ANALISIS Bab 13 – Melindungi Gizi Sehat dan Kesehatan Fisik
Bab ini menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan aktif sejak usia dini . Anak- anak perlu dibiasakan mengonsumsi makanan bergizi , melakukan aktivitas fisik secara teratur , serta mendapatkan istirahat yang cukup . Peran orang tua , pendidik , dan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi kunci dalam membentuk pola hidup sehat tersebut . Tujuan utama bab ini adalah agar pembaca dapat memahami : Prinsip 5-2-1- untuk gaya hidup sehat , Rekomendasi aktivitas fisik anak usia dini , Jenis malnutrisi ( kekurangan dan kelebihan gizi ), Pendidikan gizi pada anak , Perbedaan antara alergi dan intoleransi makanan , serta Strategi penanganan anak dengan kondisi khusus seperti anemia atau alergi .
Gaya Hidup Sehat dan Aktif Program “Let’s Go! 5-2-1- 0” adalah inisiatif pencegahan obesitas anak : 5 porsi buah dan sayur setiap hari . 2 jam atau kurang waktu layar . 1 jam aktivitas fisik setiap hari . minuman manis per hari . Aktivitas fisik penting bagi perkembangan motorik , otot , dan fungsi kognitif anak . Bayi butuh waktu di lantai untuk merangkak ; balita perlu kegiatan seperti menari dan berjalan ; anak prasekolah butuh aktivitas minimal 3 jam sehari , sementara anak usia sekolah dianjurkan beraktivitas 60 menit per hari . Keluarga berperan besar dalam mendukung aktivitas anak dengan membatasi waktu duduk , mengajak bermain , dan memberi contoh hidup aktif .
2. Pendidikan Gizi pada Anak Usia Dini Pendidikan gizi bertujuan membangun hubungan positif anak terhadap makanan dan memperkenalkan konsep makan sehat . Guru PAUD berperan penting dengan mengenalkan makanan melalui kegiatan memasak , permainan , serta mengajarkan konsep MyPlate dan kebiasaan makan teratur . Pengalaman langsung membantu anak mengembangkan selera dan pengendalian diri . Gizi Buruk dan Ketidakamanan Pangan Malnutrisi mencakup kekurangan dan kelebihan gizi . Kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan terhambat dan lemahnya daya tahan tubuh . Kelebihan gizi ( overnutrition ) dapat memicu obesitas . Ketidakamanan pangan terjadi ketika keluarga kekurangan sumber daya untuk memperoleh makanan bergizi dan cukup , yang berdampak pada kesehatan serta kemampuan belajar anak .
Kelebihan Gizi dan Obesitas Anak Obesitas adalah masalah gizi utama yang disebabkan oleh pola makan tidak sehat , kurang aktivitas fisik , dan faktor lingkungan . Anak dengan obesitas berisiko mengalami diabetes tipe 2, penyakit jantung , dan gangguan psikologis . PAUD dan sekolah berperan dalam mencegahnya dengan menyediakan makanan sehat dan kegiatan fisik rutin . Alergi dan Intoleransi Makanan Alergi makanan terjadi saat sistem imun bereaksi terhadap protein tertentu ( seperti susu , telur , atau kacang ). Gejalanya bervariasi dari gatal hingga anafilaksis . PAUD harus memiliki rencana tanggap darurat dan memberi pelatihan bagi staf . Intoleransi makanan ( misalnya intoleransi laktosa ) tidak melibatkan sistem imun tetapi menyebabkan gangguan pencernaan . Penyakit celiac, yaitu intoleransi gluten yang bersifat autoimun , memerlukan diet bebas gluten total.
Anemia Defisiensi Besi Anemia akibat kekurangan zat besi menghambat pembentukan hemoglobin. Gejalanya antara lain lemas , pucat , dan sulit konsentrasi . Pencegahan dilakukan dengan menambah makanan kaya zat besi dan vitamin C serta membatasi konsumsi susu berlebih
Kesimpulan Bab ini menegaskan pentingnya kerja sama keluarga , guru, dan lembaga PAUD dalam menjaga kesehatan fisik dan gizi anak . Melalui penerapan prinsip 5- 2-1- 0, pendidikan gizi sejak dini , pengawasan terhadap malnutrisi dan obesitas , serta penanganan kondisi seperti alergi dan anemia, anak- anak dapat tumbuh sehat , aktif , dan siap belajar