A3 Keselamatan Kerjagfhhbjhjnkkjkjjj.pdf

sitiagusriantina 4 views 29 slides Sep 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

ngfdghdyhghgfgd


Slide Content

KELOMPOK A3
LAPORAN STUDI KASUS
KESELAMATAN KERJA
PELATIHAN HIPERKES & KK
06 - 11 Januari 2025
“PROSES PEMBUATAN TABUNG”
GAS ELPIJI 3 Kg

Anggota Kelompok
dr. Pahala Febrianto Rumahorbo
dr. Puspa Astri Sella
dr. Putera Dewa Haryono, M.Res
dr. Rizki Aji Nugroho
dr. Sanian Inama
dr. Shaqina Said
dr. Sharon Alberta
dr. Siska Kesuma Wulan
dr. Siti Agusriantina
dr. Siti Habiburrahmah Ash Shadar
dr. Syahidah Nabila Multazimah Sugiarto
dr. Tunggal Sae Indrawan Rokhmat
dr. Vio Tsamratul Zahrah
dr. Wilson Leo Widjaya
dr. Winda Permata Sari
dr. Ziyan Bilqis Amran
dr. Zulva Liqoul Amaliyah

Yel-yel Kelompok
Bu Tuti anaknya lima
Hari Minggu pergi ke Jogja
Safety first yang utama
Agar selamat bekerja

Kelompok A3?
Safety first!
Hiperkes?
YES!
Keselamatan kerja?
Everything, starts with me!

POIN-POIN
UMUM
01

IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama :PT ITI
Alamat :Jawa Barat
Sektor usaha :Proses produksi atau konversi bahan baku, bahan setengah jadi,
Pembuatan Kabel Serat Optik, Smart Energy Devices, dan Tabung Liquid
Petroleum Gas (LPG) Composite. Merakit perangkat cerdas untuk lini
produk Broadband dan Smart Energy, dan kartu cerdas.
Jumlah karyawan :Jumlah direksi sebanyak 3 orang, dengan karyawan tetap dan karyawan
kontrak sebanyak 239 orang.
Jam kerja :07.30-16.30 WIB,
Asuransi pegawai :Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

IDENTITAS PERUSAHAAN
Sertifikasi perusahaan :ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, ISO 45001:2018,
CIQS 2000:2018, ISO 37001:2016
Kelembagaan P2K3 :
1.Pembekalan K3 pada karyawan baru untuk menyiapkan mental dan
kompetensi dasar kesehatan dan keselamatan kerja di perseroan
2.Pelatihan bagi karyawan dan karyawati anggota P2K3 serta Tim Tanggap
Darurat Bencana (TDB) mengenai K3 dan Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan P3K secara periodik
3.Simulasi tanggap darurat bencana setiap tahun untuk membekali seluruh
penghuni gedung agar siap dan tanggap terhadap bencana
4.Inspeksi k3 secara periodik untuk memastikan kondisi aman dalam bekerja
5.Pertemuan rutin P2K3 untuk membahas dan mengevaluasi program kerja
SMK3 yang telah direncanakan

Pressing
(200Ton & 250 Ton)
Alur Produksi
Flanching Footring
Welding
Handguard
Welding
Neckring
Welding
Circumferensial
Welding
Hydrostatik
Test
ShotblastingPasang
Valve
Leak TestNumerator

02
POIN-POIN
KHUSUS

Mesin, Pesawat & Alat Kerja yang Digunakan
Mesin/Pesawat/Alat Kerja Fungsi
Mesin Press Hidrolik Menekan plat baja menjadi padat dan membentuk mangkuk
Mesin Flanging Membengkokkan bagian ujung lembaran logam
Mesin Las Pengelasan→Mengubah energi listrik menjadi energi panas untuk
melelehkan logam agar dapat melekatkan logam
(Terdapat 4 tahap: Handguard, neckring, footring, circumferential)
Alat Tes Hidrostatik Menguji kekuatan & kebocoran tabung dengan tekanan tertentu
Mesin Shot Blasting Membersihkan permukaan tabung dengan penembakkan material
bertekanan tinggi
Mesin Painting Pengecatan tabung agar tabung tidak mudah berkarat
Valve Assembling Machine Pemasangan valve/ katup tabung
Bubble Leak Tester Mendeteksi kebocoran udara pada tabung
Mesin Numerator Pemberian label dan nomor seri tabung

Bahan Pembuatan Tabung Gas Elpiji

Bahan Pembuatan Tabung Gas Elpiji
● Pegangan tangan sesuai dengan SNI
07-0722-1989 (SS 400)
● Cincin leher sesuai dengan JIS G 4051
kelas S17C-S45C
● Badan tabung sesuai dengan SNI
07-3013-2006 (SG 295)
● Cincin kaki sesuai dengan SNI

07-0722-1989 (SS 400)

Proses Kerja Pembuatan Tabung Gas
Elpiji Terkait K3

Proses Kerja Pembuatan Tabung Gas
Elpiji Terkait K3
Keselamatan kerja pada proses pembuatan
tabung gas meliputi penyediaan Alat Pelindung
Diri (APD), perawatan mesin, dan pengaturan
jam kerja yang manusiawi.
Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja :
(1) Pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.
(2) Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
(3) Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

●Landasan Kerja
Hidrostatik test : Lantai yang digunakan dilengkapi dengan
drainase besi yang memungkinkan terjadinya penyerapan air ke
bawah lantai. Sehingga tidak ada nya penyebaran air yang
digunakan saat hidrostatik test. Sehingga menghindari terjadinya
lantai kerja licin.
Pengecekan drainase dan pembersihan secara berkala untuk
mencegah terjadi penyumbatan penyerapan untuk mencegah
terjadinya tergenang air yang dapat menyebabkan jatuh dan
terpeleset pada pekerja.
Tidak ada penanda perbedaan ketinggian lantai yang dapat
berisiko perkerja terjatuh.
Dapat diberikan penanda garis dibawah sebagai petunjuk untuk
perbedaan ketinggian.
Shotblasting : Lantai bangunan menggunakan semen polos.
Tidak ada retakan lantai dan tampak bersih.
Lantai semen polos memungkinan terjadinya terpeleset saat
berkerja yang dapat terjadi cedera pada pekerja. Dasar lantai
bersifat kasar untuk pencegahan terjadinya terpeleset pada
pekerja.

Bagian Proses Kerja Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya yang telah dilakukkan
Pressing 200 ton dan 250 ton
Tangan terjepit mesin Pemeriksaan mesin berkala dan
menggunakan APD sarung tangan
Hand guard welding
Luka bakar pada kulit, trauma mata Pemeriksaan mesin berkala, penggunaan
APD Sarung tangan, googles
Neckring welding
Luka bakar pada kulit, trauma mata

Pemeriksaan mesin berkala, penggunaan
APD sarung tangan, googles,
Hydrostatik test
Tersandung ,Tertimpa tabung penggunaan APD sarung tangan dan sepatu
boots
Pasang valve
Tangan terjepit mesin Pemeriksaan mesin berkala dan
menggunakan APD sarung tangan
Leak test
Tersandung ,Tertimpa tabung penggunaan APD sarung tangan dan sepatu
boots
Numerator
Tertimpa tabung, tangan terjepit mesin Pemeriksaan mesin berkala dan
menggunakan APD sarung tangan
SOP KERJA

Instalasi Listrik
……………..
Jaringan perlengkapan listrik yang membangkitkan, memakai,
mengubah, mengatur, mengalihkan, mengumpulkan atau
membagikan tenaga listrik (Permenaker Nomor 12 tahun 2015).
Kegiatan Pekerjaan Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Dilakukan
Aliran kabel listrik ●Sengatan listrik ●Pemeriksaan dan pengujian
berkala instalasi listrik
●Kebakaran/ ledakan ●Pemasangan dan penataan
instalasi listrik pada tempat yang
jauh dari kegiatan yang dapat
memicu kecelakaan akibat arus
listrik
●Terkena percikan bunga api ●Penggunaan peralatan pengaman
(co: google, sarung tangan, sepatu
khusus)

Prasarana Kerja
Nama Alat Kemungkinan Kecelakaan Kerja
Upaya Pencegahan Kecelakaan
Kerja
Mesin Press Hidrostatik
Tangan pekerja dapat terhimpit
mesin press saat melakukan
pengepresan
Pemgecekan berkala
Melakukan pelatihan alat press
Mesin las footring welding
-Terkena percikan api las
-Rawan terjadinyatersenggol
antar pekerja
-Menggunakan APD
-memberikan jarak antar
pekerja dalam bekerja
Mesin las semiotomatis terkena percikan api
Mesin las diberikan penutup agar api
las tidak mengenai pekerja

Konstruksi tempat kerja
Permasalahan Dasar Hukum Saran
●Ventilasi dan pencahayaan tampak
kurang mencukupi
●Tidak ada tanda peringatan bahwa
bahan mudah terbakar dan
berbeban berat maupun tanda
larangan untuk merokok
●Tidak tampak adanya APAR
●Tidak tampak adanya pintu darurat
atau sarana evakuasi
●Pada tempat penyimpanan tabung
gas tidak terlihat adanya pembatas,
sehingga dapat membahayakan
para pekerja
●UU No 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja
●Permenakertrans No. 4 tahun 1980
tentang syarat APAR
●Peraturan Pemerintah RI No. 36
tahun 2005 tentang peraturan
pelaksanaan UU No. 28 tahun 2002
tentang bangunan gedung
●Permenkes RI No. 70 tahun 2016
tentang standar dan persyaratan
kesehatan lingkungan kerja industri
●UU No. 2 tahun 2017 tentang jasa
konstruksi
●Sebaiknya dilakukan perbaikan
konstruksi pada tempat kerja
●Menyediakan APAR dan
tanda-tanda peringatan di
lingkungan tempat kerja seperti
tanda dilarang merokok, tanda
bahan-bahan mudah terbakar
maupun tanda emergency exit
●Bila diperlukan perusahaan bekerja
sama dengan jasa konstruksi untuk
menghindari terjadinya kecelakaan
kerja

Bagian
Proses
Kerja
BAHAYA POTENSIAL
Kemungkinan
PAK
Kemungkinan
Kecelakaan
KerjaFisik Biologi Kimia Ergonomi
Psikososial
Pressing
(200 Ton & 250
Ton)

Bising, panas

- Debu
Gerakan repetitif,
posisi berdiri dan
sedikit berpindah
Target produksi,
stress kerja

NIHL, dehidrasi,
Heat syncope, LBP,
stress kerja, CTS,
ISPA, Varises
Tangan terjepit
mesin

Flanching

Bising,
panas


Debu

Gerakan
repetitif, posisi berdiri
dan sedikit berpindah
Target produksi,
stress kerja
NIHL, dehidrasi,
Heat syncope, LBP,
stress kerja, CTS,
ISPA, Varises
Tangan
terpilin dan
terpotong, trauma
mata
Footring
Welding
Bising, panas,
Radiasi infrared dan
UV, penerangan
kurang
- Fume Posisi berdiri
Target produksi,
stress kerja
NIHL, dehidrasi,
heat syncope,
katarak,
konjungtivitis
fotoelektrik, LBP
Luka bakar pada
kulit, trauma mata
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA

Handguard
Welding
Bising, panas,
radiasi infrared
& UV,
penerangan
kurang
- Fume
Posisi
berdiri
Target
produksi,
stress kerja
NIHL, dehidrasi, Heat syncope,
katarak, konjungtivitisfo
toelektrik, LBP, stress kerja,
DVT, asthenopia, MFF
Luka bakar
pada kulit,
trauma mata
Neckring
Welding
Bising, panas,
radiasi infrared
& UV,
penerangan
kurang
- Fume
Posisi
berdiri
Target
produksi,
stress kerja
NIHL, dehidrasi, Heat syncope,
katarak, konjungtivitisfo
toelektrik, LBP, stress kerja,
DVT, asthenopia, MFF
Luka bakar
pada kulit,
trauma mata
Circumferensial
Welding
Bising,
panas, radiasi
infrared & UV,
penerangan
kurang
- Fume
Gerakan
repetitif,
posisi berdiri
Target
produksi,
stres kerja
NIHL, dehidrasi, Heat
syncope, katarak, Konjungtivitis
fotoelektrik, LBP,
stress kerja, CTS, DVT, MFF
Tangan
terpilintir,
luka bakar
pada kulit
Hydrostatik
Test
Bising, panas - -
Gerakan
repetitif,
posisi berdiri,
tempat kerja
sempit
Target
produksi,
stres kerja
NIHL,dehidrasi, heat syncope,
LBP, stress kerja, CTS, DVT,
Dermatitis
Tersandung dan
Tertimpa
tumpukan
tabung gas
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA

Shotblasting Bising, panas - Debu
Gerakan
repetitif, posisi
berdiri &
membungkuk
saat mengambil
tabung gas
Target
produksi, stress kerja
NIHL,
dehidrasi, Heat
syncope, LBP, DVT,
pneumoconiosis, stress
kerja
Pasang Valve Bising, panas - -
Gerakan repetitif,
posisi berdiri
Target
produksi, stress kerja
NIHL, LBP, stress kerja,
CTS, DVT, dehidrasi
Leak Test Bising, panas - - Gerakan repetitif
Target
produksi, stress kerja
NIHL, CTS, stress kerja,
dehidrasi, LBP
Numerator Bising, panas - - Gerakan repetitif,
Target
produksi, stress kerja
NIHL, CTS, stress kerja,
dehidrasi, LBP
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA

Sarana Penanggulangan Kebakaran
Download kumpulan rambu bahaya K3: rambu bahaya [internet]. Jakarta Timur: Prashetya Quality
Group; 2024. Available from:
https://prashetyaquality.com/download-kumpulan-rambu-bahaya-safety-sign/
Hasil observasi
●Alat pendeteksi kebakaran tidak ditemukan
●Alat pemadam api ringan (APAR) tidak ditemukan
●Rambu penanggulangan kebakaran tidak ditemukan
●Rute evakuasi dan rambu penanggulangan kebakaran tidak dipajang
●Pekerja tidak menggunakan APD untuk melindungi dari percikan api saat
pengelasan
Peluang kecelakaan kerja
●Lingkungan kerja dekat dengan panas (misalkan: pengelasan) dan kering
mudah untuk timbul api
●Terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar (misalkan: kain, kertas, dll)
●Pekerja tidak menggunakan APD pelindung api/panas yang sesuai
Saran
●Sediakan alat pendeteksi kebakaran otomatis
●Sediakan APAR dan edukasi pekerja mengenai penggunaannya
●Sediakan dan edukasi pekerja mengenai rute evakuasi dan rambu-rambu
penanggulangan kebakaran
●Edukasi penggunaan APD yang benar

Rambu-Rambu
Download kumpulan rambu bahaya K3: rambu bahaya [internet]. Jakarta Timur: Prashetya Quality Group; 2024.
Available from: https://prashetyaquality.com/download-kumpulan-rambu-bahaya-safety-sign/
Pertolongan
Larangan
Prasyarat
Dasar hukum dari penempatan rambu-rambu K3
adalah Permenaker No. Per-05/MEN/1985 dan
No. Per-04/MEN/1985.
HATI-HATI KEPALA
TERBENTUR
HATI-HATI
BAHAN KIMIA KERAS
Peringatan

Alat Pelindung Diri
-Ditemukan banyak pekerja yang tidak memakai APD sesuai standar pada setiap bagian
proses produksi
-Ditemukan pekerja yang tidak memakai APD seperti masker dan goggle saat bekerja
diantaranya pada pekerja di bagian produksi pressing 200 ton,
-Ditemukan pekerja yang tidak memakai APD standar sesuai dengan bagian produksi
diantaranya pekerja bagian produksi welding tidak menggunakan face shield, tidak
memakai baju lengan panjang untuk mencegah terkena percikan bunga api
-Selain itu, pemakaian APD yang tidak sesuai juga ditemukan pada pekerja yang
menggunakan gloves tidak tahan air di bagian produksi hidrostatik test dan leak test,
tidak menggunakan sepatu safety saat mengangkat tabung gas di bagian pasang
valve
-Ditemukan pekerja di setiap bagian produksi yang tidak menggunakan ear plug/ ear
muff padahal terdapat paparan kebisingan dalam jangka waktu yang cukup lama
Berdasarkan pengamatan pada video didapatkan :

Tanggap darurat dan jalur evakuasi
……………..

KEJADIAN KECELAKAAN KERJA

PERSONIL KESELAMATAN KERJA
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Kerja
-Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan atau kepala unit/instansi yang bersangkutan dan dilaporkan ke instansi ketenagakerjaan
sesuai wilayah kewenangannya
-Telah mendapatkan Surat Keputusan Penunjukan (SKP) sebagai dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja dari Direktur Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Tenaga pelaksana kesehatan kerja berupa dokter perusahaan dan atau paramedis perusahaan
-Memiliki sertifikat pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja (atau sertifikat lainnya) sesuai peraturan perundangan yang
berlaku; (Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transkop Nomor: PER.01/MEN 1976 Tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter
Perusahaan)
-Bagi dokter pelaksana harus memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktek) yang berlaku.
Petugas P3K di lapangan
-PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Di Tempat Kerja Harus memiliki lisensi dan buku
kegiatan P3K dari Kepala Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat.
Petugas administrasi atau pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan kerja.

Terima
kasih
Tags