•Bahasa: Penyempurnaan sesuatu perkara berdasarkan ketetapan Allah yang
azali
•Istilah Syara’: Pelaksanaan sesuatu perkara mengikut ketentuan Allah yang azali
•Contoh: Allah mencipta manusia yang telah mendiami bumi
QODAR
•Bahasa: Hukum. iaitu ketentuan sesuatu perkara mengikut kadar yang tertentu
•Istilah Syara’: ketentuan Allah yang azali terhadap semua makhluk
•Contoh: Ketentuan Allah sejak azali bahwa manusia akan diciptakan untuk
mendiami bumi
Al-Qadar bermaksud:
“Ketentuan Allah s.w.t terhadap makhlukNya
semenjak Azali”
Pengertian Qodho’ Menurut bahasa memiliki
beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan,
pemerintah, kehendak, pemberitahuan, dan
penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud
dengan qodho’ adalah ketetapan Allah sejak zaman
Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala
sesuatu yang berkenan dengan makhluk.
Qodar, menurut bahasa adalah: kepastian,
peraturan, dan ukuran. Adapun menurut
Islam qodar perwujudan atau kenyataan
ketetapan Allah terhadap semua makhluk
dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai
dengan iradah-Nya.
Ini berdasarkan firman Allah s.w.t:
Maksudnya: “ia menjawab: “Demikianlah keadaannya tak usahlah
dihairankan; Tuhanmu berfirman: hal itu mudah bagiKu; dan Kami
hendak menjadikan pemberian anak itu sebagai satu tanda (yang
membuktikan kekuasaan Kami) untuk umat manusia dan sebagai
satu rahmat dari Kami; dan hal itu adalah satu perkara yang telah
ditetapkan berlakunya.” [Maryam: 21].
-mempercayai dan meyakini bahawa Allah mengetahui segala
perkara yang akan berlaku kepada semua makhluk.
-Allah juga telah menetapkan ketentuan tertentu dan tiada
satu perkara pun yg terlepas daripada ketentuan Allah swt
-Muslim juga wajib beriman bahawa perkara yg berlaku
merupakan pelaksanaan ketentuan Allah yg telah temaktub
sejak azali
Beriman kepada Qodho dan Qodar membawa
makna seseorang muslim itu hendaklah yakin
dan percaya dengan sebenar-benarnya bahawa
segala yang berlaku dalam alam ini sama ada
yang baik atau buruk, Iman atau Kufur,
Sunnah atau Bidaah, semuanya adalah berlaku
dengan kehendak dan kekuasaan Allah s.w.t
dan Allah s.w.t jua yang menjadikannya
Iman pada Qodho’ dan Qodar adalah rukun
Iman yang enam, maka mereka yang tidak
percaya dengan perkara ini adalah kufur.
Ingkar kepada al-Qodar bermakna ingkar
kepada Qudrat Allah s.w.t
JENIS – JENIS TAKDIR
(Menurut pelaksanaan)
TAKDIR MUBRAM
Ialah : Perlaksanaan sesuatu yang telah
ditetapkan oleh Allah & Tidak akan berubah
Contoh : Kelahiran Atau kematian/
Ajal / Mati/kejadian siang dan malam
QODHO' MU'ALLAQ
Ialah : Perlaksanaan suatu perkara mengikut ketetapan Allah,
berdasarkan Ikhtiar manusia (Bisa berubah dengan ikhtiar & doa)
Hasilnya tidak dapat diketahui sebelum ia berlaku
Contoh : Rezeki, Jodoh, Kejayaan, Kebahagiaan, Kesenangan, penyakit, kegagalan,
kesusahan, kemalangan yg menimpa seseorang, -dll-
HIKMAH IMAN KEPADA
QODHO’ DAN QODAR
1.Melatih diri untuk banyak bersyukur dan
bersabar
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar,
apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan
bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan
nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya
apabila terkena musibah maka ia akan sabar,
karena hal tersebut merupakan ujian
2.Menjauhkan diri dari sifat sombong dan
putus asa
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan
qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia
menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata
karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa
dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia
mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena
ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya
adalah ketentuan Allah.
3.Memupuk sifat optimis dan giat bekerja
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi
pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan
bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu
tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan.
Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha
dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja
untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.
4.Menenangkan jiwa
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar
senangtiasa mengalami ketenangan jiwa
dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa
senang dengan apa yang ditentukan Allah
kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia
bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal,
ia bersabar dan berusaha lagi.
SELAIN ITU HIKMAH LAINNYA ADALAH
- Bertambah yakin kepada kekuasaan Allah
- Tidak sombong apabila berjaya
- Tidak kecewa apabila gagal
- Mendorong kita berusaha dengan rajin &
istiqamah ( berterusan)
- Bersyukur apabila memperoleh nikmat
- Tabah menghadapi cobaan