Anjani-2221026-AliranPemikiranFilsafatHukum.pptx

DirgaGunk 4 views 15 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

filsafat hukum go


Slide Content

Aliran-Aliran Pemikiran Filsafat Hukum Memahami Dasar Pemikiran dalam Ilmu Hukum Anjani Pelita (2221026) FH UAJM

Pengantar Filsafat Hukum Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang mengkaji hakikat hukum secara mendalam. Ia bertanya, “Apa itu hukum?”, “Mengapa hukum perlu ditaati?”, dan “Apakah hukum selalu adil?”. Tujuannya bukan hanya memahami hukum sebagai aturan, tetapi juga sebagai sistem nilai yang hidup dalam masyarakat.

Mengapa Aliran Pemikiran Itu Penting? Aliran filsafat hukum membantu kita memahami dasar pembentukan hukum, cara penerapannya, serta peran hukum dalam masyarakat. Tanpa pemikiran mendalam, hukum bisa kehilangan makna dan keadilan.

Klasifikasi Aliran Pemikiran Beberapa aliran utama: 1. Hukum Alam (Naturalisme) 2. Positivisme Hukum 3. Realisme Hukum 4. Sociological Jurisprudence 5. Mazhab Sejarah 6. Critical Legal Studies 7. Feminisme Hukum

Hukum Alam (Naturalisme) Aliran ini percaya hukum bersumber dari moralitas alam/kodrat manusia. Hukum harus selaras dengan nilai keadilan universal. Jika hukum bertentangan dengan moral, maka tidak sah. Tokoh: Thomas Aquinas, John Locke.

Positivisme Hukum Hukum adalah apa yang ditetapkan oleh otoritas sah (negara). Tidak perlu dikaitkan dengan moral, cukup dari legalitasnya. Tokoh: Hans Kelsen, H.L.A. Hart.

Hart dan Kelsen Kelsen: hukum sebagai sistem norma yang logis dan murni dari moral. Hart: hukum terdiri dari aturan primer dan sekunder. Keduanya menolak pencampuran hukum dan moral.

Realisme Hukum Hukum bukan sekadar teks, melainkan praktik nyata di pengadilan. Yang penting adalah bagaimana hakim menerapkannya. Tokoh: Jerome Frank, Oliver Holmes.

Sociological Jurisprudence Hukum harus mencerminkan kebutuhan masyarakat . Roscoe Pound menyebut hukum sebagai alat rekayasa sosial (social engineering).

Mazhab Sejarah Hukum adalah produk budaya dan tradisi. Friedrich Karl von Savigny menolak kodifikasi tanpa memperhatikan sejarah dan adat.

Critical Legal Studies CLS menyatakan hukum bukan netral, tapi alat kekuasaan. Hukum sering dipakai mempertahankan status quo dan menciptakan ketimpangan.

Feminisme Hukum Hukum sering bias terhadap laki-laki. Feminisme hukum memperjuangkan keadilan gender dan inklusi. Tokoh: Catharine MacKinnon.

Tabel Perbandingan Aliran Aliran Sumber Hukum Pandangan Moral Fokus Naturalisme Moral kodrat / kodrat manusia Sangat penting Keadilan alami Positivisme Kehendak negara / otoritas sah Tidak penting Kepastian hukum Realisme Praktik hukum di pengadilan Netral / tidak relevan Perilaku hakim Sosiologis Kebutuhan masyarakat Relatif penting Fungsi sosial hukum Sejarah Tradisi dan kebudayaan Kontekstual Evolusi historis hukum CLS Relasi kekuasaan Dikritik tajam Ketimpangan sosial Feminisme Pengalaman perempuan/gender Esensial Keadilan dan kesetaraan gender

Konteks Indonesia Sistem hukum Indonesia memuat unsur dari berbagai aliran. Pancasila mencerminkan nilai hukum alam dan sosial. Hukum adat menunjukkan pendekatan historis.

Penutup dan Refleksi Setiap aliran menawarkan cara berbeda dalam memahami hukum. Dengan memahaminya, kita bisa membentuk hukum yang adil dan sesuai zaman.