Salah satu asumsi dasar ilmu yang dianggap diterima begitu saja adalah hukum kausalitas: segala sesuatu (peristiwa, fenomena) pasti ada sebabnya.
Ada sebab ada akibat atau sebaliknya (antesedenkonsekuen).
Size: 154.78 KB
Language: none
Added: Sep 14, 2025
Slides: 17 pages
Slide Content
ASAL MULA PANCASILA
Salah satu asumsi dasar ilmu yang
dianggap diterima begitu saja adalah
hukum kausalitas: segala sesuatu
(peristiwa, fenomena) pasti ada
sebabnya.
Ada sebab ada akibat atau sebaliknya
(antesedenkonsekuen).
1
Kausalitas di Zaman Yunani Kuno telah
dikembangkan oleh Aristoteles (384-322
SM).
1.
Sebab material: “sesuatu yang
darinya, sebagai material penyusunnya,
muncul sesuatu, misalnya: patung
perunggu.”
2. Penyebab formal: “kisah tentang apa
yang satu itu—mungkin patung dewi
Athena”.
2
•3.
Sebab efisien adalah “sumber permulaan
perubahan yang pertama...misalnya: ayah
adalah penyebab anak”.
•4.
Sebab terakhir adalah tujuan, “yang
menjadi tujuan (sesuatu dilakukan), seperti
halnya kesehatan dalam berjalan-jalan . . .”
3
Empat macam sebab (Aristotelian) digunakan
oleh Prof. Notonagoro untuk menjelaskan
asal-mula Pancasila secara langsung:
Sebab material (bahan): Bangsa Indonesia
sebagai asal nilai Pancasila. Nilai adat,
kebudayaan, keagamaan. Kepribadian dan
pandangan hidup sebagai bahan baku.
Sebab formal (bentuk): Soekarno, Hatta
dan BPUPKI: pembentuk perumus dan
pemberi nama Pancasila.
4
•Sebab efisien (karya): PPKI. PPKI yang
mensahkan Pancasila sebagai dasar negara,
setelah dibahas dalam sidang BPUPKI dan
Panitia Sembilan.
•Sebab final (tujuan): Pancasila
dimaksudkan sebagai dasar negara, yang
dirumuskan oleh Para Bapak Pendiri.
5
Panitia Sembilan adalah kelompok yang dibentuk pada tanggal 1 Juni
1945 oleh BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) untuk merumuskan dasar negara Indonesia.
6
Nilai dan Fakta
Nilai (Value):
•Makna nilai: kualitas yang tidak real;
bersifat parasitis (kehadirannya menempel
pada sesuatu) tidak menambah realitas;
memiliki polaritas: adil – tidak adil (batil);
memiliki tata jenjang: kurang adil, adil,
lebih adil, sangat adil; kehadirannya
mengundang perhatian.
7
Fakta (Fact):
•Empiris (dapat diketahui lewat indera);
kuantitatif (dapat dihitung); dapat
diukur; objektif (sejauh indera normal
semua orang dapat melihat sesuatu
yang sama
8
Asal Mula Tidak Langsung
Pancasila (Notonagoro):
Sebelum Negara RI terbentuk, unsur-unsur
Pancasila yang berupa nilai-nilai telah dimiliki
oleh Bangsa Indonesia: dalam penghayatan hidup
keseharian: adat, budaya, agama.
Pancasila bukan merupakan hasil pemikiran
seseorang tetapi telah menjadi milik Bangsa
Indonesia: pemikir merumuskan dari bahan yang
telah ada.
9
Soekarno Penggali Pancasila
•Soekarno (Koesno Sosro Soekarno, Bung Karno:
Penggali Pancasila.
•Bung Karno: mendapatkan ilham tentang “Pancasila”
ketika dalam pembuangan di Ende, Flores dari tahun
1934 hingga 1938, pada satu malam ketika sedang
duduk merenung di bawah pohon sukun.
• Sukalah baca “Riwayat Hidup Orang Besar” dalam
bidang apa saja: kita akan mendapatkan inspirasi dan
motivasi, semangat penting untuk menjadi orang yang
berhasil di masa depan.
10
Hal yang Layak Dicontoh dari Bung Karno
1.Semangat belajarnya yang luar biasa: hobby membaca
berbagai macam buku—sastra, politik, dll.
2.Semangatnya untuk memperjuangkan kemerdekaan
Bangsa Indonesia.
3.Ahli berbagai macam bahasa Asing.
4.Orator (ahli pidato) yang ulung: sejak kecil belajar pidato
di kandang ayam, di kediaman H.O.S. Tjokro Aminoto,
tempat beliau kos.
5.Penulis yang handal: artikel, buku.
6.Keterbukaannya dalam berpikir.
7.Kepercayaan diri yang luar biasa sebagai pemimpin:
Indonesia termasuk negara yang disegani dalam
percaturan politik dunia.
11
Hal yang “Tidak Layak” untuk Ditiru
1. Ketika kuliah di ITB seangkatan dengan Ir.
Roeseno (mantan Menlu). Bung Karno jago
menggambar namun tidak mahir matematika.
Sebaliknya dengan Roeseno: pintar matematika
namun tidak mahir menggambar. Ketika ujian pernah
tukar-menukar dengan Roeseno. Soal matematika
milik Soekarno yang mengerjakan Roeseno; soal
menggambar Roeseno yang mengerjakan Soekarno.
Kedua orang tersebut dapat lulus ujian dalam mata
kuliah yang sebenarnya tidak mereka kuasai. “Tujuan
membenarkan cara”.
12
2. Seorang playboy yang gemar kawin: istri
pertama puteri Tjokro Aminoto, yang bernama
Roekmini. Menikah karena hendak balas jasa
saja. Kemudian menikah dengan Inggit
Ganarsih, wanita kaya yang biayai kuliahnya.
Kemudian menikah dengan Fatmawati, Hartini,
Ratnasari Dewi (Madam de Syuga). Dan banyak
cerita lagi tentang ke-playboy-annya.
13
Berbeda dengan Komunisme misalnya, muncul
dari perorangan: Marx dan Engels, merupakan
tanggapan terhadap realitas sosial, dimaksudkan
untuk mengubah dunia. Komunisme sebelum
runtuh dapat “membelah” dunia menjadi dua blok.
Komunisme merupakan tandingan bagi
Liberalisme-Kapitalisme. Blok Timur sebagai
tandingan Blok Barat, kemudian juga muncul
Negara Nonblok.
14
Marx telah melakukan Prediksi Bunuh Diri :
Prediksi atas dasar data yang benar tetapi yang
diprediksikan tidak terjadi.
•Karl Marx ketika hidupnya menyaksikan
kenyataan bahwa buruh satu ketika akan berontak
dan merebut alat produksi karena mereka
dieksploitasi oleh kaum pemilik modal (kaum
kapitalis), namun yang diramalkan Marx tidak
terjadi karena kaum kapitalis berangsur-angsur
membenahi diri dan memperbaiki nasib kaum
buruh.
15
•Lawan Prediksi Bunuh Diri adalah Ramalan
yang Terwujud dengan Sendirinya: Prediksi atas
data yang salah tetapi yang diprediksikan benar.
•Soal PR: beri contoh Ramalan yang
Terwujud dengan Sendirinya
16
Jelaskan macam-macam Ideologi di Dunia
beserta ciri-cirinya dan tujuannya?
Menurut pendapat sendiri Ideologi mana
yang mendekati Ideologi Negara Indonesia
(Pancasila) dan Ideologi apa yang pantas
untuk NKRI sertakan alasannya!!!!
17