ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN KALA II DENGAN GAWAT JANIN

Desy30 1 views 15 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

PRESENTASI KASUS


Slide Content

LINDA HANDAYANI KHGE 19015 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY T G1P0A0 GRAVIDA 41 MINGGU INPARTU KALA II DENGAN GAWAT JANIN DAN ANEMIA RIGAN DI PUSKESMAS CILAWU DESY SYSWIANTI 19220200021

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG WHO, angka prevalensi stunting sebesar 22 % atau 1 5 9 juta anak < 5 tahun mengalami stunting . S tunting berdampak pada kualitas SDM. Stunting menyebabkan balita m engalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan 55 juta Disability-Adjusted years ( Daily ) yaitu menghilangnya masa hidup sehat setiap tahun Riskesdas 2018, prevalensi stunting di Indonesia 30,8% pada anak balita dan 29,9% pada bayi < 2 tahun . Jawa Barat Tahun 2021, tingkat kejadian stunting pada anak balita mencapai 24,5%. Riskesda 2018 prevalensi stunting di Kabupaten Garut m encapai 37,7% Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah perilaku pemberian makan bayi dan anak (PMBA). RISKESDAS 2021, hanya 52,5 % sekitar 2,3 juta bayi, yang menerima ASI eksklusif di Indonesia. P ersentase inisiasi menyusui dini (IMD) juga mengalami penurunan, yakni dari 58,2 persen pada tahun 2019 menjadi 48,6 persen pada tahun 2021. penelitian , permasalahan terkait dengan perilaku PMBA, di berbagai wilayah di dunia termasuk di Indonesia. Permasalahan perilaku PMBA yang sering terjadi adalah pemberian ASI eksklusif yang tidak sampai 6 bulan, pemberian makanan pendamping ASI sebelum anak usia 6 bulan, pemberian makanan tambahan dengan kandungan gizi yang tidak sesuai degan rekomendasi sesuai perkembangan anak, lebih mengutamakan kuantitas dari kualitas makanan yang diberikan kepada anak penelitian , maka intervensi yang efektif untuk meningkatkan perilaku PMBA dilakukan melalui komunikasi baik secara langsung dengan konseling interpersonal intensif, maupun secara tidak langsung

RUMUSAN MASALAH TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS MANFAAT TEORITIS MANFAAT PRAKTIK

BAB II TINJAUAN TEORI

PERSALINAN GAWAT JANIN ANEMIA Pada kala II ini pemeriksaan ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap Kadar Hb 9 - < 11gr% Denyut Jantung janin < 120 x/ permenit atau > 160x / menit

BAB III TINJAUAN KASUS KALA I PERSALNAN S;Ibu mengeluh mules semakin sering dan kuat, ibu ingin segera melahirkan O: dinding vagina licin, portio tipis lunak, posisi didepan, pembukaan 8 cm, selaput ketuban positif, tidak ada bagian yang berdenyut, penurunan kepala hodge III+ , posisi oksiput didepan., hB : 9GR% A: Ny T Usia 21 tahun G1P0A0 gravida 41 minggu inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup intrauterine dengan anemia ringan. P : asuhan kala I persalinan KALA II PERSALINAN S: keluar air air dari jalan lahir dan ingin mengedan kesan ingin BAB O: dinding vagina licin, portio tidak teraba, pembukaan lengkap, selaput ketuban negatif, Air ketuban jernih, penurunan kepala hodge IV , teraba UUK di depan, posisi oksiput didepan. A:Ny T Usia 21 tahun G1P1A0 gravida 41 minggu inpartu kala II janin tunggal hidup intrauterin dengan anemia ringan P: asuhan kala II persalinan DJJ 180-190x/menit KALA II DENGAN GAWAT JANIN S:Ibu mengatakan mules dan ingin mengedan. O; dinding vagina licin, portio tidak teraba, pembukaan lengkap, selaput ketuban negatif, Air ketuban jernih, penurunan kepala hodge IV , teraba UUK di depan, posisi oksiput didepan. DJJ 180-190x/menit A:Ny T usia 21 tahun G1P1A0 gravida 41 minggu inpartu kala II janin tunggal hidup intrauterin dengan gawat janin dan anemia ringan P: penatalaksanaan gawat janin

TINJAUAN KASUS DATA SUBYEKTIF Mulai tanggal 26 oktober 2022 jam 08.00 WIB ibu merasakan kontraksi semakin teratur disertai pengeluaran lendiri darah dari jalan lahir. Hal ini sesuai dengan teori bahwa tanda dan gejala persalinan adalah muncul nya kontraksi atau his yang makin lama makin teratur dan nyeri, adanya keluar lender darah atau bloodshow jam 17.20 ibu mengatakan keluar air air dan merasa ingin meneran. Hal ini sesuai dengan teori bahwa beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah ibu merasakan ingin meneran bersamaan terjadinya kontraksi, ibu merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau vaginanya, perineum menonjol, vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka DATA OBYEKTIF kadar Hb di bawah 8 g/dL diklasifikasikan sebagai anemia berat, 8–10,99 g/dL tanda dan gejala kala II adalah Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara reflektoris menimbulkan rasa ingin mengejan, tekanan pada rectum, ibu merasa ingin BAB, anus membuka. salah satu tanda gawat janin adanya tachicardi dimana denyut jantung janin lebih dari 160x permenit, karena DJJ normal yaitu 120 – 160 kali per menit. ANALISA G1P1A0 parturient 41 minggu kala II janin tunggal hidup intrauterine dengan gawat janin dan anemia ringan.

PENATALAKSANAAN Persalinan Pervaginam Persiapan Resusitasi BBL Pemasangan infus dektrose 5% 30 tpm Memberikan oksigen 5 liter permenit Mengatur posisi ibu miring kiri. Melakukan Episiotomi Asuhan Kala II

BAB 4 PEMBAHASAN

pemasangan infus dektrose 5% untuk memperbaiki hidrasi ibu dan mengoreksi adanya hipotensi yang mengganggu suplay oksigen dari ibu ke janin apakah persalinan bisa dilakukan segera pervagina. Sehubungan dengan kepala sudah diperinieum dan kontraksi ibu baik, ibu diputuskan untuk dilakukan pimpinan persalinan dengan tindakan penanganan untuk gawat janin. memberikan oksigen 5 liter permenit. Hal ini dilakukan karena pada gawat janin akut atau selama intra-partu janin mengalami kesusahan karena pasokan oksigen yang tidak mencukupi ke janin, Glikolisis anaerobik terjadi yang menyebabkan akumulasi asam laktat dan asam piruvat (asidosis metabolik). Tindakan lain yaitu mengatur posisi ibu miring kiri sebagai usaha untuk memperbaiki aliran darah balik, curah jantung dan aliran darah uteroplasenta. Perubahan dalam posisi juga dapat membebaskan kompresi tali pusat.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

S: mules ingin melahirkan O : Hb 9 gr%, DJJ 180-190x/menit A; G1P0A0 gravida 41 minggu inpartu kala II dengan gawt janin dan aneria ringan P: sesuai tidak ada kesenjangan - 1.Bagi klien meningkatkan kesehatan selama hamil salah satunya meningkatkan kadar Hb dengan mengkonsumsi tablet tambah darah dan melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 2.Bagi institusi pendidikan Diharapkan bahan seminar ini dapat mejnadi referensi bagi mahasiswa lain dalam menyusun karya tulis ilmiah dan dijadikan bekal dalam penanganan ibu bersalin dengan gawat janin. 3.Bagi Pelayanan Kesehatan Diharapkan bagi petugas kesehatan agar menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kualitas pelayanan kebidanan khususnya penyulit yang terjadi dalam proses persalinan. KESIMPULAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 4 PEMBAHASAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

TERIMA KASIH
Tags