Oleh: KESSY ANANDA NIM. 0303212058 PERAN TERAPIS DALAM PELAKSANAAN TERAPI WICARA ANAK DENGAN KETERLAMBATAN BICARA ( SPEECH DELAY ) Studi Kasus Tunggal : Pada Lembaga Terapi Happy Children BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
LATAR BELAKANG Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sering mengalami hambatan perkembangan , salah satunya adalah keterlambatan bicara (speech delay) yang berdampak pada komunikasi , interaksi sosial , serta perkembangan emosi dan akademik anak . Terapi wicara merupakan intervensi penting untuk membantu anak speech delay, namun efektivitasnya sangat bergantung pada peran terapis dalam merancang , melaksanakan , dan mengevaluasi terapi . Penelitian terdahulu umumnya lebih fokus pada metode terapi atau peran orang tua , sementara kajian yang menggambarkan peran terapis secara menyeluruh ( sebagai perencana , pelaksana , fasilitator , mitra orang tua , dan evaluator) masih sangat terbatas . Selain itu , penelitian tentang peran terapis dalam konteks lembaga terapi lokal seperti Happy Children Centre Binjai masih jarang dilakukan , padahal di sinilah dinamika praktik nyata terjadi . Kekosongan penelitian ini mendorong perlunya kajian yang lebih mendalam mengenai peran terapis dalam pelaksanaan terapi wicara anak dengan keterlambatan bicara , agar dapat memberikan pemahaman komprehensif sekaligus kontribusi teoritis dan praktis bagi layanan terapi serta bimbingan konseling . BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MASALAH PENELITIAN BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA Masih terbatasnya kajian yang secara nyata menggambarkan peran terapis dalam menangani anak dengan keterlambatan bicara (speech delay). Penelitian terdahulu lebih banyak berfokus pada efektivitas metode terapi atau peran orang tua, sehingga aspek strategi, komunikasi, dan kontribusi terapis belum banyak didalami. Konteks lembaga terapi lokal (seperti Happy Children Centre di Kota Binjai) juga jarang menjadi objek penelitian, padahal praktik terapi berlangsung secara langsung dan kompleks di tempat tersebut.
RUMUSAN MASALAH BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 1. Bagaimana peran terapis anak dengan keterlambatan bicara dalam pelaksanaan terapi wicara di Lembaga Happy Children Centre? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat terapis dalam pelaksanaan terapi wicara pada anak speech delay?
TUJUAN PENELITIAN BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA Mengetahui peran nyata terapis dalam pelaksanaan terapi wicara bagi anak dengan keterlambatan bicara (speech delay) di Lembaga Terapi Happy Children Centre. TUJUAN 1 Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dialami terapis dalam melaksanakan terapi wicara pada anak dengan keterlambatan bicara (speech delay). TUJUAN 2
MANFAAT PENELITIAN BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA Bagi orang tua: Memberikan pemahaman tentang pentingnya keterlibatan mereka dalam proses terapi wicara anak. Bagi terapis: Menjadi referensi dalam merancang strategi, metode, dan pendekatan yang lebih efektif dalam menangani anak speech delay. Bagi lembaga terapi: Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas layanan, sarana, serta kolaborasi dengan orang tua dan konselor. Bagi peneliti selanjutnya: Menjadi bahan acuan untuk penelitian lanjutan terkait kolaborasi terapis-konselor, efektivitas metode tertentu, atau pengembangan program pendampingan anak berkebutuhan khusus. MANFAAT PRAKTIS Memberikan kontribusi pada pengembangan kajian Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, khususnya terkait peran profesional terapis dalam menangani anak berkebutuhan khusus (ABK). Memperkaya literatur mengenai pendekatan kolaboratif antara konselor, terapis, dan orang tua dalam mendukung anak dengan hambatan bicara. MANFAAT TEORITIS
GAP PENELITIAN BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA Fokus penelitian terdahulu lebih banyak menyoroti: Efektivitas metode terapi wicara (misalnya stimulasi fonetik, latihan artikulasi, terapi oromotor). Peran orang tua dalam mendukung perkembangan komunikasi anak dengan speech delay. Keterbatasan penelitian sebelumnya: Belum banyak yang membahas secara mendalam peran terapis sebagai aktor utama dalam proses terapi. Aspek-aspek seperti perencanaan intervensi, strategi komunikasi dengan anak, keterlibatan orang tua, serta evaluasi perkembangan jarang dijadikan fokus utama. Konteks lokal (misalnya lembaga terapi di daerah seperti Happy Children Centre, Binjai) belum banyak diteliti, padahal di tempat inilah praktik nyata dan kompleksitas peran terapis berlangsung sehari-hari. Dengan demikian, terdapat kekosongan penelitian mengenai peran terapis secara holistik dalam pelaksanaan terapi wicara anak dengan speech delay, sehingga diperlukan kajian yang lebih komprehensif.
NOVELTY PENELITIAN BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA Pendekatan holistik terhadap peran terapis Tidak hanya melihat terapis sebagai pelaksana teknis terapi wicara, tetapi juga sebagai perencana, fasilitator, evaluator, motivator, dan mitra orang tua. Eksplorasi strategi komunikasi dan dinamika praktik nyata Penelitian ini menggali secara mendalam bagaimana terapis membangun komunikasi dengan anak dan orang tua, serta bagaimana peran itu dijalankan dalam praktik sehari-hari di lembaga terapi lokal. Konteks lokal sebagai fokus penelitian Mengkaji pelaksanaan terapi wicara di Happy Children Centre Binjai, yang jarang diteliti, sehingga memberi kontribusi pada literatur yang masih minim terkait praktik terapi di lembaga terapi daerah. Kontribusi bagi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Memberikan perspektif baru bahwa peran terapis dapat dijadikan acuan bagi konselor dalam membangun kerja sama lintas profesi untuk mendukung anak berkebutuhan khusus (speech delay).
METODE PENELITIAN BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA Pendekatan Penelitian Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, bertujuan untuk menggambarkan fenomena secara mendalam terkait peran terapis dalam pelaksanaan terapi wicara anak dengan speech delay. Desain Penelitian Studi kasus tunggal (single case study) di Lembaga Terapi Happy Children Centre, Kota Binjai. Subjek Penelitian 1 orang terapis wicara. 1 orang tua anak dengan keterlambatan bicara (speech delay). Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi: Lembaga Terapi Happy Children Centre, Binjai. Waktu: Tahun 2025. Teknik Pengumpulan Data Observasi: Mengamati langsung pelaksanaan terapi wicara. Wawancara: Dengan terapis dan orang tua. Dokumentasi: Mengumpulkan catatan terapi, foto, dan data pendukung lainnya. Analisis Data Menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Keabsahan Data Menggunakan triangulasi sumber dan teknik untuk memastikan keabsahan data (observasi, wawancara, dan dokumentasi dibandingkan secara silang).
HASIL PENELITIAN BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA Peran Terapis Perencana: Menyusun program terapi wicara sesuai kebutuhan anak. Pelaksana: Melaksanakan kegiatan terapi dengan teknik seperti modeling, penguatan positif, permainan interaktif, dan penggunaan media visual. Fasilitator: Menciptakan suasana terapi yang nyaman, menyenangkan, dan sesuai dengan karakter anak. Mitra Orang Tua: Memberikan edukasi, arahan, dan panduan kepada orang tua agar dapat melanjutkan stimulasi di rumah. Evaluator: Melakukan penilaian perkembangan anak secara berkala untuk menyesuaikan strategi terapi. Temuan Spesifik Terapis tidak hanya berperan dalam aspek teknis, tetapi juga sebagai motivator yang memberi semangat kepada anak dan orang tua. Hubungan emosional yang positif antara terapis dan anak terbukti meningkatkan keterlibatan anak selama terapi. Kolaborasi dengan orang tua menjadi kunci keberhasilan terapi, meskipun konsistensi orang tua masih menjadi tantangan. Faktor Pendukung Keterlibatan orang tua yang aktif. Ketersediaan media terapi. Respon positif anak terhadap kegiatan terapi. Faktor Penghambat Kurangnya konsistensi orang tua dalam melanjutkan latihan di rumah. Keterbatasan sarana dan prasarana di lembaga terapi. Variasi respons anak yang tidak selalu stabil selama proses terapi.
KESIMPULAN BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA Penelitian ini menunjukkan bahwa peran terapis dalam pelaksanaan terapi wicara anak dengan keterlambatan bicara (speech delay) di Lembaga Terapi Happy Children Centre tidak hanya sebatas pelaksana teknis, tetapi mencakup peran sebagai perencana, fasilitator, evaluator, mitra orang tua, sekaligus motivator dalam mendukung perkembangan anak. Keberhasilan terapi dipengaruhi oleh faktor pendukung seperti keterlibatan aktif orang tua, ketersediaan media terapi, dan respon positif anak, sementara hambatan yang ditemui antara lain kurangnya konsistensi orang tua, keterbatasan sarana, serta variasi respons anak. Dengan demikian, kualitas peran terapis serta kolaborasi bersama orang tua menjadi kunci utama dalam membantu anak mengatasi keterlambatan bicara.
SARAN BKPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar orang tua lebih konsisten dalam mendampingi anak berlatih di rumah sehingga proses terapi wicara dapat berkesinambungan dan memberikan hasil yang optimal. Lembaga terapi diharapkan dapat menambah sarana, prasarana, serta media pendukung agar kegiatan terapi lebih variatif dan menarik bagi anak. Bagi terapis, perlu terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan maupun pengembangan metode terbaru agar layanan terapi semakin efektif. Sementara itu, bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti efektivitas metode terapi tertentu atau memperluas kajian dengan melibatkan lebih banyak subjek serta lembaga, sehingga diperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai penanganan anak dengan keterlambatan bicara (speech delay).