dan FSRA
HIRADC HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT, AND DETERMINING CONTROL
HVA Hazard & venurability Asesment
HSI Hospital Safety Index
Pedoman Tanggap Darurat Atau Bencana ; ELEMEN POKOK STD Kebijakan Tanggap Darurat Identifikasi Keadaan Darurat Perencanaan Awal (Preplanning) Penyusunan Prosedur Keadaan Darurat Organisasi Keadaan Darurat Prasarana Keadaan Darurat Pembinaan & Pelatihan Komunikasi Investigasi & Pelaporan Inspeksi & Audit
ORGANIZING Pengorganisasian tim Keadaan Darurat RS Dilakukan secara terorganisir d engan melibatkan berbagai fungsi dalam organisasi sesuai tugas & tanggungjawab masing-masing operasi , teknik , sekuriti , medis , pemadam kebakaran , safety, logistik , transportasi , komunikasi , humas , dll
ORGANIZING Penyusunan : Prosedur Keadaan Darurat Struktur organisasi , tugas & tanggungjawab tim , logistik , sarana yg diperlukan , jalur komando & komunikasi , pengamanan & pengelolaan masyarakat sekitarnya
ORGANIZING Peryusunan persiapan Prasarana Keadaan Darurat Sarana penanggulangan - Sarana penyelamatan manusia ( resque ) - Peralatan & sistem komunikasi - Logistik - Sarana medis
PERALATAN DARURAT YANG DIBUTUHKAN DI RS Sistem alarm Lampu & tenaga listrik darurat Peralatan pemadam kebakaran Fasilitas komunikasi Tempat perlindungan Hydrant Stasiun pencuci mata
Contoh Struktur ERP/ERT DI RS Regu Pemadam Kebakaran ………………………… ………………………… Ketua ……………………………… Contoh : Chief Security Regu P3K ………………………..… …………………………... Humas ……………………………………. Regu Keamanan ………………………..… …………………………... Regu Evakuasi ………………………..… …………………………... Regu Komunikasi ………………………… ………………………… Regu Logistik ………………………… ………………………… Wakil Ketua ……………………………… Ahli K3
ORGANIZING Tim tanggap darurat dan/atau bencana atau Incident Command System / sumber daya manusia yang yang memiliki pengetahuan / sudah terlatih, dan sudah ditetapkan siap untuk di aktivkan saat bencana.
ACTUATING
1. Pembinaan & Pelatihan Pra Bencana Dilakukan secara terencana & berkesinambungan bagi yg terlibat dalam rantai komando shg mengetahui peran & tanggungjawabnya Pelatihan dlm bentuk table desk simulation, permainan peran / uji coba dlm kondisi dlm berbagai bentuk skenario
Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja . Instruksi / prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan .
2. Simulasi Pra Bencana Simulasi dapat dilakukan dengan table top excercise dan simulasi lapangan. Setiap pegawai Rumah Sakit setidaknya mengikuti simulasi 1 (satu kali) dalam setahun. Pelaksanaan simulasi menggunakan skenario umum dan detail. Skenario disesuaikan dengan kondisi masing-masing Rumah Sakit. Dalam simulasi perlu dilakukan identifikasi pihak-pihak (sumber daya manusia) yang harus terlibat mulai dari menit-menit pertama kejadian
Peralatan , dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan , diperiksa , diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan per-UU-an, standar dan pedoman teknis yang relevan . Jenis , jumlah , penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dengan peraturan per-UU-an atau standar dan dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang .
Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda darurat sesuai dengan standar dan pedoman teknis
Next…
Next…
KETENTUAN EMERGENCY EXIT Sebagai persiapan jika terjadi keadaan darurat Setiap personel yg terlibat harus memahami lokasi & rute emergency exit Minimum 2 (dua) rute darurat untuk menjadi jalan ke tempat evakuasi personel Rute emergency exit berada di lokasi yg permanen & sepanjang rute tidak terdapat bahan-bahan/peralatan yg mudah terbakar Rute emergency exit menuju daerah yg lebih aman Rute emergency exit harus menyediakan tanda yg dapat menyala sepanjang rute sebagai panduan bagi personel bila keadaan gelap
CONTROLLING 1 . Inspeksi & Audit Menyangkut prosedur , sarana & kemampuan petugas Semua peralatan diperiksa secara berkala 2. Pada akhir simulasi , Rumah Sakit melakukan diskusi (debriefing) mengenai simulasi yang telah dilakukan untuk dibuat laporan dan tindak lanjut . 3. Investigasi & Pelaporan Untuk Mengetahui penyebab & kelemahan serta kelebihan dlm proses penanggulangannya Hasil penanggulangan darurat dilaporkan pada manajemen
FAKTOR KEGAGALAN SISTEM TANGGAP DARURAT Kurangnya dukungan top manajemen Kurangnya keterlibatan & dukungan pekerja Kurang/tidak ada perencanaan Kurangnya pelatihan & pendidikan Tidak ada penanggungjawab yg ditunjuk khusus untuk mengkoordinir STD STD tidak dievaluasi/disempurnakan secara berkala Sistem komunikasi & peringatan dini tidak memadai Tidak terintegrasi dgn prosedur operasi lainnya Pekerja tidak dijelaskan mengenai tindakan/langkah yg dilakukan jika terjadi keadaan darurat
ILUSTRASI
PADA SAAT MENEMUKAN KOBARAN API, AKTIFKAN ALARM KEBAKARAN ATAU HUBUNGI OPERATOR
JIKA MAMPU, PADAMKAN DENGAN PERALATAN YANG TERSEDIA (HIDRAN KEBAKARAN ATAU APAR)
Hentikan kegiatan atau hubungan telepon. Jangan panik, tunggu pengumuman selanjutnya. Jangan melakukan tindakan yang membuat orang lain panik (lari, saling mendorong, berteriak). Jika bukan regu Peran kebakaran, carilah exit terdekat; Jangan sekali-kali gunakan lift. Jika sudah berada di luar bangunan, jangan masuk kembali untuk alasan apapun .
Segera tinggalkan ruangan . Jangan pikirkan barang. Keselamatan jiwa anda lebih penting.
INGAT !!! PADA SAAT MENUJU KELUAR, JANGAN SEKALI-KALI MENGGUNAKAN LIFT
TUTUPLAH SEMUA PINTU YANG TELAH ANDA LEWATI, UNTUK MENGHAMBAT PENJALARAN API.
JIKA TERPERANGKAP DI DALAM RUANGAN , BERITAHU KEBERADAAN ANDA KEPADA ORANG DI LUAR.
TUTUPLAH CELAH DI BAWAH PINTU DENGAN KAIN BASAH, UNTUK MENGHINDARI MASUKNYA ASAP ATAU KOBARAN API.
JIKA TERPERANGKAP DALAM RUANGAN BERASAP, SELAMATKAN DIRI DENGAN CARA MERANGKAK . UDARA DIBAGIAN DIBAWAH RELATIF LEBIH BERSIH DARI PENGARUH ASAP
AWAS !!! JANGAN MELOMPAT SEPERTI INI, TUNGGU BANTUAN PETUGAS RESCUE.
Menuju tempat berkumpul/ assembly point. Setelah keluar dari pintu terakhir (muara jalan keluar/Exit Discharge) langsung menuju tempat berkumpul (Assembly point) yang telah ditentukan. Petugas akan melakukan pendataan personil (penghuni) Dilarang memasuki ruangan kembali sebelum dinyatakan status aman.