Abu Arang dan Hijau Pola Abstrak Tugas Presentasi_20250930_213339_0000.pdf

elfianalusyianti1 0 views 12 slides Oct 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

Latiham


Slide Content

ASUHAN KEPERAWATAN
JIWA DENGAN GANGGUAN
RESIKO BUNUH DIRI

A. KONSEP DASAR 1.Pengertian Resiko Bunuh Diri Resiko bunuh diri adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang dapat
mengancam kehidupan. Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena
merupakan perilaku untuk mengakhiri kehidupannya (Stuart, 2006). 2.Jenis-jenis Perilaku Bunuh Diri Perilaku bunuh diri dibagi menjadi 3 kategori yaitu (Stuart, 2006): a)Ancaman bunuh diri
b) Upaya bunuh diri
c) Bunuh diri

LANJUTAN 3.Rentang Respon Pada umumnya tindakan bunuh diri merupakan cara ekspresi orang yang penuh stress
Perilaku bunuh diri berkembang dalam beberapa rentang diantaranya:
Respon adaptif merupakan respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
kebudayaan yang secara umum berlaku, sedangkan respon maladaptif merupakan respon yang
dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh norma-
norma sosial dan budaya setempat. Respon maladaptif antara lain: a.Ketidakberdayaan, keputusasaan,apatis
b.Kehilangan
c.Depresi
d.Bunuh diri
e.Mengakhiri kehidupan
f.Peningkatan dirig.Seseorang memiliki kecenderungan atau
berisiko mengalami perilaku destruktif atau
menyalahkan diri sendiri terhadap situasi
yang seharusnya dapat mempertahankan diri.
h.Destruktif diri tidak langsung.
i.Pencederaan diri
J. Bunuh diri

4.FAKTOR PREDISPOSISI DAN FAKTOR PRESIPITASI1.Faktor Predisposisi Menurut Stuart dan Sundeen (1997),
faktor predisposisi bunuh diri antara lain: a.Diagnostik > 90% orang dewasa yang
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri,
mempunyai hubungan dengan penyakit jiwa. b.Sifat kepribadian
c.Lingkungan psikososiald.Riwayat keluarga/factor genetik
e.Faktor biokimia
2.Faktor Presipitasia.Faktor pencetus seseorang melakukan
percobaan bunuh diri adalah:
b.Perasaan terisolasi dapat terjadi karena
kehilangan hubungan interpersonal/gagal
melakukan hubungan yang berarti.
c.Kegagalan beradaptasi sehingga tidak
dapat menghadapi stres.
d.Perasaan marah/bermusuhan, bunuh diri
dapat merupakan hukuman pada diri sendiri.
e.Cara untuk mengakhiri keputusasaan.

5.ETIOLOGI RESIKO BUNUH DIRI a.Faktor predisposisi Stuart (2006) menyebutkan bahwa faktor predisposisi yang
Menunjang perilaku resiko bunuh diri. b.Faktor presipitasi .Stuart (2006) menjelaskan bahwa pencetus dapat berupa kejadian
yang memalukan, seperti masalah interpersonal, dipermalukan di depan umum. Kehilangan
pekerjaan, atau ancaman pengurungan. c.Perilaku Koping .Klien dengan penyakit kronik atau penyakit yang mengancam kehidupan
dapat melakukan perilaku bunuh diri dan sering kali orang ini secara sadar memilih untuk
melakukan tindakan bunuh diri. d.Respon terhadap stres1)Kognitif
2) Afektif
3) Fisiologis
4) Perilaku
5) Sosial

6.Tanda dan Gejala
Menurut Fitria, Nita (2009)
ada beberapa tanda dan gejala resiko bunuh diri
a.Mempunyai ide untuk bunuh diri.
b.Mengungkapkan keinginan untuk mati.
c.Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan.
d.Impulsif
e.Menunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi sangat patuh).
f.Memiliki riwayat percobaan bunuh diri.
g.Verbal terselubung (berbicara tentang kematian, menanyakan tentang obat dosis
h.Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panik, marah dan
mengasingkan diri).
i.Kesehatan mental (secara klinis, klien terlihat sebagai orang yang depresi,
psikosis dan menyalahgunakan alkohol).

7. Sumber dan Mekanisme Koping
Menurut Stuart dan Sundeen (1998) terdapat sumber dan mekanisme koping pada
perilaku Bunuh diri yaitu:
1.Sumber Koping
Pasien dengan penyakit kronik, nyeri, atau penyakit yang mengancam kehidupan dapat
melakukan perilaku destruktif-diri.
2.Mekanisme Koping
Mekanisme pertahanan ego yang berhubungan dengan perilaku destruktif-diri tak
Langsung adalah:
a. Denial, mekanisme koping yang paling menonjol
b.Rasionalisme
c.Intelektualisasi
d.Regresi

8.PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN 1.Penatalaksanaan MedisPenatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada klien resiko bunuh diri
salah satunya adalah dengan terapi farmakologi. 2.Penatalaksanaan Keperawatan Setelah dilakukan pengkajian pada klien
dengan resiko bunuh diri selanjutnya perawat dapat merumuskan diagnosa
dan intervensi yang tepat bagi klien.

B.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian
2.Diagnosa keperawatan
Risiko Bunuh Diri (D. 0135)
Faktor risiko: gangguan psikiatrik, masalah sosial, psikologis, riwayat
percobaan bunuh diri
b. Isolasi Sosial (D.0121)
Ditandai dengan: menarik diri, kurang interaksi, menolak kontak, tidak ada
dukungan sosial
c. Harga Diri Rendah Kronis (D.0086)
Ditandai dengan: gangguan psikiatri, kurangnya pengakuan dari orang lain,
merasa tidak berguna, putus asa, menyalahkan diri, ekspresi negatif terhadap
diri sendiri.

3.INTERVENSI Intervensi keperawatan pada risiko gangguan bunuh diri difokuskan pada membangun
hubungan saling percaya melalui komunikasi terapeutik, melakukan pengkajian tingkat risiko
secara rutin, serta memberikan pengawasan ketat sesuai kondisi klien. Perawat menciptakan
lingkungan yang aman, memberikan dukungan emosional, dan membantu klien
mengembangkan strategi koping positif. Keluarga dilibatkan untuk mendukung proses
pemulihan, serta dilakukan kolaborasi dengan tim multidisiplin agar klien mendapatkan
penanganan komprehensif.

4.IMPLEMENTASI a)Menjalin hubungan saling percaya melalui komunikasi terapeutik (menyapa,
mendengarkan aktif, memberikan empati).
b)Memberikan perlindungan fisik: menempatkan pasien di ruangan aman, mengawasi
ketat, dan menghilangkan benda berbahaya.
c)Membantu pasien mengidentifikasi perasaan negatif (sedih, putus asa, marah) serta
penyebab harga diri rendah.
d)Mendorong pasien mengekspresikan pikiran/ide bunuh diri secara verbal agar bisa
ditangani segera.
e)Memberikan reinforcement positif setiap kali pasien menunjukkan perilaku adaptif.
f)Mengajarkan cara pemecahan masalah dan aktivitas adaptif (misalnya menulis,
menggambar, ikut terapi kelompok).
)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH ??????