Analisis masalah sampah yang ada di Kota Pasuruan serta solusinya.doc

SyauqiIzzudin 17 views 3 slides Dec 05, 2024
Slide 1
Slide 1 of 3
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3

About This Presentation

Tugas PKWU analisis sampah beserta solusinya


Slide Content

Nama: Devita Nurandina Dwi Widyah
Kelas: XI-7/05
Sekolah: SMAN 1 PASURUAN
Artikel Analisis Masalah dan Alternatif Solusi Pengelolaan Sampah di Kota Pasuruan
Pendahuluan
Masalah sampah menjadi salah satu isu besar yang harus segera ditangani oleh pemerintah dan
masyarakat di berbagai daerah, termasuk Kota Pasuruan. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk
dan peningkatan aktivitas ekonomi, jumlah sampah yang dihasilkan oleh Kota Pasuruan semakin
meningkat. Hal ini berdampak pada kualitas lingkungan, kesehatan masyarakat, serta kenyamanan hidup
sehari-hari. Dengan berbagai masalah yang muncul akibat penanganan sampah yang belum optimal, maka
diperlukan analisis yang mendalam dan pemikiran mengenai alternatif solusi yang bisa diterapkan untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
Analisis Masalah Sampah di Kota Pasuruan
1. Peningkatan Volume Sampah
Salah satu masalah utama dalam pengelolaan sampah di Kota Pasuruan adalah peningkatan volume
sampah yang terus bertambah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pasuruan, jumlah sampah
yang dihasilkan setiap hari terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas
ekonomi yang semakin berkembang. Sampah yang dihasilkan terdiri dari sampah organik, seperti sisa
makanan dan dedaunan, serta sampah anorganik, seperti plastik, kertas, dan logam. Sampah anorganik,
terutama plastik, menjadi masalah utama karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai dan
menyebabkan pencemaran lingkungan.
2. Kurangnya Infrastruktur Pengelolaan Sampah yang Memadai
Infrastruktur pengelolaan sampah di Kota Pasuruan belum memadai untuk menangani volume sampah
yang semakin meningkat. Meskipun pemerintah telah menyediakan tempat pembuangan sampah

sementara (TPST) dan tempat pembuangan akhir (TPA), fasilitas ini belum mampu menampung seluruh
sampah yang dihasilkan. Beberapa kawasan, terutama daerah padat penduduk, masih kekurangan tempat
sampah yang memadai, yang membuat masyarakat cenderung membuang sampah sembarangan di jalanan
atau sungai. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan yang semakin parah.
3. Kurangnya Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat
Kesadaran masyarakat Kota Pasuruan mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang benar masih
tergolong rendah. Banyak warga yang belum terbiasa memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti
sampah organik dan anorganik. Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan sampah
untuk didaur ulang atau mengolahnya menjadi barang yang berguna. Kurangnya sosialisasi mengenai
pentingnya pengelolaan sampah dan pengurangan penggunaan plastik juga memperburuk masalah ini.
4. Pengelolaan Sampah yang Belum Efisien
Meskipun pemerintah Kota Pasuruan telah melakukan berbagai upaya dalam pengelolaan sampah, namun
proses tersebut belum berjalan dengan efisien. Banyak sampah yang masih dibuang ke TPA tanpa diolah
terlebih dahulu. Selain itu, sistem pengangkutan sampah yang tidak terjadwal dengan baik menyebabkan
sampah menumpuk di beberapa titik, yang menimbulkan bau tidak sedap dan merusak pemandangan
kota.
Alternatif Solusi Pengelolaan Sampah di Kota Pasuruan
1. Peningkatan Infrastruktur Pengelolaan Sampah
Solusi pertama yang perlu diterapkan adalah peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah yang ada.
Pemerintah Kota Pasuruan perlu memperluas dan meningkatkan kapasitas tempat pembuangan sampah
sementara (TPST) dan tempat pembuangan akhir (TPA) agar dapat menampung sampah dengan lebih
efektif. Selain itu, pembangunan fasilitas pengolahan sampah berbasis teknologi seperti pembangkit
listrik tenaga sampah (waste-to-energy) bisa menjadi alternatif untuk mengurangi jumlah sampah yang
dibuang ke TPA. Teknologi ini mampu menghasilkan energi dari sampah yang tidak dapat didaur ulang,
mengurangi volume sampah yang ada di TPA, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
2. Penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi volume
sampah. Pemerintah Kota Pasuruan perlu mengkampanyekan pentingnya pengurangan penggunaan
barang sekali pakai (reduce), memanfaatkan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai (reuse), serta
mendaur ulang sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan kaca (recycle). Pemerintah dapat
menyediakan fasilitas pemilahan sampah di setiap rumah tangga dan tempat umum, serta membangun
pusat daur ulang untuk mengolah sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang yang berguna.
3. Edukasi dan Sosialisasi kepada Masyarakat
Edukasi kepada masyarakat tentang cara mengelola sampah dengan baik dan benar sangat penting.
Pemerintah Kota Pasuruan harus melibatkan masyarakat dalam berbagai program pengelolaan sampah,

seperti penyuluhan mengenai pemilahan sampah, penggunaan tas belanja ramah lingkungan, serta
pentingnya daur ulang. Program edukasi ini bisa dilakukan melalui media sosial, seminar, kampanye
lingkungan di sekolah-sekolah, dan kerja sama dengan organisasi masyarakat. Jika masyarakat lebih sadar
akan pentingnya pengelolaan sampah, mereka akan lebih cenderung untuk memilah dan mengelola
sampah dengan cara yang benar.
4. Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Kompos
Sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan, merupakan bagian terbesar dari total sampah di
Kota Pasuruan. Pemerintah Kota Pasuruan dapat memanfaatkan teknologi pengomposan untuk mengolah
sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan untuk pertanian atau taman kota. Program
pengomposan ini bisa dilakukan di tingkat rumah tangga dengan memberikan fasilitas komposter, atau di
tingkat komunitas untuk memproses sampah organik dalam jumlah besar.
5. Penguatan Kerja Sama dengan Sektor Swasta dan LSM
Kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga merupakan solusi yang
dapat mempercepat pengelolaan sampah yang lebih baik di Kota Pasuruan. Banyak perusahaan besar
yang memiliki tanggung jawab sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), yang bisa
digunakan untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik, misalnya dengan mendanai
pembangunan fasilitas daur ulang atau melakukan kampanye pengurangan sampah plastik. Selain itu,
LSM dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan
sampah di lapangan.
Penutup
Pengelolaan sampah di Kota Pasuruan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk
pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Permasalahan sampah yang semakin meningkat dapat diatasi
dengan berbagai solusi, seperti peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, penerapan prinsip 3R,
edukasi kepada masyarakat, dan pengelolaan sampah organik menjadi kompos. Selain itu, kerja sama
dengan sektor swasta dan LSM juga penting untuk mewujudkan kota yang lebih bersih dan ramah
lingkungan. Dengan langkah-langkah yang tepat, Kota Pasuruan dapat mengatasi permasalahan sampah
dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi warganya.
Sumber:
- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pasuruan, 2022. "Statistik Sampah dan Lingkungan Kota Pasuruan"
- Pemerintah Kota Pasuruan, 2023. "Program Pengelolaan Sampah di Kota Pasuruan"
- Kompas, 2023. "Solusi Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi di Kota-Kota Indonesia"
- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 2022. "Panduan Pengelolaan Sampah
Berkelanjutan"
Tags