Korupsi Dan Integritas ANDI ASBAR, S.KM. PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH (PPUPD) AHLI MUDA INSPEKTORAT DAERAH KAB. KEPULAUAN SELAYAR
Bentuk-Bentuk Korupsi Secara gamblang dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001, tindak pidana korupsi di jelaskan dalam 13 pasal. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 30 (tiga puluh) bentuk/jenis tindak pidana korupsi, dan dari 30 (tiga puluh) jenis tindak pidana korupsi pada dasarnya dikelompokkan dalam 7 kelompok pidana korupsi dan Tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi, yakni sebagai berikut :
Merugikan keuangan negara Suap-menyuap Penggelapan dalam jabatan Pemerasan Perbuatan curang Benturan kepentingan dalam pengadaan Gratifikasi Bentuk-Bentuk Korupsi
Merugikan keuangan negara Melawan hukum dan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan dapat merugikan keuangan negara Menyalahgunakan kewenangan untuk keuntungan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan dapat merugikan keuangan negara Bentuk-Bentuk Korupsi
Suap-menyuap Menyuap pegawai negeri Memberi hadiah kepada pegawai negeri karena jabatannya Pegawai negeri menerima suap Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya Menyuap Hakim Menyuap advokat Hakim dan advokat menerima suap Bentuk-Bentuk Korupsi
Penggelapan dalam jabatan Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan atau membantu melakukan perbuatan itu Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi Pegawai negeri merusakkan bukti Pegawai negeri membiarkan orang lain merusakkan bukti Pegawai negeri membantu orang lain merusakkan bukti Bentuk-Bentuk Korupsi
Pemerasan Pegawai negeri menyalahgunakan kekuasaan untuk memaksa seseorang memberikan sesuatu , membayar atau menerima pembayaran dengan potongan , atau mengerjakan sesuatu untuk dirinya Pegawai negeri memeras pegawai negeri yang lain Bentuk-Bentuk Korupsi
Perbuatan curang Pemborong / ahli bangunan berbuat curang Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang Rekanan TNI/ Polri berbuat curang Pengawas rekanan TNI/ Polri membiarkan perbuatan curang Penerima barang untuk keperluan TNI/ Polri membiarkan perbuatan curang Pegawai negeri menyerobot tanah negara, sehingga merugikan orang lain Bentuk-Bentuk Korupsi
Benturan kepentingan dalam pengadaan Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya Gratifikasi Pegawai negeri yang berhubungan dengan jabatan / kewenangangannya menerima gratifikasi dan tidak Lapor KPK dalam jangka waktu 30 hari . Bentuk-Bentuk Korupsi
Tindak Pidana Lain yang Berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi Tersangka tidak memberikan keterangan mengenai kekayaannya Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu Orang yang memegan rahasia jabatan tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu Saksi yang membuka identitas pelapor Selain 30 perilaku di atas yang termasuk tindak pidana korupsi yang sering terjadi dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah Mark up harga SPPD fiktif Pengurangan fisik bangunan Pelanggaran prinsip-prinsip pengadaan barang dan jasa
BELAJAR INTEGRITAS DARI TOKOH BANGSA HAJI AGUS SALIM BAHARUDDIN LOPA MENAKAR DENGAN PIKR DAN HATI, MENOLAK APA PUN YANG TAK MASUK DALAM TAKARANNYA Ia adalah sosok yang sangat alergi terhadap hadiah dalam bentuk apapun. Ia selalu mengatakan kepada si Pemberi hadiah bahwa dirinya tidak perlu diberi hadiah karena ia memiliki gaji. Yang perlu diberi hadiah adalah rakyat yang susah LIDEN IS LIJDEN, MEMIMPIN ADALAH MENDERITA Walaupun sempat menduduki jabatan menteri dalam berbagai kabinet, Agus Salim ternyata sempat tak memiliki rumah kediaman tetap. Semasa tinggal di Jakarta, ia berpidah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain. Sri Sultan HB IX SETIAP ORANG, SIAPA PUN DAN APA PUN JABATANNYA, HARUS TAAT PADA HUKUM Kala itu, Sri Sultan mengendari sendiri mobilnya. Entah kenapa saat itu Si Sultan melakukan kesalahan melanggar rambu lalu lintas. Malang bagi Sultan, seorang polisi bernama Brigadir Royadin memergokinya. Saat itulah sang Polisi baru tahu orang yang ditindaknya adalah Sri Sultan. Melihat sang polisi ragu-ragu menilangnya, Sri Sultan bekata “Buatkan saja saya surat tilang, jangan ragu menindak saya”. Hoegeng I Santoso PANTANG TERIMA PEMBERIAN KARENA JABATAN “Apa hubungan toko kembang dengan jabatan kepala imigrasi”, demikian protes istri Jenderal Hoegeng yang kelak menjadi Kapolri, ketika diminta suaminya menutup toko kembang miliknya, sehari sebelum dilantik menjadi kepala jabatan Imigrasi. “Nanti semua orang yang berurusan dengan imigrasi akan berlomba-lomba memesan kembang pada toko kembang ibu, dan itu tidak adil”. Mohammad Hatta SETIAP PERBUATAN ADALAH DEMI NEGARA YANG DICINTAI, JANGANLAH BERKHIANAT Seperti manusia biasa lainnya, Hatta juga begitu mengidamkan sepatu Bally. Harganya tentu saja tidaklah murah. Potongan iklan yang memuat alamat penjual sepatu itu menjadi saksi bisu keinginan Wakil Presiden, yang hingga akhir hayatnya tak pernah bisa memiliki sepatu Bally idamannya. Syafruddin Prawiranegara MALU ITU BILA MENGAMBIL MILIK ORANG LAIN ATAU MENGAMBIL UANG NEGARA “Ibu tidak malu berjualan sukun goreng?” Yang membuat kita malu adalah kalau kita mengambil milik orang lain yang bukan hak kita, atau mengambil uang negara, Itu pencuri namnaya. Orang mungkin tidak tahu, tapi Tuhan pasti tahu.