Analisis_UU_Pemerintahan_Daerah atas rencana Revisi UU 23 tahun 2014
RifmaGhulamDzaljad
0 views
16 slides
Oct 06, 2025
Slide 1 of 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
About This Presentation
analisis materi perubahan UU Pemerintahan daerah
Size: 149.47 KB
Language: none
Added: Oct 06, 2025
Slides: 16 pages
Slide Content
arah Perubahan UU Pemerintahan Daerah
Pasal 9(2) & 10(2) • Urusan absolut adalah kewenangan penuh Pemerintah Pusat, namun bisa dilaksanakan daerah • Rumusan pasal multitafsir, tidak jelas, hambat implementasi
Pasal 11, 12(1), 15(1), Lampiran A, 12(3) • Wewenang pendidikan menengah & khusus bergeser ke provinsi • Timbulkan masalah implementasi di kabupaten/kota
Pasal 14(1), 14(3), 14(4), Lampiran CC • Pencabutan kewenangan kehutanan & tambang dari kabupaten/kota • Inkonsistensi pembagian kewenangan antar level pemerintahan
Pasal 9(5), 25(2), 25(6) • Delegasi Presiden ke Bupati/Wali Kota tidak boleh didelegasikan lagi ke camat • Bertentangan dengan asas delegatus non potest delegare
Pasal 23 • PP tentang dekonsentrasi & tugas pembantuan belum terbit • Implementasi masih pakai PP lama (PP 7/2008) yang rujuk UU lama
Pasal 25(4) & 25(5) • Gubernur jalankan dua fungsi: wakil pusat & kepala daerah • Timbulkan anggaran ganda menurut BPK
Pasal 95 & 148(1) • DPR & Presiden pertegas DPRD sebagai penyelenggara pemerintahan • Tapi status pejabat daerah DPRD timbulkan konflik saat awasi kepala daerah
Pasal 209(1)(2), 216(3) • Inspektorat bertanggung jawab ke Sekda → hasil pengawasan tak akuntabel • Staf ahli kepala daerah diatur PP tapi tak punya dasar di UU Pemda
Pasal 251 • Telah dibatalkan MK (Putusan 137/PUU-XIII/2015 & 56/PUU-XIV/2016) • Pembatalan Perda kini hanya bisa lewat uji materi di MA
Pasal 255(1), Lampiran E • Inkonsistensi pengaturan Trantibum Linmas antara batang tubuh & lampiran
Pasal 256(2) • Satpol PP harus PNS, tapi banyak diisi PPPK karena keterbatasan PNS • Ketentuan tidak dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan hukum masyarakat
Pasal 269 • Perencanaan Presiden & kepala daerah sering tidak sejalan • Tidak ada mekanisme pengawasan yang efektif
Pasal 350(4) • Sanksi administratif belum beri efek jera ke kepala daerah
Pasal 360(1)(2) • Frasa 'fungsi pemerintahan tertentu' tidak dijelaskan • Nomenklatur kawasan khusus tidak relevan (misal: kawasan purbakala)
Pasal 361(7) • Frasa 'agar tidak tertinggal dengan negara tetangga' bermakna ambigu • Harus dihapus agar pembangunan merata di semua wilayah perbatasan