asfiksia umum forensik fakultas kedokteran

riawennynasution2 9 views 55 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 55
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55

About This Presentation

asfiksia


Slide Content

ASFIKSIA UMUM oleh : Dr. Abdul Gafar Parinduri . SpF . Mked (For).

ASFIKSIA : SUATU KEADAAN TUBUH YANG MENGALAMI KEKURANGAN OKSIGEN (PENURUNAN SATURASI O2 DAN PENINGKATAN KADAR CO2) DALAM DARAH DAN JARINGAN SAMPAI TINGKAT TERTENTU, SEHINGGA BERAKIBAT KEMATIAN.

Asfiksia melewati 4 fase : 1. F . dispn ue (<1 mnt) :stimulasi SSP shg : pe frek nadi, jantung, nafas, sekersi kel (surfactan), dll . F. konvulsi (1-2 mnt) : stimulasi SSP semakin +, shg : terjadi peristiwa kejang . F . apn ue/ exhaustion (3-5 mnt) . semakin O2 dan CO2 menyebabkan keletihan (lemas). 4 . F . Akhir : kematian lemas .

“asfiksia beda dengan anoksia” Anoksia : suatu keadaan dimana tubuh (JARINGAN DAN DARAH) sangat kekurangan oksigen.

ETIOLOGI A NOKSIA 4 jenis : A . anoksi k ( Vol O2 terganggu ). A . anemi k (Hb sedikit). A . stagnan (gangguan CVS). A . histotoksi k (efek racun). .

ANOKSIA HISTOTOKSIK DISEBABKAN OLEH : EKTRA CELULLAIR Kerusakan dan h ambatan kerja e nzim Sitokrom Oksidase m is alnya : pada kasus k eracunan Sianida (H CN ) atau k eracunan Barbiturat serta keracunan zt-zat h ipnotik . INTRA CELLULAIR Kondisi ini diakibatkan karena p ermeabilitas s el b erkurang m is alnya : pada kasus k eracunan z at a nestesi (e ter atau k loroform ).

GANGGUAN METABOLIT Terjadi karena h asil m etaboli sme tubuh t idak d apat d ibuang , sehingga menimbulkan reaksi gangguan suplai oksigen ke sel atau jaringan. Misalnya : pada kasus penderita u remia (GGK) atau k eracunan C O (juml darah/ Hb cukup, tapi daya ikat dengan Hb dengan 02 terganggu). SUBSTART Keadaan asfiksia ini terjadi oleh karena i ntake oksigen yang t idak c ukup u ntuk m etabolisme y ang e fisien , m is alnya : pada kasus h ipoglikemia .

“ANOKSIA menyebabkan ASFIKSIA” ANOKSIA anoksik disebut : ASFIKSIA MEKANIK (Traumatik dan Non traumatik). ANOKSIA anemik, ANOKSIA stagnan dan ANOKSIA histotoksik disebut : ASFIKSIA NON MEKANIK. OOOO.......

SECARA UMUM ASFIKSIA DAPAT DISEBABKAN OLEH 3 HAL UTAMA : M ekanik (traumatik/ non traumatik). Keracunan b ahan kimia (non mekanik). Penyebab alamiah / penyakit (non mekanik).

PENGERTIAN Asfiksia mekanik : M ati lemas yg terjadi bila udara perna f asan terhalang memasuki sal . pernapasan oleh berbagai kekerasan ( yg bersifat mekanik ) .

PENGERTIAN Asfiksia non mekanik M ati lemas yg terjadi bila udara perna f asan yg memasuki sal . pernapasan tdk dpt berikatan dgn darah atau digunakan jaringan krn hal yg bersifat non mekanik (spt penyakit atau bahan yg menimbulkan toxic).

Jenis-jenis asfiksia mekanik O2 CO2

I. ASFIKSIA MEKANIK Berdasarkan Peristiwa dibedakan Atas : P enekanan / Strangulasi saluran nafas ( Penggantung , Penjeratan dan Pencekikan ) . Penutupan saluran nafas atas: B ekapan ( Smothering ). S umbatan (Gagging, Choking) . Penekanan dada (Burking) dan perut merupakan Asfiksia Traumatik. Penutupan lokal (wajah/ di ruang sempit) sehingga oksigen terbts/ berkrg (sufokasi) merupakan anoksik anoksia murni. Saluran nafas terisi air (Drowning).

1.a PENGGANTUNGAN (hanging) P eristiwa dimana seluruh atau sebagian dari berat tbh seseorang ditahan di bag . lehernya oleh sesuatu benda dgn permukaan yg relatif sempit dan pjg ( biasanya tali ) , sehingga daerah tsb mengalami tekanan .

Jenis-jenis gantung : Dilihat dari letak simpul Typical hanging : titik gantung di atas daerah oksiput dan tekanan pd a . karotis paling besar. Atypical hanging : titik penggantungan di samping, sehingga leher dlm posisi sangat miring (fleksi lateral) yg akan mengakibatkan hambatan pd a . karotis dan a . vertebralis. Dilihat dari posisi tubuh tergantung Komplet hanging : tubuh tergantung sempurna (tanpa menyentuh dasar). Inkomplet hanging : tubuh tergantung tidak sempurna (ada bagian tubuh menyentuh dasar).

TIPIKAL HANGING ATIPIKAL HANGING

KOMPLET HANGING INKOMPLET HANGING

1.b PENJERATAN (strangulasi) P enekanan benda asing berupa tali , ikat pinggang , rantai , stagen , kawat , kabel , kaos kaki dan sebagainya , melingkari atau mengikat leher yang makin lama makin kuat , sehingga s al . pernapasan tertutup .

1.b P enekanan / Strangulasi tipe: JERAT

1.c PENCEKIKAN (manual strangulasi) Penekanan leher dgn tangan, yg menyebabkan dinding sal . napas bagian atas tertekan dan terjadi penyempitan saluran nafas sehingga udara pernafasan tdk dpt lewat. Dpt d igunakan lengan bawah (piting) atau tungkai menekan leher dari samping , atau dengan alat tongkat atau bambu (bansdola). Dijumpai banyak memar atau lecet/ jejas kuku (cressent sign).

1.c P enekanan / Strangulasi, tipe: CEKIKAN

2.b P EMBEKAPAN (smothering) P enutupan lubang hidung dan mulut yg menghambat pemasukan udara ke, paru-paru. Pembekapan menimbulkan kematian akibat asfiksia.

2.a P en utupan saluran nafas atas, tipe: BEKAPAN

3.b CHOKING/ GAGING (sumbatan) D isebabkan blokade jln nafas oleh benda asing dr luar ataupun dari dlm tubuh , misalnya : inhalasi benda asing , jatuhnya lidah ke blkg ketika dlm keadaan tdk sadar, bekuan darah atau gigi (palsu) yang lepas. Gejalanya khas dimulai dgn batuk-batuk yg terjadinya tiba-tiba, disusul cyanosis dan akhirnya meninggal dunia . Pada gagging sumbatan terdapat d i orofaring, P ada choking sumbatan terdapat di laringofaring.

2.b Penutupan saluran nafas atas, tipe : SUMBATAN

3. TERTIMPA/ TERTINDIH (TRAUMATIK ASFIKSIA) CRUSH ASFIKSIA K arena dada dan perut (otot bantu pernafasan) mendapat tekanan secara bersamaan oleh suatu kekuatan , ( mis : pohon yang tumbang atau tebing yg runtuh ) . Crush as fiks ia juga dapat terjadi karena desak-desakan keluar dari suatu ruangan melalui pintu yang sempit.

3. Penekanan Dada dan perut : TERTIMPA atau TERTINDIH (berdesakan)

4. SUFFOCATION (terkurung/ terbungkus) J ika oksigen yg ada di udara lokal krg memadai, ( mis : di ruangan yg tdk ada ventilasinya atau di tmpt penambangan yg mengalami r eruntuhan , atau p d orang yg wajahnya ditutup plastik) . Kematian dpt terjadi dlm beberapa jam, tergantung Luas ruangan dan kondisi orang dlm ruangan tsb .

4. Sufokasi PENUTUPAN WAJAH (TERTUTUP ATAU TERKURUNG)

5. TENGGELAM (DROWNING) Pd peristiwa tenggelam, seluruh tubuh tdk harus tenggelam di dlm air. Asalkan lubang hidung dan mulut berada di bwh permukaan air maka hal ini sdh cukup memenuhi kriteria sebagai peristiwa tenggelam. Berdasarkan pengertian tersebut maka peristiwa tenggelam tdk hanya dpt terjadi di laut atau sungai tetapi dpt juga terjadi di dalam wastafel atau ember berisi air .

Jenis-jenis tenggelam antara lain: Wet drowning. K eadaan dimana, cairan masuk ke dlm sal . pernapasan (tractus respiratorius bawah) pd korban tenggelam sempurna, terjadi fase asfiksia di TKP . Dry drowning. K eadaan dimana cairan tdk masuk ke dlm sal . pernapasan bwh (trak. respiratorius bawah) atau lambung , karena tdk ada kesempatan bernafas (pd pemabuk), maka tekanan cairan yg langsung dpt menyebabkan terjadi reflek vagus, cardiac arrest atau spas m e l aring (sering kematian cepat/ bukan asfiksia) .

Berdasarkan penyebab kematian segera : True drowning . K ematian disebabkan asfiksia, akibat paru terisi air. Submersion drowning . Karena Inhibisi refleks vagal , spasme l aring atau f ibrilasi v entrikel , mengakibatkan udara tidak dapat masuk paru sehingga mengakibatkan kematian m endadak/ segera umumnya tanpa tanda asfiksia . Immersion drowning . Karena pengaruh obat-obatan atau penyakit (epilepsi), kemudian jatuh ke air dan t enggelam , kematian karena asfiksia atau inhibisi vagus .

2. Berdasarkan lama di air: a. Primer . B ila dalam hitungan menit setelah tenggelam, tidak ada pertolongan. Beberapa kematian pada tenggelam tipe ini terjadi karena serangan jantung atau fibrilasi ventrikel tetapi dapat juga karena asfiksia . b. Sekunder . K orban berhasil diselamatkan , hanya untuk beberapa waktu ( sekitar 30 menit sampai beberapa minggu ) . Kematian pada tipe ini adalah asfiksia, akibat dari asidosis metabolik, oedema paru, pneumonitis dan infeksi paru .

TENGGELAM DI AIR TAWAR DAN ASIN: Pd Air tawar akan dgn cepat diserap cairan dlm jumlah besar , sh g terjadi hemodilusi yg hebat sampai 72 persen berakibat terjadinya hemolisis (air asin tdk) . Pd Air tawar akan mengalami perubahan biokimiawi dimana kalium dalam plasma meningkat dan natrium berkurang, shg terjadi anoksia yg hebat pd myocardium (air asin tdk) . Pd air tawar Hemodilusi menyebabkan cairan dlm pembuluh darah atau sirkulasi jadi berlebihan, terjadi penurunan tekanan sistole dan d pt terjadi fibrilasi ventrikel.

Jantung utk bbrp saat masih berdenyut dgn lemah , terjadi anoksia cerebri yang hebat , hal ini yg menerangkan mengapa kematian terjadi dgn cepat . Kematian terjadi dalam waktu 5 menit . Pd air asin t dk terjadi hemolisis melainkan hemokonsentrasi , tekanan sistolik akan menetap dlm bbrp menit . Kematian terjadi dalam waktu 8-9 menit .

5. Saluran nafas terisi air: TENGGELAM WET DRONING DRY DROWNING Washer women hand Kutis anserina

II. ASFIKSIA NON MEKANIK KARENA BAHAN KIMIA (KERACUNAN) Menurut TAYLOR Racun : setiap bahan atau zat yg dlm jumlah relatif kecil, bila masuk ke dlm tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yg akan menyebabkan penyakit atau kematian. Zat yang dapat menyebabkan keracunan dan mati lemas

Ciri keracunan gas co2 Ciri keracunan logam arsen Ciri keracunan sianida (cherry red)

Ciri keracunan gas sianida (cherry red) Kiri : Liver normal. Tengah : liver pada mayat mati karena sianida . Kanan : Kongesti liver dengan daerah fatty liver pada daerah yang be rw arna kuning, dan bagian merah merupakan daerah kongesti akibat dari Gagal Jantung Kongestif DIAGNOSA PASTI MATI LEMAS AKIBAT BAHAN KIMIA (KERACUNAN) DGN TEST LABORATORIUM KIMIA (LAB FOR), SELAIN TANDA-TANDA MAKROSKOPIS (asfiksia).

III. ASFIKSIA NON MEKANIK KARENA ALAMIAH/ PENYAKIT SERING DIGOLONGKAN DALAM KASUS KEMATIAN SUDDEN DEATH (KEMATIAN MENDADAK ). K ata “ sudden unexpected natural death ” di dalamnya terkandung kriteria penyebabnya : natural (alamiah atau wajar) tidak ada unsur mekanik (trauma) .

Definisi kematian mendadak (WHO) kematian yang terjadi dalam waktu 24 jam sejak timbulnya gejala.

BEBERAPA KASUS SUDDEN DEATH YANG DAPAT MENYEBABKAN MATI LEMAS. KARDIOVASKULAR PERNAPASAN Perlemakan jntg , Asma bronkhial, Trombosis koroner , Broncopneumonia , Myocarditis infark, Bronchiectasis , K elainan k atup aorta/mitral , TB Paru-paru, Hipertensi , dll. Bronkitis akut / kroni s, Ca bronchus , dll. S SP LAIN-LAIN Cerebral haemorhagic , Gastroenteritis , Abses otak , Obstruksi intestinal , Cerebral trombosis , Peritonitis , Epilepsy , dll. Tromb mesenterium . UROGENITAL Pyloric stenosis , Ca ginjal , Ca colon , Ca gaster , Ca pancreas Pyelonephritis , Hepatitis , Ca buli-buli , dll. Thyrotoxicosis , Difteri, dll.

Kelainan katub jantung (trikuspid) Kelainan paru-paru Ganguan sistem kardiovaskular dapat menyebabkan asfiksia (kelainan organ jantung dan/ atau paru-paru) Ganguan pembuluh darah jantung

Ciri seorang penderita penyakit jantung (gemuk)dengan penyebab kematian asfiksia Kematian mendadak pada penderita perdarahan otak aneurisme, dengan tanda-tanda asfiksia Ciri seorang penderita penyakit tbc/ paru-paru (kurus dan anemis) dengan penyebab kematian asfiksia

GAMBARAN UMUM ASFIKSIA SIANOSIS (ujung jari, bibir atau wajah). DILATASI JANTUNG KANAN. LEBAM MAYAT MeRAH KEBIRUAN. BUIH SUKAR PECAH (SURFACTAN) DI SAL. NAFAS. PELEBARAN PEMBULUH DARAH VENA. BINTIK PERDARAHAN (TARDIEUS SPOT/ PETEKHIE). DARAH BERWARAN HITAM DAN ENCER (KANDUNGAN CO2 TINGGI). EDEMA ORGAN (PARU-PARU, JANTUNG, DAN HATI).

SURFAKTAN, ADALAH : Agen surface-active (spt sabun dan ditergen sintetik) campuran fosfolipid (terutama lesitin dan sfengomielin) yg di eksresi oleh sel-sel alveolus tipe II dlm alveoli dan sluran pernafasan, yg menurunkan ketegangan permukaan cairan paru-paru dan dgn demikian menambah sifat elastik jaringan paru-paru.

Bintik perdarahan di bola dan kelopak mata bawah Buih halus sukar pecah (surfactan) Ujung jari kebiruan (sianosis) Bintik perdarahan di kulit/ petekhie GAMBARAN/ TANDA UMUM ASFIKSIA

Lebam mayat merah kebiruan atau keunguan Sembab dan sianosis di wajah

Buih halus di sal. nafas dan paru-paru Tardieus spot (Bintk perdarahan) EDEMA ORGAN VISERAL Darah lebih gelap dan encer

KESIMPULAN Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernapasan , mengakibatkan oksigen darah berkurang disertai dengan peningkatan karbon dioksida . Dengan demikian organ tubuh mengalami kekurangan oksigen dan terjadi kematian .

Perlu diperhatikan tanda-tanda asfiksia meliputi: 1. Pada pemeriksaan luar Pembendungan sistemik dan pulmoner yaitu: S ianosis pada bibir, ujung-ujung jari dan kuku. Warna lebam mayat merah kebiruan gelap dan terbentuk lebih cepat, busa halus pada hidung dan mulut, dan pelebaran pembuluh darah pada konjungtiva bulbi dan palpebra di mata, dll .

2. Pada pemeriksaan dalam D ilatasi jantung kanan , darah berwarna lebih gelap dan lebih encer, busa halus di dalam sal . pernafasan . P e m bendungan sirkulasi pd seluruh organ dlm tubuh shg jadi lebih berat dan berwarna lebih gelap, bintik perdarahan (Terdieus spot), serta e dema paru .

TERIMA KASIH
Tags