ANALISIS RISK ASSESSMENT DAN RISK ASSESSMENT SEKTOR KESEHATAN DI INDONESIA DAN DI DUNIA Dr. Ahmad Hafizullah Ritonga, M.Si KESEHATAN LINGKUNGAN
RISIKO Setiap aktivitas / pekerjaan / kegiatan memiliki konsekuensi / kemungkinan . Kemungkinan-kemungkinan tersebut harus dapat diidentifikasi sedini mungkin baik resiko dan kendalanya agar tujuan pekerjaan dan keselamatan dapat tercapai . RISIKO adalah : Peluang atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang merugikan . L uasnya dampak yang ditimbulkan sebagai konsekuensi dari peristiwa tersebut . P otensi, p eluang atau kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dampak buruk yang mungkin terjadi terhadap manusia, hewan, kesehatan atau lingkungan Risiko merupakan kombinasi antara kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan tingkat keparahan konsekuensi yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut . dikendalikan dengan tepat .
BAHAYA Bahaya (hazard) adalah suatu kondisi , objek , atau situasi yang berpotensi menimbulkan kerugian , cedera , atau dampak negatif lainnya . Bahaya ini berfungsi sebagai agen risiko yang dapat menyebabkan peristiwa berbahaya jika tidak diidentifikasi dan dikendalikan dengan tepat .
Analisis Risiko S uatu proses menyeluruh yang mencakup identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko dan komunikasi risiko KONSEP ANALISIS RISIKO
Konsep Analisis R i siko
PENILAIAN RISIKO
KONSEP DASAR RISK ASSESSMENT IDENTIFIKASI BAHAYA mengidentifikasi potensi bahaya atau ancaman dalam layanan kesehatan , seperti : infeksi nosokomial , kesalahan dalam prosedur medis , atau risiko terkait obat .. PENILAIAN RISIKO menilai probabilitas dan dampak dari setiap risiko . PENGENDALIAN RISIKO menentukan tindakan pencegahan dan mitigasi untuk meminimal terjadinya risiko . Monitoring dan review memantau efektivitas tindakan yang telah diambil .
5 Langkah Penilaian Risiko Identifikasi Bahaya ( Identify Hazards ) : Langkah pertama adalah mengidentifikasi apa saja yang berpotensi menyebabkan kerugian , cedera , atau kerusakan , seperti kondisi lingkungan , bahan berbahaya , atau prosedur kerja yang tidak aman . Identifikasi Siapa yang Berisiko ( Identify Who Might be Harmed and How ) : Menentukan siapa saja yang mungkin terpengaruh oleh bahaya tersebut , termasuk pekerja , pelanggan , atau pihak lain, serta bagaimana bahaya tersebut dapat mempengaruhi mereka . Evaluasi Risiko dan Ambil Langkah Pencegahan ( Evaluate the Risks and Decide on Precautions ) : Menilai seberapa besar kemungkinan bahaya terjadi dan seberapa parah dampaknya . Berdasarkan penilaian ini , langkah-langkah pengendalian dan pencegahan risiko dirumuskan untuk meminimalkan dampak . Catat Temuan dan Implementasi ( Record Findings and Implement Them ) : Mencatat hasil penilaian risiko , termasuk risiko yang diidentifikasi , siapa yang berisiko , dan langkah-langkah pencegahan yang diterapkan . Hal ini penting untuk dokumentasi dan pemantauan berkelanjutan . Tinjau dan Perbarui Penilaian ( Review and Update the Risk Assessment ) : Risiko dan keadaan dapat berubah seiring waktu , jadi penting untuk meninjau dan memperbarui penilaian risiko secara berkala atau setelah perubahan signifikan dalam aktivitas atau lingkungan .
Penilaian Risiko
Proses P enilaian Risiko Secara Cepat
Perkiraan Risiko ( Risk Estimation ) Perkiraan risiko terdiri dari hasil penggabungan hasil penilaian pe lepasan/pe mbebasan, penilaian p aparan/penu laran dan penilaian konsekuensi /dampak , untuk mendapatkan suatu rumusan secara keseluruhan besarnya risiko, yang berkaitan dengan adanya risiko bahaya yang teridentifikasi yang mungkin terjadi. P erkiraan risiko mempertimbangkan semua alur risiko dari suatu bahaya yang teridentifikasi yang mungkin terjadi yang merupakan akibat yang tidak diharapkan.
RISK ESTIMATION
MATRIKS ESTIMASI RISIKO
PENTINGNYA RISK ASSESSMENT DALAM KESEHATAN Risiko merupakan bagian penting dalam layanan kesehatan karena dapat berdampak pada pasien , tenaga medis , dan sistem kesehatan secara keseluruhan . RA dalam kesehatan dapat membantu mengidentifikasi , mengevaluasi , dan mengelola risiko-risiko ini sehingga meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan keselamatan pasien . Prinsip dasar RA kesehatan di Indonesia maupun dunia adalah sama . Namun harus disesuaikan dengan konteks lokal , seperti kondisi kesehatan masyarakat , infrastruktur kesehatan , dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
TUJUAN MEMPELAJARI TENTANG RISK ASSESSMENT DALAM KESEHATAN Memahami peran RA dalam sektor kesehatan Membandingkan pendekatan RA di Indonesia dan dunia , Mengidentifikasi tantangan dan rekomendasi untuk meningkatkan RA kesehatan di Indonesia.
FOKUS RISK ASSESSMENT DI SEKTOR KESEHATAN Keselamatan pasien Mengidentifikasi dan mencegah kesalahan medis , infeksi nosokomial , dan komplikasi pasca-tindakan . Keselamatan tenaga medis Perlindungan dari paparan penyakit , kecelakaan kerja , dan stres kerja . Kualitas pelayanan Menjamin pelayanan medis sesuai standar dan memenuhi kebutuhan pasien .
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISK ASSESSMENT DI SEKTOR KESEHATAN Demografi Pasien Usia , jenis kelamin , kondisi kesehatan dasar , dan faktor lainnya dapat mempengaruhi risiko . Teknologi dan Peralatan Kualitas dan kecanggihan peralatan medis dapat mempengaruhi risiko . Kompetensi Tenaga Medis Pelatihan , pengalaman , dan keahlian tenaga medis memainkan peran penting .
METODE UMUM RISK ASSESSMENT DI DUNIA Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) Metode ini mengidentifikasi potensi kegagalan dalam proses medis dan dampak yang mungkin
METODE UMUM RISK ASSESSMENT DI DUNIA Root Cause Analysis (RCA) Digunakan untuk menganalisis penyebab dasar dari insiden atau kejadian yang tidak diinginkan .
METODE UMUM RISK ASS ESSMENT DI DUNIA Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) Fokus pada identifikasi dan pengendalian bahaya yang dapat mengancam keselamatan pasien .
Pendekatan Berbasis Risiko Identifikasi dan evaluasi risiko kesehatan dengan mempertimbangkan potensi risiko pada prosedur medis , pelayanan kesehatan masyarakat , atau pengelolaan data pasien . Metode Penilaian Risiko Kesehatan Masyarakat Mengevaluasi risiko yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat secara keseluruhan , termasuk faktor-faktor lingkungan , sosial , dan perilaku yang memengaruhi kesehatan populasi . Adaptasi dari Metode Internasional Penggunaan prinsip-prinsip dari metode internasional seperti HACCP, FMEA, atau RCA yang telah diadaptasi sesuai dengan kebutuhan lokal di sektor kesehatan Indonesia. METODE RISK ASSESSMENT DI INDONESIA
TANTANGAN RISK ASSESSMENT DI DUNIA Pandemi Global Kondisi seperti COVID-19, memerlukan koordinasi internasional dalam penanganan dan distribusi vaksin . Perubahan Iklim Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti malaria dan demam berdarah di beberapa negara . Teknologi Medis Inovasi teknologi medis yang cepat memerlukan adaptasi dan pelatihan yang berkelanjutan .
UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGATASI TANTANGAN RA DI DUNIA Kerjasama internasional melalui WHO dan organisasi kesehatan lainnya. Penelitian dan pengembangan untuk mengatasi penyakit baru dan resistensi antibiotik . Penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan .
BEST PRACTICES RISK ASSESSMENT DI DUNIA SISTEM PELAPORAN ELEKTRONIK Menggunakan teknologi untuk melaporkan dan menganalisis insiden secara real-time. SIMULASI MEDIS Melakukan simulasi prosedur medis untuk mengidentifikasi potensi risiko dan pelatihan tenaga medis . KERJASAMA MULTIDISIPLIN Melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam tim risk assessment untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas .
TANTANGAN RISK ASSESSMENT DI INDONESIA Distribusi Fasilitas Kesehatan Terdapat ketimpangan distribusi fasilitas kesehatan antara pulau dan wilayah , menyebabkan akses yang tidak merata . SDM Kurangnya tenaga medis di beberapa daerah dan perlu adanya pelatihan berkelanjutan mengenai risk assessment. Infrastruktur & Teknologi Beberapa fasilitas kesehatan belum dilengkapi dengan teknologi medis terbaru , mempengaruhi kualitas pelayanan .
UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGATASI TANTANGAN RISK ASSESSMENT DI INDONESIA Peningkatan kapasitas dan distribusi fasilitas kesehatan . Pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis . Kerjasama dengan sektor swasta dan internasional untuk peningkatan teknologi dan infrastruktur .
TANTANGAN RISK ASSESSMENT LAINNYA DI INDONESIA Selain yang telah disebutkan sebelumnya , beberapa tantangan lainnya meliputi : Budaya Pelaporan Kurangnya budaya pelaporan insiden di fasilitas kesehatan menghambat identifikasi dan mitigasi risiko . Regulasi dan Kepatuhan Meskipun ada regulasi , kepatuhan dan penerapannya masih menjadi tantangan . Keterbatasan Anggaran Beberapa fasilitas kesehatan , terutama di daerah terpencil , memiliki anggaran terbatas untuk peningkatan kualitas dan keselamatan .
PELUANG DAN INOVASI Dengan kemajuan teknologi dan kesadaran pentingnya RA, ada beberapa peluang dan inovasi yang dapat diadopsi , seperti : Big Data dan Artificial Intelligence Menggunakan data untuk prediksi risiko dan otomatisasi proses analisis . Telemedisin Mengurangi risiko dengan memberikan konsultasi medis jarak jauh , terutama di daerah yang sulit dijangkau . Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan Membuat program pelatihan yang berfokus pada RA sebagai bagian dari kurikulum medis .
KOMPONEN UTAMA RISK ASSESSMENT Hazard Identification mengidentifikasi ancaman / bahaya yang mungkin terjadi . Dose-Response Assessment menilai hubungan antara dosis paparan dan kemungkinan terjadinya efek kesehatan . Exposure Assessment menentukan siapa dan seberapa banyak yang terpapar . Risk Characterization menggabungkan informasi dari tiga komponen sebelumnya untuk menilai risiko keseluruhan .
RISK ASSESSMENT DI INDONESIA: STUDI KASUS Kesalahan Medikasi Salah satu risiko utama di rumah sakit adalah kesalahan medikasi . Penyebabnya bisa bervariasi , mulai dari kesalahan penulisan resep , kesalahan pemberian obat , hingga kesalahan dosis . Infeksi Nosokomial Infeksi yang didapat pasien selama perawatan di rumah sakit . Faktor risiko meliputi kebersihan fasilitas , praktek sanitasi tenaga medis , dan resistensi antibiotik .
Antibiotik Resistensi Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten , meningkatkan risiko infeksi yang sulit diobati . Keamanan Data Pasien Dengan digitalisasi data medis , risiko keamanan data menjadi perhatian utama . RISK ASSESSMENT GLOBAL: TREN DAN ISU
STRATEGI MITIGASI RISIKO Protokol Standar Mengembangkan dan menerapkan protokol standar untuk prosedur medis . Pelatihan dan Edukasi Melakukan pelatihan berkelanjutan untuk tenaga medis mengenai best practices. Audit dan Review Melakukan audit reguler untuk menilai efektivitas tindakan mitigasi .
TANTANGAN IMPLEMENTASI RISK ASSESSMENT KETERBATASAN SUMBER DAYA Tidak semua fasilitas kesehatan memiliki sumber daya untuk menerapkan risk assessment secara menyeluruh . BUDAYA ORGANISASI Mengubah budaya organisasi untuk menerima dan menerapkan risk assessment bisa menjadi tantangan .
REKOMENDASI UNTUK MENINGKATKAN RISK ASSESSMENT DI SEKTOR KESEHATAN INDONESIA Penguatan Kerjasama dan Kolaborasi Mendorong kerjasama antara lembaga kesehatan , pemerintah , akademisi , dan sektor swasta untuk berbagi informasi , pengalaman , dan praktik terbaik dalam melakukan RA. Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Mendorong pemantauan yang lebih baik , pengumpulan data yang komprehensif , dan penggunaan teknologi informasi yg canggih untuk mendukung proses RA. Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Menyediakan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi para praktisi kesehatan dalam menerapkan metode RA yang tepat dan memahami secara mendalam konteks kesehatan Indonesia.
KESIMPULAN DARI PERBANDINGAN RISK ASSESSMENT DI INDONESIA DAN DI DUNIA Pengakuan atas Keanekaragaman Pendekatan Mengakui bahwa tidak ada pendekatan yang satu sama lainnya lebih baik , tetapi ada kebutuhan untuk mengadaptasi pendekatan global ke dalam konteks lokal untuk mencapai hasil yang optimal. Peran Penting dari Pendekatan Lokal Memahami kebutuhan dan tantangan khusus di Indonesia, pendekatan lokal yang teradaptasi dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam mengelola risiko kesehatan . Perluas dan Integrasi Praktik Terbaik Mendorong integrasi praktik terbaik dari pendekatan global ke dalam praktik lokal untuk meningkatkan kualitas , keselamatan , dan efektivitas layanan kesehatan di Indonesia.