Alat Ukur Jangka Sorong, Mal Ulir, dan Dial Indicator Presentasi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan Pembelajaran 1. Memahami fungsi dan prinsip kerja jangka sorong, mal ulir, dan dial indicator. 2. Mengetahui bagian-bagian utama dari setiap alat. 3. Mampu menggunakan alat ukur presisi dengan benar. 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing alat.
Pengenalan Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman.
Fungsi Jangka Sorong 1. Mengukur panjang benda. 2. Mengukur diameter luar. 3. Mengukur diameter dalam. 4. Mengukur kedalaman lubang.
Prinsip Kerja Jangka Sorong Pengukuran dilakukan dengan membaca skala utama dan skala nonius, lalu menjumlahkan hasilnya untuk mendapatkan ketelitian hingga 0,02 mm.
Cara Membaca Jangka Sorong 1. Baca angka pada skala utama. 2. Temukan garis skala nonius yang sejajar dengan garis skala utama. 3. Jumlahkan kedua nilai.
Cara Penggunaan Jangka Sorong 1. Letakkan benda pada rahang. 2. Geser rahang hingga menempel rapat. 3. Kunci dengan sekrup. 4. Baca hasil pengukuran.
Contoh Hasil Ukur Jangka Sorong Contoh: skala utama = 12 mm, skala nonius = 0,06 mm → hasil = 12,06 mm.
Kelebihan & Kekurangan Jangka Sorong Kelebihan: mudah digunakan, presisi tinggi. Kekurangan: butuh ketelitian membaca skala, rentan goyang jika tidak dikunci.
Pengenalan Mal Ulir Mal ulir adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan pitch (jarak antar ulir) pada baut atau sekrup.
Fungsi Mal Ulir 1. Mengukur pitch ulir. 2. Menentukan jenis ulir (metrik/inci). 3. Membantu identifikasi baut/sekrup.
Bagian Mal Ulir • Daun mal (berbagai ukuran pitch) • Pegangan/holder • Penanda ukuran ulir
Cara Penggunaan Mal Ulir 1. Pilih daun mal yang sesuai. 2. Tempelkan pada ulir baut/sekrup. 3. Cocokkan hingga pas. 4. Baca ukuran pitch.
Contoh Hasil Ukur Mal Ulir Jika mal 1,25 mm pas dengan ulir baut → pitch baut = 1,25 mm.
Kelebihan & Kekurangan Mal Ulir Kelebihan: mudah, cepat, praktis. Kekurangan: tidak memberikan ukuran diameter, hanya pitch.
Pengenalan Dial Indicator Dial indicator adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur kerataan, kesejajaran, dan penyimpangan kecil pada permukaan.
Fungsi Dial Indicator 1. Mengukur kerataan bidang. 2. Mengecek kebulatan benda. 3. Menentukan penyimpangan posisi. 4. Membantu penyetelan mesin.
Prinsip Kerja Dial Indicator Batang pengukur bergerak naik turun sesuai permukaan benda, pergerakan diterjemahkan menjadi putaran jarum di skala.
Cara Penggunaan Dial Indicator 1. Pasang dial pada dudukan. 2. Letakkan batang pengukur pada permukaan. 3. Atur posisi nol. 4. Geser benda/alat untuk membaca perubahan.
Contoh Hasil Ukur Dial Indicator Jika jarum bergerak 0,05 mm saat permukaan dicek → penyimpangan = 0,05 mm.
Kelebihan & Kekurangan Dial Indicator Kelebihan: presisi sangat tinggi. Kekurangan: sensitif, harus dipasang dengan stabil.
Perbandingan Alat Ukur • Jangka sorong: serbaguna, presisi sedang. • Mal ulir: khusus untuk ulir. • Dial indicator: presisi tinggi, khusus permukaan.
Kelebihan Masing-Masing • Jangka sorong: fleksibel. • Mal ulir: mudah dan cepat. • Dial indicator: sangat presisi.
Kekurangan Masing-Masing • Jangka sorong: butuh keterampilan membaca. • Mal ulir: terbatas pada pitch. • Dial indicator: mahal dan sensitif.
Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat dengan hati-hati. 2. Simpan di tempat kering. 3. Jangan jatuhkan alat presisi. 4. Bersihkan sebelum dan sesudah digunakan.
Kesimpulan Ketiga alat ukur ini sangat penting dalam teknik mesin. Pemahaman dan penggunaan yang tepat akan meningkatkan ketelitian kerja.
Terima Kasih Sekian presentasi ini. Apakah ada pertanyaan?