OSTEOARTHRITIS Gejala klinis Nyeri pada weigth bearing, bangun tidur Krepitasi Bengkak dan nyeri tekan Tanda inflamasi – Heberden nodes pada phalanx
Regional joint involvement Lutut paling sering terkena (80%) Sangat disabling OSTEOARTHRITIS
Regional joint involvement Hip, di Indonesia jarang Ada hubungan dengan konsumsi alkohol OSTEOARTHRITIS
Regional joint involvement Spine, cukup banyak Sering disebut encok Dapat menyebabkan gangguan neurologis OSTEOARTHRITIS
TREATMENT Medication Rest Physical therapy surgery OSTEOARTHRITIS
OSTEOARTHRITIS 9
MENGENAL OSTEOARTHRITIS Osteoathritis adalah keadaan dimana rawan sendi menjadi lunak dan terkikis dari permukaan sendi disertai dengan rasa sakit . 3F ( Female Forty Fatty ) 10
MENGENAL OSTEOARTHRITIS Sering mengenai sendi lutut dan pinggul Ditandai dengan nyeri saat naik tangga atau saat bangkit dari duduk Nyeri akan lebih hebat setelah aktifitas berlebihan Sebabnya adalah rusaknya permukaan sendi 11
Definisi dan Epidemiologi Penyakit degeneratif sendi yang disebabkan oleh ketidakstabilan proses degradasi dan sintesis kondrosit kartilago sendi , matriks ekstraseluler , dan tulang subkondral . Tipe primer/ idiopatik → Lebih sering pada wanita dewasa . Tipe sekunder → Lebih sering pada pria dewasa .
NIOA012 Osteoarthritis primer Osteoarthritis sekunder Osteoarthritis Rheumatoid arthritis bukan Penyakit sistim imun Fatigue/ capek Kelemahan Demam Anemia Tubuh menyerang jaringan-jaringan sendiri seolah-olah penyerang asing
NIOA017 Pada umumnya Rheumatoid Arthritis simetrik kedua sisi tubuh seperti terlihat pada slide-slide terdahulu .
Bilateral symmetry Periarticular soft tissue swelling Uniform joint space loss Marginal erosions Juxta-articular osteoporosis Joint deformity RHEUMATOID ARTHRITIS
HIGH TIBIAL OSTEOTOMY (HTO) HTO merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengobati OA lutut medial pada pasien dewasa muda yang aktif Teknik HTO yang paling sering digunakan adalah closing wedge osteotomy dan opening wedge osteotomy Keberhasilan HTO dapat dipertahankan selama 8-10 tahun sehingga menunda kebutuhan konversi menjadi TKA He, M., Zhong, X., Li, Z., Shen, K., & Zeng, W. (2021). Progress in the treatment of knee osteoarthritis with high tibial osteotomy: a systematic review. Systematic reviews , 10 (1), 56. https://doi.org/10.1186/s13643-021-01601-z
DISTAL FEMORAL OSTEOTOMY (DFO) DFO dilakukan untuk memperbaiki keselarasan lutut. Prosedur ini melibatkan pemotongan tulang femur distal, reposisi tulang, dan mengamankannya pada posisi yang tepat. DFO harus dipertimbangkan pada adanya artritis kompartemen lateral terisolasi. Namun, masih diperdebatkan apakah OA lutut dapat mempengaruhi hasil klinis. H Rosso, F., & Margheritini, F. (2014). Distal femoral osteotomy. Current reviews in musculoskeletal medicine , 7 (4), 302–311. https://doi.org/10.1007/s12178-014-9233-z
UNICOMPARTMENTAL KNEE ARTHROPLASTY (UKA) Mittal, A., Meshram, P., Kim, W.H. et al. Unicompartmental knee arthroplasty, an enigma, and the ten enigmas of medial UKA. J Orthop Traumatol 21, 15 (2020). https://doi.org/10.1186/s10195-020-00551-x
UNICOMPARTMENTAL KNEE ARTHROPLASTY (UKA) Mittal, A., Meshram, P., Kim, W.H. et al. Unicompartmental knee arthroplasty, an enigma, and the ten enigmas of medial UKA. J Orthop Traumatol 21, 15 (2020). https://doi.org/10.1186/s10195-020-00551-x
ACI → Koleksi dan kultur kondrosit pasien dan dilakukan implantasi ke dalam sisi kondral yang defek. Indikasi: Defek kartilago sendi terisolasi dan full-thickness simtomatik. Dua Tahap: Asthroscopic assessment lesi kondral, biopsi, dan cryopreservation kondrosit. Rekonstruksi defek kartilago sendi TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) TKA → reseksi terhadap permukaan sendi lutut, diikuti dengan pemasangan komponen besi dan polyethylene prosthetic Indikasi: NYERI pada end-stage osteoarthritis , gagal dalam pengobatan konservatif, kerusakan sendi lutut akibat RA, trauma yang tidak dapat direkonstruksi Kontraindikasi: infeksi lokal pada lutut ataupun sistemik dan iskemia kronis pada ekstremitas bawah, skeletal immaturity Minas T, Ogura T, Bryant T. Autologous Chondrocyte Implantation. JBJS Essent Surg Tech. 2016 Jun 22;6(2):e24. doi: 10.2106/JBJS.ST.16.00018. PMID: 30237933; PMCID: PMC6145632. Tuan, R.S. A second-generation autologous chondrocyte implantation approach to the treatment of focal articular cartilage defects. Arthritis Res Ther 9, 109 (2007). https://doi.org/10.1186/ar2310
GANTI SENDI LUTUT
GANTI SENDI PINGGUL
Acute Septic Arthritis Berawal dari osteomyelitis akut intra capsular (hip & knee ) Proteolitic enzyme merusak joint cartilage
46 Endogen Metabolisme purin : Penyimpanan metabolisme purin Asam urat dalam darah meningkat Hypoxanthine-guanine phosphoribosyltransferase (HGPRT): defisiensi Lesh-Nyhan syndrome
47 Eksogen Banyak makanan mengandung purine Gout : dasar kelainan metabolisme Diet rendah purin : menurunkan asam urat 1 mg%
48 Dietary purine Purine synthesis P la s m a Laki : sampai 120U mol/l uric acid (7.0 mg%) Wanita : sampai 360U mol/l uric acid (6.0 mg%) G o u t Pengobatan dengan Allopurinol/uricosuric - Jaringan - Sendi-sendi - Ginjal - Tophi Ekskresi melalui ginjal 70 % Ekskresi urat kedalam usus 30% Kadar asam urat dalam plasma menunjukkan balans (keseimbangan) antara kecepatan asam urat masuk-keluar dalam plasma. Diatas batas kritis, terjadi kristalisasi urat dalam jaringan (gejala gout). Pemberian allopurinol atau uricosuric yang efektif bisa merubah proses ini. Ginjal
49 Macam Gout I. Primer II. Sekunder
50 Primer gout Inherited Kesalahan metabolisme defek ensim sintese purine Atau defek sekresi asam urat oleh ginjal
51 Sekunder gout Hiperurikemika oleh karena a. peningkatan produksi asam urat pp.myeloproliferatif macam-macam kanker b. penurunan sekresi asam urat pp. ginjal kronis, beberapa obat-obatan diuretik (thiazide), pyrazinamide, aspirin (dosis rendah)
53 Akut Gouty arthritis Hyperurekemia lama Podagra Tanda-tanda inflamasi akut : nyeri hebat! Lokasi : MT I, MT II (~cellulitis), ankle, sendi jari tangan, bursa olecranon, bahu
54 Setelah serangan (Intermediate) Nyeri hilang rasa sembuh Kambuh : berselang : minggu/bulan/tahun Sendi yang sama/lain, satu/lebih Sendi panggul, sendi tulang belakang bebas
55
56 Trigger-pencetus serangan Tidak diketahui Sering Trauma, jalan jauh Post operatif Setelah minum alkohol kadar laktat Makanan lemak berlebihan Ekstrak hati Makanan tinggi purin [pesta] Menghentikan Tx kortikosteroid Kedinginan Pemberian allopurinol dosis maksimal! [allopurinol diberi dengan dosis rendah dulu, jangan diberi pada serangan akut!]
57 dd : Gout arthritis akut 1. Infeksi akut Arthritis septik Selulitis Bursitis 2. Reiter’s syndrome Sendi lutut, ankle radang akut Urethritis, conjunctivitis Terjadi beberapa minggu setelah dysentri dan veneral infection
58 dd : Gout arthritis akut 3. Rheumatoid arthritis Bila mengenai lebih dari satu sendi Tophi (-) 4. Pseudogout : CPPD Sendi besar (lutut) kebanyakan X-ray : kalsifikasi, chondrocalsinosis Cairan sendi : kristal urat (-)
59 Gout kronis, tophi Akibat deposit kristal MSU dalam jaringan avaskuler (cartilage), hipovaskuler (tendon, bursa, beberapa tempat bawah kulit), jaringan relatif dingin (helix), mesenkim ginjal Tophus : kulit diatasnya vaskularisasi jelek nekrosis ulkus Gouty arthropathy osteoarthrosis
60
61
62 Gouty nephropathy (10-20)% gouty arthritis dengan gouty nephropathy Keluhan batu ginjal atau dan kolik renal/ureter Penyakit-penyakit penyerta Hipertensi, atherosclerosis, hipertrigliseridemia, diabetes mellitus, obesitas
63 Lesch-Nyhan Syndrome Cacat kengenital, sangat jarang, sex-linked resesiv HGPRT ensim kurang sekali sampai (-) Asam urat darah tinggi “Compulsive self destruction behavior” (uncontralable, mulai umur 2-3 tahun) Gangguan CNS : retardasi mental, spastis, choreoatetoid, gait “scissor” Gouty nephropathy Gouty arthritis
64 TERAPI A. SERANGAN akut 1. Istirahat - elevasi, kp splint - jangan kompres dingin - diet rendah purin 2. NSAID - awal dosis tinggi (24-48) jam - Indomethacin (3-4) x 50 mg/hari - Naproxen (3-4) x (500) mg/hari - Diclofenac (3-4) x 50 mg/hari Pilihan ini berdasarkan efektivitas
65 Dilanjutkan dengan dosis separuhnya sampai beberapa hari hati-hati : px. dengan gastritis gangguan ginjal gangguan hati alergi Jangan diberi penurun asam urat (fi. Allopurinol) saat serangan akut kecuali sudah rutin dosis rendah
66 Bila kontraindikasi NSAID : - colchicine : 1,2 mg ( po ) ã 3 jam : 0.6 mg max 10 mg – boleh ulang 3 hari - bila muntah-muntah , diare stop! (toxic) - colchicin : diagnostic trial ( exjuvantibus ) C olchicine : menghambat fagositosis MSU oleh neutrofil memblokir release faktor kemotaktik menghambat mobilitas dan adesi PMN lekosit menghambat tyrosine phosphorylation menghambat generation of leukotrien B 4 b. Corticosteroid : jangka pendek prednison 2x40 mg 2x20 mg ( dua hari ) c. Selective COX-2 inhibitor Etoricoxib : 1x120 mg/ hari ( Schumacher et al – BMJ 324 : 1488, 2002 )
67 B. PREVENSI Serangan Berikutnya (intermediate) Setelah gejala akut berkurang : diet rendah purin NSAID diteruskan beberapa hari Penurunan asam urat 1. xanthine oxydase inhibitor : allopurinol 2. uricosuric : probeneid Allopurinol : awal dosis rendah (2-3) x 100 mg po/hari dinaikkan pelan (2-3) x 150 mg (2x3) x 200 mg
68 Probenecid (faal ginjal baik) alternatif 2 x 0.25 mg po/hari dinaikkan pelan-pelan 2 x 0,50 mg po/hari Efek allopurinol menurunkan asam urat darah mengecilkan menghilangkan tophi mengecilkan menghilangkan urolithiasis (batu urat)
69 Gout kronis, tophi Tx 1. allopurinol atau uricosuric pemberian berbulan-bulan -bertahun-tahun dosis disesuaikan dengan hasil laborat (kadar asam urat dalam serum) 2. minum air 3 liter atau lebih 3. alkalinisasi urine : Na-bikarbonat atau trisodium citrat : 3x5gr/hari 4. diet rendah purin 5. diet rendah lemak 6. obati penyakit-penyakit penyerta Hati-hati px.obesitas dengan gout penurunan berat badan (crash program) ketosis gout akut!
70 Tindakan operasi Jarang, indikasi sangat selektif Eksisi tophus : hati-hati nekrosis kulit Bila kulit baik : ekstirpasi/kuretase TKR : degeneratif lutut
71
72
73 Prognose du bius ad bonam Gout mulai umur kurang dari 30 tahun kronis lebih berat Gout (10-20)% mengalami urolithiases dengan segala komplikasi lebih-lebih bila ada penyakit-penyakit penyerta
74
75
Tenosynovitis Supuratif
Definisi Tenosynovitis adalah peradangan pada daerah tendon dan selubungnya (tendon sheath) yang mengakibatkan pembengkakan dan nyeri.
Tenosynovitis Terbagi atas : Infeksi Flelxor tenosynovitis ( supuratif) Non infeksi Trigger Finger Dequervain tenosinovitis
Flexor Tenosynovitis Peradangan pada daerah flexor tendon yang biasa diakibatkan oleh staphylococcus aureus, streptococcus dan biasa juga disebabkan oleh peradangan kronis dari diabetes, arthritis.
Infe ksi T enosynovitis ( supuratif ) Let’s look in more details on,
Etiologi 1. Infeksi Non gonorrhea mis. Staphylococcus aureus dan streptococcu etc. ( penetrasing trauma) Neisseria gonorrhea ( Hematogen ) 2. Non infeksi
Faktor resiko D iabetes mellitus R enal failure Peripheral vascular disease ±> 45 years old Polymicrobialinfection
Epidemiologi Hingga saat ini belum ditemukan adanya korelasi yang nyata antara insiden flexor tenosynovitis. 64 – 95 % rheumatoid athritis mengalami tenosynovitis dan 1/3 diabetes melitus. Mortalitas tidak berhubungan dengan kondisi penyakit ini. Beberapa morbiditas yang dilaporkan mungkin terjadi pada pasien dengan riwayat nyeri progresif di mana berhubungan dengan aktivitas yang memerlukan penggunaan tangan yang terkena
Patofisiologi Close infeksi : staphylococcus
Gejala klinis Nyeri jari pada saat di tekuk Bengkak pada jari Kemerahan pada jari lembut di sepanjang selubung tendon jari Gerakan jari terbatas Demam
Tanda klinis 4 tanda dari kanavel, yaitu: Jari dalam posisi sedikit fleksi Bengkak fusiform Nyeri tekan sepanjang flexor tendon sheath. Nyeri pada saat dilakukan pasif fleksi jari
Stadium Status Infeksi Karateristik Grade 1 . Peningkatan cairan pa d a sheat tendon berupa cairan exudate Grade II Cairan purulen , granulomatus synovium dan tendon masih intak Grade III Tendon nekrosis, pulley nekrosis a tau nekrosis dari tendon s heath.
Pemeriksaan Penunjang Kultur pus dan sensitivitas Pemeriksaan darah lengkap USG MRI Biospy untuk micobakterim
USG Tampak gambaran tendon yang mengalami efusi atau abses ( hyperchoid )
MRI Tampak tenosynovitis flexor
Penatalaksanaan Non Bedah Pada pasien yang datang dengan keadaan yang sangat dini, pemberian antibiotik secara intraavena memberikan hasil yang baik. Antibiotik yang diberikan antara lain: Cefazolin 1-2 gram IV setia 6 atau 8 jam Clindarnisis 600-900 mg IV tiap 8 jam Ampicilin Surbaktam 1,5-3 gram IV tiap 8jam
Penatalaksanaan Analgesik Splinting posisi Elevasi segera setelah infeksi terkontrol Rehabilitasi dengan digital range of motion exercise segera setelah infeksi terkontrol.
Safe position splinting
Penatalaksanaan Bedah In sisi dan drainase Catheter irrigation Debridment / tenosynovectomy Amputa si
Status Infeksi Karateristik Terapi Grade1 . Peningkatan ca1ran pa d a sheat terutama exsudat serosa Irigasi dengan catheter Grade II Cairan purulen , granulomatus synovium . Minimal invasive drainage +/- indwelling kateter irigation. Grade III Tendon nekrosis, pulley nekrosis a tau nekrosis dari tendon s heath. Ekstensif open debridement dengan kemungkinan amputasi. Penatalaksanaan (Michon)
Komplikasi Berkurangnnya kemampuan untuk melakukan pergerakan ( renge of motion ) akibat adhesi Necrosis soft tissue akibat dari ruptut tendon flexor