akrimumsu2,+HUKUM+PEMERINTAHAN+DESAq.pdf

jelitakanayamaheswar 3 views 97 slides Sep 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 97
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97

About This Presentation

Hukum pemda


Slide Content

Hukum
PemerintahanDesa

Ramlan
EkaNAMSihombing
EnamMedia
Medan2021
Hukum
PemerintahanDesa

HukumPemerintahanDesa
HakCipta©April2021
DilarangMemperbanyakbaiksebagianataupunkeseluruhanisi
bukudengancaraapapuntanpaizintertulisdaripenerbit.
Ukuran:15,5cmx23cm,hlm:x+86
Penulis:
Ramlan
EkaNAMSihombing
Editor:
ErwinAsmadi
ISBN:978­623­6048­02­3
Cover:MarwanEfendyNasution
Layout:TimEnamMedia
Penerbit:
EnamMedia
Jl.BinjaiKm.5,5No.202AMedan,SumateraUtara
Email:[email protected]
Website:www.enammedia.com
AnggotaIKAPI
Distributor:
CV.EnamMedia

PujidansyukurdipanjatkankehadiratAllahswtyangdengan
rahmatdanhidayah­Nya,Bukudenganjudul“Hukum
PemerintahanDesa”inidapatdiselesaikandenganbaik.
DalamBukuiniPenulismencobamenjabarkanterkaitdengan
PemerintahanDesadiIndonesia,mulaidariPengertiandan
JenisDesabaikjenisdesaberdasarkanperaturanperundang­
undanganmaupunjenisdesaberdasarkanperkembangan
masyarakat.Selainitu,dibahasjugasejarahpengaturandesa
dalamperaturanperundang­undanganyangpernahberlakudi
Indonesia,bagaimanastrukturpemerintahandesa,juga
bagaimanaprosespemilihandanpemberhentiankepaladesa
sertaterakhirdibahasmengenaiprodukhukumyangadadi
desayaituperaturandesa.
Penulisanbukuinitidakmungkintercapaitanpadukungan
dariberbagaipihak,terutamakeluarga.Olehkarenaitu,Penulis
sampaikanterimakasihkepadasemuapihakyangmendukung
agarterselesaikannyabukuini.
Penulissadarmasihbanyakhalyangharusterusdiperbaiki

dalambukuini.Olehkarenaitu,Penulissangatmengharapkan
kritikdansaranuntukperbaikanbukuinikedepan.Akhirnya
Penulisberharapbukuajarinibisamemberikansumbangsih
bagiperkembanganHukumPemerintahanDesa.
Medan,1April2021

PengantarPenulis­­­v
DaftarIsi­­­vii
BABIPENGERTIANDANJENISDESA­­­1
A.PengertianDesa­­­1
B.Jenis–JenisDesa­­­4
1.JenisDesaberdasarkanPeraturanPerundang­
undangan­­­4
a)DesaBiasa­­­5
b)DesaAdat­­­6
c)DesaSwadaya­­­9
d)DesaSwakarya­­­9
e)DesaSwasembada­­­10
2.Jenis Desa berdasarkan Perkembangan
Masyarakat­­­11
a)DesaTradisional­­­11
b)DesaWisata­­­13
c)DesaKampungInggris­­­13
d)DesaPerkebunan­­­13
e)DesaAgraris­­­13

f)DesaNelayan­­­13
g)DesaHasilIndustri­­­13
BABIISEJARAHPENGATURANDESADALAM PERATURAN
PERUNDANG­UNDANGAN­­­14
A.Undang­UndangNomor22Tahun1948tentang
Penetapan Aturan­Aturan Pokok mengenai
PemerintahanSendiridiDaerah­DaerahyangBerhak
MengaturdanMengurusRumahTangganya
Sendiri­­­14
B.Undang­UndangNomor1Tahun1957tentangPokok­
PokokPemerintahanDaerah­­­16
C.Undang­UndangNomor18Tahun1965tentang
Pokok­PokokPemerintahanDaerah­­­18
D.Undang­UndangNomor19Tahun1965tentang
DesaprajasebagaiBentukPeralihanuntuk
MempercepatTerwujudnyaDaerahTingkatIIIdi
SeluruhWilayahRepublikIndonesia­­­20
E.Undang­UndangNomor5Tahun1979tentang
PemerintahanDesa­­­23
F.Undang­UndangNomor22Tahun1999tentang
PemerintahanDaerah­­­28
G.Undang­UndangNomor32Tahun2004tentang
PemerintahanDesa­­­32
H.Undang­UndangNomor6Tahun2014tentang
Desa­­­35
BABIIISTRUKTURPEMERINTAHANDESA­­­39
A.KewenanganDesa­­­39
B.KepalaDesa­­­41
C.PerangkatDesa­­­44
D.BadanPermusyawaratanDesa­­­46
BABIVPEMILIHANDANPEMBERHENTIANKEPALADESA ­­
­53
A.PelaksanaanDemokrasidiDesa­­­53
B.PemilihanKepalaDesa­­­57
C.PengaturantentangDomisilidalamPemilihanKepala
Desa­­­62
D.PemberhentianKepalaDesa­­­66

BABVPRODUKHUKUMDESA­­­68
A.PeraturanDesasebagaiPeraturanPerundang­
undangan­­­68
B.ProsesPembentukanPeraturanDesa­­­73
C.PengujianPeraturanDesa­­­76
DAFTARPUSTAKA­­­78
GLOSARIUM­­­82
INDEKS­­­84

BABI
Pengertian&JenisDesa
A.PengertianDesa
Istilah“Desa”secaraetimologiberasaldarikata“Swadesi”
yangberartiwilayah,tempat,ataubagianyangmandiridan
otonom.
1
“Desa”diIndonesiapertamakaliditemukanolehMr.
HermanWarnerMuntinghe,seorangBelandaanggotaRaadvan
IndiepadamasapenjajahankolonialInggris,yangmerupakan
pembantuGubernurJenderalInggrisyangberkuasapadatahun
1811diIndonesia.Dalamsebuahlaporannyatertanggal14Juli
1817kepadapemerintahnyadisebutkantentangadanyadesa­
desadidaerah­daerahpesisirutaraPulauJawa.Dandi
kemudianhariditemukanjugadesa­desadikepulauanluar
JawayangkuranglebihsamadengandesayangadadiJawa.
2
Prosestransformasiatauperubahanpadapemerintahandesa
sebagaiakibatberlakunyaUndang­UndangNomor32Tahun
2004tentangPemerintahanDaerah,berdampakterhadap
perubahanterhadapstrukturdanperubahanterhadaptindakan
sosialyangdilakukanolehkomunitasdidalamstruktur
1
EkaN.A.M.Sihombing,HukumPemerintahanDaerah,SetaraPress,
Malang,2020,hal.155.
2
SoetardjoKartohadikoesoemo,1984,Desa,PnBalaiPustaka,
CetakanPertamaJakarta,hal.36

pemerintahan.Jadi,perubahansebagaimanayangdiharapkan
olehkebijakandesentralisasidanotonomidaerahharus
didukungsecarainsitusionalmaupunsecaraindividualdan
sosial.Haltersebutterkaitdengankedudukanpemerintahan
desasebagaisalahsatuunsurdarisistemsosial.
Sebuahdesadapatdikatakansebagaisuatuhasilperpaduan
antarakegiatansekelompokmanusiadenganlingkungannya.
Hasildariperpaduanituialahsuatuwujudataukenampakandi
mukabumiyangditimbulkanolehunsur­unsurfisiografi,social,
ekonomi,politikdanculturalyangsalingberinteraksiantar
unsurtersebutdanjugadalamhubungannyadengandaerah­
daerahlain.
3
SecaraeksplisitdapatkitaliatdalamUndang­
Undangmengenaipengertiandesa,yangdimanaterdapatdalam
Pasal1angka1Undang­UndangNo.6Tahun2014,menyatakan
bahwa:“Desaadalahkesatuanmasyarakathukumygmemiliki
bataswilayahygberwenanguntukmengaturdanmengurus
urusanpemerintahan,kepentinganmasyarakatsetempat
berdasarkanprakarsamasyarakat,hakasalusul,dan/atauhak
tradisionalyangdiakuidandihormatidalamsistem
pemerintahanNegaraKesatuanRepublikIndonesia”.
Desadalamartilainadalahbentukkesatuanadministratif
yangdisebutjugaKelurahan.Dengandemikian,didalamkota
jugadikenalsebutandesa.Pengertiandesasepertiitu
diperkenalkanolehpemerintahRepublikIndonesiasetelahmasa
kemerdekaandanberlakudiseluruhIndonesia.Menurut
Kartohadikoesoemo(1965),desadalamartiadministratifadalah
suatukesatuanhukumdimanabertempattinggalsuatu
masyarakatyangberkuasamengadakanpemerintahansendiri.
Sebutandesasebagaikesatuanadministratifdiluarjawadan
Balidapatberanekaragamsepertigampong(Aceh),huta
(Tapanuli),nagari(SumatraBarat),marga(SumatraSelatan),
wanus(SulawesiUtara),dusundati(Maluku),dasan(Lombok)
dankampong(Sumbawa).
4
Daripengertiandasardiatasmengenaidesa,adabeberapa
ahliberpendapatmengenaipengertiansebuahdesa,
diantaranya:
1.MenurutRahardjo,Desaadalahsebuahkomunitasyang
selaludikaitkandengankebersahajaan,keterbelakangan,
HukumPemerintahanDesa
3
R.Bintarto,1986,Desa­Kota,Bandung:Alumni,1986,hal.11
4
Kartohadikoesoemo,S.,1965,“Desa”,Sumur,Bandung.hal.55

tradisionalisme,subsistensi,danketerisolasian.
5
2.MenurutH.A.W.Widjaja,Desaadalahkesatuanmasyarakat
hukumyangmempunyaisusunanasliberdasarkanhak­hak
asal­usulyangbersifatistimewa.
6
3.MashuriMaschabmembagipengertiandesamenjadi3(tiga)
penafsiran,yaitupengertiansecarasosiologis,dimanadesa
diasosiasikandengansuatumasyarakatyanghidupsecara
sederhana.Pengertiansecaraekonomi,desaadalahsuatu
lingkunganmasyarakatyangberusahamemenuhikebutuhan
hidupnyasehari­haridariapayangdisediakanalamdi
sekitarnya.Danpengertiansecarapolitik,desaadalahsuatu
organisasipemerintahanatauorganisasikekuasaanyang
secarapolitikmempunyaiwewenangtertentukarena
merupakanbagiandaripemerintahannegara.
7
4.MenurutSoetardjoKartohadikoesoemo,desaadalahsebuah
badanhukumdalampengertianabstrak,yangberlandaskan
padakedaulatanrakyatdanberhakuntukmenentukanhidup
matinyasendiri,menentukanbesar­kecilnyasendiri,
mengaturdanmenguruspemerintahandanrumahtangganya
sendiri,danberhakmempunyaihartabendadansumber
keuangansendiritermasukhakatastanahdenganairnya,
gunungnya,danjurangnya.
8
5.Poerwadarminta:desadapatberarti(1)sekelompokrumahdi
luarkotayangmerupakankesatuan,(2)kampung,dusun
atauudikdalamartidaerahpedalamansebagailawankota,
(3)tempat,tanah,dandaerah.Pedesaanberartidaerah
permukimanpendudukyangsangatdipengaruhiolehkondisi
tanah,iklim,danairsebagaisyaratpentingterwujudnyapola
kehidupanagrarispendudukditempatitu.
9
Pengertian&JenisDesa
5
JefriS.Pakaya,“PemberianKewenanganpadaDesadalam
KonteksOtonomiDaerah”,JurnalLegislasiIndonesia,Vol.13,No.1,
Maret2016,hlm.75.
6
H.A.W.Widjaja,PemerintahanDesa/Marga,RajaGrafindoPersada,
Jakarta,2003,hal.3.
7
MashuriMaschab,PolitikPemerintahanDesadiIndonesia,PolGov
FisipolUGM,Yogyakarta,2013,hal.1.
8
SoetardjoKartohadikoesoemo,Desa,BalaiPustaka,Jakarta,1984,
hal.205–206.
9
Poerwadarminta,W.J.S.,1976,“KamusUmumBahasaIndonesia”,
DiolahKembaliOlehPusatPembinaanDanPengembanganBahasa
DepartemenPendidikanDanKebudayaan,Pn.BalaiPustaka,Jakarta.
Hal35

Berdasarkanbeberapapengertiantersebut,dapatditarik
beberapaciriumumdesa,yaitu:
10
1.Desaumumnyaterletakdiatausangatdekatdenganpusat
wilayahusahatani(sudutpandangekonomi);
2.Dalamwilayahitu,pertanianmerupakankegiatanotonomi
dominan;
3.Faktorpenguasaantanahmenentukancorakkehidupan
masyarakatnya;
4.Tidaksepertidikotaataupunkotabesaryangpenduduknya
sebagianbesarmerupakanpendatang,populasipenduduk
desalebihbersifat“tergantidaridirisendiri”;
5.Kontrolsosiallebihbersifatinformal,daninteraksiantara
wargadesalebihpersonaldalambentuktatapmuka;dan
6.Mempunyaitingkathomogenitasyangrelatiftinggidanikatan
sosialrelatiflebihketatdaripadakota.
B.Jenis­JenisDesa
1.JenisDesaberdasarkanPeraturanPerundang­undangan
DiseluruhIndonesiadewasainitercatatberjumlahsekitar
73.000(tujuhpuluhtigaribu)Desadansekitar8.000
(delapanribu)kelurahan.
11
Desa­desatersebutdapat
dibedakanantaradesabiasadandesaadat.Karenaitu,ada
duakonsepmasyarakatyangdilapanganbiasadibedakan
satudenganyanglain,yaitu(i)masyarakatdesa,dan(ii)
masyarakatadat.DalamPenjelasanUmumUUNo.6Tahun
2014tentangDesadiuraikansebagaiberikut:“Desaatau
yangdisebutdengannamalainmempunyaikarakteristikyang
berlakuumumuntukseluruhIndonesia,sedangkanDesa
Adatatauyangdisebutdengannamalainmempunyai
karakteristikyangberbedadariDesapadaumumnya,
terutamakarenakuatnyapengaruhadatterhadapsistem
pemerintahanlokal,pengelolaansumberdayalokal,dan
kehidupansosialbudayamasyarakatDesa.DesaAdatpada
prinsipnyamerupakanwarisanorganisasikepemerintahan
HukumPemerintahanDesa
10
Suhartono,dkk.,PolitikLokalParlemenDesa:AwalKemerdekaan
sampaiJamanOtonomiDaerah,LaperaPustakaUtama,Yogyakarta,
2001,hal.14.
11
PenjelasanUmumUndang­UndangNo.6Tahun2014Tentang
Desa.TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia(Tln­Ri)Nomor
5495.MenurutDataKementerianDalamNegeri,JumlahDesaDi
SeluruhIndonesiaTercatat65.189Buah.

masyarakatlokalyangdipeliharasecaraturuntemurunyang
tetapdiakuidandiperjuangkanolehpemimpindan
masyarakatDesaAdatagardapatberfungsimengembangkan
kesejahteraandanidentitassosialbudayalokal.DesaAdat
memilikihakasalusulyanglebihdominandaripadahakasal
usulDesasejakDesaAdatitulahirsebagaikomunitasasli
yangadaditengahmasyarakat.DesaAdatadalahsebuah
kesatuanmasyarakathukumadatyangsecarahistoris
mempunyaibataswilayahdanidentitasbudayayang
terbentukatasdasarteritorialyangberwenangmengaturdan
menguruskepentinganmasyarakatDesaberdasarkanhak
asalusul.”
DesadanDesaAdatpadadasarnyamelakukantugasyang
hampirsama. Namunterdapatperbedaannyadalam
pelaksanaanyaitusepertihakasal­usul,terutama
menyangkutpelestariansosialdesaadat,pengaturandan
pengurusanwilayahadat,sidangperdamaianadat,
pemeliharaanketenteramandanketertibanbagimasyarakat
hukumadat,sertapengaturanpelaksanaanpemerintahan
berdasarkansusunanasli.Setelahmelaluiperjuangan
panjangakhirnyalahirlahUndang­undangNomor6Tahun
2014tentangDesa.Undang­undanginimengakomodir
eksistensidesadandesaadat.Diakui,meskipundisadari
bahwadalamsuatunegarakesatuanperluterdapat
homogenitas,tetapiNegaraKesatuanRepublikIndonesia
tetapmemberikanpengakuandanjaminanterhadap
keberadaankesatuanmasyarakathukumdankesatuan
masyarakathukumadatbesertahaktradisionalnya.Untuk
melihatpenjabarlebihlanjutmengenaidesadandesaadat,
dapatkitalihatsepertidibawahini.
a)DesaBiasa
BerdasarkanPasal1Angka1Undang­undangNomor6
Tahun2014tentangDesa,
12
mendefenisikanbahwadesa
adalahdesadandesaadatatauyangdisebutdengannama
lainselanjutnyadisebutdesaadalahkesatuanmasarakat
hukumyangmemilikibataswilayahyangberwenanguntuk
mengaturdanmengurusurusanpemerintahan,kepentingan
masyarakatsetempatberdasarkanprakarsamasyarakat,hak
Pengertian&JenisDesa
12
Undang­UndangNomor6Tahun2014TentangDesaPasal1
Angka1

HukumPemerintahanDesa
asalusuldan/atauhaktradisionalyangdiakuidandihormati
dalamsistempemerintahanNegaraKesatuanRepublik
Indonesia.Keseluruhanhal­halmendasaryangterkaitdengan
konstrukpemerintahandesa,tentuberimplikasiterhadap
kehidupanmasyarakatdesa,tetapidisadaribahwakehidupan
desaberadadalamketerhimpitanpermasalahanstruktur
pemerintahandesa,kehidupanperekonomian,dan
keterbatasansumberdayamanusia,danwalaupun
kehidupandesamemilikipermasalahanitu,ternyata
kehidupandesamasihmemilikisalahsatukeunggulan,yaitu
tradisimasyarakatdesasertakultursosialdanpolitik
menjadimodalsosial(sosialcapital)untukbertahandalam
menghadapiberbagaimasalahdankepentingandarisupra
desa.
GerakanperubahanhukumdiIndonesiadengan
menggunakanpluralismehukumsebagaipijakan,telah
melangkahcukupjauh.Salahsatunyaadalahdengan
diakuinyahak­hakmasyarakatadat,termasukhukumnya
dalamkonstitusi.Peraturanyangmengabsahkanberlakunya
hukumadat,diantaranya:PeraturanMenteriDalamNegeri
Nomor3Tahun1997tentangPemberdayaandanPelestarian
SertaPengembanganAdatIstiadat,Kebiasaan­kebiasaan
Masyarakat,danLembagaAdatdiDaerah.Undang­undang
Dasar1945Amandemen,hukumadatdiakuisebagaimana
dinyatakandalamPasal18Bayat(2)yangmenyatakanbahwa
negaramengakuidanmenghormatikesatuan­kesatuan
masyarakathukumadatbesertahak­haktradisionalnya
sepanjangmasihhidupdansesuaidenganperkembangan
masyarakatdanprinsipnegaraKesatuanRepublikIndonesia,
yangdiaturdalamundang­undang.
b)DesaAdat
Dalamperkembangandesadalamhubungannyadengan
desaadatini,sepertidiuraikandalamPenjelasanUmumUU
No.6Tahun2014tentangDesa,dapatdikemukakanadanya
beberapavariasi.AdaDesaAdatyangberubahmenjadilebih
dari1(satu)DesaAdat.Ada1(satu)DesaAdatyangberubah
menjadiDesa.Adapulalebihdari1(satu)DesaAdatmenjadi
1Desa;atau1(satu)DesaAdatyangsekaligusjugaberfungsi
sebagai1(satu)Desa/Kelurahan.Olehkarenaitu,Undang­
UndangNo.6Tahun2014memungkinkanterjadinya

perubahanstatusdariDesaataukelurahanmenjadiDesa
Adatsepanjangmasihhidup,sesuaidenganperkembangan
masyarakatdanprinsipNegaraKesatuanRepublikIndonesia,
sertaatasprakarsa3masyarakatsendiri.Demikianpula,
statusDesaAdatdapatberubahmenjadiDesa/kelurahan
atasprakarsamasyarakat.
13
Ahlihukumadatmengajukanpandanganbahwaadadua
klasifikasipokokyaitu,prinsiphubungankekerabatanatau
genealogis,danprinsiphubungantinggaldekatatauteritorial.
Ahliantropologi,Koentjaraningratmenambahkanbahwa
masihadaduaprinsiphubunganlainyaitu,prinsiptujuan
khusus,danprinsiphubunganyangdatingdariatas(raja,
pemerintah).Prinsiptujuankhusus,misalnyakebutuhan
yangdisebabkanolehfaktorekologisterutamayang
berhubungandenganteknikpertanian.Secarahistorisprinsip
hubungandesa­desadiIndonesiajarangbersifattunggal,
tetapiseringbersifatganda.
Desaadatsebagaimasyarakatyangmempunyaitata
susunanasliyangsudahlamaadadansangatperludijaga
dandilestarikaneksistensinya.Pengaturanmasyarakat
hukumadatsesuaidenganketentuanPasal18Bayat(2)
untukdiaturdalamsusunanpemerintahansesuaidengan
ketentuanPasal18ayat(7)UUD1945,tetapikewenangan
kesatuanmasyarakathukumadatmengenaipengaturanhak
ulayatmerujukpadaketentuanperaturanperundang­
undangansektoralyangberkaitan.Desaadatmenjadi
perhatiankhususpemerintahsebagaisaranamenumbuh
kembangkandanmelestarikankearifanlokal,adatistiadat
dannilainilaibudayamasyarakatIndonesia.
Untukmemenuhipersyaratandalammembentukdesa
adat,makasyaratyangharusdipenuhi,dianataranya:
a.kesatuanmasyarakathukum adatbesertahak
tradisionalnyasecaranyatamasihhidup,baikyangbersifat
teritorial,genealogis,maupunyangbersifatfungsional;
b.kesatuanmasyarakathukum adatbesertahak
tradisionalnyadipandangsesuaidenganperkembangan
masyarakat;
c.kesatuanmasyarakathukum adatbesertahak
tradisionalnyasesuaidenganprinsipNegaraKesatuan
Pengertian&JenisDesa
13
JimlyAsshiddiqie,KonstitusiMasyarakatDesa(Piagam
TanggungjawabDanHakAsasiWargaDesa),artikel,Hal2

HukumPemerintahanDesa
RepublikIndonesia.
d.Kesatuanmasyarakathukum adatbesertahak
tradisionalnyayangmasihhidup
e.harusmemilikiwilayahdanpalingkurangmemenuhisalah
satuataugabunganunsuradanya:
f.masyarakatygwarganyamemilikiperasaanbersamadalam
kelompok;
g.pranatapemerintahanadat;
h.hartakekayaandan/ataubendaadat;dan/atau
i.perangkatnormahukumadat.
Kesatuanmasyarakathukum adatbesertahak
tradisionalnyadipandangsesuaidgnperkembanganmsyat
apabila:
a.KeberadaannyatelahdiakuiberdasarkanUndang­Undang
yangberlakusebagaipencerminanperkembangannilai
yangdianggapidealdalammasyarakatdewasaini,baikUU
ygbersifatumummaupunbersifatsektoral;
b.substansihaktradisionaltstdiakuidandihormatioleh
wargakesatuanmsytygbersangkutandanmsytyglebih
luassertatdkbertentangandgnHAM.
Kesatuanmasyarakathukum adatbesertahak
tradisionalnyasesuaidgnprinsipNKRI
a.tidakmengancamkedaulatandanintegritasNKRI;
b.substansinormahukumadatnyasesuaidantidak
bertentangandgnketentuanperaturanPerundang­
ndangan.
PenetapanDesaAdatuntukpertamakalinyaberpedoman
padaketentuankhusussebagaimanadiaturdalamBabXIII
Undang­Undangini.PembentukanDesaAdatyangbaru
berpedomanpadaketentuansebagaimanadiaturdalamBab
IIIUndang­Undangini.PenetapanDesaAdatsebagaimana
dimaksuddiatas,yangmenjadiacuanutamaadalahPutusan
MahkamahKonstitusiRepublikIndonesiayaitu:
14
a.PutusanNomor10/PUU­l/2003perihalPengujianUndang­
UndangNomor11Tahun2003tentangPerubahanAtas
Undang­UndangNomor53Tahun1999tentang
PembentukanKabupatenPelalawan,KabupatenRokan
Hulu,KabupatenRokanHilir,KabupatenSiak,Kabupaten
14
Ibid

Karimun,KabupatenNatuna,KabupatenKuantanSingingi,
danKotaBatam;
b.PutusanNomor31/PUU­V/2007perihalPengujian
Undang­UndangNomor31Tahun2007tentang
PembentukanKotaTualDiProvinsiMaluku;
c.PutusanNomor6/PUU­Vl/2008perihalPengujianUndang­
UndangNomor51Tahun1999tentangPembentukan
KabupatenBuol,KabupatenMorowali,danKabupaten
BanggaiKepulauan;dan
d.PutusanNomor35/PUU–X/2012tentangPengujian
Undang­UndangNomor41Tahun1999tentang
Kehutanan.
Pasal11ayat(1)PermendagriNo.84/2015tentang
SusunanOrganisasidanTataKerjaPemerintahDesa:Desa
Swadaya,DesaSwakarya,DesaSwasembada.
a.DesaSwadaya
Adabeberapaciridaridesaswadaya,yaitu:
1.Matapencaharianpendudukmasihsangatbergantung
padaalam;
2.Bersifatsubsistancefarming(untukpemenuhankebutuhan
sendiri);
3.Administrasidesamasihkurangbaik;
4.Lembagadesabelumberfungsibahkanbelumada;
5.Pendidikandankesehatanmasihrendah;
6.Aksesmenujudesasangatsulit;
7.Masihmemegangadatistiadatdenganpatuh.
DesaSwadayamerupakanDesaAdat,sehinggaperubahan
sosialmasyarakatditentukanolehbudayaataukebiasaan
masyarakattradisional.MenurutPsl.11ayat5Permendagri.
No.84Tahun2015tentangSusunanOrganisasidanTata
KerjaPemerintahDesa,unitorganisasiyangharusdimilikinya
ialahuniturusanberjumlah2(dua)dan2(dua)seksi.
b.DesaSwakarya
DesaSwakaryamerupakandesayangmulaiberkembang
danakanmenujudesaSwasembadakarenadilihatdari
pengelolaanpariwisatayangdilakukansudahsemakin
diperhatikandantentunyapotensidesamajuapabiladiolah
denganbaik.Saatinijuga,banyakmasyarakatDesa
Ambenganyangberalihprofesiyangsebelumnyamenjadi
petanikemudianmenjadiwirausaha,seniman,danikut
Pengertian&JenisDesa

HukumPemerintahanDesa
tergabungdalamkelompoksadarwisata(POKDARWIS).
15
Keadaandesasudahlebihmajudibandingkandesa
swadaya.Masyarakatnyasudahmampumenjualkelebihan
hasilproduksikedaerahlain,selainuntukmemenuhi
kebutuhansendiri.Ciri­cirinya:
1.Kebiasaanatauadatistiadatsudahtidakmengikatpenuh.
2.Sudahmulaimenpergunakanalat­alatdanteknologi
3.sudahtidakterisolasilagiwalauletaknyajauhdaripusat
perekonomian.
4.Telahmemilikitingkatperekonomian,pendidikan,jalur
lalulintasdanprasaranalain.
5.Jalurlalulintasantaradesadankotasudahagaklancar.
c.DesaSwasembada
DesaSwasembadamerupakanDesayangsetingkatlebih
majudariDesaSwakarya,dimanaadatistiadatmasyarakat
sudahtidakmengikat.Begitupuladenganhubunganantar
manusiayangsudahbersifatrasional.Matapencarian
penduduksudahberagamdanbergerakkesektortertier.
Teknologibarusudahbenar­benardimanfaatkandibidang
pertaniansehinggaproduktivitasnyatinggiyangdiimbangi
denganprasaranadesayangcukup.Desaygsdhmampu
mengembangkansemuapotensiygdimilikisecaraoptimal.
Adapunciri­cirinyaialah:
1.Kebanyakanberlokasidiibukotakecamatan.
2.Penduduknyapadat­padat.
3.Tidakterikatdenganadatistiadat
4.Telahmemilikifasilitas­fasilitasyangmemadaidanlabih
majudaridesalain.
Perkembanganekonominyatelahmengarahpadakegiatan
regionaldannasional,minimaldesainitelahmemilikiempat
faktorstrategismeliputi:
1.Prakarsahasilproduksiyangmerangsang.
2.Teknik–teknikproduksiyangselaluberubah­ubahsesuai
denganpenemuan­penemuanbaru.
16
15
AdellaSariBrSitepu,dkk,DinamikaPerkembanganDesaWisata
Ambengan,JurnalIlmiahIlmuSosialVolume5,Number2,Desember
2019,Hal109­110
16
ArifZainuddin,ModelKelembagaanPemerintahanDesa,Jurnal
IlmuPemerintahan:KajianIlmuPemerintahanDanPolitikDaerah,Hal.
341

3.Kemudahanaksestransportasidanakseskomunikasi.
DanDesaSwasembadamemilikinormayangmelekatpada
desa,normatersebutantaralain:
1.Matapencahariandisektortersier,yaitusebagianbesar
pendudukbergerakdibidangperdagangandanjasa.
2.Hasildesayaitu,jumlahdariseluruhproduksidesayang
dinyatakandalamnilairupiahdibidangpertanian,
perkebunan,peternakan,perikanan,kerajinanatau
industrikecil,perdagangandanjasasudahtinggi.
3.Adatistiadatdankepercayaanpenduduksudahtidak
mengikatlagi.
4.Kelembagaandanpemerintahandesasudahefektifbaik
dalamtugasdanfungsinya.Pembangunanpedesaansudah
direncanakandengansebaikbaiknya.
5.Pendidikandanketerampilanpenduduktingkatnyasudah
tinggi,lebihdari60%penduduktelahmenamatkansekolah
dasar.
6.Swadayaataugotongroyongmasyarakatsudahmanifest,
artinyapelaksanaandancarakerjagotongroyong
berdasarkanmusyawarahataumufakatantarawarga
masyarakatdenganpenuhrasakesadarandantanggung
jawabyangselarasdengannorma­normaperkembangan
ataukemajuanzaman.
Prasaranaproduksi,perhubungan,pemasarandansosial
cukupmemadai,sertahubungandengankota­kotasekitarnya
berjalanlancar.DengankriteriaDesaSwasembada.
2.JenisDesaberdasarkanPerkembanganMasyarakat
a.DesaTradisional
Kehidupanpenduduknyamasihsangatbergantungpada
lingkunganalamsekitarnya.Biasanyaletakdesainiagak
terisolirdanditinggaliolehsukuyangterasing.
Penduduknyacenderungkurangberkomunikasidengan
daerahlainataubersifattertutup.desatradisionaladalah
desayangmasyarakatnyamasihmelakukanadatyang
telahdilakukansejaklamaolehleluhurnyasecaraturun
menurun.Adatmasihterusdipertahankandandilakukan
dengantujuanagardesatetapsejahterasepertiketika
ditinggaliolehparaleluhurnya.AdapunCiri­CiriDesa
Tradisionalantaralain:
1.MasyarakatSukuterasing
Pengertian&JenisDesa

HukumPemerintahanDesa
Masyarakatyangmenempatidesatradisionalbiasanya
satukeluarga,satukelompok,atausatugolongan.Mereka
telahmenetapdisanadalamwaktuyangcukuplamadan
memilihuntukhidupterasingdengankelompoknyauntuk
tetapmenjagaketurunannya.Diindonesia,terdapatsuku
terasingsepertisukuAnakDalamdiJambi,sukuKorowai
diPapua,dansukuPolahidiGorontalo.
2.Kehidupanmasyarakatbertumpupadaalam
Untukbertahanhidup,masyarakatnyamasihbelum
bisamemenuhikebutuhannyasendiri.Merekamasih
bergantungpadahasilalamuntukkebutuhansetiap
harinya.Sepertikebutuhanbahanmakanan,pengobatan,
pembuatanrumah,pakaian,memasak,danlainnyamereka
masihmenggunakanbahan­bahanyangsudahtersediadi
alam.
3.Adatistiadatmasihsangatdipegangteguh
Banyaktradisisekarangyangmulaibertransisisesuai
dengankehidupansosialmasyarakatnya.Tapimasyarakat
didesatradisionalmasihmelakukanadatsesuaidengan
yangdilakukanolehparaleluhurmerekasebelumnya.
Merekamasihsangatmenjagakelestarianadatyang
dimiliki.Adatdidesainimasihsangatmengikatkegiatan
yangadadimasyarakatsecarapenuh.Mulaidariupacara
adatkelahiran,interaksiantarpersonal,upacara
keagamaanhinggakepengurusankematian.
4.Pekerjaanmasyarakatbersifathomogen
Pekerjaanmasyarakatdesatradisionaltergantungpada
letakgeografisdanalamnya.Misalkanletakdesayang
beradadipegununganataubukit,makapekerjaan
masyarakatnyahanyabercocoktanamatauberburu.
Sedangkandesayangdekatdenganlaut,masyarakatnya
akanbekerjasebagaipencariikan.Inikarenamereka
masihsangatbergantungdenganalamdisekitarnyauntuk
bertahanhidup.
5.Masyarakatnyamenutupdiridaripengaruhdaerahlain
Menurutkeyakinansetempat,melaksanakantradisi
leluhurberartimenjagakeharmonisandimasyarakat.
Karenaitu,merekacenderungtertutupdancuriga
terhadapbudayaasingyangtidaksesuaidenganadatyang
biasadilakukan.Merekaberanggapanbahwabudayaasing
itubisamerusakkeharmonisanhubunganantar

masyarakatsehinggamerekaharusmenolakpengaruh
yangdiberikanolehdaerahlain.
6.Terletakdidaerahterpencildanterisolasi
Letakdesainibiasanyajauhdarikotadanterpencildi
pedalamanyangjauhdaridaerahlain,sehinggasulituntuk
diaksesdanmendapatpengaruhdariluardaerah.
Masyarakatnyamemangsengajamengasingkandiriatau
terisolasidaridaerahlainagartetapbisamelestarikan
budayadesanyatanpaterpengaruholehbudayaasing.
b.DesaWisata
Wilayahpedesaanyangdimanfaatkansebagaitempat
rekreasikarenamemilikikeindahanalamygmenjadidaya
tariktersendiribagiwisatawan.Sehinggaberpotensi
menghasilkandevisabagidaerahtersebut.
c.DesaKampungInggris
Wilayahpedesaanygdipersiapkanuntukmelatihorangyg
sdgbelajarmelancarkanconversation.ContohdiDesaPare,
Kediri.Disana,percakapansehari­haridiharuskanmggkan
bhsEnglish.
d.DesaPerkebunan
Wilayahpedesaandgnkomoditasutamaberupahasil
kebun.Biasanya,desaperkebunanberadadiwilayahdataran
tinggiyangmengandungiklimsejuk.Iklimpegunungandapat
memaksimalkanhasilperkebunan.
e.DesaAgraris
Desaagraristentuberisikanmerekayangbekerjadengan
pencaharianutamasebagaipetani.
f.DesaNelayan
Wilayahpedesaanygdekatdenganpantai.Matapecaharian
utamapendudukadalahnelayan.Sehinggadesanelayan
terkenalsebagaipenyuplaikebutuhanikantertinggi.
g.DesaHasilIndustri
Wilayahpedesaanyangterdapatbanyaksekalipabrik
perindustrian.Sepertidesapenghasilsandalcibaduyutdi
Bandung,ataudesaygmenjualtelurasindiBrebes.
Pengertian&JenisDesa

HukumPemerintahanDesa
BABII
SejarahPengaturanDesadalam
PeraturanPerundang­undangan
A.Undang­UndangNomor22Tahun1948tentangPenetapan
Aturan­AturanPokokMengenaiPemerintahanSendiridi
Daerah­DaerahyangBerhakMengaturdanMengurus
RumahTangganyaSendiri
Denganpertimbanganbahwaperluditetapkanundang­
undangberdasarkanPasal18Undang­UndangDasar,yang
menetapkanpokok­pokoktentangpemerintahansendiridi
daerah­daerahyangberhakmengaturdanmengurusrumah
tangganyasendiri,kemudiandibentuklahUndang­Undang
Nomor22Tahun1948tentangPenetapanAturan­AturanPokok
MengenaiPemerintahanSendiridiDaerah­DaerahyangBerhak
MengaturdanMengurusRumahTangganyaSendiri.Dimana,
dalamPasal1ayat(1)disebutkanbahwa“DaerahNegara
RepublikIndonesiatersusundalam3(tiga)tingkatan,ialah:
Provinsi,Kabupaten(KotaBesar),danDesa(KotaKecil)negeri,
marga,dansebagainya,yangberhakmengaturdanmengurus
rumahtangganyasendiri.
AdapunyangdimaksuddengandesadalamPasal1iniadalah
daerahyangterdiridarisuatuataulebihdarisatudesa(di
Sumatera:negeri,marga,dansebagainya),hinggamerupakan
suatudaerahyangmempunyaisyarat­syaratyangcukupuntuk

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
dapatberdirimenjadidaerahotonom,yangberhakmengatur
danmengurusrumahtangganyasendiri.Misalnya,desa­desa
yangsekarangmerupakansatukecamatandiJawaatau
beberapadesabesardapatdigabungkandandibentuksebagai
desaotonom.Menurut“Undang­UndangPokokPemerintahan
Daerah”diSumateramengingatluasnyadaerahnegeri,marga,
desa,dansebagainyaakandiselidikilebihlanjuttentang
kemungkinannyadibentuksebagaidaerahdesaotonom.
DalampenjelasanmengenaiDaerahDesa,disebutkanbahwa
padasesungguhnyadaerahdesayangsekaranginiada,belum
cukupluasnyauntukdibentukmenjadidaerahdesayang
berhakmengaturdanmengurusrumahtangganyasendiri
menurutundang­undangpokokini.Olehkarenaituperlu
digabung­gabungkan lebih dulu.Tetapi,pekerjaan
menggabungkanituamatsukardanmemakanwaktulama.
Makakarenaitumasihdidalampenyelidikan,apakahkiranya
mungkinmencapaihasilsebagaikitaharapkandenganjalan
tidakmenggabungkanlebihdulu,tetapidesasekarangini
dibentuksebagaidaerahotonom(yangberhakmengaturdan
mengurusrumahtangganyasendiri)menurutundang­undang
pokokinidanselanjutnyadibimbinguntukbekerjabersama­
sama,supayalantaranbekerjabersamaitudapatmenimbulkan
perasaanbutuhakanbergabung.
KehendakUndang­UndangNomor22Tahun1948tentang
PenetapanAturan­AturanPokokMengenaiPemerintahanSendiri
diDaerah­DaerahyangBerhakMengaturdanMengurusRumah
TangganyaSendiriinimengadakanrestrukturisasiwilayahdesa
denganmembentukdesa­desabarudenganteritorialyanglebih
luasmerupakanpemikianyangsangatmaju.Namun,walaupun
demikian,dalamkenyataannyatidakmencapaihal­halyang
diharapkan.Adabeberapasebabyangmenghambatpelaksanaan
gagasan­gagasantersebut,yaitu:Pertama,Desasebagaibagian
pentingsusunanpemerintahandaerahtidakdiperbaharui
sebagaimanadikehendakiolehUndang­UndangNomor22Tahun
1948tentangPemerintahanDaerahini.Akibatnya,desayang
diharapkansebagaitumpuanpenyelenggaraankemakmuran
tidakdapatberperansebagaimanamestinya.Kedua,Undang­
UndangNomor22Tahun1948tentangPenetapanAturan­
AturanPokokMengenaiPemerintahanSendiridiDaerah­Daerah
yangBerhakMengaturdanMengurusRumahTangganyaSendiri
tidakdiikutipembaharuanperangkatperaturanperundang­

HukumPemerintahanDesa
17
BagirManan,PerjalananHistorisPasal18UUD1945(Perumusan
danUndang­UndangPelaksanaannya),Karawang,UNSIKA,1993,hal.
29.
undanganpendukung.Untukpemerintahandesatetapberlaku
ketentuanHindiaBelanda­InlandseGemeenteOrdonnantie(IGO)
untukJawa­MaduradanIndlandseGemeenteOrdonnantievoor
BuitenGewesten(IGOB)untukluarJawa­Madura.IGOdan
IGOBtidakdapatdijadikandasarpengembangandesakarena
pengaturanitupadadasarnyahendakmembiarkandesadalam
keasliannya.
17
B.Undang­UndangNomor1Tahun1957tentangPokok­
PokokPemerintahanDaerah
BerdasarkanPasal2ayat(1)Undang­UndangNomor1Tahun
1957tentangPokok­PokokPemerintahanDaerah,wilayah
RepublikIndonesiadibagidalamdaerahbesardankecil,yang
berhakmengurusrumahtangganyasendiri,danyang
merupakansebanyak­banyaknya3(tiga)tingkatyangderajatnya
dariataskebawahadalahsebagaiberikut:
a.daerahtingkatkeI,termasukKotaprajaJakartaRaya;
b.daerahtingkatkeII,termasukKotapraja;dan
c.DaerahtingkatkeIII.
Namun,dalampenjelasandisebutkanterkaitdengan
keberadaandesasebagaiberikut:
Hal­halyangdisinggunginitidakdapatkitalepaskandari
pengertiansetempatmengenaikesatuan­kesatuanmasyarakat
yangpalingbawah,yangkitanamakankesatuan­kesatuan
masyarakathukum.
Kesatuan­kesatuanmasyarakathukuminibentuknya
bermacam­macamdiseluruhIndonesiaini.DiJawanamanya
desadandesaituadalahsatumacamkesatuanmasyarakat
hukumyangtidaklagiterbagidalamkesatuan­kesatuan
masyarakathukumbawahandantidakpuladesaitu
merupakanbahagiandarilainkesatuanmasyarakathukum
menurtuadat,sehinggadesaituberdiritunggal,mempunyai
daerahsendiri,rakyatsendiri,penguasasendiri,danmungkin
pulahartabendasendiri,sedangkanhukum­adatyangberlaku
didalamnyaadalahsesungguhnyahomogen.
LaincoraknyaumpamanyadiTapanuli,dimanakesatuan
masyarakathukum­adatitumempunyaibentukyang
bertingkat,umpamanyaKuriasebagaikesatuanmasyarakat

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
hukum­adatyangtertinggidanmerupakansatudaerah,
mempunyaididalamnyasejumlahkesatuan­kesatuan
masyarakathukum­adatbawahannya,yangdinamakanHuta,
yangmasing­masingmempunyaidaerahsendirisebagai
bahagiandalamdaerahkuriaitu,sehinggaadapulahuta­huta
yangtidakmempunyailingkungandaerahitudalamdaerah
kuria­nyasendiri.
Meskipundemikianjugadalamsetiapkesatuankuriaitu
berlakuhukumadatyanghomogen.
ContohyanglainialahMinangkabau,dimanadidapati
kesatuanmasyarakathukumtertinggiyaituNagara,yang
masing­masingmempunyaidaerahsendirisedangkandalam
daerahitudijumpaisejumlahsuku­asal,yangmasing­masing
sukumerupakanpulasatukesatuanmasyarakathukum­adat
terbawah.
Jugakesatuanmasyarakathukumnyayangbernamasukuitu
mungkinmempunyaidaerahsendiriatautidakdalam
lingkungannagariitu.
Syaratbelakanganini,mempunyaidaerahsendiriadalah
syaratmutlakdalamsistemotonomi,yangmemberikan
kekuasaankepadasekumpulanrakyatyangberdiamdalam
suatulingkunganyangnyata.
Dengandemikiannyatalahbahwabagitempat­tempatyang
serupainisulitkitauntukmenciptakansatukesatuanotonomi
dalam pengertian tingkat yang ketiga,sehingga
kemungkinanannyaatauhanyamemberikanotonomiitusecara
tindakanbarukepadakabupatendibawahprovinsi,atau
menciptakandengancarabikin­bikinanwilayahadministratif
dalamkabupatenituuntukkemudiandijadikankesatuanyang
berotonomi.
Dalamprinsipnyasangatlahtidakbijaksanamengadakan
kesatuanotonomisecarabikin­bikinsajadengantidak
berdasarkankesatuan­kesatuanmasyarakathukumyangada.
Prinsipkeduaialahbahwasesuatudaerahyangakankita
berikanotonomiituhendaklahsebanyakmungkinmerupakan
suatumasyarakatyangsungguhmempunyaifaktor­faktor
pengikutkesatuannya.
Sebabitulahmakahendaknyadimanamenurutkeadaan
masyarakatbelumdapatdiadakan3(tiga)tingkat,untuk
sementarawaktudibentuk2(dua)tingkatdahulu.
Berhubungdenganhal­haladanyaatautidakadanya

HukumPemerintahanDesa
18
SutoroEko,“MasaLalu,MasaKini,danMasaDepanOtonomi
Desa”,dalamSoetandyoWignosubroto,dkk.,PasangSurutOtonomi
Daerah:SketsaPerjalanan100Tahun,InstituteforLocalDevelopment
danYayasanTifa,Jakarta,2005,hal.459.
kesatuan­kesatuanmasyarakathukum­adatsebagaidasar
bekerjauntukmenyusuntingkatotonomiitu,hendaklahpula
kitainsyafibahwaurusanotonomitidakcongruentdengan
urusanhukum­adat,sehinggamanakalasesuatukesatuan
masyarakathukum­adatdijadikanmenjadisatudaerahotonomi
ataudimasukkankedalamsuatudaerahotonomi,makahalitu
tidaklahberarti,bahwatugas­tugaskepala­kepalaadatdengan
sendirinyatelahterhapus.Yangmungkinterhapushanyasegi­
segihukum­adatyangbercorakketatanegaraan,manakala
hanyasatukesatuanmasyarakathukum­adatitudijadikan
daerahotonomi,sekedarcorakyangdimaksudbersepadanan
dengankekuasaanketatanegaraanyangtersimpuldalam
pengertianotonomiitu.
Kesanggupanmelihatperbedaanitu,yaituperbedaanantara
otonomidankekuasaanadatadalahsuatusyaratpentinguntuk
menjalinhidupnyaotonomiitusecaramemuaskan,keseluruhan
rakyatyangmautakmaumasihterkungkungdalamsistem
hukum­adatitu.
SepertiyangdiuraikandalamPenjelasanbahwapada
dasarnyatidakakandibentukdaerahtingkatIIItanpa
berdasarkankesatuanmasyarakathukumyangada.Sehingga
daerahtingkatIIIsampaidengandigantinyaUndang­Undang
Nomor1Tahun1957tentangPokok­PokokPemerintahan
Daerah,belumdapatdilaksanakan.
18
C.Undang­UndangNomor18Tahun1965tentangPokok­
PokokPemerintahanDaerah
Undang­UndangNomor18Tahun1965tentangPokok­Pokok
PemerintahanDaerahadalahhasildariPanitiaNegaraUrusan
DesentralisasidanOtonomiDaerah.Dimanatugaspanitiaini
adalah:
1.menyusunrencanaundang­undangorganiktentang
PemerintahanDaerahOtonomisesuaidengancita­cita
demokrasiterpimpindalamrangkaNegaraKesatuanRepublik
Indonesiayangmencakupsegalapokok­pokokprogresifdari
Undang­UndangNomor22Tahun1948,Undang­Undang
Nomor1Tahun1957,PeraturanPresidenNomor6Tahun

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
1959,PeraturanPresidenNomor5Tahun1960,dan
PeraturanPresidenNomor2Tahun1961;
2.menyusunrencanaUndang­UndangtentangPokok­Pokok
PemerintahanDesa,yangberhakmengaturdanmengurus
rumahtangganyasendiri,sebagaipenggantisegalaperaturan
perundang­undangandarimasakolonialmengenai
pemerintahandesasehinggadewasainimasihberlaku;
3.mengajukanasal­usulpenjelasanmengenai:
a.penyerahanurusan­urusanpemerintahanpusatyang
menurutsifatnyadansesuaidengankemampuandan
kesanggupandaerahdapatdiserahkankepadadaerah,
yangdahulumenurutPenjelasanUndang­UndangNomor1
Tahun1957diharapkanakandijadikantugassuatudewan
otonomidandesentralisasi;
b.tuntutan­tuntutantentangpembagiandaerah(pemecahan,
pemisahan,penghapusan,danpembentukanbaru),
perluasanbatas­bataswilayahkotapraja,pemindahan
ibukotadaerah;
c.penertibanorganisasi­organisasimasyarakatrukun
kampungdanrukuntetangga.
DalamPasal1ayat(4)disebutkanbahwayangdimaksud
dengandesaataudaerahyangsetingkatdenganituadalah
kesatuanmasyarakathukumdengankesatuanpenguasayang
berhakmengaturdanmengurusrumahtangganyasendiri
sepertidimaksuddalampenjelasanPasal18Undang­Undang
Dasar.LebihlanjutdalamPasal4ayat(2)ditegaskanbahwa
sesuatuataubeberapadesaataudaerahyangsetingkatdengan
desa,denganmengingatkehidupanmasyarakatdankemajuan
perkembangansosialekonominyasertadenganmemperhatikan
peraturan­peraturanhukumadatdansusunanasliyangmasih
hidupdanberlaku,dapatdibentukmenjadidaerahtingkatIII.
Namun,dalamPenjelasanPasal4ayat(2)disebutkanbahwa
“Ayat(2)pasalinitidaklahharusditafsirkan,bahwadaerah
tingkatIIIbaruakandibentuk,apabilakehidupanmasyarakat
danperkembangansosialekonomisuatuataubeberapadesa
ataudaerahyangsetingkatdengandesasudahmencapaitingkat
taraftertentu,sehinggasebelumtarafitudicapaitidakakan
dibentukdaerahtingkatIII,melainkanmaksudnyaialahhal­hal
itudiperhatikanuntukmenentukanapakahsuatuatau
beberapadesadandaerahyangsetingkatdengandesadibentuk
menjadidaerahtingkatIII”.

HukumPemerintahanDesa
D.Undang­UndangNomor19Tahun1965tentangDesapraja
sebagaiBentuk Peralihan untuk Mempercepat
TerwujudnyaDaerahTingkatIIIdiSeluruhWilayah
RepublikIndonesia
BersamaandengandiberlakukannyaUndang­UndangNomor
18Tahun1965tentangPokok­PokokPemerintahanDaerah,
lahirpulaUndang­UndangNomor19Tahun1965tentang
DesaprajasebagaiBentukPeralihanuntukMempercepat
TerwujudnyaDaerahTingkatIIIdiSeluruhWilayahRepublik
Indonesia.Penetapanundang­undanginibertujuanuntuk:
1.menggantikansemuaperaturanperundang­undangan
tentangdesayangbersifatkolonialfeodaldantelahusang;
2.menciptakansuatuundang­undangnasionalyangakan
menjamintatapedesaanyanglebihdinamisdanpenuh
dayagunauntukikutmenyelesaikanrevolusinasionalyang
demokratisdanpembangunannasionalsemesta;
3.mengaturkesatuan­kesatuanmasyarakathukumdiseluruh
Indonesia menjadidesapraja untuk mempercepat
terbentuknyadaerahtingkatIIImenurutUndang­Undang
Nomor18Tahun1965tentangPokok­PokokPemerintahan
Daerah.
MenurutketentuanPasal1Undang­UndangNomor19Tahun
1965tentangDesaprajasebagaiBentukPeralihanuntuk
MempercepatTerwujudnyaDaerahTingkatIIIdiSeluruh
WilayahRepublikIndonesia,yangdimaksuddenganDesapraja
adalahkesatuanmasyarakathukumyangtertentubatas­batas
daerahnya,berhakmengurusrumahtangganyasendiri,memilih
penguasanya,danmempunyaihartabendasendiri.Dalam
penjelasanPasal1inidisebutkanbahwa:
“Kesatuan­kesatuanmasyarakathukumyangtercakupdalam
pengertianpenjelasanUndang­UndangDasarPasal18:
VolksgemeenshappensepertidesadiJawadanBali,negeridi
Minangkabau,dusundanmargadiPalembangdansebagainya”,
yangbukanbekas­bekasswapraja,adalahdesaprajamenurut
Undang­Undangini.
DenganmenggunakannamaDesapraja,Undang­Undangini
memberikanistilahbarudengansatunamauntukkeseluruhan
kesatuan­kesatuanmasyarakathukumyangtermasukdalam
penjelasanUndang­UndangDasartersebut,yangdiberbagai
bagianwilayahIndonesiamempunyainamaasliyang
bermacam­macam.BersamadenganituUndang­Undangini

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
memberidasardanisiDesaprajaitusecarahukumyangberarti
kesatuanmasyarakathukumyangtertentubatas­batas
daerahnya,berhakmengurusrumah­tangganya,memilih
penguasanya,danmempunyaiharta­bendasendiri.
DalamUndang­UndangNomor19Tahun1965tentang
DesaprajasebagaiBentukPeralihanuntukMempercepat
TerwujudnyaDaerahTingkatIIIdiSeluruhWilayahRepublik
Indonesiasudahdiaturmengenaibentukdansusunanalat­alat
kelengkapandesaprajayangterdiridariKepalaDesapraja,
BadanMusyawarahDesapraja,PamongDesapraja,Panitera
Desapraja,PetugasDesapraja,danBadanPertimbangan
Desapraja.
KepalaDesaprajadiangkatolehKepalaDaerahtingkatIdari
sedikit­dikitnyaduadansebanyak­banyaknyatigaorangcalon,
berdasarkanhasilpemilihanyangsah,untuksuatumasa
jabatanpalinglamadelapantahun.Adapunsyaratuntukdapat
dipilihdandiangkatmenjadiKepalaDesaprajaadalah:
a.sekurang­kurangnyatelahberumur25tahun;
b.berjiwaProklamasi17Agustus1945dantidakpernah
memusuhiperjuangankemerdekaanRepublikIndonesia;
c.menyetujuiUndang­UndangDasar1945,sosialisme
Indonesia,demokrasiterpimpin,ekonomiterpimpin,dan
kepribadianIndonesiayangberartibersediaturutsertaaktif
melaksanakanmanifestopolitikRepublikIndonesiatertanggal
17Agustus1959danpedomana­pedomanpelaksanaannya;
d.tidaksedangdipecatdarihakmemilihatauhakdipilihdengan
keputusanpengadilanyangtidakdapatdiubahlagi;
e.mempunyaikecakapandanpengalamanpekerjaanyang
diperlukandansekurang­kurangnyaberpendidikantamat
sekolahdasaratauberpengetahuanyangsederajatdengan
itu.
KepalaDesaprajamemegangperanansebagai:1)
penyelenggarautamaurusanrumahtanggaDesaprajadan
sebagaialatpemerintahpusat;2)mengambiltindakan­tindakan
dankeputusan­keputusanpentingsetelahmemperoleh
persetujuanBadanPermusyawaratanDesapraja;3)tidakdapat
diperhentikankarenasesuatukeputusanBadanMusyawarah
Desapraja;4)mewakiliDesaprajadidalamdandiluar
pengadilan;dan5)karenajabatannyamenjadiKetuaBadan
MusyawarahDesapraja.
AlatkelengkapandesaprajaselanjutnyaadalahBadan

HukumPemerintahanDesa
MusyawarahDesaprajayangmerupakanperwakilandari
masyarakatdesapraja.DimanajumlahanggotaBadan
MusyawarahDesaprajaditetapkanolehPemerintahDaerah
TingkatIIsekurang­kurangnya10(sepuluh)dansebanyak­
banyaknya25(duapuluhlima)orangdantidaktermasuk
ketuanyayangmemilikimasajabatan4(empat)tahun.Adapun
persyaratanyangharusdipenuhiuntukmenjadianggotaBadan
MusyawarahDesaprajayaitupendudukwargadesapraja,yang:
a.sekurang­kurangnyatelahberumur21(duapuluhsatu)
tahun;
b.bertempattinggalpokokdalamdaerahdesaprajayang
bersangkutan;
c.cakapmenulisdanmembacabahasaIndonesiadalamhuruf
latin;
d.tidaksedangdipecatdarihakmemilihatauhakdipilih
dengankeputusanpengadilanyangtidakdapatdiubahlagi;
e.menyetujuiUndang­UndangDasarTahun1945,sosialisme
Indonesia,demokrasiterpimpin,ekonomiterpimpindan
kepribadianIndonesiadanbersediaturutaktifmelaksanakan
manifestopolitikRepublikIndonesia17Agustus1945dan
pedoman­pedomanpelaksanaannya;
f.tidak menjadi anggota/bekas anggota sesuatu
partai/organisasiyangmenurutperaturanperundang­
undanganyangberlakudinyatakandibubarkan/terlarang
olehyangberwajib,kecualimerekayangdenganperkataan
danperbuatanmembuktikanpersetujuannyadenganapa
yangdisebutdalamhurufediatas,menurutpenilaianKepala
DaerahTingkatIIdandisetujuiolehKepalaDaerahTingkatI.
Selainkepaladesaprajadanbadanmusyawaratdesapraja,
alatkelengkapandesaprajaadalahpamongdesaprajayang
merupakanpembantukepaladesaprajayangmengepalai
sesuatudukuhdalamlingkungandaerahdesapraja.Pamong
desaprajadiangkatolehKepalaDaerahTingkatIIdariantara2
sampai3orangcalonyangdipiliholehBadanMusyawarah
Desapraja.Sedangkansyarat­syaratuntukmenjadiPamong
DesaprajaadalahsepertisyaratbagiKepalaDesaprajadanmasa
jabatannyapalinglama8(delapan)tahun.
Alatkelengkapandesaprajayangselanjutnyaadalahpanitera
desaprajadanpetugasdesapraja.Paniteradesaprajaadalah
pegawaidesaprajayangmemimpinpenyelenggaraantatausaha
desaprajadantatausahakepaladesaprajadibawahpimpinan

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
langsungKepalaDesaprajayangdiangkatdandiberhentikan
olehKepalaDesaprajadenganpersetujuanBadanMusyawarah
Desa.SedangkanPetugasDesaprajaadalahpembantu­
pembantukepaladesaprajadanpamongdesaprajayang
melakukansesuatutugastertentudalamhal­halyang
bersangkutandenganurusanagama,keamanan,pengairan,
ataulain­lainurusanrumahtanggadesaprajamenurutadat
kebiasaansetempat.
AlatkelengkapandesaprajaselanjutnyaadalahBadan
PertimbanganDesapraja.Dimana,menurutPasal52,disetiap
desaprajadapatdiadakanBadanPertimbanganDesaprajayang
anggotanyaberjumlahsekurang­kurangnya5(lima)dan
sebanyak­banyaknyasetengahjumlahanggotaBadan
MusyawarahDesapraja.Dimana,tugasBadanPertimbangan
Desaprajaialahmemberikannasihatataspermintaankepala
desaprajaatauataskemauanansendiri.
E.Undang­UndangNomor5Tahun1979tentang
PemerintahanDesa
DenganpertimbanganbahwaUndang­UndangNomor19
Tahun1965tentangDesaprajatidaksesuaidengan
perkembangankeadaandankarenanyaperludiganti,
dibentuklahUndang­UndangNomor5Tahun1979tentang
PemerintahanDesa.Dalamundang­undangini,yangdimaksud
dengandesaadalahsuatuwilayahyangditempatiolehsejumlah
penduduksebagaikesatuanmasyarakattermasukdidalamnya
kesatuanmasyarakathukumyangmempunyaiorganisasi
pemerintahanterendahlangsungdibawahCamatdanberhak
menyelenggarakanrumahtangganyasendiridalamikatan
NegaraKesatuanRepublikIndonesia.
Undang­UndangNomor5Tahun1979tentangPemerintahan
Desamemangmembawabeberapahalyangbaru,sehinggatelah
menyebabkanterjadinyabeberapaperubahanyangprinsipil
dalampenyelenggaraanpemerintahandesadiIndonesia.
Beberapahalyangbarutersebutadalah:
19
1.secararesmiorganisasipemerintahanyangterendah
dipisahkanantarayangbersifatadministratifyaitukelurahan
dengandesayangbersifatotonom.Kebijakantersebut
mencerminkankemauanpemerintahpasca1965yang
menginginkandilaksanakannyaasasdekonsentrasisamadan
19
MashuriMaschab,PolitikPemerintahan...,Op.Cit.,hal.114–116.

HukumPemerintahanDesa
sejajardenganasasdesentralisasi.Meskipunpadamasa
penjajahanBelandamelaluiIndischeStaatregeling1854Pasal
128jugadiaturkemungkinandesayangtidakmemiliki
otonomiatauterikatdenganhukumadat,tetapisetelah
kemerdekaanjustrutimbulkeinginanyangkuatuntuk
mengembangkanotonomidaerahdanmemeliharahukum
adatsebagaimanayangtersiratdalamPasal18Undang­
UndangDasarTahun1945.Ideyangberkembangpadamasa
ituadalahotonomidaerahyangseluas­luasnya,yangterlihat
denganjelasdalamperaturanperundang­undanganyang
ditetapkan sampaiawaltahun 1960.Majelis
PermusyawaratanRakyatSementarasendiridalamSidang
UmumVtahun1966jugamasihmenginginkan
dilaksanakannyaprinsipotonomidaerahyangseluas­
luasnya.
2.Untukpertamakalinyasecaranasional,pejabatdanpegawai
organisasipemerintahanyangterendahdipegangoleh
pegawainegeri.Padaawalpelaksanaanketentuanini,
pejabat­pejabatpemerintahandesaatauyangsetingkat
denganituyangdijadikankelurahansetelahmemenuhi
syarat­syaratyangditentukankemudiandiangkansebagai
pegawainegeri.DalamPasal24,Pasal30,danPasal31
disebutkanbahwakepalakelurahan,sekretariskelurahan,
kepala­kepalaurusandankepala­kepalalingkunganadalah
pegawainegeriyangdiangkatolegGubernur(bagilurah)dan
oleh bupati/walikotamadya bagilainnya.Dalam
kedudukannyasebagaipegawainegeri,tentusajapara
pejabatpemerintahkelurahanmempunyaipenghasilantetap
yanglebihpastidibandingkandenganpejabatpemerintahan
desa.
3.penghapusanlembagaperwakilandesa.Meskipunpara
prakteknyajarangterdapatlembagadilingkungan
pemerintahandesayangsecararesmidinyatakansebagai
badanperwakilanrakyatataumasyarakatdesa,tetapidi
beberapadaerahlembagasemacamitupernahada.Dalam
Undang­UndangNomor19Tahun1956gagasantersebut
dituangkandenganmembentukBadanMusyawarah
Desaprajayangsecararesmidinyatakansebagaibadan
perwakilanrakyatdesa.Berbedadengansebelumnya,
Undang­UndangNomor5Tahun1979justrusecarategas
meniadakanatautidakmemberikemungkinanbagiadanya

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
lembagaperwakilanrakyattersebut.
4.pengukuhankepaladesasebagaipusatkekuasaandidesa.Di
hampirseluruhdaerahdiIndonesia,memangsejaklama
kepaladesamerupakanpusatkekuasaan,meskipunmasih
terdapatlembagalainsebagaipenasehatataubadan
pertimbangan.Namundemikian,tidaksecarategas
dinyatakanbahwakepaladesaadalahpemegangkekuasaan
yangtertinggiditingkatdesa.Kebijaksanaaninimengikuti
polapemerintahannasional,yangmemberikankekuasaaan
yangdominanpadapimpinaneksekutif.
5.penyeragamanorganisasipemerintahandesa.Sejak
permulaannyadesa­desadiIndonesiasudahberanekaragam
dalamhampirsegalasesuatu.Keanekaragamantersebut,
dalambeberapahalyangpokokmelaluiUndang­Undang
Nomor19Tahun1965ingindiseragamkan,tetapimasih
banyakhalyangtetapdibiarkanberagamsebagaimana
adanya,sepertisebutanparapejabatpemerintahandesa.
Berbedadengansebelumnya,undang­undangdesayangbaru
inisecaraketatmenghendakikeseragamandalamhampir
semuahal.Keseragamantersebutbukansajapadastruktur
organisasinya,tetapijugapadasebutandesaitusendiri
besertapadapejabatpemerintahannya.
KehadiranUndang­UndangNomor5Tahun1979tentang
PemerintahDesaternyatatelahmenimbulkanbanyakreaksidan
masalahdalam pelaksanaannya.MenurutSoetandyo
Wignjosoebroto,ada2(dua)halpokokyangpatutdicatatdalam
telaahkritisterhadapkebijakandasarUndang­UndangNomor5
Tahun1979tentangPemerintahanDesasebagaimanadapat
disimakpadakonsideranshurufb,yaitu:Pertama,bahwa
undang­undanginiterciptasebagaibagiandaristrategi
developmentalismekekuasaan sentralyangterbilang
bureaucraticauthorithariandenganmenggunakanpendekatan
instrumentaldibidanghukumdenganmengkonsepkanhukum
sebagaitoolofsocialengineering.Kedua,bahwaundang­undang
inisekalipundalampertimbanganbutirbtersebutmenjanjikan
secaranormatifsesungguhyamengabaikanvarian­varianyang
adadalamkehidupanpedesaandiseluruhwilayahyurisdiksi
RepublikIndonesia.Olehsebabitu,lalumemformatsecara
koersifsatuan­satuanpedesaandiIndonesiainitanpakecuali
untukdiseragamkandenganmenurutimodelpemerintahandesa
yangtelahberkembangdanterkonstruksididan/atauuntuk

HukumPemerintahanDesa
desa­desaJawa.
20
LoekmanSoetrisnomelihatlatarbelakangdiberlakukannya
Undang­UndangNomor5Tahun1979tentangPemerintahan
Desa.Bagipemerintah,strukturpemerintahandesawarisan
HindiaBelandamenimbulkanbeberapamasalah.Pertama,
keberagamandesa.Keberagamandesadinilaipemerintah
sebagaihambatanuntukmembinadanmengendalikansecara
intensifdalamrangkapeningkatantarafhidupwargadesa.
Kedua,keberagamankedudukanpemerintahdesatidaksesuai
dengansifatnegarakesatuan.Ketiga,pengalamankrisis
kepemimpinanparuhpertamatahun1960­ankarena
rongrongankepentinganpartaipolitik,sehinggamemunculkan
keinginanpemerintahuntukmenciptakanpemerintahandesa
yangkuat.Ketigaalasantersebutmenjadialasanbagi
pemerintahmemposisikankepaladesapadakedudukansentral
ditingkatpedesaan.
21
MenurutAnharGonggong,penyeragaman sistem
pemerintahandesaberdasarkanketentuanUndang­Undang
Nomor5Tahun1979tentangPemerintahanDesaitutidaksaja
bertentanganbahkanmelanggarpenjelasandariPasal18
Undang­UndangDasarTahun1945,karenamenghilangkanhak
hidupdaritatananyangdianggapistimewayangjustru
seharusnyadihormatiolehpemerintah.Apayangdilakukanoleh
pemerintahordebaruitu,disebabkanolehkarenademi
pembangunandanstabilitas.Pembangunanharusdijalankan
dengansuatusistemyangakanmelancarkanpelaksanaan
program­programpembangunanitu.
22
PemerintahDesadalamundang­undanginiterdiriatas
KepalaDesadanLembagaMusyawarahDesadandalam
pelaksanaantugasnyadibantuolehPerangkatDesayangterdiri
atasSekretariatDesadanKepala­KepalaDusun.
20
SoetandyoWignjosoebroto,“MenggagasPerundanganBaru
tentangPemerintahanDesa,DemiTerwujudnyaDemokratisasidan
PenguatanFungsiSosialDesa”dalamAnggerJati,dkk(Edt.),
ReformasiTataPemerintahanMenujuDemokrasi,Yogyakarta,Pustaka
PelajarkerjasamadenganYapikadanForumLSMDIY,2000,hal.151.
21
ZenZanzibar,“OtonomiDesa...,Op.Cit.,hal.139.
22
AnharGonggong,“Desentralisasi:UntukKekuasaanatauUntuk
DemokratisasidanKesejahteraanRakyat”dalamSoetandyo
Wignjosubroto,dkk(Edt.),PasangSurut...,Op.Cit.,hal.xix.

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
Yangdapatdipilihmenjadikepaladesaadalahpendudukdesa
WargaNegaraIndonesiayang:
a.bertaqwakepadaTuhanYangMahaEsa;
b.setiadantaatkepadaPancasiladanUndang­UndangDasar
1945;
c.berkelakuanbaik,jujur,adil,cerdas,danberwibawa;
d.tidakpernahterlibatlangsungatautidaklangsungdalam
sesuatukegiatanyangmengkhianatiNegaraKesatuan
RepublikIndonesiayangberdasarkanPancasiladanUndang­
UndangDasar1945,sepertiG30S/PKIdan/ataukegiatan­
kegiatanorganisasiterlaranglainnya;
e.tidakdicabuthakpilihnyaberdasarkankeputusanpengadilan
yangmempunyaikekuatanpasti;
f.tidaksedangmenjalankanpidanapenjaraataukurungan
berdasarkankeputusanpengadilanyangtelahmempunyai
kekuatanpastikarenatindakpidanayangdikenakan
ancamanpidanasekurang­kurangnya5(lima)tahun;
g.terdaftarsebagaipendudukdanbertempattinggaltetapdi
desayangbersangkutansekurang­kurangnyaselama2(dua)
tahunterakhirdengantidakterputus­putus,kecualibagi
puteradesayangberadadiluardesayangbersangkutan;
h.sekurang­kurangnyatelahberumur25(duapuluhlima)
tahundansetinggi­tingginya60(enampuluh)tahun;
i.sehatjasmanidanrohani;
j.sekurang­kurangnyaberijazahSekolahlanjutanPertamaatau
yangberpengetahuan/berpengalamanyangsederajatdengan
itu.
KepalaDesamenjalankanhak,wewenang,dankewajiban
pimpinanpemerintahandesayaitumenyelenggarakanrumah
tangganyasendiridanmerupakanpenyelenggaradan
penanggungjawabutamadibidangpemerintahan,pembangunan
dankemasyarakatandalamrangkapenyelenggaraanurusan
pemerintahandesa,urusanpemerintahanumumtermasuk
pembinaanketenteramandanketertibansesuaidengan
peraturan perundang­undangan yang berlaku dan
menumbuhkansertamengembangkanjiwagotongroyong
masyarakatsebagaisendiutamapelaksanaanpemerintahan
desa.Dimanadalammenjalankanhak,wewenang,dan
kewajibanpimpinanpemerintahandesa,KepalaDesa
bertanggungjawabkepadapejabatyangberwenangmengangkat
melaluicamatdanmemberikanketeranganpertanggungjawaban

HukumPemerintahanDesa
tersebutkepadaLembagaMusyawarahDesa.
AlatkelengkapandesayangselanjutnyaadalahLembaga
Musyawarah Desa yang merupakan lembaga
permusyawaratan/permufakatanyangkeanggotaanyaterdiri
ataskepala­kepaladusun,pimpinanlembaga­lembaga
kemasyarakatandanpemuka­pemukamasyarakatdidesayang
bersangkutan.Adapunkepaladesakarenajabatannyamenjadi
KetuaLembagaMusyawarahDesadansekretarisdesakarena
jabatannyamenjadisekretarisLembagaMusyawarahDesa.
Untukmembantukepaladesadalammenjalankanhak,
wewenang,dankewajibanpimpimanpemerintahandesa
dibentuksekretariatdesayangterdiriatassekretarisdesadan
kepala­kepalaurusan.Selainitu,untummemperlancarjalannya
pemerintahandesadalamdesadibentukdusunyangdikepalai
olehKepalaDusun.
F.Undang­UndangNomor22Tahun1999tentang
PemerintahanDaerah
DengansalahsatupertimbanganbahwaUndang­Undang
Nomor5Tahun1979tentangPemerintahanDesayang
menyeragamkannama,bentuk,susunan,dankedudukan
pemerintahandesa,tidaksesuaidenganjiwaUndang­Undang
Dasar1945danperlunyamengakuisertamenghormatihak
asal­usuldaerahyangbersifatistimewasehinggaperludiganti.
DalamPasal1hurufodisebutkanbahwaDesaatauyang
disebutdengannamalainadalahkesatuanmasyarakathukum
yangmemilikikewenanganuntukmengaturdanmengurus
kepentinganmasyarakatsetempatberdasarkanasal­usuldan
adatistiadatsetempatyangdiakuidalamsistemPemerintahan
NasionaldanberadadidaerahKabupaten.
MenurutZenZanzibar,konsepdesadalamPasal1hurufodi
atas,mengandungempatelemenpokok,yaitu:1)kesatuan
masyarakathukum;2)otonomi;3)berdasarkanhakasalusul
danadatistiadatsetempatyangdiakuidalamsistem
pemerintahannasional;dan4)beradadalamdaerah
kabupaten.
23
MelaluiUndang­UndangNomor22Tahun1999tentang
PemerintahanDaerah,prinsip­prinsippemberianotonomi
23
ZenZanzibarMZ,“OtonomiDesadenganAcuanKhususpada
DesadiPropinsiSumateraSelatan”,Disertasi,Jakarta,Program
PascasarjanaFHUI,2003,hal.399–400.

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
daerahyangdijadikanpedomanadalahsebagaiberikut:
1.penyelenggaraanotonomidaerahdilaksanakandengan
memperhatikanaspekdemokrasi,keadilan,pemerataan,serta
potensidankeanekaragamandaerah;
2.pelaksanaanotonomidaerahdidasarkanpadaotonomiluas,
nyata,danbertanggungjawab;
3.pelaksanaanotonomidaerahyangluasdanutuhdiletakkan
padadaerahkabupatendandaerahkota,sedangkanotonomi
daerahprovinsimerupakanotonomiyangterbatas;
4.pelaksanaanotonomidaerahharussesuaidengankonstitusi
negarasehinggatetapterjaminhubunganyangserasiantara
pusatdandaerahsertaantaradaerah;
5.pelaksanaanotonomidaerahharuslebihmeningkatkan
kemandiriandaerahotonomi,dankarenanyadalamdaerah
kabupatendandaerahkotatidakadalagiwilayah
administrasi.Demikianpulakawasan­kawasankhususyang
dibinaolehpemerintahataupihaklainberlakuketentuan
peraturandaerahotonomi;
6.peraturanotonomidaerahharuslebihmeningkatkanperanan
danfungsibadanlegislatifdaerah,baiksebagaifungsi
legislasi,fungsipengawasanmaupunfungsianggaranatas
penyelenggaraanpemerintahandesa;
7.pelaksanaanasasdekonsentrasidiletakkanpadadaerah
provinsidalamkedudukansebagaiwilayahadministrasi
untukmelaksanakankewenanganpemerintahtertentuyang
dilimpahkankepadagubernursebagaiwakilpemerintah;
8.pelaksanaanasastugaspembantuandimungkinkan,tidak
hanyadaripemerintahankepadadaerah,tetapijugadari
pemerintahdandaerahkepadadesayangdisertaidengan
pembiayaan,saranadanprasarana,sertasumberdaya
manusiadengankewajibanmelaporkanpelaksanaandan
mempertanggungjawabkankepadayangmenugaskannya.
DalamUndang­Undangini,adabeberapaketentuanmengenai
pemerintahandesayangdiatur,yaitu:
1.desadapatdibentuk,dihapus,dan/ataudigabungdengan
memperhatikanasal­usulnyaatasprakarsamasyarakat
denganpersetujuanpemerintahkabupatendandewan
perwakilanrakyatdaerah;
2.didesadibentukpemerintahdesadanbadanperwakilandesa
yangmerupakanpemerintahandesa;
3.pemerintahdesaterdiriataskepaladesaatauyangdisebut

HukumPemerintahanDesa
dengannamalaindanperangkatdesa,dimanakepaladesa
dipilihlangsungolehpendudukdesadaricalonyang
memenuhisyaratdenganmasajabatanpalinglamasepuluh
tahunatauduakalimasajabatanterhitungsejaktanggal
ditetapkan.Danuntukdapatdipilihmenjadikepaladesa
adalahpendudukdesawarganegaraRepublikIndonesia
dengansyarat­syarat:
a.bertakwakepadaTuhanYangMahaEsa;
b.setiadantaatkepadaPancasiladanUndang­UndangDasar
1945;
c.tidakpernahterlibatlangsungatautidaklangsungdalam
kegiatanyangmengkhianatiPancasiladanUndang­Undang
Dasar1945,G30S/PKIdan/ataukegiatanorganisasi
terlaranglainnya;
d.berpendidikansekurang­kurangnyasekolahlanjutan
tingkatpertamadan/atauberpengetahuanyangsederajat;
e.berumursekurang­kurangnya25(duapuluhlima)tahun;
f.sehatjasmanidanrohani;
g.nyata­nayattidakterganggungjiwa/ingatannya;
h.berkelakuanbaik,jujur,danadil;
i.tidakpernahdihukumpenjarakarenamelakukantindak
pidana;
j.tidakdicabuthakpilihnyaberdasarkankeputusan
pengadilanyangmempunyaikekuatanhukumtetap;
k.mengenaldaerahnyadandikenalolehmasyarakatdidesa
setempat;
l.bersediadicalonkanmenjadikepaladesa;dan
m.memenuhisyarat­syaratlainyangsesuaidenganadat
istiadatyangdiaturdalamPeraturanDaerah.
4.kewenangandesamencakup:
a.kewenanganyangsudahadaberdasarkanhakasal­usul
desa;
b.kewenanganyangolehperaturanperundang­undangan
yangberlakubelumdilaksanakanolehdaerahdan
pemerintah;dan
c.tugaspembantuandaripemerintah,pemerintahpropinsi,
dan/ataupemerintahkabupaten.
5.tugasdankewajibankepaladesaadalah:
a.memimpinpenyelenggaraanpemerintahdesa;
b.membinakehidupanmasyarakatdesa;
c.membinaperekonomiandesa;

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
d.memeliharaketenteramandanketertibanmasyarakatdesa;
e.mendamaikanperselisihanmasyarakatdidesa;dan
f.mewakilidesainyadidalamdandiluarpengadilandan
dapatmenunjukkuasahukumnya.
6.dalammelaksanakantugasdankewajiban,kepaladesa
bertanggungjawabkepadarakyatmelaluibadanperwakilan
desadanmenyampaikanlaporanmengenaipelaksanaan
tugasnyakepadaBupati;
7.BadanPerwakilanDesaberfungsimengayomiadatistiadat,
membuatperaturandesa,menampungdanmenyalurkan
aspirasimasyarakat,sertamelakukanpengawasanterhadap
penyelenggaraanpemerintahandesa.
Jikadibandingkanstrukturpemerintahandesamenurut
Undang­UndangNomor22Tahun1999tentangPemerintahan
DaerahdanUndang­UndangNomor5Tahun1979tentang
PemerintahDesa,yaitu:Pertama,pemisahankekuasaanantara
eksekutifdanlegislatif.Pemisahaninimembawaimplikasi
bahwakekuasaantersebutdibagi,dipisahkan,dandibatasi.
Eksekutiftidaklagimenjadipusatkebijakan,tetapihanya
sebagaipelaksanakebijakanyangsenantiasaharussiap
dikontrololehbadanpermuasyawaratandesa.Disampingitu,
masyarakatdesamemilikistrukturformalyangdapatdijadikan
saluranaspirasikarenabadanperwakilandesadipilihsecara
langsungolehrakyatsehinggapendelegasiankekuasaanrakyat
melaluibadanperwakilandesamemberipeluangpartisipasibagi
masyarakatdesa.Kedua,hierarkiterbatas.Padamasalaludesa
merupakanbagiandarikabupatensehinggakabupatenmemiliki
kontrolyangsangatkuatmelaluikecamatan.Bahkandalam
banyakhal,camatdapatmelakukankontrolterhadapdesa.
MenurutUndang­UndangNomor22Tahun1999tentang
PemerintahanDaerah,kecamatantidaklagimembawahidesa,
bahkanhubungandesadankabupatenlebihbersifatformal.
Pertanggungjawabankepaladesatidaklagikebupati,tetapi
kepadarakyatmelaluibadanperwakilandesa.Kondisidesa
tersebutmengarahkepadakontroldinamikadesaolehpublik
desadanbukanolehsupradesameskipunkabupatenmemiliki
pendelegasianuntukmengaturdesa.
24
24
JakaTriwidaryanto,“KinerjaPemerintahanDesadanDemokrasi
Desa”dalamJamilGunawan,dkk.(Edt.),Desentralisasi,Globalisasi,
danDemokrasiLokal,Jakarta,LP3ES,2005,hal.367.

HukumPemerintahanDesa
G.Undang­UndangNomor32Tahun2004tentang
PemerintahanDaerah
DenganpertimbanganbahwaUndang­UndangNomor22
Tahun1999tentangPemerintahanDaerahtidaksesuaidengan
perkembangankeadaan,ketatanegaraan,dantuntutan
penyelenggaraanotonomidaerahsehinggaperludiganti,maka
diundangkanlahUndang­UndangNomor32Tahun2004tentang
PemerintahanDesa.DalamPasal1angka12disebutkanbahwa
desaatauyangdisebutdengannamalainadalahkesatuan
masyarakathukumyangmemilikibatas­bataswilayahyang
berwenanguntukmengaturdanmenguruskepentingan
masyarakatsetempat,berdasarkanasal­usuldanadatistiadat
yangdiakuidandihormatidalamsistempemerintahanNegara
KesatuanRepublikIndonesia.
DibandingkandenganUndang­UndangNomor22Tahun1999
tentangPemerintahanDaerah,pengaturandesadalamUndang­
UndangNomor32Tahun2004tentangPemerintahanDaerah
tidakmengandungperubahanyangsignifikan.Beberapa
perbedaanyanglebihbersifatteknis,sehinggatidak
menimbulkanperubahanyangprinsipil,diantaranyaadalah:
25
1.desadirumuskansebagaikesatuanmasyarakathukumyang
memilikibatas­bataswilayahyangberwenanguntuk
mengaturdanmenguruskepentinganmasyarakatsetempat,
berdasarkanasalusuldanadatistiadatmasyarakatsetempat
yangdiakuidandihormatidalamsistempemerintahanNegara
KesatuanRepublikIndonesia;
2.desayangsemuladitentukanhanyaadadidaerahkabupaten
kemudianjugabisaadadiwilayahperkotaan;
3.badan perwakilan desa diubah menjadibadan
permusyawaratandesa;
4.desabolehmembuatlembagayangbisamemberikan
keuntunganmaterial/finasialyangmerupakanbadanusaha
milikdesa;
5.masajabatankepaladesadanbadanpermusyawaratandesa
yangsemula5(lima)tahundiubahmenjadi6(enam)tahun.
Perubahandalamotonomidaerahsetelahtahun1998baik
melaluiUndang­UndangNomor22Tahun1999tentang
PemerintahanDaerahmaupunUndang­UndangNomor32
25
MashuriMaschab,PolitikPemerintahan...,Op.Cit.,hal.146–
147.

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
Tahun2004tentangPemerintahanDaerahterhadap
pemerintahandesaadalahsebagaiberikut:
26
1.pengakuanterhadapkeragamandalampemerintahandaerah.
Sebagailembagaasliyangterbentukberdasarkanasalusul
danadatistiadatdiberbagaidaerahyangmemangsangat
beragam,makapadadasarnyapemerintahandesaberbeda­
bedadisatutempatyanglain.Perbedaanitubukanhanya
padaorganisasinya(strukturpemerintahandanpembagian
wilayahdesa),tetapijugakewenangannya(wewenangasli
pemerintahdesayangdiperolehdaridirinyasendirisejakdesa
itudibentuk),hak­haknyadanjugabagaimanamereka
membuatperaturandankeputusandesa.
2.lahirnyamitrakerjakepaladesayangsederajatdancukup
kuat,yaitubadanpermusyawaratandesayangdalam
Undang­UndangNomor22Tahun1999tentangPemerintahan
Daerahdisebutbadanperwakilandesa.
3.camatbukanlagiatasankepaladesadantidaklagimenjadi
pembinalangsungpemerintahandesa.PadamasaUndang­
UndangNomor5Tahun1979tentangPemerintahanDesa,
desadisebutsebagaiunitpemerintahanyanglangsungdi
bawahkecamatansehinggaatasanlangsungkepaladesa
adalahcamat.DalamUndang­UndangNomor32Tahun2004
tentangPemerintahanDaerah,pembinapemerintahandesa
adalahbupatiyangmenerbitkansuratkeputusan
pengangkatannyadanmelantiknyasebagaikepaladesa.
Namundemikian,sebagaibawahanBupatidalamlaporan
pertanggungjawabannyakepadabupati,makakepaladesa
menyampaikanlaporannyamelaluicamat.
4.pembatasankekuasaankepaladesa.MelaluiUndang­Undang
Nomor22Tahun1999tentangPemerintahanDaerahdan
Undang­UndangNomor32Tahun2004tentangPemerintahan
Daerah,wewenangkepaladesadiaturdandiawasisertaharus
bekerjasamadenganbadanpermusyawaratandesadalam
pembuatanperaturandesayangmenjadilandasanbagi
semuakegiatanpemerintahandesa.
5.pelimpahankewenanganpemerintahankepadadesa.Secara
tegasUndang­UndangNomor22Tahun1999tentang
PemerintahanDaerahmenyatakanbahwadesamemperoleh
penyerahansebagianwewenangdarisuatuurusan
26
Ibid.,hal.150–152.

HukumPemerintahanDesa
pemerintahan,baikdaripemerintahkabupaten/kotamaupun
pemerintah provinsi.Dalam sistem pemerintahan
desentralisasi,pelimpahanwewenangdaripemerintahatasan
kepadaunitpemerintahandibawahnyamerupakanhalyang
umum,tetapidalamhubungannyadenganpemerintahan
desa,barupadaUndang­UndangNomor32Tahun2004
tentangPemerintahanDaerahiniadaketentuanyangresmi
mengaturnya.
6.peningkatankemampuankeuangandanpengelolaannya.
Dalamrangkapeningkatankemampuandesauntuk
memberikanpelayanankepadamasyarakatsebagaibagian
daripemerintahnasional,makadisampingsumber­sumber
keuanganyangsecaratradisionalmerupakanpendapatanasli
desa,pemerintahjugamenentukanalokasitertentudari
anggaranpendapatandanbelanjanegaradananggaran
pendapatandanbelanjadaerahuntukdesa.
7.mendorongkemandiriandesa.Untukmendorongkemandirian
desa,desadiperbolehkanmendirikanbadanusahamilikdesa,
agarbisamengelolaberbagaiasetdesayangpotensialsecara
profesionalsehinggabisamemberikanhasilyanglebihbesar
bagikeuangandesa.
DalamUndang­Undanginiketentuanmengenaidesadiatur
padaBabXImulaidariPasal200sampaidenganPasal216.
Dalam pemerintahandaerahkabupaten/kotadibentuk
pemerintahandesayangterdiridaripemerintahdesadanbadan
permusyawaratandesa.Dimana,pemerintahdesaterdiriatas
kepaladesadanperangkatdesadanperangkatdesaterdiridari
sekretarisdesadanperangkatdesalainnya.
Kepaladesadipilihlangsungolehdandaripendudukdesa
warganegaraRepublikIndonesiadandipilihuntukmasa
jabatan6(enam)tahundandapatdipilihkembalihanyauntuk1
(satu)kalimasajabatanberikutnya.Sebagaipemimpin
pemerintahdesaadabeberapaurusanpemerintahanyang
menjadikewenangandesa,yaitu:
a.urusanpemerintahanyangsudahadaberdasarkanhakasal­
usuldesa;
b.urusan pemerintahan yang menjadikewenangan
kabupaten/kotayangdiserahkanpengaturannyakepada
desa;
c.tugaspembantuandaripemerintah,pemerintahprovinsi,
dan/ataupemerintahkabupaten/kota;

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
d.urusanpemerintahanlainnyayangolehperaturan
perundang­undangandiserahkankepadadesa.
Dalammenjalankanpemerintahandesa,selainkepaladesa
adajugaBadanPermusyawaratanDesayangberfungsi
menetapkanperaturandesabersamakepaladesa,menampung
danmenyalurkanaspirasimasyarakat.Anggotabadan
permusyawaratandesaadalahwakildaripendudukdesa
bersangkutanyangditetapkandengancaramusyawarah
mufakatuntukmasajabatan6(enam)tahundandapatdipilih
lagiuntuk1(satu)kalimasajabatanberikutnya.
H.Undang­UndangNomor6Tahun2014tentangDesa
DalamkonsideransUndang­UndangNomor6Tahun2014
tentangDesadisebutkanbahwadesamemilikihakasal­usuldan
haktradisionaldalammengaturdanmenguruskepentingan
masyarakatsetempatdanberperanmewujudkancita­cita
kemerdekaanberdasarkanUndang­UndangDasarNegara
RepublikIndonesiaTahun1945.Dalam perjalanan
ketatanegaraanRepublikIndonesia,desatelahberkembang
dalamberbagaibentuk,sehinggaperludlindungidan
diberdayakanagarmenjadikuat,maju,mandiri,dandemokratis
sehinggadapatmenciptakanlandasanyangkuatdalam
melaksanakanpemerintahandanpembangunanmenuju
masyarakatyangadil,makmus,dansejahtera.
Dalamsejarahpengaturandesa,telahditetapkanbeberapa
pengaturantentangdesa,namundalampelaksanaanya,
pengaturantentangdesatersebutbelumdapatmewadahisegala
kepentingandankebutuhanmasyarakatdesahinggasaatini.
Selainitu,pelaksanaanpengaturandesayangselamainiberlaku
sudahtidaksesuailagidenganperkembanganzaman,terutama
antaralainmenyangkutkedudukanmasyarakathukumadat,
demokratisasi,keberagaman,partisipasimasyarakat,serta
kemajuan dan pemerataan pembangunan sehingga
menimbulkankesenjanganantarwilayah,kemiskinan,dan
masalahsosialbudayayangdapatmenggangukeutuhanNegara
KesatuanRepublikIndonesia.
27
TujuanadanyapengaturandesadalamUndang­UndangNo.6
Tahun2014sesungguhnyatelahberhasilmenyempurnakan
berbagaiaturntentangdesa,yangsebelumnyadiaturdalam
Undang­UndangNomor32Tahun2004tentangPemerintahan
27
Ni’matulHuda,HukumPemerintahan...,Op.Cit.,hal.212.

HukumPemerintahanDesa
Daerah.Berdasarkanprinsipdesentralisasidanotonomiluas
yangdianutUndang­UndangNomor23Tahun2014tentang
Pemerintahan Daerah bahwaekonomiberhentidi
kabupaten/kota.
Tujuandaripengaturandesasendiridapatdilihatdalam
Pasal4Undang­UndangNo.6Tahun2014,bahwa:
1)memberikanpengakuandanpenghormatanatasDesayg
sudahadadengankeberagamannyasebelumdansesudah
terbentuknyaNegaraKesatuanRepublikIndonesia(NKRI);
2)memberikankejelasanstatusdankepastianhukumatasDesa
dalamsistemketatanegaraanRIdemimewujudkankeadilan
bagiseluruhrakyatIndonesia;
3)melestarikandanmemajukanadat,tradisi,danbudaya
masyarakatDesa;
4)mendorongprakarsa,gerakan,danpartisipasimasyarakat
DesauntukpengembanganpotensidanAsetDesaguna
kesejahteraanbersama;
5)membentukPemerintahanDesaygprofesional,efisiendan
efektif,terbuka,sertabertanggungjawab;
6)meningkatkanpelayananpublikbagiwargamasyarakatDesa
gunamempercepatperwujudankesejahteraanumum;
7)meningkatkanketahanansosialbudayamasyarakatDesa
gunamewujudkanmasyarakatDesayangmampumemelihara
kesatuansosialsebagaibagiandariketahanannasional;
8)memajukanperekonomianmasyarakatDesasertamengatasi
kesenjanganpembangunannasional;dan
9)memperkuatmasyarakatDesasebagaisubjekpembangunan.
KonstruksihukumyangadapadaUndang­UndangNomor6
Tahun2014tentangDesamemuatsesuatuyangbaru.Pertama,
Undang­undangtentangdesainilahirlebihdahulu
dibandingkanundang­undangtentangpemerintahandaerah.
Kedua,lahirnyaundang­undanginimerefleksikansemangatdan
penghargaanterhadapdesaatauyangdisebutdengannama
lain,yangdiakuitelahadasebelumNegaraKesatuanRepublik
Indonesiaterbentuk.Ketiga,keberagamankarakteristikdan
jenisdesa,meskipindisadaribahwadalamsuatunegara
kesatuanperluterdapathomogenitas,tetapiNegaraKesatuan
RepublikIndonesuatetapmemberikanpengakuandanjaminan
terhadapkeberadaankesatuanmasyarakathukumdan
kesatuanmasyarakathukumadatbesertahaktradisionalnya.
28
28
Kushandajani,“ImplikasiUndang­UndangNomor6Tahun2014

SejarahPengaturanDesadalamPeraturanPerundang­undangan
Pengaturandesapunmemilikibeberapaasas,yangdisebut
denganasaspengaturandesa,diantaranyaadalah:
1)asassubsidiaritas:dalamUUDesadidefinisikansebagai
penetapankewenanganberskalalokaldanpengambilan
keputusansecaralokaluntukkepentinganmasyarakat
desa.
29
2)Keragamanberasaldarikataragam.berdasarkanKBBI
ragamberarti;sikap,tingkahlaku,cara,macam,jenis,musik,
lagu,langgam,warna,corak,laras(tatabahasa).Keragaman
disinimemilikimaknasebagaisuatukondisidalam
masyarakatdimanaterdapatperbedaan­perbedaandalam
berbagaibidang,terutamasukubangsadanras,agamadan
keyakinan,ideologi,adatkesopanan,sertasituasiekonomi.
30
3)Gotongroyong:Semangatgotongroyongmengungkapkancita­
citakerakyatan,kebersamaandansolidaritassosial.
31
4)Asaskekeluargaan:merupakankebiasaanwargamasyarakat
Desasebagaibagiandarisatukesatuankeluargabesar
masyarakatDesa;
5)Musyawarah:Prosespengambilankeputusanyang
menyangkutkepentinganmasyarakatDesamelaluidiskusi
denganberbagaipihakyangberkepentingan.
6)Demokrasi:Sistempengorganisasianmasyarakatdesadalam
suatusistempemerintahanyangdilakukanolehmasyarakat
desaataudenganpersetujuanmasyarakatdesaserta
keluhuranharkatdanmartabatmanusiasebagaimakhluk
TuhanYangMahaEsadiakui,ditata,dandijamin
7)Kemandirian:Dalamasaskemandirianinitertujupadatujuan
dansasarandiharapkanmampumenjadiindividuyang
mandiridengancirimengenaldirisendiridanlingkungannya,
mampumengambilkeputusan,mengarahkanserta
mewujudkandirisendiri.
8)Partisipasi:partisipasiberartiperansertaseseorangatau
kelompokmasyarakatsecaraaktifdariprosesperumusan
kebutuhan,perencanaan,sampaipadatahappelaksanaan
kegiatanbaikmelaluipikiranataulangsungdalambentuk
tentangDesaterhadapKewenanganDesa,Yustisia,Vol.4,Nomor2,
2015,hal.370.
29
LihatPenjelasanAtasUndang­UndangNomor6Tahun2014
TentangDesa.
30
KamusBesarBahasaIndonesia(KBBI)
31
Kaelan.2013.NegaraKebangsaanPancasila.Yogyakarta:
Paradigma,Hal59

HukumPemerintahanDesa
fisik.
32
9)Asaskesetaraandankeadilaniniharusdijunjungtinggioleh
supervisordanparastaf­stafdidalamperlakuannya,dimana
dalamsuatulembagapendidikanyangpluralbaiksegietnik,
agamadanbudayaakanselalumemicusegalapermasalahan
yangtimbul.Prosespengelolaansupervisoryangbaikitu
harusmemberikanpeluang,jujurdanadil.Sehinggatidak
adaseorangpunatauparastafyangteraniayadantidak
memperolehapayangmenjadihaknya.
10)Pemeberdayaan:adalahserangkaiaankegiatanuntuk
memperkuatkukasaanataukeberdayaankelompokrentan
danlemahdalammasyarakat,termasukindividu­individu
yangmengalamimasalahkemiskinan,sehinggamereka
memilikikeberdayaandalammemenuhuikebutuhan
hidupnyabaiksecarafisik,ekonomi,maupunsosialseperti:
kepercayaandiri,maupunmenyampaikanaspirasi,
mempunyaimatapencahariaan,berpartisipasidalam
kegiatansosialdanmendiridalammelaksanakantugas­
tugaskehidupanya.
33
11)Asasberkelanjutan:secaraumumdapatdimaknaibahwa
programyangdiselenggarakantelahmenjamindan
mempertimbangkanaspekkeberlanjutandimasadepan.
Keberlanjutaninidapatditafsirkandandiidentikkandengan
asas.
32
Y.Slamet,1994,PembangunanMasyarakatBerwawasan
Partisipasi,SurakartaSebelasMaretUniversityPress,Hal7
33
EdiSuharto,2005,MembangunMasyarakatMemberdayakan
RakyatKajianStrategisPembangunanKesejahteraanSosial
DanpekerjaSosial,Bandung:PtrevikaAditam,CetKe1,hal.57.

BABIII
StrukturPemerintahanDesa
A.KewenanganDesa
Pasal5Undang­UndangNomor6Tahun2014tentangDesa
dengantegasmengakuibahwakedudukandesabukanmenjadi
subordinatkabupaten/kota,melainkanberadadiwilayah
kabupaten/kota.Atasdasarkedudukansepertiini,makadesa
masalalupastisudahmemilikikekuasaanyangabsahuntuk
melakukantindakan­tindakanmengaturdanmengurus
kepentinganmasyarakatdesa.Masakinidanmasadepandesa
punmasihmemilikikehendakuntukmemikirkankepentingan
masyarakatdesa.KarenaitunegaramelaluiUndang­Undang
Nomor6Tahun2014tentangDesamengakuidanmenghormati
bahwadesamemilikikewenangandesa.Kewenangandesaini
bukanpelimpahandaripemerintahansupradesa,tetapi
rekognisi(pengakuan)dansubsidiaritas(penghormatan)dari
negara.
34
34
SukasmantidanDinaMariana,ModulPanduanMenyusun
KewenangandanPerencanaanDesa,Yogyakarta,IREYogyakarta–
CCES,2015,hal.4.

Berdasarkanhaldiatasdapatdiketahuibahwaalasanharus
adakernangandesakarena2(dua)hal,yaitu:1)mandatori
Undang­UndangNomor6Tahun2016tentangDesa;dan2)
mandatoriasasrekognisidansubsidiaritas.Pertama,
kewenangandesasecarajelasdiaturdalamUndang­Undang
Nomor6Tahun2016tentangDesadanperaturanteknis
turunannya,yaituPeraturanPemerintahNomor43Tahun2014
tentangPeraturanPelaksanaanUndang­UndangNomor6Tahun
2014tentangDesayangtelahdiubahdenganPeraturan
PemerintahNomor47Tahun2015danPeraturanMenteriDesa,
PembangunanDaerahTertinggal,danTransmigrasiNomor1
Tahun2015tentangPedomanKewenanganBerdasarkanHak
AsalUsuldanKewenanganLokalBerskalaDesa.
35
BerdasarkanPasal37PemerintahNomor43Tahun2014
tentangPeraturanPelaksanaanUndang­UndangNomor6Tahun
2014tentangDesadanPasal16sampaidenganPasal22
PeraturanMenteriDesa,PembangunanDaerahTertinggal,dan
TransmigrasiNomor1Tahun2015tentangPedoman
KewenanganBerdasarkanHakAsalUsuldanKewenanganLokal
BerskalaDesamenghendakiprosespenetapankewenangandesa
berdasarkanasalusuldanlokalberskaladesamelalui
pembentukanperaturanbupatidanperaturandesa.Artinya,
pengaturantentangkewenangandesabelumcukupjikahanya
mendasarkanpadaregulasiditingkatpusat.MandatUndang­
UndangNomor6Tahun2014tentangDesamengenai
kewenangandesaakanberjalanbaikketikabupatimenetapkan
peraturanbupatitentangdaftarkewenangandesadandesa
membentukperaturandesatentangkewenangandesa.
36
Kedua,mandatoriasasrekognisidansubsidiaritas.Asas
rekognisidigunakanuntukmengakuidesayangtetapmewarisi
pengaturandanpengurusankepentingandesadanmasyarakat
sampaisaatini,maupunmengakuiprakarsamasyarakatdesa
dalammerespinperkembangankehidupan.Sedangkanasas
subsidiaritasdigunakanuntukmenghormatidesayangselama
initelahdan/ataumampumenjalankanurusan­urusandesa
maupunprakarsadesa/masyarakatdesasecaraefektif.
37
DalamPasal18Undang­UndangNomor6Tahun2014
tentangDesadisebutkanbahwakewenangandesameliputi
HukumPemerintahanDesa
35
Ibid.
36
Ibid.
37
Ibid.,hal.5.

kewenangandibidangpenyelenggaraanpemerintahandesa,
pelaksanaanpembangunandesa,pembinaankemasyarakatan
desa,danpemberdayaanmasyarakatdesaberdasarkanprakarsa
masyarakat,hakasalusul,danadatistiadatdesa.Kewenangan
desatersebutmeliputi:a.kewenanganberdasarkanhakasal
usul;b.kewenanganlokalberskaladesa;c.kewenanganyang
ditugaskanolehpemerintah,pemerintahdaerahprovinsi,atau
pemerintahdaerahkabupaten/kota;dand.kewenanganlain
yangditugaskanolehpemerintah,pemerintahdaerahprovinsi,
pemerintahdaerahkabupaten/kotasesuaidenganketentuan
peraturanperundang­undangan.
B.KepalaDesa
KepalaDesaadalahpemerintahDesaatauyangdisebut
dengannamalainyangdibantuperangkatDesasebagaiunsur
penyelenggaraanpemerintahanDesa(UURINo6Tahun2014
Pasal1Ayat(3)).KepalaDesabertugasmenyelenggarakan
pemerintahanDesa,danpemberdayaanDesa(UURINo6Tahun
2014Pasal26Ayat1).DandibantuolehPerangkatDesa
sebagaimanadimaksudpadaayat(2)berkedudukansebagai
unsurpembantuKepalaDesa.PerosespengngkatankepalaDesa
yaitudneganmenggunakanmekanismepemilihankepalaDesa
dengantahapanpersiapan,pencalonan,pemungutansuaradan
penetapan,prosespemilihankepalaDesainidilakukansesuai
denganmasajabatankepalaDesaselama6tahunmasajabatan
terhitungsejaktanggaldilantik.
KewenanganDesameliputikewenangandibidang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
PembangunanDesa,pembinaankemasyarakatanDesa,dan
pemberdayaanmasyarakatDesaberdasarkanprakarsa
masyarakat,hakasalusul,danadatistiadatDesaPasal18
Undang­UndangNo.6Tahun2014.KewenanganDesameliputi
(Pasal19Undang­UndangNo.6Tahun2014:
a.kewenanganberdasarkanhakasalusul;
b.kewenanganlokalberskalaDesa;
c.kewenanganyangditugaskanolehPemerintah,Pemerintah
DaerahProvinsi,atauPemerintahDaerahKabupaten/Kota;
d.kewenanganlainygditugaskanolehPemerintah,Pemerintah
DaerahProvinsi,atauPemerintahDaerahKabupaten/Kota
sesuaidenganketentuanperaturanperundang­undangan.
AdapunwewenangKepalaDesa
StrukturPemerintahanDesa

a.memimpinpenyelenggaraanPemerintahanDesa;
b.mengangkatdanmemberhentikanperangkatDesa;
c.memegangkekuasaanpengelolaanKeuangandanAsetDesa;
d.menetapkanPeraturanDesa;
e.menetapkanAPBelanjaDesa;
f.membinakehidupanmasyarakatDesa;
g.membinaketenteramandanketertibanmasyarakatDesa;
h.membinadanmeningkatkanperekonomianDesaserta
mengintegrasikannyaagarmencapaiperekonomianskala
produktifuntuksebesar­besarnyakemakmuranmsytDesa;
i.mengembangkansumberpendapatanDesa;
j.mengusulkandanmenerimapelimpahansebagiankekayaan
negaragunameningkatkankesejahteraanmasyarakatDesa;
k.mengembangkankehidupansosialbudayamasyarakatDesa;
l.memanfaatkanteknologitepatguna;
m.mengoordinasikanPembangunanDesasecarapartisipatif;
n.mewakiliDesadidalamdandiluarpengadilanatau
menunjukkuasahukumuntukmewakilinyasesuaidengan
ketentuanperaturanperundang­undangan;dan
o.melaksanakanwewenanglainyangsesuaidenganketentuan
peraturanperundang­undangan.
Dalam melaksanakankewenangannya,kepaladesa
mempunyaibeberapahak,yaitu:
a.mengusulkanstrukturorganisasidantatakerjaPemerintah
Desa;
b.mengajukanrancangandanmenetapkanPeraturanDesa;
c.menerimapenghasilantetapsetiapbulan,tunjangan,dan
penerimaanlainnyaygsah,sertamendapatjaminan
kesehatan;
d.mendapatkanpelindunganhukumataskebijakanyg
dilaksanakan;dan
e.memberikanmandatpelaksanaantugasdankewajiban
lainnyakepadaperangkatDesa.
Dalam melaksanakankewenangannya,kepaladesa
mempunyaibeberapakewajiban,yaitu:
a.memegangteguhdanmengamalkanPancasila,melaksanakan
UUDNRI1945,sertamempertahankandanmemelihara
keutuhanNKRI,danBhinnekaTunggalIka;
b.meningkatkankesejahteraanmasyarakatDesa;
c.memeliharaketenteramandanketertibanmasyarakatDesa;
d.menaatidanmenegakkanperaturanperundang­undangan;
HukumPemerintahanDesa

e.melaksanakankehidupandemokrasidanberkeadilangender;
f.melaksanakanprinsiptataPemerintahanDesaygakuntabel,
transparan,profesional,efektifdanefisien,bersih,sertabebas
darikolusi,korupsi,dannepotisme;
g.menjalinkerjasamadankoordinasidgnseluruhpemangku
kepentingandiDesa;
h.menyelenggarakanadministrasiPemerintahanDesaygbaik;
i.mengelolaKeuangandanAsetDesa;
j.melaksanakanurusanpemerintahanygmenjadikewenangan
Desa;
k.menyelesaikanperselisihanmasyarakatdiDesa;
l.mengembangkanperekonomianmasyarakatDesa;
m.membinadanmelestarikannilaisosialbudayamasyarakat
Desa;
n.memberdayakanmasyarakatdanlembagakemasyarakatandi
Desa;
o.mengembangkanpotensisumberdayaalamdanmelestarikan
lingkunganhidup;dan
p.memberikaninformasikepadamasyarakatDesa.
Dalammelaksanakankewenangannya,KepalaDesadilarang
untukmelakukanbeberapahal,yaitu
a.menyampaikanlaporanpenyelenggaraanPemerintahanDesa
setiapakhirtahunanggarankepadaBupati/Walikota;
b.menyampaikanlaporanpenyelenggaraanPemerintahanDesa
padaakhirmasajabatankepadaBupati/Walikota;
c.memberikan laporan keterangan
penyelenggaraanpemerintahansecaratertuliskepadaBadan
PermusyawaratanDesasetiapakhirtahunanggaran;dan
d.memberikan dan/atau menyebarkan informasi
penyelenggaraanpemerintahansecaratertuliskepada
masyarakatDesasetiapakhirtahunanggaran.
ApabilaKepalaDesatidakmelaksanakankewajibannya,
dalamPasal28ditentukanbahwa:
a.KepalaDesayangtidakmelaksanakankewajibansebagai
dimaksuddlmPasal26ayat(4)danPasal27dikenaisanksi
administratifberupateguranlisandan/atautegurantertulis.
b.Dalamhalsanksiadministratiftidakdilaksanakan,dilakukan
tindakanpemberhentiansementaradandapatdilanjutkan
denganpemberhentian.”
Sebaliknyaapabilakepaladesamelanggarlaranganyang
sudahditentukanberdasarkanketentuandalamPasal30,
StrukturPemerintahanDesa

HukumPemerintahanDesa
bahwa:
a.KepalaDesaygmelanggarlarangansebagaimanadimaksud
dalamPasal29dikenaisanksiadministratifberupateguran
lisandan/atautegurantertulis.
b.Dalamhalsanksiadministratiftidakdilaksanakan,dilakukan
tindakanpemberhentiansementaradandapatdilanjutkan
denganpemberhentian.
C.PerangkatDesa
PerangkatDesaadalahbagiandariunsurpemerintahdesa
yangterdiridarisekretarisdesadanperangkatdesalainnya
yangmerupakanAparaturpemerintahdesadibawahnaungan
kepaladesa.Adapunperangkatdesalainnyayangdimaksud
biasanyajumlahdansebutannyadisesuaikandengan
kebutuhandankondisisosialbudayamasyarakatsetempatyang
biasadikenaldengansebutankepalaurusan/kepalaseksidan
unsurkewilayahan/kepaladusunyangadadisetiap
pemerintahandesa.HalinijugadiaturdalamStruktur
OrganisasiTataKerjaKepemerintahan(SOTK).Berdasarkan
UndangUndangRepublikIndonesiaNomor6Tahun2014
TentangDesaPasal48,bahwa:PerangkatDesaterdiriatas:a.
sekretariatDesa;b.pelaksanakewilayahan;danc.pelaksana
teknisPerangkatdesaadalahunsurpembantukepaladesayang
bertugasmembantukepaladesadalammelaksanakantugasdan
wewenangnya,yangjumlahdansebutannyadisesuaikandengan
kondisisosialbudayamasyarakatsetempat.
38
DalammelaksanakantugasanyaPerangkatdesadilarang
untuk:
1.merugikankepentinganumum;
2.membuatkeputusanyangmenguntungkandirisendiri,
anggotakeluarga,pihaklain,dan/ataugolongantertentu;
3.menyalahgunakanwewenang,tugas,hak,dan/atau
kewajibannya;
4.melakukantindakandiskriminatifterhadapwargadan/atau
golonganmasyarakattertentu;
5.melakukantindakanmeresahkansekelompokmasyarakat
Desa;
6.melakukankolusi,korupsi,dannepotisme,menerimauang,
38
RoseSitiBadriahPengaruhRekruitmenPerangkatDesaTerhadap
KinerjaPerangkatDesaDiDesaAndaprajaKecamatanRajadesa
KabupatenCiamis,Artikel,Hal485

barang,dan/ataujasadaripihaklainyangdapat
memengaruhikeputusanatautindakanyangakan
dilakukannya;
7.menjadipenguruspartaipolitik;
8.menjadianggotadan/ataupengurusorganisasiterlarang;
9.merangkapjabatansebagaiketuadan/atauanggotaBPD,
anggotaDPRRI,DPDRI,DPRDaerahProvinsiatauDPR
DaerahKabupaten/Kota,danjabatanlainyangditentukan
dalamperaturanperundangan­undangan.
10.ikutsertadan/atauterlibatdalamkampanyepemilihan
umumdan/ataupemilihankepaladaerah;
11.melanggarsumpah/janjijabatan;dan
12.meninggalkantugasselama60(enampuluh)harikerja
berturut­turuttanpaalasanyangjelasdantidakdapat
dipertanggungjawabkan.
PerangkatDesaygmelanggarlarangantersebutdikenai
sanksiadministratifberupateguranlisandan/atauteguran
tertulis.Dalamhalsanksitersebuttidakdilaksanakan,
dilakukantindakanpemberhentiansementaradandapat
dilanjutkandenganpemberhentian.
Adabeberapaalasanterkaitdenganberhentinyaperangkat
desadiantaranyaialah:
1.meninggaldunia;
2.permintaansendiri;atau
3.diberhentikan.
Sedangkanalasanpemberhentianperangkatdesakarena:
1.Usiatelahgenap60(enampuluh)tahun;
2.berhalangantetap;
3.tidaklagimemenuhisyaratsebagaiperangkatDesa;atau
4.melanggarlarangansebagaiperangkatDesa.
PemberhentianperangkatDesaditetapkanolehKepalaDesa
setelahdikonsultasikandengan Camatatasnama
Bupati/Walikota.LihatPasal61PeraturanPemerintahNomor43
Tahun2014danPeraturanMenteriDalamNegeriNomor67
Tahun2017.
StrukturPemerintahanDesa

HukumPemerintahanDesa
D.BadanPermusyawaratanDesa
PadamasapenjajahanBelandamemangsudahada
pengaturanmengenaikepaladesadanotonomidesa.Tetapi
tidakadapengaturantentangBadanPermusyawaratanDesa.
39
Akantetapi,padamasaitudikenaljugaistilahDewanDesaatau
SesepuhDesa.KedudukanDewanDesainimemangtidak
ditempatkandalamstrukturpemerintahdesa.Namun,
mempunyaiperanpentingdalampenyelenggaraanpemerintah
desa.
40
SetelahmerdekadanditetapkannyaUndang­UndangDasar
NegaraRepublikIndonesiaTahun1945yangmemberikandasar
konstitusionalterkaitkeberadaanpemerintahdesa,dibentuklah
Undang­UndangNomor22Tahun1948tentangPemerintahan
Daerah.Berdasarkanaturaniniditingkatpemerintahandesa
dibentukDewanPerwakilanRakyatDesa.KedudukanDewan
PerwakilanRakyatDesaadalahlembagatertinggidalam
pemerintahandesa.TugassecaraumumdariDewanPerwakilan
RakyatDesaadalahuntukmenyelenggarakanpemerintahan
desa.
41
Padatahun1965diundangkanUndang­UndangNomor19
Tahun1965tentangDesaprajasebagaiBentukPeralihanuntuk
MempercepatTerwujudnyaDaerahTingkatIIIdiSeluruh
WilayahRepublikIndonesiayangmenyebutkanbahwaalat­alat
kelengkapanDesaprajaterdiridariKepalaDesapraja,Badan
MusyawarahDesapraja,PamongDesapraja,PaniteraDesapraja,
PetugasDesaprajadanBadanPertimbanganDesapraja.Badan
MusyawarahDesaprajapadamasaituadalahbagiandari
pemerintahandesayangturutsertadalammenyelenggarakan
pemerintahan.KedudukanBadanMusyawarahDesapraja
denganKepalaDesapraja.TindakandanKeputusanKepala
DesaprajaharuslahmendapatpersetujuandariBadan
39
BayuSurianingrat,PemerintahandanAdministrasiDesa,Aksara
Baru,Jakarta,1981,hal.20.
40
Koentjaraningrat,MasyarakatDesadiIndonesiaMasaKini,
JajasanBadanPenerbitFakultasEkonomiUniversitasIndonesia,
Djakarta,1964,hal.161–162.
41
ArdhiwindaKusumaputra,dkk,“ModelPenguatanKedudukan
BadanPermusyawaratanDesadalamStrukturPemerintahanDesa”,
http://hukum.studentjournal.ub.ac.id,diunduh12Juli2017,Pukul
09.30WIB,hal.6–7.

MusyawarahDesapraja.
42
Akantetapi,pelaksanaanundang­
undanginiditundadanpelaksanaandesaprajatidakterwujud.
43
Pengaturanmengenaipemerintahandesaditemukandidalam
Undang­UndangNomor5Tahun1979tentangPemerintahan
Desa.Dimanaundang­undanginimengarahkanpada
penyeragamanbentukdansusunanpemerintahandesadengan
coraknasionalyangmenjaminterwujudnyaDemokrasiPancasila
secaranyatadenganmenyalurkanpendapatmasyarakatdalam
wadahyangdisebutLembagaMusyawarahDesa.Lembaga
MusyawarahDesamerupakanwadahpermusyawaratan/
permufakatandaripemuka­pemukamasyarakatyangadadi
desadandidalammengambilkeputusannyaditetapkan
berdasarkanmusyawarahdanmufakatdenganmemerhatikan
sungguh­sungguhkenyataanhidupdanberkembangdalam
masyarakatyangbersangkutan.
44
KemudiandalamUndang­UndangNomor22Tahun1999
tentangPemerintahanDaerahterdapatBadanPerwakilanDesa
sebagailembagalegislatifDesayangberfungsimengayomiadat
istiadat.Bersama­samaPemerintahDesamembuatdan
menetapkanperaturandesa,menampungdanmenyalurkan
aspirasimasyarakatkepadapejabatatauinstansiyang
berwenang serta melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraanperaturandesa,AnggaranPendapatanBelanja
DesadanKeputusanKepalaDesa.Halinimenegaskanbahwa
lembagapemerintahdesadanBadanPerwakilanDesa
merupakanlembagayangterpisahyangmempunyaitugasdan
kewenangansendiri.
45
KeberadaanBadanPermusyawaratanDesakemudiandiatur
lagididalamUndang­UndangNomor32Tahun2004tentang
PemerintahanDaerah.Dalamundang­undanginiBPDmemiliki
2fungsi,yaknipertama,menetapkanperaturandesa;dan
kedua,menampungdanmenyalurkanaspirasimasyarakat.Jika
StrukturPemerintahanDesa
42
HanifNurcholis,PertumbuhandanPenyelenggaraan
PemerintahanDesa,Erlangga,Jakarta,2011,hal.217.
43
Suryaningsih,SejarahPerkembanganBadanPermusyawaratan
Desa(BPD)diIndonesia;Dahulu,KinidanMasaDepan,
https://www.researchgate.net/publication/309211777_SEJARAH_
PERKEMBANGAN_BADAN_PERMUSYAWARATAN_DESA_BPD_DI_INDO
NESIA_DAHULU_KINI_DAN_MASA_DEPANNYA,diakses12Juli2017,
Pukul10.00WIB.
44
HAWWidjaja,OtonomiDesamerupakan....,Op.Cit.,hal.11.
45
Ibid.,hal.27–28.

HukumPemerintahanDesa
dibandingkandenganundang­undangsebelumnyaada
penguranganfungsidariBPD.Fungsiyanghilangtersebut
adalahmengayomiadatistiadatdanmelakukanpengawasan
terhadappenyelenggaraanpemerintahandesa.
Pengaturanyangpalingterbarumengenaikeberadaanbadan
permusyawaratandesaadalahdengandiundangkannya
Undang­UndangNomor6Tahun2014tentangDesa.Dalam
undang­undanginidisebutkanbahwaBadanPermusyawaratan
Desaatauyangdisebutdengannamalainadalahlembagayang
melaksanakanfungsipemerintahanyanganggotanya
merupakanwakildaripendudukDesaberdasarkanketerwakilan
wilayahdanditetapkansecarademokratis.
PeranBPDdalammendukungtatapenyelengaraan
pemerintahandesamencakupbeberapahalyaitu:fungsidalam
penyerapanaspirasi,fungsipengayomanadat,fungsi
menetapkanperaturandesa,danfungsipengawasan.Keempat
fungsitersebutdapatdijelaskansebagaiberikut:a.Fungsi
PenyerapanAspirasi:aspirasidarimasyarakatyangdiserapoleh
BPDdilakukanmelaluimekanismeataucarayaitu:
penyampaianlangsungkepadaBPD,penyampaianmelalui
forumwargadanpenyampaianmelaluipertemuantingkatdesa.
b.FungsiPengayomanAdat:adatadalahaturan,kebiasaan­
kebiasaanyangtumbuhdanberbentukdarisuatumasyarakat
ataudaerahyangdianggapmemilikinilaiyangdijunjungserta
dipatuhimasyarakatpendukungnya.Adatjugamerupakan
normayangtidaktertulis,namunsangatkuatmengikat
sehinggaanggota­anggotamasyarakatyangmelanggaradat
istiadatakanmenderita,karenasanksikerasyangkadang­
kadangsecaratidaklangsungdikenakan.c.Fungsimenetapkan
PeraturanDesa:fungsimenetapkanperaturandesayang
dilakukanolehBPDmengacukepadaperaturanyangada.BPD
berfungsimenetapkanPeraturanDesabersamaKepalaDesa
sertaBPDberfungsimenampungdanmenyalurkanaspirasi
masyarakatbersamaKepalaDesa.d.FungsiPengawasan:
pengawasanialahsuatuprosesdimanapimpinaningin
mengetahuiapakahhasilpelaksanaanpekerjaanyangdilakukan
olehbawahannyasesuaidenganrencana,perintah,tujuandan
kebijaksanaanyangtelahditentukan.Jelasnyapengawasan
harusberpedomanpadarencanayangtelahditentukan,
perintah,tujuandankebijaksanaanyangtelahditentukan
sebelumnya.Pengawasansebagaiprosesdalammenetapkan

ukurankinerjadanpengambilantindakanyangdapat
mendukungpencapaianhasilyangdiharapkansesuaidengan
kinerjayangtelahditetapkantersebut.Pengawasansebagai
suatuprosesuntukmenilaikesesuaianpekerjaanparaanggota
organisasipadaberbagaibidangdanbebagaitingakatan
manajemendenganprogram yangtelahditetapkan
sebelumnya.
46
Dariuraiandiatasmakadapatdijelaskanbahwakewenangan
BadanPermusyawaratanDesa(BPD)berdasarkanUndang­
UndangNomor6Tahun2014adalahsebagaimitrakerja
pemerintahdesayangkhususnyadalamhaliniadalah
pembuatanperaturandesa.Selainitu,BPDjugaberwenang
dalamhalpenyerapanaspirasi,pengayomanadat,dan
pengawasanterhadappenyelenggaraanpemerintahandesa.
Pasal210huruf(D)DalamUndang­UndangNomor32Tahun
2004TentangPemerintahanDaerahmenyebutkan:Syaratdan
tatacarapenetapananggotadanpimpinanBadan
PermusyawaratanDesadiaturdalamPeraturanDaerahyang
berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
47
Badan
PermusyawaratanDesamerupakannamadariBadanPerwakilan
Desayangadaselamaini.Perubahaninididasarkanpada
kondisifaktualbahwabudayapolitiklokalyangberbasispada
filosofi“musyawarahuntukmufakat”.Musyawarahberbicara
tentangproses,sedangkanmufakatberbicaratentanghasil.
Hasilyangdiperolehdariprosesyangbaik.Melalui
musyawarahuntukmufakat,berbagaikonflikelitpolitikdapat
segeradiselesaikansecaraarif,sehinggatidaksampai
menimbulkan goncangan­goncangan yang merugikan
masyarakatluas.Jadi,yangdimaksudmusyawarahmufakat
adalahperundinganbersamauntukmemecahkanmasalah,
sehinggatercapaikeputusanbulatyangakandilaksanakan
bersama.Kitamengutamakanmusyawarahdalammengambil
keputusanuntukkepentiganbersamabukanuntukkepentingan
golonganataupribadi.
StrukturPemerintahanDesa
46
TarsimDanErgaYuhandra,ImplementasiKewenanganBadan
PermusyawaratanDesa(Bpd)DalamMenjalankanFungsiPengawasan
TerhadapPemerintahDesa(StudiDiKabupatenKuningan),Unifikasi:
JurnalIlmuHukum,Volume05Nomor01,Januari2018,Hal15­16
47
Ni’matulHuda,2009.HukumPemerintahanDaerah,Bandung:
NusaMedia,Cetke­1,hal207.

HukumPemerintahanDesa
BadanPermusyawaratanDesamempunyaifungsi:
a.Mengayomi,yaitumenjagakelestarianadatistiadatyang
hidupdanberkembangdiDesayangbersangkutansepanjang
menunjangkelangsunganpembangunan.
b.Legislasiyaitumenyusun,merumuskandanmenetapkan
peraturanDesabersama­samaPemerintahDesa.
c.Pengawasan,yaitu meliputipengawasan terhadap
pelaksanaanperaturanDesa,AnggaranPendapatandan
BelanjaDesasertaKeputusanKepalaDesa.
d.Menampungaspirasimasyarakatyaitumenanganidan
menyalurkanaspirasiyangditerimadarimasyarakatpejabat
atauinstansiyangberwenang.
e.MelakukanpenyaringandanpenjaringanbakalCalonkepala
Desa.
f.MenetapkanCalonKepalaDesaterpilih.
BadanPermusyawaratanDesa(BPD)berfungsimenetapkan
PeraturanDesabersamaKepalaDesa,menampungdan
menyalurkanaspirasimasyarakat(UUNomor32Tahun2004).
OlehkarenanyaBPDsebagaibadanpermusyawaratanyang
berasaldarimasyarakatDesa,disampingmenjalankan
fungsinyasebagaijembatanpenghubungantaraKepalaDesa
denganmasyarakatDesa,jugadapatmenjadilembagayang
berperan sebagai lembaga representasi dari
masyarakat.PelaksanaanfungsiBPDsebagaimanatersebutdi
atas,ditetapkandalamperaturanTataTertibBPD.Badan
PermusyawaratanDesamempunyaifungsi:(a)Membahasdan
menyepakatirancanganperaturanDesabersamakepalaDesa,
(b)MenampungdanmenyalurkanaspirasimasyarakatDesa;
dan(c)MelakukanpengawasankinerjaKepalaDesa.
48
Sebagaiunsurpenyelenggaraanpemerintahandesaanggota
BPDmemilikihakdankewajiban.HakdankewajibanBadan
PermusyawaratanDesasesuaidenganyangdiaturdalam
Udang­undangNomor6tahun2014tentangDesaPasal(61­63)
disebutkanhakBadanPermusyawaratanDesayaitu:
1)Mengawasidan meminta keterangan tentanang
penyelenggaraanpemerintahandesakepadapemrintahdesa;
2)MenyatakanpendapatataspenyelenggaraanPemerintah
Desa,pelaksanaanpembangunandesa,pembinaan
kemasyarakatandesa;dan
48
Purwoto,2009,Undang­UndangDesaKelurahandanKecamatan,
Jakarta:PustakaMahardika,hal.42.

3)Mendapatkanbiayaoperasionalpelaksanaantugasdan
fungsinyadariAnggaranPendapatanBelanjaDesa.HakBPD
dalammengawasipenyelenggaraanpemerintahandesayang
dilaksanakanolehkepaladesasesuaidengankewenangan
kepaladesa.Pengawasanyangdilakukantentusesuaidengan
aturanyangberlaku.
4)mengawasidanmemintaketerangantentangpenyelenggaraan
PemerintahanDesakepadaPemerintahDesa.
5)menyatakanpendapatataspenyelenggaraanPemerintahan
Desa,pelaksanaanPembangunanDesa,pembinaan
kemasyarakatanDesa,danpemberdayaanmasyarakatDesa;
dan
6)mendapatkanbiayaoperasionalpelaksanaantugasdan
fungsinyadariAPBDesa.
AdapunHakdanKewajibananggotaBadanPermusywarahan
(BPD)adalah:
1)mengajukanusulrancanganPeraturanDesa;
2)mengajukanpertanyaan;
3)menyampaikanusuldan/ataupendapat;
4)memilihdandipilih;dan
5)mendapattunjangandariAnggaranPendapatandanBelanja
Desa.
6)memegangteguhdanmengamalkanPancasila,melaksanakan
UUD1945,sertamempertahankandanmemeliharakeutuhan
NKRIdanBhinnekaTunggalIka
7)melaksanakankehidupandemokrasiyangberkeadilangender
dalampenyelenggaraanPemerintahanDesa;
8)menyerap,menampung,menghimpun,danmenindaklanjuti
aspirasimasyarakatDesa;
9)mendahulukankepentinganumumdiataskepentingan
pribadi,kelompok,dan/ataugolongan;
10)menghormatinilaisosialbudayadanadatistiadat
masyarakatDesa;dan
11)menjaganormadanetikadalamhubungankerjadengan
lembagakemasyarakatanDesa.
Selainhakdankewajiban,anggotaBadanPermusyawaratan
Desamempunyaibeberapalarangan,yaitu:
1.merugikankepentinganumum,meresahkansekelompok
masyarakatDesa,danmendiskriminasikanwargaatau
golonganmasyarakatDesa;
2.melakukankorupsi,kolusi,dannepotisme,menerimauang,
StrukturPemerintahanDesa

HukumPemerintahanDesa
barang,dan/ataujasadaripihaklainyangdapat
memengaruhikeputusanatautindakanyangakan
dilakukannya;
3.menyalahgunakanwewenang;
4.melanggarsumpah/janjijabatan;
5.merangkapjabatansebagaiKepalaDesadanperangkatDesa;
6.merangkapsebagaianggotaDPRRI,DPDRI,DPRDaerah
Provinsi/Kabupaten/Kota,danjabatanlainyangditentukan
dalamperaturanperundangan­undangan;
7.sebagaipelaksanaproyekDesa;
8.menjadipenguruspartaipolitik;dan/atau
9.menjadianggotadan/ataupengurusorganisasiterlarang.
Dalammelaksanakanmusyarakahdesa,adamekanismeyang
harusdilalui,yaitu:
1.musyawarahBPDdipimpinolehpimpinanBPD;
2.musyawarahBPDdinyatakansahapabiladihadiriolehpaling
sedikit2/3(duapertiga)darijumlahanggotaBPD;
3.pengambilankeputusandilakukandengancaramusyawarah
gunamencapaimufakat;
4.apabilamusyawarahmufakattidaktercapai,pengambilan
keputusan dilakukan dengan cara pemungutan
suara;pemungutansuaradinyatakansahapabiladisetujui
olehpalingsedikit½(satuperdua)ditambah1(satu)dari
jumlahanggotaBPDyanghadir;dan
5.hasilmusyawarahBPDditetapkandengankeputusanBPD
dandilampirinotulenmusyawarahyangdibuatoleh
sekretarisBPD.

BABIV
Pemilihan&Pemberhentian
KepalaDesa
A.PelaksanaanDemokrasidiDesa
Darisekianbanyakteoriyangdikemukakanparaahlihukum
mengenaiciri­cirinegarademokrasi,menarikuntuk
diketengahkanciri­cirinegarademokrasimenuruttigaahli
hukuminiyaituLymannTowerSargent,RobertA.Dahldan
UsepRanawidjaja.MenurutLymannTowerSargent
mengemukakan5(lima)elemenkunciyangharusdipenuhioleh
negarademokrasiyaitu:
49
1.Keterlibatanmasyarakatdalampengambilankeputusan­
keputusanpolitik(Citizeninvocvementinpoliticaldecision
making);
2.Beberapatingkatpersamaandiantaramasyarakat(Some
degreeofequalityamongcitizens);
3.Beberapatingkatkemerdekaanataukebebasanyang
diberikankepadaatauyangdipertahankanolehmasyarakat
(Somedegreeoflibertyorfreedomgrantedtoorretainedby
citizens);
4.Suatusistemperwakilan(Asystemrepresentation);
49
EddyPurnama,LembagaPerwakilanRakyat,SyiahKuala
UniversityPress,BandaAceh,2008,hal.23.

5.Suatuperanmayoritassistempemilihan(Anelectoralsystem
mayorityrole).
SenadadenganhaltersebutRobertA.Dahlmenyodorkan8
(delapan)kriteriabaginegarademokrasi,yaitu:
50
1.Adanyakebebasanuntukmembentukdanbergabungke
dalamorganisasi(freedomtoformandjoinorganization);
2.Adanyakebebasanuntukmenyatakanpendapat(freedomof
expression);
3.Adanyahakuntukmemilih(therighttovote);
4.Adanyahakuntukdipilih(eligibilityforpublicoffice);
5.Adanyahakbagipesertapolitikuntukberkampanyeguna
memperolehdukungansuararakyat(therightofpolitical
leaderstocompeteforsupportandvote);
6.Adanyapilihanterhadapberbagaisumberinformasi
(alternativesourcesofinformation);
7.Adanyapemilihanumumyangbebasdanjujur(freeandfair
elections);
8.Adanyalembaga­lembagayangmembuatkebijaksanaan
pemerintahberdasarkankepadakeinginanrakyat(institution
formakinggovernmentpolicesdependonvoteandother
expressionsofpreference).
DalamkaitantersebutUsepRanawidjajamengatakanbahwa
sistemdemokrasidalamnegaraharusdilembagakanmelalui
kaidahhukumyangmeliputi:
51
1.Jaminanmengenaihakasasidankebebasandasarmanusia
merupakansyaratberfungsinyakedaulatanrakyat;
2.Penentuandanpembatasanwewenangpejabatnegara;
3.Sistempembagiantugasantarlembagapentingyangbersifat
salingmembatasidanmengimbangi(cheksandbalances
system);
4.Lembagaperwakilansebagaipenjelmaankedaulatanrakyat
dengantugasperundang­undangandanmengendalikan
badaneksekutif;
5.Pemilihanumumyangbebasdanrahasia;
6.Sistemkepartaianyangmenjaminkemerdekaanpolitik
rakyat;
7.Perlindungandanjaminanbagikelangsunganoposisi
merdekasebagaipotensialternatifpelaksanaankedaulatan
HukumPemerintahanDesa
50
Ibid.
51
UsepRanawidjaja,HukumTataNegaraIndonesia;Dasar­
Dasarnya,GhaliaIndonesia,Jakarta,1983,hal.205.

rakyat;
8.Desentralisasiteritorialkekuasaannegarauntukmemperluas
partisipasirakyatdalammengelolanegara;dan
9.Lembagaperadilanyangbebasdarikekuasaanbadan
eksekutif.
Daribeberapakonsepdanciri­ciridaridemokrasiyangtelah
dikemukakanolehbeberapaparaahlihukumdiatas,adasatu
ciridemokrasiyangsamayaituadanyasuatusistempemilihan
umumyangbebasdanrahasia.Bahkandikebanyakannegara
demokrasi,pemilihanumumdianggapsebagailambang,
sekaligustolokukurdaridemokrasiitusendiri.Hasilpemilihan
umumdalamsuasanaketerbukaandengankebebasan
berpendapatdankebebasanberserikat,dianggapmencerminkan
denganagakakuratpartisipasisertaaspirasimasyarakat.
52
Desasebagaikesatuanmasyarakathukumjugamemiliki
tradisidalammenyeleksipemimpinnya.Tradisitersebutdari
waktukewaktutelahmengalamievolusisejalandengan
perkembangandanpertumbuhandesaitusendiri.Saatini
untukmelakukanseleksipemimpindesadilakukanmelalui
pemilihankepaladesa.Pemilihankepaladesameskipundalam
bentuksederhanaadalahsebuahsistempolitik,yang
merupakanbagiandarisistempolitiklainyanglebihbesardan
kompleks.
53
MenurutHAWWidjaja,desadalampandanganpolitikadalah
sebuahmasyarakatdemokrasi,sebuahmasyarakatyang
mendasarkandiriparakedaulatanrakyat.Demokrasidesa
itulahyangdianggapsebagaidemokrasiasliyangbisadijadikan
orientasidalampengembangandemokrasimodernditingkat
nasional,denganciri­cirisepertimusyawarah,rembugdesa,dan
pemilihankepaladesaolehrakyatdidesa,daricalon­calonyang
merekaajukansendiri.
54
Dikalanganilmuwanlahirduapendapatmengenaihalini.Di
satupihakmengatakanbahwapenyelenggaraanpemerintahan
desatermasukdidalamnyaprosesseleksikepemimpinannya
52
MiriamBudiardjo,Dasar­DasarIlmuPolitik,GramediaPustaka
Utama,Jakarta,2009,hal.461.
53
NenengYaniYuningsihdanValinaSingkaSubekti,”Demokrasi
dalamPemilihanKepalaDesa?StudiKasusDesadenganTiplogi
Tradisional,Trnasisional,danModerndiProvinsiJawaBaratTahun
2008­2013”,JurnalPolitik,Vol.I,No.2,Februari2016,hal.236.
54
Ibid.
Pemilihan&PemberhentianKepalaDesa

melaluipemilihankepaladesabukanlahbentukdemokrasi,
sedangkandipihaklainmengatakanbahwapemerintahandesa
denganprosespemilihankepemimpinannyamerupakanwujud
nyatadaridemokrasilangsungbahwadisebutkansebagai
demokrasimurni.
55
Pandanganyangpertamaantaralaindikemukakanoleh
JustunM.v.d.Kroefyangmengatakanbahwa“TheIndonesian
villagesisnotademocracy,nordoesitprovideabasisfor
democratictechniqueoforganizationandoperationastheseare
understoodinthewest”.PendapatKroeftersebutmelahirkan
pandangankeduayangmenyebutkanbahwapenyelenggaraan
pemerintahandesadenganotonominyatermasukdidalamnya
prosespemilihankepaladesamerupakansebuahbentuk
demokrasi.Salahsatuyangmengemukakanpandanganini
adalahInaE.Slametyangmenyatakanbahwa“demokrasidi
desabukandemokrasibarat,melainkandemokrasiaslidari
masyarakatprimitifyangbelummengenalakanstratifikasi
sosial”.SedangkanKoentjoroPoerbopranotomenyebut
demokrasipadakesatuanmasyarakatnhukumsepertidesadan
namalainnyayangsejenisdengandemokrasimusyawarah,
demokrasigotongroyongataudemokrasialaIndonesia.
PenegasanselanjutnyadisebutkanolehMoh.Hattabahwa
demokrasisemacamitudisebutnyasebagaidemokrasikolektif
yangmengandungdidalamnyacita­citademokrasisosial.
MenurutHatta,“Didesa­desasistemyangdemokrasimasih
kuatdanhidupsehatsebagaibagiandariadatistiadatyang
hakiki,dasarnyaadalahpemilikantanahyangkomunalyaitu
setiaporangmerasabahwaiaharusbertindakberdasarkan
persetujuan bersamasewaktu mengadakan kegiatan
ekonomi”.
56
Untukmelihatapakahkemudianprosespemilihanpemimpin
didesamasukdalamkategoridemokrasiatautidakdapatdilihat
dalamPasal34ayat(2)Undang­UndangNomor6Tahun2014
tentangDesayangmenyatakanbahwaPemilihanKepalaDesa
bersifatlangsung,umum,bebas,rahasia,jujur,danadil.Halini
berartibahwaasasdalampemilihankepaladesasamadengan
asasdalampelaksanaanpemilihanumumyaitulangsung,
umum,bebas,rahasia,jujur,danadil.Sehinggadapat
dikatakanbahwapemilihankepaladaerahtermasukdemokrasi.
HukumPemerintahanDesa
55
Ibid.,hal.237.
56
Ibid.,hal.237–238.

B.PemilihanKepalaDesa
BerdasarkanketentuanPasal34ayat(1)Undang­Undang
Nomor6Tahun2014tentangDesa,kepaladesadipilihlangsung
olehpendudukdesa.Dimanaprosespemilihankepaladesa
dilaksanakanmelaluitahapanpencalonan,pemungutansuara,
danpenetapan.
Terkaitdenganprosespemilihankepaladesamulaidaritahap
pencalonan,pemungutansuara,danpenetapankemudian
diaturlebihlanjutdalamPeraturanPemerintahNomor43Tahun
2014tentangPeraturanPelaksanaanUndang­UndangNomor6
Tahun2014tentangDesadanPeraturanMenteriDalamNegeri
Nomor112Tahun2014tentangPemilihanKepalaDesayang
membagitahapanpemilihankepaladesamenjadi:1)persiapan;
2)pencalonan;3)pemungutansuara;dan4)penetapan.
Dalamrangkapelaksanaanpemilihankepaladesa,
Bupati/Walikota membentuk panitia pemilihan di
Kabupaten/Kotayangmempunyaitugasmeliputi:
a.merencanakan,mengkoordinasikan,danmenyelenggarakan
semua tahapan pelaksanaan pemilihan tingkat
kabupaten/kota;
b.melakukanbimbinganteknispelaksanaanpemilihankepala
desaterhadappanitiapemilihankepaladesatingkatdesa;
c.menetapkanjumlahsuratsuaradankotaksuara;
d.mamfasilitasipencetakansuratsuaradanpembuatankotak
suarasertaperlengkapanpemilihanlainnya;
e.menyampaikansuratsuaradankotaksuaradan
perlengkapanpemilihanlainnyakepadapanitiapemilihan;
f.memfasilitasipenyelesaianpermasalahanpemilihankepala
desatingkatkabupaten/kota;
g.melakukanevaluasidanpelaporanpelaksanaanpemilihan;
dan
h.melaksanakantugasdanwewenanglainyangditetapkan
dengankeputusanBupati/Walikota.
Tahapanpertamadalampemilihankepaladesayaitutahap
persiapan,dimanapersiapanpemilihandidesaterdiriatas
kegiatan:
a.pemberitahuanbadanpermusyawaratandesakepadakepala
desatentangakhirmasajabatanyangdisampaikan6(enam)
bulansebelumberakhirmasajabatan;
b.pembentukanpanitiapemilihankepaladesaolehbadan
permusyawaratandesaditetapkandalamjangkawaktu10
Pemilihan&PemberhentianKepalaDesa

(sepuluh)harisetelahpemberitahuanakhirmasajabatan;
c.laporanakhirmasajabatankepaladesakepada
bupati/walikotadisampaikandalamjangkawaktu30(tiga
puluh)harisetelahpemberitahuanakhirmasajabatan;
d.perencanaanbiayapemilihandiajukanolehpanitiakepala
bupati/walikotamelaluicamatatausebutanlaindalam
jangkawaktu30(tigapuluh)harisetelahterbentuknya
panitiapemilihan;dan
e.persetujuanbiayapemiliahandaribupati/walikotadalam
jangkawaktu30(tigapuluh)harisejakdiajukanolehpanitia.
Panitiapemilihankepaladesayangdibentukdalamtahap
persiapaninimempunyaitugas:
a.merencanakan,mengkoordinasikan,menyelenggarakan,
mengawasi,danmengendalikansemuatahapanpelaksanaan
pemilihan;
b.merencanakandanmengajukanbiayapemilihankepada
Bupati/Walikotamelaluicamat;
c.melakukanpendaftarandanpenetapanpemilih;
d.mengadakanpenjaringandanpenyaringanbakalcalon;
e.menetapkancalonyangtelahmemenuhipersyaratan;
f.menetapkantatacarapelaksanaanpemilihan;
g.menetapkantatacarapelaksanaankampanye;
h.memfasilitasipenyediaanperalatan,perlengkapan,dan
tempatpemungutansuara;
i.melaksanakanpemungutansuara;
j.menetapkanhasilrekapitulasipenghitungansuaradan
mengumumkanhasilpemilihan;
k.menetapkancalonkepaladesaterpilih;dan
l.melakukanevaluasidanpelaporanpelaksanaanpemilihan.
Selainmembentukpanitiapemilihankepaladesa,dalam
tahappersiapaniniyangdilakukanadalahpenetapanpemilih.
Dimanapemilihyangmenggunakanhakpilihharusterdaftar
sebagaipemilihdanharusmemenuhisyarat,yaitu:
a.pendudukdesayangpadaharipemungutansuarapemilihan
kepaladesasudahberumur17(tujuhbelas)tahunatau
sudah/pernahmenikahditetapkansebagaipemilih;
b.nyata­nyatatidaksedangterganggujiwa/ingatannya;
c.tidaksedangdicabuthakpilihnyaberdasarkanputusan
pengadilanyangtelahmemperolehkekuatanhukumtetap;
dan
d.berdomisilididesasekurang­kurangnya6(enam)bulan
HukumPemerintahanDesa

sebelumdisahkannyadaftarpemilihsementarayang
dibuktikandengankartutandapendudukatausurat
keteranganpenduduk.
Tahapanselanjutnyaadalahtahappencalonan,dimana
untukdapatmenjadicalonkepaladesa,adabeberapasyarat
yangwajibdipenuhi,yaitu:
1.warganegaraRepublikIndonesia;
2.bertakwakepadaTuhanYangMahaEsa;
3.memegangteguhdanmengamalkanPancasila,melaksanakan
Undang­UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun
1945,sertamempertahankandanmemeliharakeutuhan
NegaraKesatuanRepublikIndonesia,danBhinnekaTunggal
Ika;
4.berpendidikanpalingrendahtamatsekolahmenengah
pertamaatausederajat;
5.berusiapalingrendah25(duapuluhlima)tahunpadasaat
mendaftar;
6.bersediadicalonkanmenjadikepaladesa;
7.terdaftarsebagaipendudukdanbertempattinggaldidesa
setempatpalingkurang1(satu)tahunsebelumpendaftaran;
8.tidaksedangmenjalanihukumanpidanapenjara;
9.tidakpernahdijatuhipidanapenjaraberdasarkanputusan
pengadilanyangtelahmempunyaikekuatanhukumtetap
karenamelakukantindakpidanayangdiancamdengan
pidanapenjarapalingsingkat5(lima)tahunataulebih,
kecuali5(lima)tahunsetelahselesaimenjalanipidana
penjaradanmengumumkansecarajujurdanterbukakepada
publikbahwayangbersangkutanpernahdipidanaserta
bukansebagaipelakukejahatanberulang­ulang;
10.tidaksedangdicabuthakpilihnyasesuaidenganputusan
pengadilanyangtelahmempunyaikekuatanhukumtetap;
11.berbadansehat;
12.tidakpernahsebagaikepaladesaselama3(tiga)kalimasa
jabatan;dan
13.syaratlainyangdiaturdalamPeraturanDaerah.
Namun,kemudianberdasarkanPutusanMahkamah
KonstitusiNomor128/PUU­XIII/2015tentangPengujian
Undang­UndangNomor6Tahun2014tentangDesa,syarat
calonkepaladesawajibterdaftarsebagaipendudukdan
bertempattinggaldidesasetempatpalingkurang1(satu)tahun
sebelumpendaftarandinyatakanbertentangandenganUndang­
Pemilihan&PemberhentianKepalaDesa

HukumPemerintahanDesa
UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945dantidak
mempunyaikekuatanhukummengikat,sehinggasyarat
tersebutditiadakan.
Dalammenetapkancalonkepaladesa,panitiapemilihan
melakukanpenelitianterhadappersyaratanbakalcalonmeliputi
penelitiankelengkapandankeabsahanadministrasipencalonan
yangdisertaidenganklarifikasipadainstansiyangberwenang
yangdilengkapidengansuratketerangandariyangberwenang.
Selainitu,panitiapemilihanmengumumkanhasilpenelitian
kepadamasyarakatuntukmemperolehmasukan.
Apabilabakalcalonkepaladesayangmemenuhipersyaratan
berjumlahpalingsedikit2(dua)orangdanpalingbanyak5
(lima)orang,panitiapemilihanmenetapkanbakalcalonkepala
desamenjadicalonkepaladesa.Namun,apabilabakalcalon
yangmemenuhisyaratkurangdari2(dua)orang,panitia
pemilihanmemperpanjangwaktupendaftaranselama20(dua
puluh)hari.Danapabilasetelahdiperpanjangbelumadabakal
calonkepaladesayangmemenuhipersyaratan,Bupati/walikota
menundapelaksanaanpemilihankepaladesasampaidengan
waktuyangditetapkankemudian.Danapabiladalamtenggang
waktutersebut,masajabatankepaladesaberakhir,
Bupati/Walikotamengangkatpenjabatkepaladesadaripegawai
negerisipildilingkunganpemerintahkabupaten/kota.
Dalamtahapaninikegiatanselanjutnyaadalahpenetapan
calonkepaladesadisertaidenganpenentuannomorurut
melaluiundiansecaraterbukaolehpanitiapemilihanyang
dituangkandalamberitaacarapenetapancalonkepaladesa.
Danpanitiapemilihanmengumumkanmelaluimediamassa
dan/ataupapanpengumumantentangnamacalonyangtelah
ditetapkan,palinglambat7(tujuh)harisejaktanggal
ditetapkan.
Setelahditetapkansebagaicalonkepaladesa,calonkepala
desadapatmelakukankampanyesesuaidengankondisisosial
budayamasyarakatdesadalamjangkawaktu3(tiga)hari
sebelumdimulainyamasatenangdankampanyedilakukan
denganprinsipjujur,terbuka,dialogis,sertabertanggungjawab.
Kampanyecalonkepaladesamemuatvisidanmisibilaterpilih
jadikepaladesayangdapatdilaksanakanmelaluipertemuan
terbatas,tatapmuka,dialog,penyebaranbahankampanye
kepadaumum,pemasanganalatperagaditempatkampanye
danditempatlainyangditentukanolehpanitiapemilihandan

kegiatanlainyangtidakmelanggarperaturanperundang­
undangan.
Calonkepaladesadalammelaksanakankampanyedilarang:
a.mempersoalkandasarnegaraPancasila,PembukaanUndang­
UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945,dan
bentukNegaraKesatuanRepublikIndonesia;
b.melakukankegiatanyangmembahayakankeutuhanNegara
KesatuanRepublikIndonesia;
c.menghinaseseorang,agama,suku,ras,golongan,calon
dan/ataucalonyanglain;
d.menghasutdanmengadu­dombaperseoranganatau
masyarakat;
e.menggangguketertibanumum;
f.mengancamuntukmelakukankekerasanataumenganjurkan
penggunaankekerasankepadaseseorang,sekelompok
anggotamasyarakat,dan/ataucalonyanglain;
g.merusakdan/ataumenghilangkanalatperagakampanye
calon;
h.menggunakanfasilitaspemerintah,tempatibadah,dan
tempatpendidikan;
i.membawaataumenggunakangambardan/atauatributcalon
lainselaindarigambardan/atauatributcalonyang
bersangkutan;
j.menjanjikanataumemberikanuangataumaterilainnya
kepadapesertakampanye.
Setelahmasatenangselama3(tiga)hari,dilaksanakan
pemungutansuara.Dimanapemungutansuaradilakukan
denganmemberikansuaramelaluisuratsuarayangberisi
nomor,foto,dannamacalonatauberdasarkankebiasaan
masyarakatdesasetempat.Pemberiansuarauntukpemilihan
kepaladesadilakukandenganmencoblossalahsatucalon
dalamsuratsuara.Calonkepaladesayangmemperolehsuara
terbanyakdarijumlahsuarasahditetapkansebagaicalon
kepaladesa.
Tahapselanjutnyaadalahpenetapan,dimanapanitia
pemilihankepaladesamenyampaikanlaporanhasilpemilihan
kepaladesakepadabadanpermusyawaratandesa.Berdasarkan
laporantersebut,badanpermusyawaratandesamenyampaikan
calonkepaladesaterpilihberdasarkansuaraterbanyakkepada
bupati/walikotamelaluicamatdengantembusankepadakepala
desa.Bupati/walikota menetapkan pengesahan dan
Pemilihan&PemberhentianKepalaDesa

HukumPemerintahanDesa
pengangkatankepaladesadengankeputusanbupati/walikota.
C.PengaturantentangDomisilidalamPemilihanKepalaDesa
Salahsatusyaratuntukmenjadicalonkepaladesa
berdasarkanPasal33hurufgadalahterdaftarsebagai
pendudukdanbertempattinggaldidesasetempatpalingkurang
1(satu)tahunsebelumpendaftaran.Ketentuaninikemudian
diajukanjudicialreviewkeMahkamahKonstitusiolehbeberapa
KetuaAsosiasiPerangkatDesaSeluruhIndonesia.Para
pemohonmendalilkanbahwaketentuantersebuttelah
melanggarhakkonstitusionalnyayangdijamindalamUndang­
UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945,yaitu
untukmendapatkan kemudahan untukmemperoleh
kesempatandanmanfaatyangsamagunamencapaipersamaan
dankeadilan;hakuntukmemperolehkesempatanyangsama
dalampemerintahan;hakuntukbekerjadenganperlakuanyang
adil;hakataspengakuan,jaminan,perlindungandankepastian
hukumyangadil;sertaperlakuanyangsamadihadapan
hukum.
Terhadappermohonanparapemohonini,Mahkamah
Konstitusidalampendapathukumnyamenyatakansebagai
berikut:
BahwatujuanNegaraKesatuanRepublikIndonesia(NKRI)
sebagaimanatersebutdalamPembukaanUUD1945alinea
keempatmenyatakan,“Kemudiandaripadaituuntuk
membentuksuatuPemerintahNegaraIndonesiayang
melindungisegenapbangsaIndonesiadanseluruhtumpah
darahIndonesiadanuntukmemajukankesejahteraanumum,
mencerdaskankehidupanbangsa,danikutmelaksanakan
ketertibanduniayangberdasarkankemerdekaan,perdamaian
abadi,dankeadilansosial...”.PrinsipkesatuandalamNKRIyang
dinyatakansecarategasdalamalineakeempatPembukaanUUD
1945adalahbagiandariupayamembentuksuatuPemerintah
NegaraIndonesiayangmelindungisegenapbangsaIndonesia
danseluruhtumpahdarahIndonesia.PembukaanUUD1945
tersebutmerupakandasarberdirinyabangsaIndonesiadalam
negarakesatuan.
Selainitu,ditegaskanpulabahwanegaramenghormati
kedudukandaerah­daerahdansegalaperaturannegara
mengenaidaerah­daerahdenganmengingathak­halasalusul
daerahtersebut.Keberadaandaerah­daerahtersebuttetap

diakuidandiberikanjaminankeberlangsunganhidupnyadalam
NKRI.Keberagamankarakteristikdanhenisdesaatauyang
disebutdengannamalain,tidakmenjadipenghalangbagipara
pendiribangsauntukmenjatuhkanpilihannyapadabentuk
negarakesatuan.Meskipundisadaribahwadalamsuatunegara
kesatuanperluterdapathomogenitas,tetapiNKRItetap
memberikanpengakuandanjaminanterhadapkeberadaan
kesatuanmasyarakathukumdankesatuanmasyarakathukum
adatbersertahaktradisionalnyadalampenyelenggaraan
pemerintahannya.Dalamkaitansusunandanpenyelenggaraan
PemerintahanDaerahtelahditegaskandalamUUD1945
sebagaimanadimaksuddalamPasal18Bayat(1)danayat(2).
BahwaUU6/2014disusundengansemangatpenerapan
amanatUUD1945,termasukdidalamnyapengaturan
masyarakathukumadatsesuaidenganketentuanPasal18B
ayat(2)UUD1945untukdiaturdalamsusunanpemerintahan
sesuaidenganketentuanPasal18Bayat(7)UUD1945.
Walaupundemikian,kewenangankesatuanmasyarakathukum
adatmengenaipengaturanhakulayatmerujukpadaketentuan
peraturanperundang­undangansektoralyangberkaitan.
Dengankonstruksimenggabungkanfungsiself­governing
communitydenganlocalselfgovernment,diharapkankesatuan
masyarakathukumadatyangselamainimerupakanbagiandari
wilayahdesa,ditatasedemikianrupamenjadidesadandesa
adat.Dengantetapmemperhatikankekhasannyadisejumlah
daerah,desadandesaadatpadadasarnyamelakukantugas
yanghampirsama,sedangkanperbedaannyahanyalahdalam
implementasitentanghakasal­usul,terutamamenyangkut
pelestariansosialdesaadat,pengaturandanpengurusan
wilayahadat,pemeliharaanketenteramanpemerintahan
berdasarkansusunanasli.Desaadatmemilikifungsi
pemerintahan,keuangandesa,pembangunandesa,serta
mendapatfasilitasdanpembinaandaripemerintah
kabupaten/kota.Dalamposisisepertiini,desadandesaadat
mendapatperlakuanyangsamadaripemerintahdanpemerintah
daerah.Olehsebabitu,dimasadepan,desadandesaadat
dapatmelakukanperubahanwajahdesadantatakelola
penyelenggaraanpemerintahanyangefektif,pelaksanaan
pembangunanyangberdayaguna,sertapembinaanmasyarakat
danpemberdayaanmasyarakatdiwilayahnya.
Bahwaterkaitdenganpengujiankonstitusionalitasnorma
Pemilihan&PemberhentianKepalaDesa

HukumPemerintahanDesa
“terdaftarsebagaipendudukdanbertempattinggaldiDesa
setempatpalingkurang1(satu)tahunsebelumpendaftaran”
sebagaimanayangdisebutdalamPasal33hurufgdanPasal50
ayat(1)hurufcUU6/2014,menurutMahkamah,desa
merupakankesatuanmasyarakathukumyangmemilikibatas
wilayahyangberwenanguntukmengaturdanmengurusurusan
pemerintahan,kepentinganmasyarakatsetempatdiakuidan
dihormatidalamsistempemerintahanNKRI.
Bahwasebuahdesasekurang­kurangnyamemilikiciri­ciri
yangbersifatuniversal,antaralainadalahbahwadesadipimpin
olehkepaladesayangdipilihlangsungolehpendudukdesayang
bersangkutan;desamerupakanbentukkesatuanterkecildalam
sistempemerintahannegara;sertadesabersifatotonomdalam
artimempunyaihakuntukmengurusurusanrumahtangganya
sendiri.Baikdesabiasamaupundesaadatsama­sama
merupakankesatuanmasyarakathukum.Artinyasatuan
pemerintahandesadankesatuanmasyarakathukumadat,
sama­samaberstatussebagaisubjekhukumdalamlalulintas
hukumnasional.
BahwaUU6/2014merupakanpenjabaranlebihlanjutdari
ketentuansebagaimanadimaksuddalamPasal18ayat(7)dan
Pasal18Bayat(2)UUD1945,yaitumemberikanpengakuandan
penghormatanatasdesadalamkerangkaNegaraKesatuan
RepublikIndonesia;memberikankejelasanstatusdankepastian
hukumbagidesadalamsistemketatanegaraanRepublik
Indonesiademimewujudkankeadilanbagiseluruhrakyat
Indonesia;melestarikandanmemajukanadat,tradisi,serta
budayamasyarakatdesa;membentukpemerintahandesayang
profesional,efisiendanefektif,terbukasertabertanggungjawab;
memajukanperekonomianmasyarakatdesadanmengatasi
kesenjanganpembangunannasional;sertamemperkuat
masyarakatdesasebagaisubjekpembangunan.
MenurutMahkamah,maknadesasebagaimanayang
dimaksuddalamUUD6/2014adalahmasyarakatdesayang
terstrukturdalamkonteksrezimhukumpemerintahandaerah.
Artinyasebagairezim hukum pemerintahandaerah,
pelaksanaanpemilihankepaladesadanpengangkatan
perangkatdesadilakukansecaralangsungolehmasyarakat
desa.Pemilihankepaladesasecaralangsungolehmasyarakat
desadanpengangkatanperangkatdesatanpamensyaratkan
harusberdomisilididesasetempattelahbersesuaiandengan

semangatPasal28Cayat(2)UUD1945yangmenyatakan“Setiap
orangberhakuntukmemajukandirinyadalammemperjuangkan
haknyasecarakolektifuntukmembangunmasyarakat,bangsa,
dannegaranya”.
Bahwauntukmendorongdanmenggerakkandesakearah
perkembanganmenjadimasyarakatberperadabanmajudan
modern,pengorganisasianwargadesamemerlukanproses
pelembagaanyanglebihbaik.Institusi­institusimasyarakatdesa
harusdifungsikansecaraefektifuntukmendorongdan
menggerakkanrodaperkembangankearahkemajuandisegala
bidangkehidupanwargadesa.Kehidupanmasyarakatdesa
membutuhkanruangkebebasanuntukbegerakdanuntuk
salingberkompetisisecarasehatsekaligussalingbekerjasama
dalamsuasanatertibdantenterampenuhkedamaiandan
persaudaraanantarasesamawarga.Masyarakatdesa
memerlukanpeningkatankesejahteraanyangsemakin
berkualitasdanmeratayangtercermindalamstrukturkeadilan
sosialdantidakadanyakesenjanganantaraelitkayadengan
rakyatkebanyakan.Karenaitu,perikehidupandidesa­desa
Indonesiadewasainisudahseharusnyadiarahkanuntukpada
suatusaatkelakberkembangmenjadimajudanmodern.
BahwamasyarakatperdesaandiIndonesiadapatdibedakan
antaramasyarakatdesadanmasyarakatadat.Menurut
Mahkamah,statusdesadalamUU6/2014justrukembali
dipertegassebagaibagiantakterpisahkandaristruktur
organisasipemerintahandaerah,peraturandesaditegaskan
sebagaibagiandaripengertianperaturanperundang­undangan
dalamartipertauranyangmelaksanakanfungsipemerintahan,
sehinggadesamenjadikepanjangantanganterbawahdari
fungsi­fungsipemerintahannegarasecararesmi.Olehsebabitu
sudahseyogianyapemilihan“kepaladesadanperangkatdesa”
tidakperludibatasidenganmensyaratkanbahwacalonkepala
desaataucalonperangkatdesaharus“terdaftarsebagai
pendudukdanbertempattinggaldidesasetempatpalingkurang
1(satu)tahunsebelumpendaftaran”.Haltersebutsejalan
denganrezimpemerintahandaerahdalampemilihankepala
daerahdanwakilkepaladaerahyangtidakmemberikanbatasan
dansyaratterkaitdengandomisiliatauterdaftarsebagai
pendudukdanbertempattinggaldidaerahsetempat.
Bahwakomunitasdesaterbentukolehdanuntukkepentingan
masyarakatdesayangpadawaktunyabersepakatmembentuk
Pemilihan&PemberhentianKepalaDesa

HukumPemerintahanDesa
semacamorgan­organpemerintahandesayangtersendiri.Itulah
yangolehundang­undangdisebutsebagaipemerintahandesa.
Dariperspektifnegara,tentusajapemerintahandesaitudilihat
sebagaibagianyangtidakterpisahkandarisistempemerintahan
NKRIsecarakeseluruhan.Karenaitu,nomenklaturyang
digunakanadalahpemerintahandesa,peraturandesa,badan
perwakilandesa,dansebagainyayangmerujukkepadalogika
pemerintahannegaraRepublikIndonesiasecaraumum.Dengan
demikiansatuanpemerintahandesamerupakanunitterbawah
daristrukturorganisasipemerintahandaerah.
Bahwaberdasarkanseluruhpertimbangantersebutdiatas,
menurtuMahkamah,permohonanparaPemohonberalasan
menuruthukumuntuksebagian.DanmenyatakanPasal33
hurufgdanPasal50ayat(1)hurufcUndang­UndangNomor6
Tahun2014tentangDesabertentangandenganUndang­Undang
DasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945dantidak
mempunyaihukummengikat.
D.PemberhentianKepalaDesa
Pengaturanmengenaipemberhentiankepaladesadiatur
dalamPasal40Undang­UndangNomor6Tahun2014tentang
Desa.Dimana,Pasal40tersebutmenyatakanbahwakepala
desaberhentikarenaa)meninggaldunia;b)permintaansendiri;
atauc)diberhentikan.Dankepaladesadiberhentikankarena:a)
berakhirmasajabatannya;b)tidakdapatmelaksanakantugas
secaraberkelanjutanatauberhalangantetapsecaraberturut­
turutselama6(enam)bulan;c)tidaklagimemenuhisyarat
sebagaicalonkepaladesa;ataud)melanggarlarangansebagai
kepaladesa.
Selainitu,adajugapemberhentiansementara,dimana
kepaladesadiberhentikansementaraolehBupati/Walikota
setelahdinyatakansebagaiterdakwayangdiancamdengan
pidanapenjarapalingsingkat5(lima)tahunberdasarkan
registerperkaradipengadilan.Kepaladesadapatjuga
diberhentikansementaraolehBupati/Walikotasetelah
ditetapkansebagaitersangkadalamtindakpidanakorupsi,
terorisme,makar,dan/atautindakpidanaterhadapkeamanan
negara.Dankepaladesayangdiberhentikansementara
diberhentukanolehBupati/Walikotasetelahdinyatakansebagai
terpidanaberdasarkanputusanpengadilanyangtelah
mempunyaikekuatanhukumtetap.

Kepaladesayangdiberhentikansementarasetelahmelalui
prosesperadilanternyataterbuktitidakbersalahberdasarkan
putusanpengadilanyangtelahmempunyaikekuatanhukum
tetap,palinglama30(tigapuluh)harisejakpenetapanputusan
pengadilanditerimaolehKepalaDesa,Bupati/Walikota
merehabilitasidanmengaktifkankembalikepaladesayang
bersangkutansebagaikepaladesasampaidenganakhirmasa
jabatannya.Namun,apabilakepaladesayangdiberhentikan
sementaratelahberakhirmasajabatannya,Bupati/Walikota
harusmerehabilitasinamabaikkepaladesayangbersangkutan.
Pemilihan&PemberhentianKepalaDesa

HukumPemerintahanDesa
BABV
ProdukHukumDesa
A.PeraturanDesasebagaiPeraturanPerundang­undangan
PeraturandesapadasaatberlakunyaUndang­UndangNomor
10Tahun2004tentangPembentukanPeraturanPerundang­
undanganditetapkankedalamjenisdanhierarkiperaturan
perundang­undangan.Pasal7ayat(1)terkaitdenganhierarki
menyatakanbahwa“Jenisdanhierarkiperaturanperundang­
undanganadalahsebagaiberikut:
a.Undang­UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun
1945;
b.Undang­Undang/PeraturanPemerintahPenggantiUndang­
Undang;
c.PeraturanPemerintah;
d.PeraturanPresiden;
e.PeraturanDaerah.
LebihlanjutdalamPasal7ayat(2)disebutkanbahwa
“PeraturanDaerahsebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufe
meliputi:
a.PeraturanDaerahprovinsidibuatolehdewanperwakilan
rakyatdaerahprovinsibersamadengangubernur;
b.PeraturanDaerahkabupaten/kotadibuatolehdewan
perwakilanrakyatdaerahkabupaten/kotabersama

ProdukHukumDesa
57
Agustin,dkk.,“KedudukanHukumPeraturanDesadalamSistem
bupati/walikota;
c.PeraturanDesa/peraturanyangsetingkat,dibuatolehbadan
perwakilandesaataunamalainnyabersamadengankepala
desaataunamalainnya.
Selainitu,dalamPasal13Undang­UndangNomor10Tahun
2004tentangPembentukanPeraturanPerundang­undangan
mengaturtentangmaterimuatanperaturandesa/yang
setingkat.DimanadisebutkanbahwaMaterimuatanperaturan
desa/yangsetingkatadalahseluruhmateridalamrangka
penyelenggaraanurusandesaatauyangsetingkatserta
penjabaranlebihlanjutperaturanperundang­undanganyang
lebihtinggi.
Namun,dalamUndang­UndangNomor12Tahun2011
tentangPembentukan Peraturan Perundang­undangan,
peraturandesatidakmasuklagidalamhierarkiperaturan
perundang­undangan.Hanyasaja,dalamPasal8Undang­
UndangNomor12Tahun2011tentangPembentukanPeraturan
Perundang­undangandisebutkanbahwa“Jenisperaturan
perundang­undanganselainsebagaimanadimaksuddalamPasal
7ayat(1)mencakupperaturanyangditetapkanolehMajelis
PermusyawaratanRakyat,DewanPerwakilanRakyat,Dewan
PerwakilanDaerah,MahkamahAgung,MahkamahKonstitusi,
BadanPemeriksaKeuangan,KomisiYudisial,BankIndonesia,
Menteri,badan,lembaga,ataukomisiyangsetingkatyang
dibentukdenganundang­undangataupemerintahatasperintah
undang­undang,DewanPerwakilanRakyatDaerahProvinsi,
Gubernur,DewanPerwakilanRakyatDaerahKabupaten/Kota,
Bupati/Walikota,KepalaDesaatauyangsetingkat.Dan
peraturanperundang­undangantersebutdiakuikeberadaannya
danmempunyaikekuatanhukummengikatsepanjang
diperintahkanolehperaturanperundang­undanganyanglebih
tinggiataudibentukberdasarkankewenangan.
Berdasarkanketentuantersebut,makaperaturandesa
berdasarkanUndang­UndangNomor12Tahun2011tentang
PembentukanPeraturanPerundang­undangandipisahkan
eksistensinyasebagaiperaturandaerahsebagaimanadiatur
dalamUndang­UndangNomor10Tahun2004tentang
PembentukanPeraturanPerundang­undangan.Dengankata
lain,posisiperaturandaerahsekaranginimenunjukkanbukan
merupakanperaturandaerahlagi.
57

HukumPemerintahanDesa
Namun,eksistensiperaturandesadiakuikeberadaannya
dalamUndang­UndangNomor6Tahun2014tentangDesa.Di
manaberdasarkanPasal1angka7disebutkanbahwaPeraturan
Desaadalahperaturanperundang­undanganyangditetapkan
olehkepaladesasetelahdibahasdandisepakatibersamabadan
permusyawaratandesa.LebihlanjutdalamPasal69disebutkan
bahwajenisperaturandidesaterdiriatasperaturandesa,
peraturanbersamakepaladesa,danperaturankepaladesa.
DalamUndang­UndangNomor6Tahun2014tentangDesa,
setidaknyamengaturbeberapahalmengenaipembentukan
peraturandesayaitu:
58
a.peraturandesaditetapkanolehkepaladesabersamadengan
badanpermusyawaratandesa.Peraturandesaadalahproduk
hukumtingkatdesayangditetapkanolehkepaladesa
bersamabadanpermusyawaratandesadalamrangka
penyelenggaraanpemerintahandesa.Halinisesuaidengan
Pasal1angkat7Undang­UndangNomor6Tahun2014
tentangDesayaituperaturandesaadalahperaturan
perundang­undanganyangditetapkanolehkepaladesa
setelah dibahasdan disepakatibesama badan
permusyawaratandesa.Peraturandesamerupakan
penjabaranlebihlanjutdariperaturanperundang­undangan
yanglebihtinggidenganmemperhatikankondisisosial
budayamasyarakatdesasetempat.
b.Peraturandesadibentukdalamrangkapenyelenggaraan
pemerintahandesa.HalinisesuaidenganPasal1ayat(2)
Undang­UndangNomor6Tahun2014tentangDesayang
menyatakan bahwa pemerintahan desa adalah
penyelenggaraanurusanpemerintahandankepentingan
masyarakatsetempatdalamsistempemerintahanNegara
KesatuanRepublikIndonesia.Peraturandesadibentukdalam
upayamencapaitujuanpemerintahan,pembangunandan
pelayananmasyarakatjangkapangjang,menengah,dan
jangkapendek.
c.Peraturandesamerupakanpenjabaranlebihlanjutdari
peraturanperundangundanganyanglebihtinggidengan
PeraturanPerundang­undangan”,HaluOleaLegalResearch,Volume1
Issue1,April2019,hal.93.
58
KadekWijayanto,dkk.,“KedudukanPeraturanDesadalamSistem
PembentukanPeraturanPerundang­undanganNasional”,JurnalIus
Civile,Vol.4,No.2,Oktober2020,hal.210–213.

ProdukHukumDesa
memperhatikankondisisosialbudayamasyarakatsetempat.
PeraturanDesayangmengaturkewenanganDesa
berdasarkanhakasalusuldankewenanganberskalalokal
DesapelaksanaannyadiawasiolehmasyarakatDesadan
BadanPermusyawaratanDesa.Halitudimaksudkanagar
pelaksanaanPeraturanDesasenantiasadapatdiawasisecara
berkelanjutanolehwargamasyarakatDesasetempat
mengingatPeraturanDesaditetapkanuntukkepentingan
masyarakatDesa.
d.Peraturandesadilarangbertentangandengaankepentingan
umumdanperaturanperundang­undanganlainya.Peraturan
Desadilarangbertentangandengankepentinganumum
dan/atauketentuanperaturanperundang­undanganyang
lebihtinggi.Apabilaterjadipelanggaranterhadappelaksanaan
Peraturan Desa yang telah ditetapkan,Badan
PermusyawaratanDesaberkewajibanmengingatkandan
menindaklanjutipelanggarandimaksudsesuaidengan
kewenanganyangdimiliki.Itulahsalahsatufungsi
pengawasanyangdimilikiolehBadanPermusyawaratanDesa.
SelainBadanPermusyawaratanDesa,masyarakatdesajuga
mempunyaihakntukmelakukanpengawasandanevaluasi
secarapartisipatifterhadappelaksanaanperaturandesa.
e.Peraturandesadibentukberdasarkanpadaasas
pembentukanperaturanperundang­undangan.Penyusunan
PeraturanDesaharussesuaidengankaidahperaturan
perundang­undanganyangberlaku.Melaluikebijakan
otonomidaerah,tiap­tiapdesadidaerah­daerahdiberi
kewenangandantanggungjawabuntukmengaturdan
menguruskepentinganmasyarakatsetempatmenurut
prakarsasendiriberdasarkanaspirasimasyarakatsesuai
denganperaturanperundangundangan.Melaluikewenangan
yangdimilikinyauntukmengaturdanmenguruskepentingan
masyarakat,pemerintahdesaakanberupayauntuk
meningkatkanperekonomiansesuaidengankondisi,
kebutuhandankemampuanyangdimiliki,sehingga
memberikanpeluangdankesempatanbagidesauntuk
berupayasemaksimalmungkindalamrangkamencapai
tujuanuntukpeningkatankesejahteraanrakyatdidesa
setempat.
f.Masyarakatberhakmemberikanmasukansecaralisanatau
tertulisdalamrangkapenyiapanataupembahasanrancangan

HukumPemerintahanDesa
peraturandesa.Peraturandesadibentukberdasarkan
aspirasimasyarakat.Titiktolakdaripenyusunansuatu
peraturandaerahadalahefektivitasdanefisiensipada
masyarakat.Dengankatalain,penerapansuatuperaturan
daerahharustepatgunadanberhasilguna,tidakmengatur
kepentingangolonganorangtertentusaja,dengan
menghasilkankepentingangolonganlainyanglebihbanyak.
Sehinggamemilikikaitanlangsungataupuntidaklangsung
terhadapkebijakanyanghendakdiambilharusdilibatkan.
Tujuandasarperansertamasyarakatadalahuntuk
menghasilkanmasukandanpersepsiyangbergunabagi
warganegaradanmasyarakatyangberkepentingan(public
interest)dalamrangkameningkatkankualitaspengambilan
keputusan,karenadenganmelibatkanmasyarakatyang
potensialterkenadampakakibatkebijakandankelompok
kepentingan(groupsinterest),parapenqarnbilkeputusan
dapatmenangkappandangan,kebutuhandanpengharapan
darimasyarakatdankelompoktersebut,untukkemudian
menuangkannyakedalamsuatukonsep.Pandangandan
reaksimasyarakatitu,sebaliknyaakanmenolongpengambil
keputusan (stakeholder)untukmenentukan prioritas,
kepentingandanarahyangpastidariberbagaifaktor.Di
sampingitu,partisipasimasyarakatjugamerupakan
pemenuhanterhdapetikapolitikyangmenempatkanrakyat
sebagaisumberkekuasaandankedaulatan.
g.Peraturandesadisampaikanolehkepaladesakepadabupati
atauwalikotamelaluicamatsebagaibahanpengawasanatau
pembinaanpalinglambat7harisetelahditetapkanuntuk
melaksanakanperaturandesaataukepaladesa.Rancangan
peraturandesatentanganggaranpendapatandanbelanja
desa,pungutan,tataruang,danorganisasipemerintahdesa
harusmendapatkanevaluasidaribupati/walikotasebelum
ditetapkanmenjadiperaturandesa.Hasilevaluasitersebut
diserahkanolehbupati/walikotapalinglama20(duapuluh)
harikerjaterhitungsejakditerimanyarancanganperaturan
tersebutolehbupati/walikota.RancanganPeraturanDesa
wajibdikonsultasikankepadamasyarakatdesa.Masyarakat
desaberhakmemberikanmasukanterhadaprancangan
peraturandesa.Peraturandesadanperaturankepaladesa
diundangkandalamlembarandesadanberitadesaoleh
sekretarisdesa.

ProdukHukumDesa
B.ProsesPembentukanPeraturanDesa
Dalamrangkamelaksanakankewenangannya,desadapat
membuatperaturandesa.Peraturandesamerupakanbentuk
regulasiyangdikeluarkanpemerintahdesasebagaimana
kabupatenmembuatperaturandaerah.Peraturandesa
ditetapkanolehKepalaDesabersamaBadanPermusyawaratan
Desa.Peraturandesadibentukdalamrangkapenyelenggaraan
pemerintahandesa.Peraturandesamerupakanpenjabaranlebih
lanjutdariperaturanperundangundanganyanglebihtinggi
denganmemperhatikankondisisosialbudayamasyarakatdesa
setempat.Isiperaturandesatidakbolehbertentangandengan
kepentinganumumdan/atauperaturanperundang­undangan
yanglebihtinggi,sertanormakesusilaanmasyarakat.Peraturan
desadibentukberdasarkanasaspembentukanperaturan
perundang­undangan.
59
DalamPasal69ayat(3)Undang­UndangNomor6Tahun2014
tentangDesahanyadisebutkanbahwaPeraturanDesa
ditetapkanolehkepaladesasetelahdibahasdandisepakati
bersamabadanpermusyawaratandesa.Sebagaisalahsatu
peraturanperundang­undangan,Peraturandesasebagaisalah
satujenisperaturanperundang­undangantentunyadalam
prosespembentukannyaberpedomankepalaUndang­Undang
Nomor12Tahun2011tentangPembentukanPeraturan
Perundang­undangan.DimanaberdasarkanPasal1angka1
disebutkanbahwapembentukanperaturanperundang­
undanganadalahpembuatanperaturanperundang­undangan
yangmencakup tahapan perencanaan,penyusunan,
pembahasan,pengesahanataupenetapan,danpengundangan.
Namun,dalamUndang­UndangNomor6Tahun2014tentang
Desatidakadapengaturanlebihrincimengenaitahapan
pembentukanperaturandesa.
Ketentuanmengenaiperaturandesakemudiandiaturlebih
lanjutdalamPasal83sampaidenganPasal84Peraturan
PemerintahNomor43Tahun2014tentangPeraturan
PelaksanaanUndang­UndangNomor6Tahun2014tentang
Desa.DalamPasal83danPasal84diaturbeberapahalsebagai
berikut:
59
HanifNurcholis,2011,Pertumbuhan&Penyelenggaraan
PemerintahanDesa,Jakarta,PenerbitErlangga,hal.82

HukumPemerintahanDesa
1.rancanganperaturandesadiprakarsaiolehpemerintahdesa;
2.badanpermusyawaratandesadapatmengusulkanrancangan
peraturandesakepadapemerintahdesa;
3.rancanganperaturandesabaikyangdiprakarsaioleh
pemerintahdesamaupunyangdiusulkanolehbadan
permusyawaratandesawajibdikonsultasikankepada
masyarakatdesauntukmendapatkanmasukan;
4.rancanganperaturandesaditetapkanolehkepaladesa
setelah dibahasdan disepakatibersamabadan
permusyawaratandesa.
5.rancanganperaturandesayangtelahdisepakatibersama
disampaikanolehpimpinanbadanpermusyawaratandesa
kepadakepaladesauntukditetapkanmenjadiperaturandesa
palinglambat7(tujuh)harisejaktanggalkesepakatan.
6.rancanganperaturandesawajibditetapkanolehkepaladesa
denganmembubuhkantandatanganpalinglambat15(lima
belas)hariterhitungsejakditerimanyarancanganperaturan
desadaripimpinanbadanpermusyawaratandesa.
7.peraturandesadinyatakanmulaiberlakudanmempunyai
kekuatanhukumyangmengikatsejakdiundangkandalam
lembarandesadanberitadesaolehsekretarisdesa.
8.peraturandesayangtelahdiundangkandisampaikankepada
bupati/walikotasebagaibahanpembinaandanpengawasan
palinglambat7(tujuh)harisetelahdiundangkan.
9.peraturandesawajibdisebarluaskanolehpemerintahdesa.
Ketentuanlebihlanjutmengenaitahapanpembentukan
peraturandesadiaturdalamPeraturanMenteriDalamNegeri
Nomor111Tahun2014tentangPedomanTeknisPeraturandi
Desa.Dalamperaturaniniadabeberapatahapanpembentukan
peraturandesayaitu1)perencanaan,2)penyusunan,3)
pembahasan,4)penetapan,5)pengundangan,dan6)
penyebarluasan.
Tahapperencanaandilakukandenganmenetapkan
rancanganperaturandesaolehkepaladesadanbadan
permusyawaratandesadalamrencanakerjapemerintahdesa.
Danpadatahapinilembagakemasyarakatan,lembagaadat,dan
lembagadesalainnyadidesadapatmemberikanmasukan
kepadapemerintahdesadan/ataubadanpermusyawaratan
desauntukrencanapenyusunanrancanganperaturandesa.
Tahappenyusunanperaturandesadibagimenjadi
penyusunanperaturandesaolehkepaladesadanpenyusunan

ProdukHukumDesa
peraturandesaolehbadanpermusyawaratandesa.Untuk
penyusunanperaturandesaolehkepaladesadilakukandengan
menyusunperaturandesadankemudianperaturandesayang
telahdisusun,wajibdikonsultasikankepadamasyarakatdesa
dandiutamakankepadamasyarakatataukelompokmasyarakat
yangterkaitlangsungdengansubstansimateripengaturanserta
dapatdikonsultasikankepadacamatuntukmendapatkan
masukan.Masukandarimasyarakatdesadancamatdigunakan
pemerintahdesauntuktindaklanjutprosespenyusunan
rancanganperaturandesa.Apabilatelahdikonsultasikanmaka
rancanganperaturandesadisampaikankepaladesakepada
badanpermusyawaratandesauntukdibahasdandisepakati
bersama.Sedangkanuntukpenyusunanperaturandesaoleh
badanpermusyawaratandesadapatdisusunolehbadan
permusyawaratandesaatauanggotabadanpermusyawaratan
desa.
Tahapselanjutnyaadalahtahappembahasan,dimanadalam
tahapinibadanpermusyawaratandesamengundangkepala
desauntukmembahasdanmenyepakatirancanganperaturan
desa.Dalamhalterdapatrancanganperaturandesaprakarsa
pemerintahdesadanusulanbadanpermusyawaratandesa
mengenaihalyangsamauntukdibahasdalamwaktu
pembahasanyangsama,makadidahulukanrancangan
peraturandesausulanbadanpermusyawaratandesasedangkan
rancanganperaturandesausulankepaladesadigunakan
sebagaibahanuntukdipersandingkan.Dalam tahap
pembahasan,rancanganperaturandesayangbelumdibahas
dapatditarikkembaliolehpengusulsedangkanrancangan
peraturandesayangtelahdibahastidakdapatditarikkembali
kecualiataskesepakatanbersamaantarapemerintahdesadan
badanpermusyawaratandesa.Selanjutnyarancanganperaturan
desayangtelahdisepakatibersamadisampaikanolehpimpinan
badanpermusyawaratandesakepadakepaladesauntuk
ditetapkanmenjadiperaturandesapalinglambat7(tujuh)hari
sejaktanggalkesepakatandanrancanganperaturandesawajib
ditetapkanolehkepaladesadenganmembubuhkantanda
tanganpalinglambat15(limabelas)hariterhitungsejak
diterimanyarancanganperaturandesadaripimpinanbadan
permusyawaratandesa.
Tahapselanjutnyaadalahtahappenetapan,dimana
rancanganperaturandesayangtelahdibubuhitandatangan

HukumPemerintahanDesa
disampaikankepadasekretarisdesauntukdiundangkankan.
Danapabilakepaladesatidakmenandatanganirancangan
peraturandesayangtelahdisepakati,rancanganperaturandesa
tersebutwajibdiundangkandalamlembarandesadansah
menjadiperaturandesa.
Setelahtahappenetapan,tahapselanjutnyaadalahtahap
pengundangan.Dimanasekretarisdesamengundangkan
peraturandesadalamlembarandesadanperaturandesa
dinyatakanmulaiberlakudanmempunyaikekuatanhukum
yangmengikatsejakdiundangkan.
Selainkelimatahaptersebut,adatahapanselanjutnyayaitu
penyebarluasan.Dimanapenyebarluasandilakukanoleh
pemerintahdesadanbadanpermusyawaratandesasejak
penetapanrencanapenyusunanrancanganperaturandesa,
penyusunanrancanganperaturandesa,pembahasanrancangan
peraturandesa,hinggapengundanganperaturandesa.
Penyebarluasantersebutdilakukanuntukmemberikan
informasidan/ataumemperolehmasukanmasyarakatdanpara
pemangkukepentingan.
C.PengujianPeraturanDesa
Dalamprosespengujianperaturanperundang­undangan
(judicialreview)diIndonesia,jenisperaturanperundang­
undangandibagimenjadi2(dua),yaituundang­undangdan
peraturanperundang­undangandibawahundang­undang.
Untukmengujiundang­undangandengantolokukurundang­
undangdasarmenjadikewenanganMahkamahKonstitusi.
Sedangkanuntukmengujiperaturanperundang­undangandi
bawahundang­undangdengantolokukurundang­undang
menjadikewenanganMahkamahAgung.
60
Olehkarenaitu,harusdilihatapakahperaturandesamasuk
dalamperaturanperundang­undangandibawahundang­
undangatautidak.Jikamelihathierarkiperaturanperundang­
undangandalamUndang­UndangNomor10Tahun2004
tentangPembentukanPeraturanPerundang­undangan,jelas
bahwakedudukanperaturandesaberadadibawahundang­
undangsebagaisalahsatujenisperaturandaerah.Namun,
setelahberlakuUndang­UndangNomor12Tahun2011tentang
PembentukanPeraturanPerundang­undangan,peraturandesa
60
AliMarwanHsb,KeberadaanMahkamahKonstitusidan
Putusannya,Medan,EnamMedia,2019,hal.61.

ProdukHukumDesa
tidaklagidiakuisebagaisalahsatujenisperaturandaerahdan
tidakadadalamhierarkiperaturanperundang­undangan.
MenurutJimlyAsshiddiqie,peraturandesasebenarnyatidak
perludikategorikansebagaiperaturanperundang­undangan
yangberadadibawahundang­undang,sehinggamemenuhi
kualifikasisebagaibentukperaturanperundang­undanganyang
dapatdiujiolehMahkamahAgung.Jikaperaturandesa
dikategorikansebagaibentukperaturanperundang­undangandi
bawahundang­undangsebagaimanadimaksuddalamPasal24A
ayat(1)Undang­UndangDasarNegaraRepublikIndonesia
Tahun1945,makaberartibahwaperaturandesaitudapat
dijadikanobjekpengujianolehMahkamahAgung.Haldemikian
tentulahdapatdianggaptidakrealistisdanjustritidaksesuai
denganmaksudperumusanPasal24Aayat(1)Undang­Undang
DasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945itusendiri,karena
akanmembebaniMahkamahAgungdengantugas­tugasyang
sangattidakrealistis.Meskipundesamerupakankaki­kakiyang
kokohbagiorganisasinegaradalamartiyangumum,tetapidaya
jangkauorgan­organnegaramemangtidakseharusnya
menjangkausampaiketingkatdesa.Olehkarenaitu,peraturan
desatidakperludimasukkankedalamkategoriperaturan
perundang­undangannegara.
61
61
JimlyAsshiddiqie,PengantarIlmuHukumTataNegara,JilidI,
Jakarta,SekretariatJenderaldanKepaniteraanMahkamahKonstitusi
RI,2006,hal.222.

HukumPemerintahanDesa
DaftarPustaka
Buku
AliMarwanHsb,KeberadaanMahkamahKonstitusidan
Putusannya,Medan,EnamMedia,2019.
AnggerJati,dkk(Edt.),ReformasiTataPemerintahanMenuju
Demokrasi,Yogyakarta,PustakaPelajarkerjasamadengan
YapikadanForumLSMDIY,2000.
BagirManan,PerjalananHistorisPasal18UUD1945
(Perumusan dan Undang­Undang Pelaksanaannya),
Karawang,UNSIKA,1993.
BayuSurianingrat,PemerintahandanAdministrasiDesa,Aksara
Baru,Jakarta,1981.
EddyPurnama,LembagaPerwakilanRakyat,SyiahKuala
UniversityPress,BandaAceh,2008.
EdiSuharto,2005,MembangunMasyarakatMemberdayakan

DaftarPustaka
RakyatKajianStrategisPembangunanKesejahteraanSosial
DanpekerjaSosial,Bandung:RefikaAditama.
EkaN.A.M.Sihombing,HukumPemerintahanDaerah,Setara
Press,Malang,2020.
H.A.W.Widjaja,PemerintahanDesa/Marga,RajaGrafindo
Persada,Jakarta,2003.
HanifNurcholis,Pertumbuhan dan Penyelenggaraan
PemerintahanDesa,Erlangga,Jakarta,2011.
JimlyAsshiddiqie,PengantarIlmuHukumTataNegara,JilidI,
Jakarta,SekretariatJenderaldanKepaniteraanMahkamah
KonstitusiRI,2006.
Kaelan.2013.NegaraKebangsaanPancasila.Yogyakarta:
Paradigma.
Kartohadikoesoemo,S.,1965,“Desa”,Sumur,Bandung.
Koentjaraningrat,MasyarakatDesadiIndonesiaMasaKini,
JajasanBadanPenerbitFakultasEkonomiUniversitas
Indonesia,Djakarta,1964.
MashuriMaschab,PolitikPemerintahanDesadiIndonesia,
PolGovFisipolUGM,Yogyakarta,2013.
MiriamBudiardjo,Dasar­DasarIlmuPolitik,GramediaPustaka
Utama,Jakarta,2009.
Ni’matulHuda,2009.HukumPemerintahanDaerah,Bandung:
NusaMedia.
Poerwadarminta,W.J.S.,1976,“KamusUmumBahasa
Indonesia”,DiolahKembaliOlehPusatPembinaanDan
PengembanganBahasaDepartemenPendidikanDan
Kebudayaan,Pn.BalaiPustaka,Jakarta.
Purwoto,2009,Undang­UndangDesaKelurahandan
Kecamatan,Jakarta:PustakaMahardika.

HukumPemerintahanDesa
R.Bintarto,Desa­Kota,Bandung:Alumni,1986.
SoetandyoWignosubroto,dkk.,PasangSurutOtonomiDaerah:
SketsaPerjalanan100Tahun,InstituteforLocalDevelopment
danYayasanTifa,Jakarta,2005.
SoetardjoKartohadikoesoemo,1984,Desa,PnBalaiPustaka,
CetakanPertamaJakarta.
SukasmantidanDinaMariana,ModulPanduanMenyusun
KewenangandanPerencanaanDesa,Yogyakarta,IRE
Yogyakarta–CCES,2015.
Suhartono,dkk.,PolitikLokalParlemenDesa:Awal
KemerdekaansampaiJamanOtonomiDaerah,Lapera
PustakaUtama,Yogyakarta,2001.
UsepRanawidjaja,HukumTataNegaraIndonesia;Dasar­
Dasarnya,GhaliaIndonesia,Jakarta,1983
Y.Slamet,1994,PembangunanMasyarakatBerwawasan
Partisipasi,SurakartaSebelasMaretUniversityPress.
Jurnal,Disertasi
AdellaSariBrSitepu,INengahSukarsa1,DwiNoviaWahyuni
1,NurulKhomariyah1,DinamikaPerkembanganDesaWisata
Ambengan,JurnalIlmiahIlmuSosialVolume5,Number2,
Desember2019.
Agustin,dkk.,“KedudukanHukumPeraturanDesadalam
SistemPeraturanPerundang­undangan”,HaluOleaLegal
Research,Volume1Issue1,April2019.
ArifZainuddin,ModelKelembagaanPemerintahanDesa,Jurnal
IlmuPemerintahan:KajianIlmuPemerintahanDanPolitik
Daerah.
JakaTriwidaryanto,“KinerjaPemerintahanDesadanDemokrasi
Desa”dalamJamilGunawan,dkk.(Edt.),Desentralisasi,

DaftarPustaka
Globalisasi,danDemokrasiLokal,Jakarta,LP3ES,2005.
JefriS.Pakaya,“PemberianKewenanganpadaDesadalam
KonteksOtonomiDaerah”,JurnalLegislasiIndonesia,Vol.13,
No.1,Maret2016.
KadekWijayanto,dkk.,“KedudukanPeraturanDesadalam
Sistem PembentukanPeraturanPerundang­undangan
Nasional”,JurnalIusCivile,Vol.4,No.2,Oktober2020.
Kushandajani,“ImplikasiUndang­UndangNomor6Tahun2014
tentangDesaterhadapKewenanganDesa,Yustisia,Vol.4,
Nomor2,2015.
NenengYaniYuningsihdanValinaSingkaSubekti,”Demokrasi
dalamPemilihanKepalaDesa?StudiKasusDesadengan
TiplogiTradisional,Trnasisional,danModerndiProvinsiJawa
BaratTahun2008­2013”,JurnalPolitik,Vol.I,No.2,Februari
2016.
TarsimDanErgaYuhandra,ImplementasiKewenanganBadan
PermusyawaratanDesa(Bpd)DalamMenjalankanFungsi
PengawasanTerhadapPemerintahDesa(StudiDiKabupaten
Kuningan),Unifikasi:JurnalIlmuHukum,Volume05Nomor
01,Januari2018.
ZenZanzibarMZ,“OtonomiDesadenganAcuanKhususpada
DesadiPropinsiSumateraSelatan”,Disertasi,Jakarta,
ProgramPascasarjanaFHUI,2003.

HukumPemerintahanDesa
Glosarium
BadanPermusyawaratanDesaadalahlembagayang
melaksanakanfungsipemerintahanyanganggotanya
merupakanwakildaripendudukdesaberdasarkan
keterwakilanwilayahdanditetapkansecarademokratis.
Desaadalahkesatuanmasyarakathukumyangmemilikibatas
wilayahyangberwenanguntukmengaturdanmengurus
urusanpemerintahan,kepentinganmasyarakatsetempat
berdasarkanprakarsamasyarakat,hakasalusul,dan/atau
haktradisionlayangdiakuidandihormatidalamsistem
pemerintahanNegaraKesatuanRepublikIndonesia.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahandankepentinganmasyarakatsetempatdalam
sistempemerintahanNegaraKesatuanRepublikIndonesia.
PemerintahDesaadalahkepaladesadibantuperangkatdesa
sebagaiunsurpenyelenggarapemerintahandesa.

Glosarium
PeraturanDesaadalahperaturanperundang­undanganyang
ditetapkanolehkepaladesasetelahdibahasdandisepakati
bersamabadanpermusyawaratandesa.

HukumPemerintahanDesa
Indeks
B
badanpermusyawaratandesa,44,45,46,47,64,77,82,93,97,
98,99,100,101
bupati,32,42,45,54,77,82,91,96,99
D
Desa,1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,17,18,19,20,
24,25,30,31,34,35,36,37,38,41,42,43,44,47,48,49,
50,53,54,55,56,57,58,59,60,61,62,63,64,65,66,67,
68,69,71,73,75,76,79,82,84,85,88,89,91,92,93,94,
95,96,97,98,99,101
Desapraja,26,27,28,29,30,31,33,62
Domisili,82
dusun,2,4,27,37,59
G
gampong,2
H
hukum,2,3,5,6,7,8,9,10,21,22,23,24,26,27,31,32,34,
38,41,43,48,49,56,57,62,71,72,73,75,78,79,83,84,

Indeks
85,86,88,89,92,93,99,101
huta,2,22
J
JimlyAsshiddiqie,8,102,103
K
kepaladesa,33,35,36,37,40,41,42,44,45,46,47,57,59,
61,68,73,74,75,76,77,78,79,80,81,82,85,86,87,89,
91,93,96,97,98,99,100,101
M
MahkamahAgung,92,102
MahkamahKonstitusi,11,79,82,83,92,101,103
marga,2,19,27
masyarakat,2,3,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,16,21,22,23,
24,25,26,27,29,31,33,37,38,39,41,42,43,46,47,48,
49,50,51,53,54,55,56,57,58,59,60,63,64,66,67,68,
69,71,73,74,80,81,82,84,85,86,87,88,93,94,95,97,
98,99,101
P
pembahasan,95,98,99,100,101
PemerintahanDaerah,1,19,20,21,24,25,26,27,38,42,43,
44,45,48,62,63,64,66,84
penetapan,50,54,55,66,75,77,78,80,82,89,98,99,101
penyebarluasan,99,101
penyusunan,95,98,99,101
perangkatdesa,40,46,59,61,86,87
peraturandesa,41,45,47,54,63,64,66,87,88,91,92,93,
95,96,97,98,99,100,101,102
perencanaan,51,77,98,99
W
walikota,77,80,82,91,96,99

HukumPemerintahanDesa
Tags