Keselamatan Kerja di Laboratorium Ranti Nilam Sari, S.Pd
Keselamatan Kerja di Laboratorium 04 1. Alat-Alat Laboratorium dan Kegunaannya 2. Bahan Kimia, Sifat, dan Simbolnya 3. Penanganan Sampah dan Limbah Laboratorium serta Keadaan Darurat 4. Petunjuk dan Larangan di Laboratorium
Nama Alat Kegunaan tabung reaksi mereaksikan bahan kimia dan menyimpan larutan kimia dalam volume sedikit. gelas beker menampung dan mencampur bahan kimia. pipet tetes mengambil larutan dalam volume sedikit. 1. Alat-Alat Laboratorium dan Kegunaannya Nama Alat Kegunaan gelas ukur mengukur volume larutan. labu ukur membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. pengaduk mengaduk saat melarutkan zat padat dalam pelarut sehingga zat padat larut dengan sempurna.
Nama Alat Kegunaan Rak tabung reaksi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. pembakar spiritus sebagai alat pembakar. corong kaca sebagai alat untuk menopang saat memindahkan larutan ke wadah lain supaya tidak tumpah. 1. Alat-Alat Laboratorium dan Kegunaannya Nama Alat Kegunaan Erlenmeyer menampung dan mencampur bahan, larutan atau cairan, biasa digunakan dalam proses titrasi. penjepit tabung memegang tabung reaksi ketika dipanaskan. mortar + alu menggerus dan menghaluskan bahan kimia padat
Lambang Sifat Bahan Kimia Contoh Beracun ( toxic ) merkuri, gas klorin, sianida Mudah meledak ( explosive ) amonium nitrat, nitroselulosa Mudah terbakar ( flammable ) dietil eter, keton, alkohol Lambang Sifat Bahan Kimia Contoh Radioaktif ( radioacti ve ) u ranium, plutonium, Pengoksidsi ( oxidizing ) k alium dikromat, hidrogen peroksida Berbahaya ( harmful l ) jika masuk melalui perna p asan , mulut ( ingestion ), dan kontak kulit k loroform 2. Bahan Kimia, Sifat, dan Simbolnya
Lambang Sifat Bahan Kimia Contoh korosif ( corrosive ) asam nitrit, asam sulfat menyebabkan iritasi ( irritant ) amonia, belerang dioksida m embahayakan lingkungan ( nature polluting ) p erak nitrat, raksa(II) klorida 2. Bahan Kimia, Sifat, dan Simbolnya
a. Fine Chemicals Hanya dapat dibuang ke saluran pembuangan atau tempat sampah jika tidak bereaksi dengan air, tidak eksplosif, tidak bersifat radioaktif, tidak beracun, dan komposisinya diketahui jelas. b. Larutan Basa S ebelum dibuang larutan basa (kecuali akalli hidroksida) harus dinetralkan terlebi h dahulu . c. Larutan Asam Sebelum dibuang , larutan asam harus dinetralkan pada tempat dan prosedur sesuai ketentuan laboratorium. d. Pelarut Pelarut yang dapat langsung dibuang di saluran pembuangan adalah pelarut yang tidak mengandung halogen . 3. Penanganan Sampah dan Limbah Laboratorium serta Keadaan Darurat Petunjuk Umum untuk Menangani Buangan Sampah e. Bahan Mengandung Merkuri Pembuangan bahan yang mengandung merkuri ( seperti pecahan termometer merkuri , manometer, pompa merkuri ) harus dilakukan dengan ekstra hati-hati . f. Bahan Radioaktif Sampah radioaktif memerlukan penanganan khusus . g. Air Pembilas Air pembilas harus bebas merkuri , sianida , amoniak , minyak , lemak , bahan beracun , dan bahan berbahaya lainnya sebelum dibuang ke saluran pembuangan .
Jika nyala apinya kecil, lakukan pemadaman dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Matikan sumber arus listrik atau gardu utama agar listrik tidak mengganggu upaya pemadaman kebakaran. Lokalisasi api supaya tidak merembet ke arah bahan mudah terbakar lainnya. Jika api mulai membesar, jangan mencoba untuk memadamkan api dengan APAR. Segera panggil mobil unit Pertolongan Bahaya Kebakaran (PBK) terdekat. Bersikaplah tenang dalam menangani kebakaran dan jangan mengambil tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain. 3. Penanganan Sampah dan Limbah Laboratorium serta Keadaan Darurat Petunjuk Umum Penanganan Kebakaran
Membaca petunjuk praktikum atau merencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum. Menggunakan kacamata pengaman atau penutup wajah. Bagi yang menggunakan lensa kontak harus berhati-hati dan menjaga agar tidak ada bahan kimia yang masuk ke mata. Menggunakan sarung tangan apabila diperlukan. Selama bekerja di laboratorium harus menggunakan baju laboratorium dan harus dikancingkan dengan baik untuk melindungi diri dan mencegah kontaminasi pada baju yang digunakan. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan mengikat rambutnya. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium. Menjaga kebersihan meja praktikum dan lingkungan laboratorium. Pastikan bahwa keran gas tidak bocor sewaktu hendak menggunakan bunsen. Pastikan bahwa keran air selalu dalam keadaan tertutup sebelum dan sesudah melakukan praktikum. Jagalah agar semua senyawa dan pelarut jauh dari mulut, kulit, mata, dan pakaian. Jika terkena bahan kimia, bersikaplah tenang dan jangan panik. Apabila kulit terkena bahan kimia, jangan digaruk agar tidak menyebar. Segera bersihkan bagian kulit yang mengalami kontak langsung menggunakan air bersih. 4. Petunjuk dan Larangan di Laboratorium Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan di Laboratorium