Asuhan Gizi Pasien dengan Penyulit Kehamilan.pptx

AndiSriRahayuKasma1 0 views 30 slides Sep 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

Asuhan Gizi Pasien dengan Penyulit Kehamilan


Slide Content

Asuhan Gizi Pasien dengan Penyulit Kehamilan Tim Dietetika Penyakit Infeksi dan Defisiensi (2025)

Pendahuluan

Kehamilan Masa kehamilan dimulai dari masa konsepsi sampai lahirnya janin . Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir . Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan , triwulan kedua dimulai dari bulan 4 sampai 6 bulan , triwulan ketiga dari bulan 7 sampai 9 bulan

Kehamilan dengan Anemia

Pengertian Anemia adalah suatu keadaan Dimana kadar Hb dalam darah dibawah normal  krn kurang zat gizi pembentuk darah (Fe, asam folat ataupun vitamin B12) Pada ibu hamil paling sering anemia karena kekurangan zat besi (Fe)  Anemia Gizi Besi (AGB) Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe Jumlah Fe pada bayi baru lair kira-kira 300mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg Selama hamil ibu menyimpan Fe kurang lebih 100 mg  untuk keperluan janin , plasenta , dan hemoglobin itu sendiri Kebutuhan zat besi bumil : 46mg/ hari  dipenuhi dari makanan dan suplemen Bumil yang mengalami anemia dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan , abortus, cacat bawaan , BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkarkan  meningkatkan mortalitas dan morbiditas ibu dan anak

Pengertian (2) Penanggulangan anemia pada bumil dapat dilakukan dengan pemberian tablet zat besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia

Hiperemesis Gravidium

Pengertian Pada sebagian wanita hamil gejala mual muncul saat bangun tidur sehingga sering disebut dengan morning sickness , dan akan hilang antara minggu ke-16 dan minggu ke-22 kehamilan . hiperemesis gravidarum sebenarnya lebih dikenal dengan morning sickness namun dalam tingkat yang lebih tinggi , dimana rasa sakit yang dialami ibu hamil lebih menyakitkan dari sekedar morning sickness pada ibu hamil biasanya . Mual muntah berlebihan ( hiperemesis gravidarum) merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang mempengaruhi status kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin , dimana kejadian ini dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan , mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan trimester 1 Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan mual dan muntah pada kehamilan yang menetap , dengan frekuensi muntah lebih dari 5 kali dalam sehari , disertai dengan penurunan berat badan (> 5% dari berat sebelum hamil ) dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan asambasa , kekurangan gizi bahkan kematian .

Etiologi Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui , akan tetapi kompleks dari faktor biologis , psikologis dan sosial budaya diperkirakan menjadi penyebab hiperemesis gravidarum. Selain itu kehamilan kembar , perempuan dengan kehamilan pertama , usia 35 tahun , kehamilan mola serta berat badan berlebih menjadi faktor pencetus pada beberapa penelitian

Faktor Risiko

Tanda dan Gejala Hiperemesis gravidarum I Hiperemesis gravidarum dengan tanda dan gejala paling ringan termasuk dalam golongan tingkatan 1. Tanda dan gejala paling umum pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat 1, yakni

Tanda dan Gejala Hiperemesis gravidarum II Tingkatan hiperemesis gravidarum ke-2 ini umumnya terjadi saat gejalanya tak kunjung usai. Tanda dan gejala paling umum pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat 2, yakni:

Tanda dan Gejala Hiperemesis gravidarum III Pada tahap ini , kondisi hiperemesis gravidarum sudah sangat parah . Penderita mengalami gejala komplikasi yang membuatnya merasa tidak nyaman . Sehingga tak jarang penderita harus menjalani rawat inap di rumah sakit . Tanda dan gejala paling umum pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat 3, yakni :

Preeklampsia

Pengertian Preeklampsia adalah penyakit yang ditandai dengan adanya hipertensi , proteinuria dan edema yang timbul selama kehamilan atau sampai 48 jam postpartum. Umumnya terjadi pada trimester III kehamilan Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan Gambaran klinik antara lain pertambahan berat badan yang berlebihan , edema , hipertensi dan timbul protein urin . Gejala subjektif : sakit kepala di daerah frontal, nyeri epigastrium, penglihatan kabur , mual dan muntah . Gangguan serebral lainnya : oyong , refleks meningkat , dan tidak tenang . Hasil pemeriksaan meliputi tekanan darah tinggi , refleks meningkat , dan proteinuria pada pemeriksaan laboratorium .

Faktor Risiko Usia . Insiden tinggi pada primigravida muda , meningkat pada primigravida tua . Penelitian Asmana et al. (2016) mengatakan terdapat hubungan antara usia dengan kejadian preeklampsia berat dengan usia 35 tahun sebagai faktor resiko Faktor keturunan Jika ada riwayat preeklampsia / eklampsia pada ibu / nenek penderita , faktor resiko meningkat sampai 25%. Diet/ Gizi . Angka kejadian tinggi pada ibu hamil yang kekurangan kalsium dan obese/overweight. Penambahan berat badan yang signifikan selama kehamilan , dimana tidak melebihi penambahan yang disarankan sesuai perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Hiperplasentosis . Kehamilan ganda , hidrop fetalis, mola hidatidosa , diabetes melitus , hipertensi .

Klasifikasi Preeklampsia ringan ditandai oleh tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau diastolik ≥90 mmHg, dan proteinurin >300 mg/24 jam. preeklampsia berat ditandai dengan sistolik >160 mmHg dan diastolik >110 mmHg, dengan protein urin >2 gr/24 jam. Ibu dengan preeklampsia berat dapat mengalami sakit kepala , gangguan penglihatan , mual , muntah , nyeri epigastrium, insufisiensi hati dan ginjal serta edema paru

Diet Preklampsia Asuhan Gizi Diet Hiperemesis

Diet Hiperemesis

Diet Hiperemesis Gambaran Umum Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester II) yang ditandai dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relative lama. Keadaan ini bila tdk diatasi bisa menyebabkan dehidrasi dan penurunan BB. Ciri khas diet hyperemesis adalah pada penekanan pemberian makan sumber KH kompleks , terutama pada pagi hari serta menghindari makanan yang berlemak dan goreng- gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah . Pemberian makan dan minum sebaiknya berjarak

Diet Hiperemesis Tujuan Diet Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup

Diet Hiperemesis Syarat Diet KH tinggi  75-80% dari kebutuhan total energi Lemak rendah  ≤ 10% dari kebutuhan total energi Protein sedang  10-15% dari kebutuhan total energi Makanan diberikan dalam bentuk kering ; pemberian cairan disesuaikan keadaan pasien yaitu 7-10 gelas per hari Makanan mudah cerna , tidak merangsang saluran cerna dan diberikan dalam porsi kecil Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan malam Makanan secara beransur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien

Diet Hiperemesis Diet Hiperemesis I : diberikan kepada pasien dengan hyperemesis berat . Makanan hanya terdiri dari roti kering , singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus dan buah-buahan . Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya . Semua zat gizi pada makanan ini kurang kecuali vit. C, sehingga hanya diberikan selama beberapa hari Diet Hiperemesis II : diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang . Secara berangsur mulai diberikan BM yang bernilai gizi tinggi . Minuman tidak diberikan bersama makanan. Pemilihan BM yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali kebutuhan energi Diet Hiperemesis III : diberikan kepada pasien dengan hyperemesis ringan . Sesuai dengan kesaggupan pasien , minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi

Diet Hiperemesis Makanan yang dianjurkan : roti panggang , biscuit, krekers , buah segar, sari buah , minuman botol ringan , sirup, kaldu tak berlemak , the dan kopi encer Makanan yang tidak dianjurkan : makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam , BM yang mengandung alcohol, kopi, dan yang mengandung zat tambahan ( pengawet , pewarna , dan bahan penyedap

Diet Preeklampsia

Diet Preeklampsia Gambaran Umum Preeklampsia merupan sindroma yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu 20 dengan tanda dan gejala seperti hipertensi , proteinuria, kenaikan BB yang cepat ( karena edema), mudah timbul kemerah-merahan , mual , muntah , pusing, nyeri lambung , oliguria, gelisah dan kesadaran menurun . Ciri khasi diet ini adalah memperhatikan asupan garam dan protein

Diet Preeklampsia Tujuan Diet Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal Mencapai dan mempertahankan TD normal Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air Mencapai keseimbangan nitrogen Menjaga agar penambahan BB tidak melebihi normal Mengurangi atau mencegah timbulnya factor risko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan

Diet Preeklampsia Syarat Diet Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat , makanan diberikan secara berangsur , sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energi tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air. Penambahan BB diusahakan dibawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu Protein tinggi --> 1,5 – 2 g/kg BB) Lemak sedang , sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda Vitamin cukup; vit. C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi Mineral cukup terutama kalsium dan kalium Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien Cairan diberikan 2500 ml sehari . Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan dgn cairan yang keluar melalui urin , muntah , keringat dan pernapasan

Diet Preeklampsia Diet Preeklampsia I : diberikan kepada pasien dengan preeklampsia berat . Makanan diberikan dalam bentuk cair , yang terdiri dari susu dan sari buah . Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral, dan kekurangannya diberikan secara parenteral Diet Preeklampsia II : diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat . Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai Diet RG I. makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya Diet Preeklampsia III : diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Preeklampsia II atau kepada pasien dengan preeklampsia ringan . Makanan makanan mengandung protein tinggi dan garam rendah , diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Makanan cukup zat gizi. Jumlah energi harus disesuaikan kenaikan BB yang boleh lebih dari 1 kg/bulan

Thanks
Tags