Arah Kebijakan dan StraNas Pemb. Sanitasi.pptx

ifinroses 8 views 8 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 8
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8

About This Presentation

FINE GOODS


Slide Content

TRAINING DEVELOPMENT SERVICES (TDSII) PROGRAM PAMSIMAS II

Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi MB 3.1

Bagaimana arah kebijakan dan strategi Nasional Pembangunan Sanitasi sebelum tahun 2005.....???

UU N 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 sd 2025 M enetapkan bahwa Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajad kesehatan masyarakat setinggi-tingginya dapat terwujud.

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan ( Renstra Kemenkes ) Tahun 2010-2014 yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Repulik Indonesia No. HK.03.01/160/1/2010 ditetapkan bahwa Visi Kemenkes adalah Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan . Adapun Misi Kemenkes adalah Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani ; Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna , merata , bermutu dan berkeadilan ; Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan ; dan Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik .

Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan , khususnya bidang air minum , higiene dan sanitasi masih sangat besar . Berdasarkan hasil studi Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP) tahun 2006, sebanyak 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar sembarangan . B erdasarkan studi Basic Human Services di Indonesia, kurang dari 15% penduduk Indonesia yang mengetahui dan melakukan cuci tangan pakai sabun pada waktu-waktu kritis . Kondisi ini berkontribusi terhadap tingginya angka diare yaitu 423 per seribu penduduk pada tahun 2006 dengan 16 provinsi mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) diare dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 2,52.

Untuk memperbaiki capaian ini , perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Untuk itu , pemerintah merubah pendekatan pembangunan sanitasi nasional dari pendekatan sektoral dengan penyediaan subsidi perangkat keras yang selama ini tidak memberi daya ungkit terjadinya perubahan perilaku higienis dan peningkatan akses sanitasi , menjadi pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat yang menekankan pada 5 (lima) perubahan perilaku higienis .

Tahun 2005 uji coba implementasi CLTS di 6 kabupaten. Tahun 2006 uji coba ini berhasil menciptakan 160 desa Stop BABS (ODF) sehingga tahun 2006 pemerintah mencanangkan gerakan sanitasi total dan kampanye cuci tangan pakai sabun nasional . Pada tahun 2007, sebanyak 500 desa sudah ODF T ahun 2008 pemerintah menetapkan kebijakan nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 852/MENKES/SK/IX/2008. Pada tahun 2014, Kepmenkes tersebut disesuaikan dan diganti dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2014 tentang STBM .
Tags