7da551be-b629-464d-aa83-c14e9aa21d24.pptx

WahyuMafrudinA1 4 views 45 slides Sep 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 45
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45

About This Presentation

laporan PKPA Uhamka


Slide Content

Disusun Oleh : Eneng Elda Ernawati Erna Pratiwi Fenny Dwi Juliani Friyanti Syamsudin Galih Yuditya Irene LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN Periode 1 Februari – 1 1 Maret 201 6 PROGRAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR . HAMKA JAKARTA 2016

Kesehatan Latar Belakang Rumah Sakit Praktek Pelayanan Kefarmasian Apoteker yang Profesional Pelayanan Farmasi Rumah Sakit

Tujuan PKPA Mempelajari dan memahami peran , tugas , fungsi , wewenang dan tanggung jawab Apoteker dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di RSUP Persahabatan . Membandingkan tentang pengetahuan farmasi rumah sakit yang diperoleh selama kuliah secara teoritis dengan prakteknya di RSUP Persahabatan . Memperoleh bekal pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan kegiatan kefarmasian di RSUP Persahabatan , khususnya di Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan

Pelaksanaan PKPA Praktik Kerja Profesi Apoteker ( PKPA ) ini dilaksanakan atas kerjasama antara Program Profesi Apoteker Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan . Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 1 Februari s/d 11 Maret 201 6 . Dalam pelaksanaannya , mahasiswa dibimbing untuk lebih mengenal tentang tugas dan fungsi seorang apoteker dalam suatu Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS).

TINJAUAN UMUM DAN RUANG LINGKUP RSUP PERSAHABATAN

Visi dan Misi Visi Menjadi Rumah Sakit Pusat Respirasi Terkemuka di Asian Pasifik Misi Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan kselamatan pasien. Melaksanakan pedidikan, penelitian dan pelatihan kedokteran dan tenaga kesehatan lain. Mengembangkan pelayanan yang terintegrasi dengan penelitian dan pendidikan dalam bidang kesehatan respirasi. Melaksanakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang berstandar internasional.

Tugas dan Fungsi

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan

Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan

Akreditasi RSUP Persahabatan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan adalah Rumah Sakit Umum Pemerintah Kelas A yang berada di Jakarta Timur , tepatnya di Jalan Persahabatan Raya. Saat ini RSUP Persahabatan memiliki kapasitas 600 tempat tidur , terakreditasi untuk 16 bidang pelayanan kesehatan dan Patient Safety, serta merupakan rumah sakit pusat rujukan (top referral) Nasional untuk masalah kesehatan respirasi . Komite Farmasi dan Terapi Tugas Komite Farmasi dan Terapi ( K FT) adalah sebagai b erikut : Menyusun formularium obat di RSUP Persahabatan. Memonitoring evaluasi implementasi formularium .

Visi : Penghasil produk sterilisasi yang terjamin . Misi : Menyelenggarakan pelayanan sterilisasi kassa , linen, dan instrumen di ruangan dan menyelenggarakan pelayanan bersih siap pakai . Fungsi : menyiapkan alat dan bahan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit tersebut . Tujuan : mewujudkan pelayanan penunjang medik sterilisasi efektrif, efisien & bermutu. menurunkan angka kejadian infeksi & membantu penendalian infeksi nosokomial di rumah sakit Instalasi Sterilisasi Sentral (ISS/CSSD)

lanjutan Barang yang disterilisasi di ISB dibagi dalam dua : Barang medis habis pakai : kasa, masker, handscon Barang medis tidak habis pakai : linen, instrumen, seprai, dan taplak

VISI Menjadi percontohan kesehatan lingkungan rumah sakit terdepan di Indonesia. MISI Menyiapkan perangkat teknologi pencegah dan pengendalian pencemaran lingkungan . Menerapkan prinsip-prinsip kesehatan lingkungan rumah sakit secara cepat dan tepat serta sistematis melalui kegiatan pengoperasian dan memelihara sarana , prasarana dan peralatan kesehatan lingkungan (IPAL dan Incenerator ). Melaksanakan konsultasi masalah kesehatan lingkungan rumah sakit dengan membangun kualitas SDM sanitasi yang mampu memenuhi persyaratan kompetensi yang berlaku . Menyediakan informasi kesehatan lingkungan secara lengkap dan akurat dan melayani penelitian dan pelatihan di bidang kesehatan lingkungan rumah sakit . Instalasi Sanitasi dan Pertamanan

lanjutan Fungsi : pengolahan limbah padat dan cair , pengelolaan kebersihan ruangan , uji kebisingan dan suhu . Pembagian limbah : limbah padat ( medis dan non medis ) dan limbah cair limbah padat berupa limbah medis dimasukan dalam plastik warna kuning sedangkan untuk limbah padat non medis dimasukan dalam plastik warna hitam Untuk pengelolaan limbah cair dilakukan dalam bak dengan kapasitas 500M 3 dengan 3 bak penampung yang salah satu bak mengandung bakteri ecomo yang membantu proses sedimentasi limbah cair . Selanjutnya diberi O 2 untuk memisahkan antara lumpur dan air, air diklornasi untuk membunuh bakteri sedangkan lumpur dikeringkan untuk selanjutnya dikiri ke pihak ketiga.

VISI Pelayanan farmasi Terlengkap di Indonesia dan menunjang pelayanan unggulan respirasi MISI Menyelenggarakan pelayanan farmasi profesional Melaksanakan pengelolaan farmasi yang efisien , bermutu dan aman Meningkatkan penggunaan obat rasional , berorientasi pada pasien Menyelenggarakan pendidikan , penelitian dan pengembangan TUGAS Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian FUNGSI Melaksanakan kegiatan yang meliputi perencanaan , pengadaan , penerimaan , penyimpanan , mendistribusikan perbekalan farmasi dan melaksanakan KIE, pelayanan farmasi klinik , serta menyelenggarakan pengembangan pelayanan dan SDM, pendidikan , penelitian Instalasi Farmasi Rumah Sakit

PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI FARMASI KLINIK PEMILIHAN PERENCANAAN PENGADAAN PENERIMAAN PENYIMPANAN PENDISTRIBUSIAN PELAPORAN PEMUSNAHAN PENGKAJIAN RESEP KONSELING MESO DISPENSING SEDIAAN KHUSUS PIO RONDE/VISITE Peran Apoteker di Rumah Sakit

PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI Pemilihan / seleksi Pemilihan obat di rumah sakit merujuk kepada Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN) sesuai dengan kelas rumah sakit masing-masing , Formularium RS, FORNAS. Penentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi untuk menetapkan kualitas dan efektifitas , serta jaminan purna transaksi pembelian . Proses pemilihan dilakukan oleh Komite Farmasi dan Terapi (KFT) RSUP Persahabatan yang didalamnya terdapat 2 orang apoteker yang berperan aktif sebagai sekretaris dan anggota dengan menghasilkan formularium rumah sakit yang direvisi setiap 1 tahun sekali . SESUAI DENGAN TEORI

Perencanaan Pedoman perencanaan meliputi : Data catatan medik , Anggaran yang tersedia , Penetapan prioritas , Formularium Rumah Sakit , Siklus penyakit , Sisa persediaan , Data pemakaian periode yang lalu , Rencana pengembangan D asar Perencanaan perbekalan farmasi dibuat oleh Instalasi Farmasi : berdasarkan : Formularium Nasional , Formularium RSUP Persahabatn , E – Katalog , Data pemakaian sebelumnya , Data stock yang ada , Pola penyakit , Permintaan Instalasi / smf , Anggaran yang tersedia , Penetapan prioritas , Rencana pengembangan Perencanaan dibuat 6 bulan sekali . Alur Perencana an : Instalasi farmasi → Direktur Medik dan Keperawatan → Direktur Keuangan → Ka. Bag. Anggaran → PPK ( Pejabat Pemegang Komitmen ) → ULP(Unit Pelayanan Pengadaan ). SESUAI DENGAN TEORI

P E NGADAAN Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui : Pembelian Produksi Sumbangan / droping / hibah Ada 4 metode pada proses pembelian : pembelian terbuka pembelian terbatas pembelian dengan tawar menawar pembelian langsung Proses pengadaan RSUP Persahabatan dilakukan melalui : Produksi oleh instalasi farmasi Pembelian oleh ULP/ pejabat pengadaan Sumbangan , droping , hibah obat-obat program TB MDR Pengadaan semua perbekalan farmasi dilakukan oleh ULP yang bertugas melakukan pembelian , sehingga ULP yang membuat SP( surat pesanan ) kepada distributor sesuai dengan data perencanaan yang sudah disetujui . Metode pembelian : lelang /tender > 200jt pengadaan langsung < 200jt penunjukan langsung SESUAI DENGAN TEORI

Merupakan kegiatan membuat , merubah , bentuk dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril atau non steril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit . Kriteria obat yang diproduksi : Sediaan farmasi dengan formula khusus Sediaan farmasi dengan harga murah Sediaan farmasi dengan sediaan yang lebih kecil Sediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran Sediaan farmasi untuk penelitian Sediaan nutrisi parenteral Rekonstitusi sediaan obat kanker Kegiatan di unit produksi di RSUP Persahabatan : Produksi : steril dan non steril Produksi non steril : Pencucian botol / bahan pengemas Pembuatan termasuk pengenceran . Contoh : Hands Rub ,, salep kloramfenicol , alkohol 70% dll . Pengemasan ulang , contoh : cap CaCo3, betadine , Produksi sediaan steril : rekonstitusi obat sitostatik Sediaan steril dan IV Admixture sudah dilakukan. Sedangkan TPN belum dilakukan karena sarana dan prasarana belum memadai. PRODUKSI SESUAI DENGAN TEORI

PENERIMAAN Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi : Pabrik harus mempunyai sertifikat analisa Barang harus bersumber dari distributor utama Harus mempunyai Material Safety Data Sheet (MSDS) Khusus untuk alat kesehatan / kedokteran harus mempunyai Certificat of Origin Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi : Penerimaan dilakukan oleh panitia Penerimaan Barang dan Perbekalan / Jasa Semua barang diterima di ( Logistik Farmasi ) Pada saat penerimaan , harus diperhatikan sesuai dengan Kontrak , meliputi : Nama barang Spesifikasi Jumlah Tanggal kadaluarsa Kondisi barang SESUAI DENGAN TEORI

Penyimpanan perbekalan farmasi di RSUP Persahabatan berdasarkan : a. Sifat Fisika Kimia b. Penggolongan jenis perbekalan farmasi c. FIFO / FEFO d. Alfabetis e. LASA ( look alike soun d alike ) Untuk penyimpanan narkotika dan psikotropik sudah dilemari khusus dan terpisah . PENYIMPANAN

PENDISTRIBUSIAN Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien . Sistem Distribusi di RSUPP menggunakan sistem desentralisasi . Pendistribusian Perbekalan Farmasi Pasien Rawat Inap Pasien Rawat Jalan Di luar jam kerja : a poti k / d epo farmasi yang dibuka 24 jam dan r uang rawat yang menyediakan perbekalan farmasi emergensi 2. Sistem pelayanan distribusi : Sistem floor stock Sistem unit dose Sistem distribusi resep perorangan ( resep individual) Sistem kombinasi resep individual dan persediaan di ruang Yang belum ada depo di ruangan ICU, ICCU, kebidanan , Semua depo menggunakan sistem distribusi kombinasi kecuali di griya puspa .

Ruang distribusi untuk pelayanan rawat jalan (Apotik) Ada ruang khusus/terpisah untuk penerimaan resep dan persiapan obat Ruang distribusi untuk pelayanan rawat inap (satelit farmasi) Ruang distribusi untuk melayani kebutuhan ruangan Ada ruang khusus/terpisah dari ruang penerimaan barang dan penyimpanan barang Dilengkapi kereta dorong trolley Peralatan P endistribusian / Pelayanan Pelayanan rawat jalan (Apotik) Pelayanan rawat inap (satelit farmasi) Kebutuhan ruang perawatan / unit lain Ruang Distribusi

Pelaporan P roses pendataan d a n pelaporan dapat dilakukan secara : Tulis tangan, mesin tik Otomatisasi : komputer soft ware Pencatatan manajemen perbekalan farmasi : Administrasi dan pelaporan perbekalan farmasi di RSUPP . Penyusunan laporan : perbekalan farmasi secara rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan , triwulanan , semesteran atau tahunan . Proses pendataan dan pelaporan dilakukan secara tulis tangan dan otomatisasi menggunakan komputer

Administrasi Penghapusan adalah kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan farmasi yang tidak terpakai karena : Kadaluarsa Rusak M utu tidak memenuhi standar Arsip yang disimpan >3 tahun ( Resep dan berkas administrasi ) Pemusnahan di RSUPP dilakukan oleh panitia penghapusan dan lelang barang milik negara (BMN), kemudian berita acara pemusnahan dikirimkan kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota Jakarta Timur , Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), Dirjen Bina Upaya Kesehatan , Biro Keuangan dan BMN, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang memuat data nama obat , jumlah dan alasan pemusnahan . Pemusnahan

Pengkajian R esep Pengkajian resep dilakukan dengan cara visite oleh apoteker dengan mengkaji terapi pasien sehingga penggunaan obatnya menjadi rasional . Kegiatan dalam pelayanan kefarmasian Persyaratan administrasi : Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien Nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter Tanggal resep Ruangan / unit asal resep

2. Persyaratan farmasi Bentuk dan kekuatan sediaan Dosis dan Jumlah obat Stabilitas dan ketersediaan Aturan, cara dan tehnik penggunaan 3. Persyaratan klinis - Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat Duplikasi pengobatan Alergi, interaksi dan efek samping obat Kontra indikasi Efek aditif

Dispensing Sediaan Khusus Dispensing sediaan Parenteral nutrisi di RSUP Persahabatan belum dilaksanakan karena sarananya belum memadai. Sedangkan Pencampuran Intravena di RSUP Persahabatan di bawah tanggung jawab IFRS dilakukan bagiann Produksi. Handling Cytotoxic Kegiatan : Melakukan perhitungan dosis secara akurat Melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesua i Mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan Mengemas dalam kemasan tertentu Membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku

Pelayanan Informasi obat Kegiatan PIO di RSUP Persahabatan meliputi : 1. PIO Aktif : Memberikan informasi obat secara langsung pada saat penyerahan obat kepada pasien dengan jelas dan lengkap. PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit) Membagikan leaflet dan brosur informasi obat kepada pasien Membuat catatan informasi obat kepada tenaga kesehatan lainnya, seperti informasi stabilitas obat-obat injeksi, daftar nama obat LASA (looks alike sounds alike). 2. PIO pasif : Menunggu pertanyaan -pertanyaan dari pasien dan tenaga kesehatan lainnya mengenai obat. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian didokumentasikan .

Tugas Khusus

1 . Evaluasi Waktu Tunggu Pelayanan Bulan Februari 201 6 Evaluasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep di Outlet Farmasi Rawat Jalan Jaminan, Rawat Jalan Tunai, Rawat Inap, IGD (Instalasi Gawat Darurat), Griya Puspa RSUP Persahabatan Tujuan : Evaluasi waktu tunggu pelayanan resep di outlet farmasi RSUP Persahabatan memiliki tujuan yaitu menghitung kecepatan pelayanan resep racikan ataupun non racikan Metode Penelitian : Sampel Sampel yang digunakan untuk melakukan evaluasi waktu tunggu di outlet farmasi RSUP Persahabatan adalah resep yang berasal dari pasien yang melakukan pengobatan di RSUP Persahabatan baik pasien rawat jalan ataupun rawat inap. Cara Pengambilan Sampel Mencatat waktu pada saat resep diserahkan oleh pasien atau keluarga pasien kepada petugas outlet dan sebagai ‘jam datang resep’. Mencatat waktu ketika petugas outlet selesai menghargai resep dan sebagai ‘jam selesai billing’.

Evaluasi Waktu Tunggu Pelayanan Bulan Februari 201 6 Tanggal Ruangan waktu tunggu Racikan Non Racikan 18 Februari 2016 Rawat Inap 39,33 menit 21 menit 19 Februari 2016 Rajal Tunai - 20,22 menit 19 Februari 2016 Rajal Jaminan 82,14 menit 32,13 menit 19 Februari 2016 IGD - 3,90 menit 18 Februari 2016 Griya Puspa 17 m e nit 6,83 menit Dari tabel diatas dapat disimpulkan waktu tunggu untuk resep racikan dan non racikan hampir semua outlet farmasi RSP Persahabatan memenuhi kriteria standar minimal pelayanan rumah sakit , kecuali untuk outlet Rajal Jaminan

A. Tujuan Penelitian Mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kefarmasian Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan. Untuk evaluasi dan sebagai bahan meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Jaminan, Rawat Jalan Tunai, Rawat Inap, IGD, dan Griya Puspa. B. Waktu dan Tempat Penelitian Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat di Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan dilakukan pada tanggal : Instalasi Farmasi Rawat Jalan Jaminan pada tanggal 19 Februari 2015 Instalasi Farmasi Rawat Jalan Tunai pada tanggal 19 Februari 2015 Instalasi Farmasi Rawat Inap pada tanggal 18 Februari 2015 Instalasi Farmasi IGD pada tanggal 19 Februari 2015 Instalasi Farmasi Griya Puspa pada tanggal 18 Februari 2015 2 . Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Bulan Februari 201 6

Lanjutan C. Metode Penelitian 1. Sampel Sampel diambil dari masyarakat atau pelanggan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Jaminan, Rawat Jalan Tunai, Rawat Inap, IGD, dan Griya Puspa RSUP Persahabatan. 2. Cara pengambilan sampel Meminta kesediaan kepada masyarakat yang sedang menunggu obat untuk mengisi kuesioner. Bertanya berdasarkan pertanyaan yang ada di kuesioner dan menjelaskan maksud dari pertanyaan tersebut. Mencatat jawaban yang diberikan responden/masyarakat. Mengevaluasi hasil survey kepuasan masyarakat.

Evaluasi Hasil Survey kepuasan masyarakat di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Jaminan, Rawat Jalan Tunai, Rawat Inap, IGD, dan Griya Puspa

Pertanyaan Rajal Jaminan Rajal Tunai Ranap IGD Griya Puspa 1 3 2,93 3 2,7 3 2 2,94 2,93 2,88 3 2,83 3 2,94 2,93 3 2,95 2,76 4 2,94 3 2,72 3 2,9 5 3 2,93 3 2,95 2,9 6 3 3,06 3 3,05 3,03 7 2,65 2,26 2,48 2,55 2,7 8 3 3 3 3,05 3 9 2,88 2,86 2,72 2,95 2,63 10 3 3 2,96 3 2,76 11 2,94 2,93 2,72 2,95 2,83 12 2,74 2,33 2,44 2,5 2,6 13 2,97 2,8 3,04 2,9 3 14 3 3 3,04 3 3,06 Jumlah 41 39,96 40 40,55 40 Rata-rata 2,92 2,85 2,85 2,89 2,85

Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) : 2,87 (Baik) Keterangan Nilai IKM : 1 – 1,75 : D (Tidak Baik) 1,75 – 2,5 : C (Kurang Baik) 2,56 – 3,23 : B (Baik) 3,26 – 4 : A (Sangat Baik)

Tujuan untuk mengetahui obat-obat apa saja yang berinteraksi dengan makanan. untuk memaksimalkan kerja obat tanpa menimbulkan ESO. untuk mengetahui bagaimana cara menanggulanginya. Waktu dan Tempat Penyuluhan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit dilakukan di ruang tunggu rawat jalan jaminan pada hari Selasa tanggal 8 Maret 201 6. 3 . PKMRS ( Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit ) Interaksi Obat-makana

Metode Penyuluhan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) dilaksanakan dengan tema Interaksi Obat dengan Makanan. PKMRS dilakukan dengan memberikan presentasi kepada masyarakat rumah sakit dengan disertai pembagian leaflet kepada orang peserta yang hadir pada penyuluhan di ruang tunggu rawat jalan jaminan. Diskusi mengenai materi penyuluhan dilaksanakan setelah presentasi materi penyuluhan selesai.

Leaflet PKMRS

Lanjutan

KESIMPULAN Kegiatan Pelayanan kefarmasian diantaranya : Pengelolaan perbekalan farmasi yang meliputi pemilihan perbekalan farmasi , perencanaan , pengadaan , penerimaan , penyimpanan , pendistribusian , pelaporan dan pemusnahan . Pelayanan farmasi klinis yang meliputi pengkajian resep , dispensing sediaan farmasi khusus dan sediaan farmasi berbahaya , konseling , dan pengkajian penggunaan obat . 2. Teori dan praktek pelayanan Kefarmasian umumnya telah diterapkan dengan baik di RSUP Persahabatan dan sesuai dengan peraturan , tetapi ada beberapa hal secara teori tidak dapat diterapkan sepenuhnya dalam dunia kerja nyata karena menyesuaikan kondisi dengan kebijakan RS .

SARAN Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan membutuhkan penambahan jumlah tenaga kerja Apoteker dan Asisten Apoteker sehingga dapat meningkatkan pelayanan kefarmasian yang optimal bagi pasien khususnya pelayanan farmasi klinik . Perlunya kontrol terhadap dokter yang menulis resep tidak sesuai dengan ForNas dan F ormularium R umah S akit .

ALHAMDULILLAH TERIMA KASIH