ARTIKEL - PKWU SOLUSI PENGELOLAAN SAMPAH.docx

RifatulMachfudho 128 views 3 slides Dec 04, 2024
Slide 1
Slide 1 of 3
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3

About This Presentation

aRTIKEL


Slide Content

ARTIKEL
PENGOLAAN SAMPAH
Disusun oleh
Nama : Rifatul Machfudho
Kelas : XI-7
No. Absen : 28
SMA NEGERI 1 KOTA PASURUAN
Jl. Soekarno-Hatta No. 40 Kota Pasuruan

SAMPAH YANG ADA DI PASURUAN
Masalah pengelolaan sampah di Kota Pasuruan merupakan isu yang semakin mendesak seiring dengan
pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi yang meningkat. Dengan hanya satu Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) di Kenep yang memiliki kapasitas terbatas, Kota Pasuruan menghadapi tantangan besar
dalam mengelola timbunan sampah yang mencapai 150 ton per hari1. Artikel ini akan menganalisis
masalah yang ada serta menawarkan alternatif solusi untuk meningkatkan pengelolaan sampah di kota ini.
Analisis Masalah Sampah di Kota Pasuruan
1.Volume Sampah yang Meningkat
Kota Pasuruan mengalami peningkatan jumlah sampah seiring dengan pertumbuhan jumlah
penduduk dan aktivitas ekonomi. TPA Kenep, yang memiliki luas hanya 3 hektar, tidak mampu
menampung volume sampah yang terus meningkat. Pada tahun 2017, TPA ini hanya mampu
mereduksi sekitar 14% dari total timbunan sampah, jauh di bawah target nasional sebesar 30%12.
2.Kurangnya Kesadaran Masyarakat
Masyarakat Kota Pasuruan masih banyak yang belum sadar akan pentingnya pengelolaan sampah
yang baik. Beberapa warga masih membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai, yang
menyebabkan masalah lingkungan seperti banjir2. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi dan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
3.Infrastruktur Pengelolaan Sampah yang Terbatas
Infrastruktur untuk pengelolaan sampah di Kota Pasuruan masih sangat terbatas. Hanya ada 35
Tempat Pengolahan Sampah (TPS) yang berfungsi untuk memproses sampah sebelum masuk ke
TPA1. Namun, banyak TPS yang belum optimal dalam melakukan pemilahan dan pengolahan
sampah.
Alternatif Solusi
1.Peningkatan Program Edukasi Masyarakat
Pemerintah Kota Pasuruan perlu meningkatkan program edukasi kepada masyarakat mengenai
pentingnya pengelolaan sampah. Melalui kampanye dan pelatihan, masyarakat dapat diajarkan
cara memilah sampah dan memahami dampak negatif dari pembuangan sampah sembarangan.
2.Optimalisasi TPS dan Penerapan Sistem 3R
Optimalisasi fungsi TPS dengan menerapkan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R) sangat
penting. Pemerintah dapat menyediakan fasilitas pemilahan dan pengolahan di setiap TPS untuk
meningkatkan kapasitas reduksi sampah3. Selain itu, contoh sukses dari desa-desa seperti
Randupitu yang berhasil mengolah sampah menjadi kompos dapat dijadikan model bagi desa lain
di Pasuruan3.
3.Pengembangan Teknologi Pengelolaan Sampah

Mengadopsi teknologi modern dalam pengelolaan sampah seperti incinerator sederhana atau
fasilitas daur ulang dapat membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA5.
Teknologi ini dapat digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos atau
energi terbarukan.
4.Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Mendorong partisipasi masyarakat melalui pembentukan kelompok-kelompok peduli lingkungan
atau komunitas pengelola sampah dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab bersama
dalam menjaga kebersihan lingkungan2. Kegiatan bersih-bersih seperti "Gerebek Sampah Pesisir"
juga dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah sampah.
Contoh Wilayah Spesifik
Salah satu contoh konkret adalah Desa Randupitu, yang berhasil mengubah paradigma
pengelolaan sampah dengan membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pemuda Peduli
Sampah. Desa ini tidak hanya mampu mengurangi volume sampah tetapi juga menghasilkan
pendapatan asli desa (PAD) dari hasil olahan kompos dan produk turunan lainnya3. Keberhasilan
ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, pengelolaan sampah dapat menjadi
sumber daya ekonomi bagi masyarakat.
Kesimpulan
Masalah pengelolaan sampah di Kota Pasuruan memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, optimalisasi TPS, penerapan teknologi modern, dan
mendorong partisipasi aktif masyarakat, Kota Pasuruan dapat mengatasi tantangan ini secara
efektif. Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan volume sampah yang masuk ke TPA dapat
berkurang secara signifikan, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi
seluruh warga kota.
Tags