Aspek hukum praktek kebidanan di Indonesia.ppt

IkhwanRidhaWilti 0 views 18 slides Sep 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

Aspek hukum praktek kebidanan di Indonesia


Slide Content

1.Aspek Hukum Dalam Praktik Kebidanan
•Bidan merupakan suatu profesi yang
selalu mempunyai ukuran atau standar
profesi. Standar profesi bidan yang terbaru
adalah di atur dalam kepmenkes RI
No.369/menkes/SK/III/ 2007,yang berisi
mengenai latar belakang praktik
kebidanan.

•Praktik bidan juga di dasarkan pada hukum dan
peraturan perundang-undangan yang mengatur
dan berkaitan dengan praktik bidan dan hukum
kesehatan.
•Pekerjaan yang di lakukan oleh bidan
merupakan suatu profesi yang di dasarkan,pada
pendidikan formal tertentu,baik untuk mencari
nafkah maupun bukan.Dalam praktik bidan juga
terikat oleh suatu etika profesi.

2.Tanggung jawab dan Tanggung gugat bidan dalam
praktik kebidanan
•Hubungan hukum ( perikatan ) antara bidan
dengan pasien terbentuk atas dasar perjanjian
atau undang-undang (pasal 1233 Kitab undang-
undang Hukum perdata ).
•Di dalam perikatan selalu ada prestasi.
Pengertian prestasi adalah memberikan sesuatu
berbuat sesuatu,dan tidak berbuat sesuatu.

•Perjanjian adalah ikatan antara satu orang
dengan orang lain atau lebih,yang selalu
menimbulkan hak dan kewajiban timbal balik.
Perjanjian merupakan perbuatan hukum
•Sebagai contoh ibu hamil yang akan
melahirkan,ada seorang bidan di antara sekian
banyak orang, maka secara hukum bidan
tersebut mempunyai kewajiban menolong ibu
yang akan melahirkan tersebut.
Hubungan bidan dengan ibu hamil tersebut di
dasari undang-undang.

Menurut Prof.Wila Candrawila S,hak bidan yang
bekerja di rumah sakit adalah:
1.mendapat kepastian hukum dengan di buatnya
hospital laws.
2.mendapat imbalan jasa yang sesuai dengan
keahlian dan pengalaman masing- masing.
3.mendapatkan kenyamanan dan keamanan
kerja.
4.mendapat perlindungan hukum

Adapun kewajiban bidan di rumah sakit adalah :
1.bekerja sesuai standar profesi bidan
2.mematuhi seluruh ketentuan rumah sakit
3.bekerjasama dengan dokter atau sejawat
lain.
Hak rumah sakit adalah:
1.mendapatkan jasa pelayanan kebidanan
yang maksimal
2.di patuhi seluruh ketentuan rumah sakit
termasuk hospital by laws.

Kewajiban rumah sakit adalah:
1.membayar imbalan jasa berdasarkan
kepatutan dan kepantasan.
2.menghargai ketrampilan dan pengalaman
bidan.
3.memberikan perlindungan hukum.
4.memberikan kenyamanan dan keamanan
kerja.
5.membuat ketentuan hukum untuk
kepastian hukum

3.Hak – hak klien dan persetujuannya untuk bertindak
a. Hak pasien
1.pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata
tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah sakit atau
institusi pelayanan kesehatan.
2.pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan
makmur
3.pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai
dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.
4.pasien berhak memeperoleh asuhan kebidanan sesuai
dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.

5. pasien berhak memilih bidan yang akan
menolongnya sesuai dengan keinginannya.
6. pasien berhak mendapatkan informasi
yang meliputi kehamilan persalianan, nifas dan
bayinya yang baru di lahirkan.
7. pasien berhak mendapat pendampingan
suami selama proses persalinan
berlangsung.
8. pasien berhak memilih dokter dan kelas
perawtan sesuai dengan keinginanya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.

9.pasien berhak di rawat oleh dokter yang secara bebas
menentukan pendapat kritis dan mendapat etisnya
tanpa campur tangan dari pihak luar.
10.pasien berhak menerima konsultasi kepada dokter lain
yang terdaftar di rumah sakit tersebut,terhadap
penyakit yang di deritanya sepengetahuan dokter yang
merawat.
11.pasien berhak meminta atas ” privacy ” dan kerahasiaan
penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
12.pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
1.penyakit yang diderita
2.tindakan kebidanan yang akan di lakukan
3.alternatif terapi lainnya

4.Standar Praktik Kebidanan
a.Standar I : Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode
manajemen kebidanan melalui pengumpulan data dan
analisis data,penentuan
diagnosis,perencanaan,pelaksanaan,evaluasi dan
dokumentasi.
b.Standar II: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di
lakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Data
yang di peroleh di catat dan di analisis.

c.Standar III: Diagnosis Kebidanan
Diagnosis kebidanan di rumuskan berdasarkan analisis
data yang telah di kumpulkan.
d.Standar IV: Rencana Asuhan
Rencana Asuhan kebidanan di buat berdasarkan
diagnosis kebidanan.
e.Standar V: Tindakan
tindakan kebidanan di laksanak
f.Standar VI: Partisispasi klien
tindakan kebidanan di laksanakan bersama klien dan
keluarga dalam upaya peningkatan pemeliharaan dan
pemulihan kesehatan.

g.Standar VII: Pengawasan
pemantauan atau pengawasan terhadap klien di
laksanakan secara terus menerus dengan tujuan
mengetahui perkembangan klien.
h.Standar VIII: Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan di laksanakan secara terus-
menerus seiring tindakan kebidanan yang di laksanakan
dan evaluasi dari rencana yang telah di rumuskan
i.Standar IX: Dokumentasi
Asuhan kebidanan di dokumentasikan sesuai
dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan
yang di berikan .

STANDAR KOMPETENSI BIDAN
•Kompetensi ke 1 :Bidan mempunyai persyaratan
pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial,
kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar
dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya,
untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
• Kompetensi ke-2 :Bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh
dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan
kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan
dan kesiapan menjadi orang tua.

•Kompetensi ke-3 :Bidan memberi asuhan antenatal
bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama
kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau
rujukan dari komplikasi tertentu.
•Kompetensi ke-4 :Bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat
selama persalinan, memimpin selama persalinan yang
bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan
tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan
bayinya yang baru lahir.
•Kompetensi ke-5 :Bidan memberikan asuhan pada ibu
nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap
terhadap budaya setempat.

•Kompetensi ke-6 :Bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat
sampai dengan 1 bulan.
•Kompetensi ke-7 :Bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1
bulan – 5 tahun).
•Kompetensi ke-8 :Bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok
dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
•Kompetensi ke-9 :Melaksanakan asuhan kebidanan
pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.
Tags