Analsis Isu Ketenagakerjaan dan Solusi_Kukuh Ardy Haryanto.pptx
DaiArdyas1
0 views
12 slides
Sep 23, 2025
Slide 1 of 12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
About This Presentation
Presentasi ini menganalisis isu ketenagakerjaan yang ada di Indonesia berdasarkan referensi dari Balai Pelatihan
Size: 3.06 MB
Language: none
Added: Sep 23, 2025
Slides: 12 pages
Slide Content
Analysis of Vocational Education and Training (VET) in Indonesia Kukuh Ardy Haryanto BUSINESS
Tinjauan Pustaka: Ringkasan Artikel
Program Pengembangan Pelatihan Kejuruan Nasional Penulis dan Fokus Penelitian Artikel yang ditulis oleh Farizal , N. dan Habibi, N., menyelidiki tantangan operasional manajemen sumber daya manusia dalam BPVP dan efektivitasnya dalam memenuhi tujuan pelatihan nasional . Masalah Manajemen SDM di BPVP Masalah utama manajemen SDM yang teridentifikasi meliputi inefisiensi penyerapan tenaga kerja lulusan BPVP, serta masih adanya kesenjangan kompetensi yang signifikan antara lulusan dengan peluang kerja yang tersedia di pasar. Metode Pengumpulan dan Analisis Data Studi ini menggunakan data primer dan sekunder melalui metodologi seperti diskusi kelompok terfokus (FGD) dan tinjauan pustaka , yang memastikan analisis komprehensif mengenai tantangan yang dihadapi oleh sektor pelatihan kejuruan .
Situasi Saat Ini Lulusan angkatan kerja di Indonesia sebagian besar terdiri dari individu dengan tingkat pendidikan sekitar Sekolah Dasar (SD) dan mereka yang belum mencapai kualifikasi kejuruan. Kondisi Tenaga Kerja Lulusan BPVP (Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas) memegang peranan penting dalam menyelenggarakan program pelatihan vokasi yang bertujuan untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan. BPVP bekerja sama dengan mitra pemerintah dan industri untuk memastikan bahwa pelatihan sesuai dengan tuntutan pasar saat ini. Peran BPVP dalam Program Pelatihan Terdapat tantangan penting terkait rendahnya penyerapan lulusan ke dunia kerja, yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan dengan persyaratan pemberi kerja. Selain itu, banyak lulusan yang masih merasa sulit untuk mendapatkan pekerjaan di bidangnya masing-masing. Tantangan Penyerapan Tenaga Kerja Data BPS: 9,9 Juta Gen Z di Indonesia Tak Bekerja dan Tak Sekolah
Masalah Utama Distribusi tenaga kerja terlatih di pasar kerja masih sangat rendah, dengan banyak sektor kesulitan menyerap lulusan kejuruan akibat kesenjangan antara hasil pelatihan dan kebutuhan pasar tenaga kerja. Distribusi Tenaga Kerja Rendah di Pasar Kerja Terdapat ketidaksesuaian kompetensi yang terus-menerus di mana lulusan BPVP sering kali tidak memiliki keterampilan khusus yang dicari oleh dunia industri, sehingga membuat transisi mereka ke dunia kerja menjadi penuh tantangan. Ketidaksesuaian Kompetensi Pasca Lulus Integrasi dan kolaborasi yang tidak memadai antara BPVP dan mitra industri menghambat efektivitas program pelatihan, sehingga menghasilkan pelatihan yang tidak mencerminkan keterampilan yang dibutuhkan di lapangan. Kurangnya Manajemen Terpadu dengan Mitra Industri
Rekomendasi untuk Perbaikan Meningkatkan Kemitraan dengan Industri Memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan industri sangat penting untuk menciptakan hubungan sinergis yang mendorong pengembangan program pelatihan yang relevan dan efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal . Standarisasi Program Pelatihan Menetapkan protokol pelatihan standar yang selaras dengan kebutuhan pasar kerja tertentu dapat meningkatkan kualitas dan konsistensi pendidikan kejuruan di berbagai pusat BPVP. Pendekatan Pelatihan yang Ditargetkan Menerapkan pendekatan pelatihan yang ditargetkan seperti pengembangan keterampilan , peningkatan keterampilan , dan pelatihan ulang melalui Analisis Kebutuhan Pelatihan (TNA) yang ketat dapat meningkatkan relevansi pelatihan kejuruan dengan tuntutan pasar kerja saat ini .
Temuan Utama Mengenai Keterampilan 4IR Studi ini mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang memengaruhi adopsi keterampilan Industri 4.0 dalam industri jasa makanan , dengan menekankan pentingnya sistem sosial , uji coba , kompatibilitas , dan keunggulan relatif dalam mengintegrasikan teknologi baru . Implikasi bagi Kurikulum TVET Temuan tersebut menyarankan pendekatan modular untuk mengintegrasikan kompetensi 4IR ke dalam kurikulum TVET, yang memungkinkan adaptasi bertahap dan memastikan bahwa siswa dilengkapi dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri modern. Tujuan Penelitian Penelitian ini menyelidiki keselarasan kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (TVET) dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam konteks Industri 4.0, khususnya berfokus pada sektor jasa makanan di Malaysia. Penelitian 1
Penelitian 2 Aplikasi Seluler untuk Keselamatan Kerja 03 01 Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha d kk, bertujuan untuk mengembangkan aplikasi seluler yang dirancang untuk meningkatkan pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi siswa sekolah menengah kejuruan, dengan mengatasi masalah keselamatan yang mendesak di lingkungan pelatihan praktis. Tujuan dan Latar Belakang Penelitian Metodologi yang digunakan meliputi desain dan pengembangan aplikasi yang diikuti oleh pengujian alfa dan beta, yang memastikan kepraktisan dan kesesuaian aplikasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan K3 siswa. Metodologi dan Temuan Salah satu keuntungan utama adalah promosi pembelajaran yang menarik dan interaktif; namun, kurangnya eksperimen komparatif dengan metode pengajaran konvensional mengurangi kepastian efektivitasnya. Keuntungan dan Keterbatasan Studi 02
Memanfaatkan aplikasi pembelajaran seluler meningkatkan aksesibilitas dan melibatkan siswa dalam lingkungan belajar yang modern dan interaktif, memfasilitasi retensi yang lebih baik dan pemahaman praktis tentang keterampilan kejuruan. Teknologi dalam pendidikan kejuruan mendorong pengalaman belajar interaktif yang dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik, sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami konsep dan praktik yang rumit dalam konteks dunia nyata. Pentingnya Teknologi dalam Pembelajaran Manfaat Aplikasi Pembelajaran Mobile Pengalaman Belajar Interaktif
01 Peran BPVP dalam Pengembangan Tenaga Kerja BPVP memiliki peran penting dalam pengembangan tenaga kerja dengan menawarkan pelatihan yang meningkatkan keterampilan dan memperbaiki kemampuan kerja. Namun, ada tantangan inheren yang memengaruhi efektivitasnya. 02 Urgensi Reformasi dan Inovasi Ada kebutuhan mendesak untuk reformasi dan inovasi dalam praktik pendidikan kejuruan untuk mengimbangi perubahan tuntutan pasar kerja dan memastikan hasil pelatihan selaras dengan persyaratan industri. Ringkasan Temuan
Penerapan program pelatihan terfokus yang secara tepat mencocokkan keterampilan yang diajarkan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja akan meningkatkan daya kerja lulusan program pelatihan kejuruan secara signifikan. Pelatihan Terfokus dan Pencocokan Keterampilan Membangun sistem pemantauan komprehensif untuk mengevaluasi efektivitas program kejuruan secara berkala akan membantu dalam pengambilan keputusan berdasarkan data untuk meningkatkan kualitas dan dampak pendidikan kejuruan di Indonesia. Membangun Sistem Pemantauan yang Komprehensif Rekomendasi Akhir
Hasil Presentasi https://drive.google.com/file/d/1J0P0V8W5AxyUiBksfnT6sqfPk8FCEHZQ/view?usp=sharing