8. EMERGENCY RESPON PLAN (TANGGAP DARURAT).ppt

AisyMasliaMaslia 0 views 26 slides Oct 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

EMERGENCY RESPON PLAN (TANGGAP DARURAT)


Slide Content

Kebijakan perencanaan
tanggap darurat

PENDAHULUAN
Bahwa kecelakaan yang disebabkan faktor alam, teknis atau manusia
dapat berakibat fatal dan berubah menjadi bencana
Bila bencana terjadi dan keadaan menjadi emergency, maka perlu
ditanggulangi secara terencana, sistematis, cepat, tepat dan
selamat.
Untuk telaksananya penanggulangan dimaksud perlu dibentuk Tim
Tanggap Darurat yang trampil dan terlatih, dilengkapi sarana dan
prasarana yang baik serta sistem dan prosedur yang jelas.Tim tersebut
perlu mendapatkan pelatihan baik teori atau praktek paling sedikit
enam bulan sekali.
Kinerja Tim Tanggap Darurat akan sangat menentukan berhasilnya
pelaksanaan Penanggulangan Keadaan Emergency.
Dan akhirnya tujuan mengurangi kerugian seminimal mungkin baik
harta benda atau korban manusia akibat keadaan emergency akan
dapat dicapai.

PENGERTIAN
Rencana darurat adalah suatu rencana formal
tertulis, yang berdasarkan pada potensi kec yg
dpt terjadi di instalasi & konsekuensi-
konsekuensinya yg dpt dirasakan di dalam dan di
luar tempat kerja serta bagaimana hrs ditangani
Perencanaan darurat harus diperlakukan oleh
para pejabat yg berwenang, pengelola pabrik &
pejabat setempat sbg unsur yg penting dr sistem
pengendalian bahaya besar
Perencanaan darurat harus mencakup
penanganan keadaan darurat di dalam dan di luar
pabrik

Banjir ▶
Angin topan ▶
Gempa Bumi ▶
Letusan Gunung Berapi ▶
Kebakaran ▶
Ledakan ▶
Kecelakaan Kendaraan ▶
Kecelakaan Pesawat Terbang ▶
Kecelakaan Kereta Api ▶
Dan sejenisnya ▶
JENIS BENCANA

REF. / Dasar Hukum
UU No 13 Th. 2003
UU No 1 Th 1970
Per Menaker 05/1996
Kep Menaker 186/1999
Kep Menaker 187/1999
SE Menakertrans No. 140 /DPKK/2004

U
n
d
a
n
g
-
u
n
d
a
n
g
N
o

1
T
h

1
9
7
0

t
e
n
t
a
n
g

K
e
s
e
l
a
m
a
t
a
n

K
e
r
j
a
Pasal 3 ayat (1).
Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat syarat keselamatan kerja untuk :
•mencegah, mengurangi, dan memadamkan
kebakaran,
•mencegah, mengurangi peledakan
•memberikan kesempatan jalan
menyelamatkan diri dalam bahaya
kebakaran
•pengendalian penyebaran asap, gas dan
suhu

3.1. Identifikasi Potensi Bahaya
(Hazard)
1.Kondisi dan kejadian berbahaya yang
dapat terjadi
2.Jenis kecelakaan dan penyakit yang dapat
terjadi
P
e
r
a
t
u
r
a
n

M
e
n
t
e
r
i

T
e
n
a
g
a

K
e
r
j
a

N
o

P
e
r

0
5
/
M
e
n
/
1
9
9
6

T
e
n
t
a
n
g

S
M
K
3

3.2. Penilaian Resiko
(Risk Assessment)
Penilaian resiko semua jenis pekerjaan dan
menentukan prioritas pengendalian kecelakaan
dan penyakit akibat kerja
P
e
r
a
t
u
r
a
n

M
e
n
t
e
r
i

T
e
n
a
g
a

K
e
r
j
a

N
o

P
e
r

0
5
/
M
e
n
/
1
9
9
6

T
e
n
t
a
n
g

S
M
K
3

3.3. Tindakan Pengendalian
3.3.8. Prosedur menghadapi keadaan darurat
atau bencana
Perusahaan harus memiliki prosedur prosedur
penanganan keadaan daruratpenanganan keadaan darurat dan diuji secara
berkala oleh personel yang memiliki
kompetensi dan dikoordinasikan dengan
instansi terkait
P
e
r
a
t
u
r
a
n

M
e
n
t
e
r
i

T
e
n
a
g
a

K
e
r
j
a

N
o

P
e
r

0
5
/
M
e
n
/
1
9
9
6

T
e
n
t
a
n
g

S
M
K
3

3.3.9. Prosedur menghadapi insiden
Untuk mengurangi resiko insiden, Perusahaan
harus memiliki prosedur dalam menghadapi
insiden meliputi :
- Penyediaan fasilitas P3K
- Proses perawatan lanjut
P
e
r
a
t
u
r
a
n

M
e
n
t
e
r
i

T
e
n
a
g
a

K
e
r
j
a

N
o

P
e
r

0
5
/
M
e
n
/
1
9
9
6

T
e
n
t
a
n
g

S
M
K
3

3.3.10. Prosedur rencana pemulihan keadaan
darurat
Perusahaan harus memiliki prosedur rencana
pemulihan secara cepat kembali pada operasi
normal, dan membantu tenaga kerja yang
mengalami trauma
P
e
r
a
t
u
r
a
n

M
e
n
t
e
r
i

T
e
n
a
g
a

K
e
r
j
a

N
o

P
e
r

0
5
/
M
e
n
/
1
9
9
6

T
e
n
t
a
n
g

S
M
K
3

SE No. 140 / DPKK/III/2004
PEMENUHAN KEWAJIBAN SYARAT-SYARAT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI INDUSTRI
KIMIA DENGAN POTENSI BAHAYA BESAR
( MAJOR HAZARD INSTALLATION )
Latar belakang
bencana industri ( major accident) telah menimbulkan
kerugian yang tidak sedikit baik tenaga kerja, moril dan
material.
Guna mengantisipasi terulangnya kembali bencana industri
tersebut dipandang perlu mengambil langkah-langkah
segera dan sistimatis untuk mengendalikan potensi bahaya
industri kimia baik potensi bahaya berskala kecil, sedang
maupun potensi bahaya besar ( major hazard installation ).

1.Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam
Kepmenaker No. Kep. 186/Men/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
meliputi :
Pengendalian setiap bentuk energi;
Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran
dan sarana evakuasi;
Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat
kerja;
Menyelenggarakan latihan dan gladi penanggulangan
kebakaran secara berkala.;
Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat
kebakaran;
Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit
penanggulangan kebakaran dan petugas peran kebakaran;
SE No. 140 / DPKK/III/2004

2.Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam
Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja, meliputi :
Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan label;
Memiliki Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia;
Menyampaikan daftar nama dan sifat kimia serta kuantitas
bahan kimia berbahaya (Formulir Lampiran II Kep.
187/Men/1999)
Membuat Dokumen Pengendalian Instalasi Potensi Bahaya
Besar / Menengah .
Melakukan riksauji faktor kimia sekurang-kurangnya /6 bln
Melakukan riksauji instalasi sekurang-kurangnya 2 tahun sekali;
Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
SE No. 140 / DPKK/III/2004

3.Review sistem tanggap darurat ( emergency
response ) bagi perusahaan yang sudah memiliki
sistem tersebut.
4.Bagi perusahaan yang belum memiliki sistim
tanggap darurat ( emergency response ) untuk
segera membuat sistem tersebut.
SE No. 140 / DPKK/III/2004

ALAM
 Gunung api meletus
 Angin Taufan
 Banjir / Air Bah
 Gempa bumi
 Tanah longsor
 Dan sejenisnya.
MANUSIA
• Human error
• Penebangan Hutan
• Sabotage, Pemogokan, Peperangan
• Membuang sampah di sungai
• Membakar sampah/ hutan sembarangan
SUMBER BENCANA

AKIBAT BENCANA
Physik dan Material :
 Korban jiwa (mati atau menderita)
 Korban harta benda dan sarana /
materiil untuk kehidupan masyarakat
atau sarana produksi bagi kegiatan
industri
Non Materiil :

Terganggunya struktur kegiatan rutin
produksi bagi suatu industri atau kegiatan
sosial bagi masyarakat.
 Terganggunya kondisi ekonomi.

?

- Emergency
Response Plan

- Safe Design
- Hazard
Identification
Control
- Engineering
- Human
- Administrative
Rehabilitative
Accident Prevention Program
Incident
Explosi
on
Fire

EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENT
Semua aktivitas, langkah-langkah yang dilakukan
oleh Perusahaan untuk :

Mengurangi dampak bencana.
 Kesiap siagaan menghadapi bencana
 Tanggap menghadapi bencana
 Dan pemulihan setelah terjadi bencana.
Emergency :
Keadaan Gawat / Darurat.

Mengurangi dampak bahaya.
Menyiapkan langkah-langkah penyela-
matan untuk melindungi manusia dan
harta benda.
Tanggap saat menghadapi emergency
dan menyediakan fasilitas yang di-
perlukan.
Menerapkan sistem pemulihan agar
komunitas menjadi normal setelah
terjadi bencana.
TUJUAN
EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENT

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN EMERGENCY RESPONSE
MANAGEMENT
Mitigation
Mitigasi
Response
Kesigapan
Preparedness
Kesiapsiagaan
Recovery
Pemulihan
Kajian awal yang dilakukan untuk mengeliminasi atau
menurunkan Derajat Resiko jangka panjang terhadap
Manusia atau harta Benda yang diakibatkan oleh Bencana
Kegiatan yang dilakukan lebih lanjut berdasarkan Hasil
Mitigasi, yang mencakup Pengembangan Kemampuan
Personil, Penyiapan Prasarana, Fasilitas dan Sistem bila
terjadi keadaan Emergency.
Kemampuan penanggulangan saat terjadi keadaan
krisis/bencana yang terencana, cepat, tepat dan selamat
(termasuk tanda bahaya, evakuasi, SAR, pemadaman kebakaran.
dll).
Kegiatan jangka pendek untuk meulihkan kebutuhan pokok
minimum kehidupan masrarakat yang terkena bencana, dan
jangka panjang mengembalikan kehidupan secara normal.

ORGANISASI
Menghimpun seluruh Karyawan untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya bencana di lingkungan kerja
yang dapat membahayakan jiwa maupun asset
perusahaan secara terkoordinir, sehingga kerugian-
kerugian yang mungkin timbul dapat dikurangi/dicegah
Untuk menghindari timbulnya kepanikan dan mencegah
tindakan-tindakan yang salah yang dapat menimbulkan
kerugian yang lebih besar
Memberikan petunjuk kepada para petugas, agar operasi
penanggulangan bencana dapat berjalan dengan lancar,
efektif dan efisien
1.
2.
3.
TUJUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI

ON SITE EMERGENCY RESPONSE
1.Setiap instalasi berbahaya besar hrs memiliki sebuah
perencanaan darurat dalam pabrik atau tempat kerja
2.Rencana darurat hrs disiapkan oleh para pengelola pabrik
berkaitan dgn penaksiran dr kemungkinan besarnya
akibat-akibat dari kecelakaan
3.Untuk instalasi yg kompleks, rencana daruratnya hrs
mempertimbangkan setiap bahaya besar dgn semua kemungkinan
interaksinya & hrs meliputi unsur-unsur :
-Penilaian terhadap besar & sifat dr kecelakaan yg mungkin terjadi
-Perumusan dr rencana & kerjasama termasuk dgn pelayanan
keadaan darurat
-Prosedur utk membunyikan tanda bahaya & utk mengadakan
komunikasi baik di dalam maupun di luar instalasi
-Penunjukan khusus bagi pengendali kec lapangan & kepala
pengendali utama serta rincian job disc
-Lokasi & org pusat pengendali keadaan darurat
-Tindakan para pekerja dlm pabrik selama keadaan darurat termasuk
prosedur evakuasi
-Tindakan pekerja & orang lain diluar pabrik

ON SITE EMERGENCY RESPONSE
Harus diatur segala kemungkinan spt tindakan tambahan,
mengamankan instalasi ataupun mematikan instalasi
Tersedianya sumber daya
Memperhitungkan sumber daya dari luar jika dibutuhkan &
jika pekerja sakit atau hari libur
4.
5.
6.

OFF SITE EMERGENCY RESPONSE
Merupakan tanggung jawab para pengelola pabrik atau pejabat
setempat yg berwenang tergantung peraturan setempat yg
berlaku
Rencana darurat hrs disusun berdasarkan pd kemungkinan kec yg
dpt berakibat buruk kepada manusia maupun lingkungan di luar
instalasi
Aspek-aspek yg tercakup dlm rencana darurat di luar pabrik yi :
-Organisasi
-Komunikasi
-Peralatan darurat yg khusus
-Pengetahuan khusus
-Organisasi sukarelawan
-Informasi bahan-bahan kimia
-Info meteorologis
-Pengaturan-pengaturan yg berhubungan dgn kemanusiaan
-Informasi kepada umum
-penilaian
Tags