ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN (KULIT)

MomByrini 2 views 29 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN (KULIT)


Slide Content

ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia . Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan

KULIT TERSUSUN DARI 3 LAPISAN UTAMA YAITU: EPIDERMIS Stratum korneum (lapisan tanduk) Stratum lusidium Stratum granulosum Stratum spinosum Stratum malfighi DERMIS Lapisan papila Lapisan retikulosa HIPODERMIS

EPIDERMIS Stratum Korneum (Lapisan Tanduk) Lapisan kulit yang paling luar Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati Tidak berinti Berakhir dengan terkelupasnya kulit dan akan digantikan oleh sel yang baru Stratum Lusidium Terdapat langsung di bawah lapisan korneum Lapisan sel terang Lapisan sel gepeng tanpa inti Protoplasma yang berubah menjadi protein ( elerdin ) Hanya ada pada kulit yang tebal , tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki Stratum Granulosum Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng Sitoplasma berisi butiran granula keratohialin Lapisan ini menghalangi masuknya kuman, benda asing atau bahan kimia kedalam tubuh

Stratum Spinosum Lapisan ini terdiri dari banyak sel berbentuk kubus dan poligonal Inti terdapat di tengah dan sitoplasmanya berisi berkas-berkas serat yang terpaut pada desmosom lapisan ini memproduksi keratin Lapisan ini untuk menahan gesekan dan tekanan dari luar Stratum Malfighi Lapisan epidermis yang paling dalam , berkontak dengan dermis Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus / kolumnar Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen . Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif Umur sel 15-30 hari

DERMIS Lapisan papila Terdiri dari serat kolagen halus, alastin, dan retikulin yang tersusun membentuk jaringan halus yang terdapat di bawah epidermis Lapisan ini berperan penting dalam peremajaan dan penggandaan unsur-unsur kulit . Lapisan retikulosa Lapisan ini mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen Sedikit serat retikulin, dan banyak serat elastin Dalam lapisan ini ditemukan sel-sel fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah, kelenjar keringat, sel lemak, dan otot penegak rambut .

HIPODERMIS Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya . Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan . Dalam lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi , pembuluh darah dan getah bening

FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN Pembentukan pigmen Pembentukan vitamin D Termoregulasi Proteksi Absorpsi Ekskresi Persepsi

KELENJAR KULIT Kelenjar keringat Kelenjar keringat terdiri dari  fundus  (bagian yang melingkar) dan  duet  yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit, membentuk  pori-pori keringat. Kelenjar keringat lebih banyak terdapat di permukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu: Kelenjar keringat ekrin Kelenjar keringat apokrin

Kelenjar palit/sebasea: Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali di telapak tangan dan kaki Terletak di samping akar rambut , bermuara pada folikel rambut Fungsi : memberi lapisan lemak , bakteriostatik , menahan evaporasi Masa remaja kelenjar sabasea lebih produktif

BAGIAN PELENGKAP KULIT Rambut Kuku

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM INTEGUMEN

PENGKAJIAN Data demografi Usia ( aging proses) Suku bangsa - ras normal/abnormal tergantung suku bangsa Pekerjaan - paparan sinar matahari, kimia iritasi zat atau substansi yang abrasive - lingkungan yang menjadi faktor masalah kulit Riwayat kesehatan Riwayat medis dan pembedahan Riwayat medis baik saat ini atau sebelumnya Riwayat pembedahan Riwayat keluarga riwayat pengobatan tentang penyakit kulit yang kronis anggota keluarga yang bermasalah dengan gangguan sistem integumen Riwayat sosial Pekerjaan aktifitas sehari-hari dengan lingkungannya, reaksi dss.

Riwayat kesehatan saat ini Kapan pertama kali mendapat masalah kulit Bagian tubuh mana yang pertama kali terkena Menjadi lebih baik atau memburuk Mempunyai kondisi yang sama sebelumnya Apa faktor penyebabnya Bagaimana penatalaksanaanya Adakah masalah yang menyertai (ex: gatal, rasa terbakar, baal, nyeri, demam, nausea, vomiting,sakit tenggorokan , dingin kaku) Keadaan buruk jika tersinar matahari, pengobatan panas atau dingin Apa yang membuat masalah menjadi baik Apa faktor pencetus karena makanan, sprei baru, sabun baru, kosmetik baru dan lain-lain. Bagaimana ruam atau lesi tersebut terlihat ketika muncul untuk pertama kalinya Apakah terdapat rasa gatal, tebakar, kesemutan atau seperti ada yang merayap Apakah ada gangguan sensasi kulit Apakah masalah tersebut menjadi bertambah pada musim tertentu Apakah anda mempunyai riwayat hypever, asma atau alergi Apakah ada di keluarga yang mempunyai masalah kulit Apakah erupsi kulit muncul setelaah makan makanan tertentu Apakah anda mengkonsumsi alkohol Apakah ada hubungan antara kejadian tertentu dengan ruam kulit Obat-obatan apa yang anda gunakan (krim, salep, lotion) untuk mengobati kelainan kulit tersebut yang dapat dibeli di toko obat Jenis kosmetik apa untuk perawatan kulit yang anda gunakan Apakah di lingkungna sekitar anda terdapat faktor- faktor (tanaman, hewan, zat iritan, kimia infeksi) yang menimbulkan masalah pada kulit Apakah ada sesuatu mengenai kulit yang yang menimbulkan ruam.

Riwayat diet Kaji BB, Bentuk tubuh, dan makanan yang disukai Status sosial ekonomi Latar belakang status ekonomi klen intuk mengidentifikasi faktor lingkungan yang dapat menjadi faktor penyebab penyakit kulit ( berapa kjam terpapar sinar matahari, bagaimana dengan personal hygienenya.

PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi dan palpasi dengan menggunakan: Penlight untuk menyinari lesi pakaian dapat dilepaskan seluruhnya dan diselimuti dengan benar proteksi diri sarung tangan haris dipakai ketika melakukan pemeriksaan kulit. Tampilan umum karakteristik kulit normal diantaranya: Warna warna kulit normal bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain dari berkisar warna gading atau coklat gelap, kulit bagian tubuh yang terbuka khususnya di kawasan yang beriklim panas dan banyak cahaya matahari cenderung lebih berpigmen Tekstur kulit Tekstur kulit normalnya lembut dan kencang, pajanan matahari, proses penuaan dan peroko berat akan membuat kulit sedikit lembut. Normalnya kulit adalah elastis dan akan lebih cepat kembali turgor kulit baik. Suhu kulit normalnya hangat, walaupun pada beberapa kondisi pada bagian ferifer seperti tangan dan telapak kaki akan teraba dingin akibat vasokontriksi Kelembaban secara normal, kulit akan teraba kering saat disentuh. Pada suatu kondisi saat ada peningkatan aktifitas dan pada peningkatan kecemasan kelembaban akan meningkat Bau busuk, kulit normal bebas dari bau yang tidak mengenakan. Bau yang tajam secara normal akan ditemukan pada peningkatan produksi keringat pada area aksila dan lipat paha .

PROSEDUR DIAGNOSTIK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN

Biops Kulit. Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat penusuk khusus (skin punch) dengan mengambil bagian tengah jaringan. Indikasi pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah malignitas. Dengan warna dan bentuk yang tidak lazim. Pengerokan Kulit Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang dicurigai. Dengan menggunakan skatpel yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok menempel pada mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke slide kaca ditutup dengan kaca objek dan dipriksa dengan mikroskop.

Pemeriksaan Cahaya Wood ( Light Wood) Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light yang akan menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang khas.Cahaya akan terlihat jelas pada ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi epidermis dengan dermis dan hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi. Apus Tzanck Untuk memeriksa sel-sel kulit yang mengalami pelepuhan. Indikasi herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk pemfigus. Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.

DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL Gangguan citra tubuh Gangguan rasa nyaman Kerusakan integritas jaringan Kerusakan integritas kulit Resiko infeksi

NCP YANG MUNGKIN DI LAKUKAN No DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI 1 Gangguan citra tubuh Body image Self esteem Kriteria hasil: Body image positif Mampu mengidentifikasi kekuatan personal Mendeskripsikan kekuatan personal Mendeskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh Mempertahankan interaksi sosial Body image enhancement: Kaji secara verbal dan non verbal respon pasien terhadap tubuhnya Monitor frekuensi mengkritik dirinya Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit Dorong pasien mengungkapkan perasaannya

No DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI 2 Gangguan rasa nyaman Ansiety Fear leavel Sleep deprivation Comfort, readines for enchanced Kriteria hasil: Mampu mengontrol kecemasan Status lingkungan yang nyaman Mengontrol nyeri Kualitas tidur dan istirahat adekuat Agresi pengendalian diri Respon terhadap pengobatan Status kenyamanan meningkat Dapat mengontrol ketakutan Keinginan untuk hidup Anxiety reduction (penurunan kecemasan): Gunakan pendekatan yang menenangkan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Pahami prespektif pasien terhadap situasi stres Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Dorong keluarga unuk menemani pasien Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, dan persepsi Intruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

No DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI 3 Kerusakan integritas jaringan Tissue integrity: skin and mucous Wound healing: primary and scondary intention Kriteria hasil: Perfusi jaringan normal Tidak ada tanda-tanda infeksi Ketebalan dan tekstur jaringan normal Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang Pressure ulcer prevention wound care: Anjurkan pasien menggunakan pakaian yang longgar Jaga kulit agar tetap bersih dan kering Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) tiap 2jam sekali Monitor kulit akan adanya kemerahan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat Observasi luka: lokasi, dimensi, kedalaman luka, tanda-tanda infeki lokal Ajarkan keluarga tentang luka dan perawatan luka Lakukan teknik perawatan luka steril Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka Hindari kerutan pada tempat tidur  

No DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI 4 Kerusakan integritas kulit Tissue integrity: skin and mucous Hemodyalis akses Kriteria hasil: Integritas kulit yang baik bisa di pertahankan Tidak ada luka/lesi pada kulit Perfusi jaringan baik Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembapan kulit dan perawatan alami Pressure management: Anjurkan pasien menggunakan pakaian longgar Hindari kerutan pada tempat tidur Jaga kebersihan kulit Mobilisasi pasien Monitor kulit akan adanya kemerahan Memandikan pasien dengan air hangat dan sabun Insision site care: Membersihkan, memantau dan meningkatkan proses penyembuhan pada luka yang di tutup dengan jahitan, klip, atau straples Monitor kesembuhan area insisi Monitor tanda dan gejala infeksi pada area insisi Bersihkan area sekitar luka Gunakan preparat antiseptik sesuai program Ganti balutan pada interval waktu yang di tentukan (bila ada)

No DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI 5 Resiko infeksi Immune status Knowledge: infection control Risk control Kriteria hasil: Pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi Mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi serta penatalaksanaannya Menunjukkan kemampuan untuk mencegan timbulnya infeksi Menunjukkan prilaku hidup sehat Infection control (kontrol infeksi): Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain Pertahankan teknik isolasi Batasi pengunjung bila perlu Intruksikan pengunung untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan Cuci tangan sebelun dan sesudah tindakan Gunakan apd yang benar Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik lokal Monitor kerentanan terhadap infeksi Berikan perawatan kulit pada daerah epidema Ajarkan pasien cara menghindari infeksi
Tags