LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, DAN ANAK BALITA SERTA ADAPTASI BAYI BARU LAHIR Anjeli Ratih S.P, S.Tr.Keb ., M.Keb
DEFINISI Bayi Baru Lahir = 2 jam pertama Neonatus = Baru lahir-28 hari Bayi = usia 29 hari-11 bulan 29 hari Balita = usia 1 tahun-4 tahun 29 hari
LINGKUP A. Bayi baru lahir bermasalah Bayi baru lahir bermasalah meliputi : Bercak mongol 8 . Seborrhea Hemangioma 9. Bisulan Ikterik 10. Milliariasis Muntah 11. Diare Gumoh 12. Obstipasi Oral trush 13. Infeksi Diaperrush 14. Bayi meninggal mendadak
B. Kelainan pada NEONATUS dan BBL Labioskizis & labiopalatoskizis ( bibir sumbing ) Atresia esofagus ( esofagus yg tdk sempurna ) Atresia rekti & anus ( pembentukan lubang anus yg tdk sempurna ) Hirschprung ( penyumbatan pd usus besar shg pergerakan usus besar tdk sempurna krn usus besar tdk memiliki saraf yg bs mengendalikan otot pada usus besar ) Obstruksi biliaris ( tersumbatnya kantong empedu shg empedu tdak terbentuk dg baik ) Omphalokel (hernia pd pusat shg isi perut keluar )
C. Kelainan – kelainan pada bayi baru lahir Kelainan Kongenital ( Bawaan ) Adalah kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur . Faktor Faktor penyebab : Kelainan genetik dan kromosom Contohnya : sindrom down ( mongolisme ) dan sindrom Turner ( kelainan pada kelamin ) Faktor Mekanik tekanan mekanik pada saat janin di dalam kandugan dalam menyebabkan deformitas ( cacat ).
c. Faktor infeksi : infeksi yang terjadi pada periode organogenesis. Contohnya : katarak , tuli , hidrosefalus d. Faktor obat : beberapa obat tertentu yang diminum oleh wanita hamil TM I. contohnya : fokomelia , mikromelia e. Faktor hormonal : bayi dengan hipotyroidisme dan DM kemungkinan mengalami gangguan pertumbuhan f. Faktor radiasi : pada trimester I dapat menyebabkan mutasi gen g. Faktor lain : masalah sosial , hipoksia , hipotermi , dll yg blm diketahui penyebabnya
D. Trauma Pada Bayi Baru Lahir Caput succedanium ( pembengkakan akibat timbunan getah bening diluar peristoneum ) Cephalhematoma ( pembengkakan akibat timbunan darah disub peristoneum ) Perdarahan intrakranial ( perdarahan di dlm tengkorak ) Trauma pada flexus brachialis ( kelumpuhan pada fleksus brachial) Fraktur klavikula Fraktur humerus
E. Neonatus beresiko tinggi Bayi yang lahir dari kehamilan yang bersifat resiko tinggi : sosek rendah , pendidikan rendah , usia reproduksi yg shat / tdk sehat , paritas 1 atau lebih dr 5, hamil diluar nikah , hamil tanpa ANC, gangguan gizi dan anemia, riwayat kehamilan / persalinan yang jelek , riwayat kehamilan / persalinan dengan komplikasi ,. BB bayi < 2500 gr atau >4000 gr BBL < 37 mgg atau > 42 mgg BBL dengan nilai apgar < 7 BBL dengan infeksi intrapartum , trauma kelahiran dan kelainan kongenital BBL yang lahir dalam keluarga dengan problem sosial
F. Kegawatdaruratan Hipoglikemi konsentrasi glukosa darah bayi lebih dibandingkan konsentrasi rata rata pada populasi bayi dg umur dan berat yang sama Hipotermia suatu keadaandalam suhu bayi < 36,5 pada pengukuran suhu melalui ketiak BBLR berat badan bayi < 2500 gr. BBL dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : prematuritas dan dismaturitas . Prematur adl bayi lahir dg umur kehamilan < 37 mgg dan BB sesuai usia kehamilan . Dismaturitas adl bayi yang lahir dg berat kurang dr brt badan seharusnya diusia kehamilan .
Asfiksia Neonatorum adl keadaan dmn BBL tdk dpt bernafas scr spontan dan teratur segera setelah lahir . Biasanya disertai dg hipoksia dan hiperkapnue serta sering berakhir dg asidosis . SGNN adl kumpulan beberapa penyakit yang mempunyai gejala yg sama yaitu kesulitan ventilasi paru . Mis : merintih , retraksi dinding dada Perdarahan tali pusat adl suatu bentuk perdarahan / keluarnya darah dari tali pusat setelah bayi lahir yang timbul akibat berbagai hal . Infeksi Hipovolemik dan syok septik
G. Neonatus Bayi Dan Anak Dg Penyakit Yg Lazim Terjadi Penyakit tropik dan infeksi : Morbili e. Tetanus Parotitis epidemika f. Diftery DBD g. Thypus Abdomen Pertusis Neurolog ( sistem saraf ) : Kejang demam Meningitis ensefalitis Pulmonologi ( ilmu paru paru ) : Tuberculosis Asma Pneumonia
Gastroenterologi ( ilmu ttg lambung dan usus ) : Diare Muntah Sakit perut Konstipasi Nefrologi ( perkemihan ) ISK Penyakit Gizi Gangguan akibat kurang iodium Kurang energi protein Kurang vitamin A Obesitas
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR Adalah periode adaptasi terhadap kehidupan keluar rahim Periode ini dapat berlangsung hingga satu bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh bayi . Transisi paling nyata dan cepat terjadi pada sistem pernapasan dan sirkulasi , sistem kemampuan mengatur suhu , dan dalam kemampuan mengambil dan menggunakan glukosa
Faktor yang mempengaruhi kehidupan luar uterus Riwayat antepartum ibu dan bayi baru lahir misalnya terpapar zat toksik , sikap ibu terhadap kehamilannya dan pengalaman pengasuhan bayi . Riwayat intrapartum ibu dan bayi baru lahir , misalnya lama persalinan , tipe analgesik atau anestesi intrapartum . Kapasitas fisiologis bayi baru lahir untuk melakukan transisi dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin . Kemampuan petugas kesehatan dalam mengkaji dan merespon masalah dengan tepat pada saat terjadi .
A. Perubahan sistem pernafasan 1. Perkembangan Paru Paru = benih dlm rahim → bercabang dan beranting → struktur pohon bronkus Proses ±8 Th ; janin TM II dan III Ketidakmatangan paru mengurangi kelangsungan hidup <24 minggu . Faktor : keterbatasan permukaan alveol , ketidakmatangan sistem kapiler paru , dan surfaktan kurang
2. Awal T imbulnya Pernafasan Faktor rangsangan nafas pertama bayi : Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan Tekanan dalam dada Interaksi antar sistem pernafasan , kardiovaskuler , dan susunan saraf pusat menimbulkan pernafasan Fungsi upaya nafas pertama bayi : Mengeluarkan cairan dalam paru Mengembangkan jaringan alveol paru untuk pertama kali; Untuk mendapat fungsi alveol , harus terdapat surfaktan yang cukup dan aliran darah melalui paru
U paya respirasi untuk bernafas Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan 30-40 minggu kehamilan ; meningkat sampai paru-paru matang Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan paru-paru dan membantu menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernafasan . Tanpa surfaktan , alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap pernafasan , yang menyebabkan sulit bernafas .
Bayi cukup bulan,mempunyai cairan di dalam paru-parunya . Pada saat bayi melalui jalan lahir selama persalinan , sekitar 1/3 cairan ini akan diperas keluar paru-paru . Dengan beberapa kali tarikan nafas pertama , udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru lahir . Dengan sisa cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah
Oksigenasi sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara . Hipoksia → pembuluh darah paru-paru mengalami vasokonstriksi → tidak ada pembuluh darah yang terbuka , guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga penyebab penurunan oksigenasi jaringan akan memperburuk hipoksia . Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru yang mendorong terjadinya peningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim .
Perubahan Sistem Sirkulasi Setelah lahir , darah bayi harus melewati paru Untuk menyelenggarakan sirkulasi terbaik mendukung kehidupan luar rahim , harus terjadi : Penutupan foramen ovale jantung Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru dan aorta.
Pernapasan pertama menurunkan resistensi pembuluh paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan Oksigen pada pernapasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh paru ( menurunkan resistensi pembuluh paru ), ini akan meningkatkan sirkulasi ke paru sehingga terjadi peningkatan volume darah pada atrium kanan . Dengan peningkatan tekanan pada atrium kanan ini dan penurunan tekanan pada atrium kiri , foramen ovale secara fungsi akan menutup . Dengan pernapasan kadar oksigen darah akan meningkat , sehinggamengakibatkan duktus arteriosus mengalami konstriksi dan menutup .
Vena umbilikus , duktus arteriosus dan arteri hipogastrika tali pusat menutup secara fungsi dalam beberapa menit setelah lahir dan tali pusat diklem Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung dalam 2-3 bulan .
Sistem Thermoregulasi Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu , sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan . Saat bayi masuk ruang bersalin masuk lingkungan lebih dingin . Suhu dingin menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit , sehingga mendinginkan darah bayi .
Lingkungan dingin → pembentukan suhu tanpa menggigil → penggunaan lemak coklat Timbunan lemak coklat terdapat pada seluruh tubuh Untuk membakar lemak coklat bayi membutuhkan glukosa guna mendapatkan energi yang mengubah lemak menjadi panas Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir Semakin lama usia kehamilan , semakin banyak persediaan lemak coklat pada bayi
Cara Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Normal Pencegahan kehilangan panas Bayi baru lahir tidak dapat mengatur tubuhnya secara memadai , dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah
Mekanisme Kehilangan Panas Evaporasi Adalah cara kehilangan panas karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan .
Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi diletakkkan di atas meja , timbangan atau tempat tidur .
Koveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin Adanya tiupan kipas angin , penyejuk ruangan tempat bersalin .
Radiasi Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi .
Upaya Untuk Mencegah Kehilangan Panas Keringkan bayi secara seksama . Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih , kering dan hangat . Tutupi kepala bayi . Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir , lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian . Jangan memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah lahir . Tempatkan bayi di lingkungan hangat
Mekanisame Glukosa Untuk memfungsikan otak diperlukan glukosa dalam jumlah tertentu . Dengan tindakan penjepitan tali pusat pada saat lahir , seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri . Pada setiap bayi baru lahir , glukosa darah akan turun cepat dalam waktu 1-2 jam.
Sistem Gastro Intestinal Sebelum lahir janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan Reflek gumoh dan batuk yang matang sudah mulai terbentuk dengan baik pada saat lahir .
Kemampuan bayi cukup bulan menerima dan menelan makanan terbatas , hubungan esofagus bawah dan lambung belum sempurna sehingga mudah gumoh terutama bayi baru lahir dan bayi muda . Kapasitas lambung terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi cukup bulan . Kapasitas lambung akan bertambah bersamaan dengan tambah umur . Usus bayi masih belum matang sehingga tidak mampu melindungi diri dari zat berbahaya , kolon bayi baru lahir kurang efisien dalam mempertahankan air dibanding dewasa sehingga bahaya diare menjadi serius pada bayi baru lahir.
Perubahan Sistem Imunologi Sistem imunitas bayi baru lahir , masih belum matang sehingga rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi . Sistem imunitas yang matang menyebabkan kekebalan alami dan buatan . Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel darah yang membantu bayi baru lahir membunuh mikroorganisme asing . Tetapi sel darah masih belum matang sehingga bayi belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien . Kekebalan akan muncul kemudian
Reaksi bayi terhadap antigen asing masih belum bisa dilakukan sampai awal kehidupan Tugas utama bayi dan anak-anak awal membentuk kekebalan . Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi Reaksi bayi baru lahir terhadap infeksi masih sangat lemah dan tidak memadai . Pencegahan pajanan mikroba seperti praktik persalinan aman , menyusui ASI dini dan pengenalan serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting .
Perubahan Sistem Ginjal Ginjal sangat penting dalam kehidupan janin , kapasitasnya kecil hingga setelah lahir Urine bayi encer , berwarna kekuning-kuningan dan tidak berbau Tingkat filtrasi glomerolus rendah dan kemampuan reabsorbsi tubular terbatas Bayi tidak mampu mengencerkan urine dengan baik saat mendapat asupan cairan , juga tidak dapat mengantisipasi tingkat larutan yang tinggi rendah dalam darah Urine dibuang dengan cara mengosongkan kandung kemih secara reflek Urine pertama dibuang saat lahir dan dalam 24 jam , dan akan semakin sering dengan banyak cairan
Perubahan Sistem Muskuloskeletal Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir , tetapi tumbuh melalui proses hipertropi . Tumpang tindih atau molase dapat terjadi pada waktu lahir Molase ini dapat menghilang beberapa hari setelah melahirkan . Ubun-ubun besar akan tetap terbuka hingga usia18 bulan .
Perubahan Sistem Neurologi Sistem Neurologi belum matang pada saat lahir . Refleks dapat menunjukkan keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem muskuloskeleat
Perubahan Sistem Intergumentary Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna merah dengan sedikit verniks kaseosa . Sedangkan pada bayi prematur kulit tembus pandang dan banyak verniks . Pada saat lahir verniks tidak semua dihilangkan , karena diabsorpsi kulit bayi dan hilang dalam 24 jam . Bayi baru lahir tidak memerlukan pemakaian bedak atau krim , karena zat-zat kimia dapat mempengaruhi Ph kulit bayi .