Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan.pptx

risnasasa88 0 views 25 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 25
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25

About This Presentation

asuhan keperawatan kegawat daruratan


Slide Content

ASUHAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
AGUS NURDIN, S.KP.,M.KEP

ASUHAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
Rangkaian kegiatan praktek keperawatan kegawat daruratan yang diberikan
oleh perawat yang berkompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di
ruang gawat darurat.
Untuk mengatasi biopsikososial baik mendadak atau bertahap pada pasien
gawat darurat

PROSES KEPERAWATAN GD
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Rencana intervensi keperawatan
Implementasi keperawatan
Evaluasi
Dokumentasi

PENGKAJIAN
Pengkajian primer
A: Airway (jalan nafas) dengan kontrol servikal
B: Breathing dan ventilasi
C: Circulation dengan kontrol perdarahan
D: Disability
E
 : Exposure control pada kasus trauma, dengan
membuka pakaian pasien tetapi cegah hipotermi
E : EKG pada kasus non trauma

Airway
@ Ada tidaknya sumbatan jalan nafas
@ Distress pernafasan
@ Kemungkinan fraktur servikal
Sumbatan jalan nafas total
@ Pasien sadar : memegang leher, gelisah,
sianosis
@ Pasien tidak sadar: tidak terdengar suara nafas
dan sianosis

Contoh sumbatan parsial jalan
nafas
Tampak kesulitan bernafas
Retraksi supra sternal
Masih terdengar suara terdengar suara : gaurgling, snoring atau stridor

SUMBATAN TOTAL JALAN NAPAS
- TIDAK ADA SUARA NAPAS
- ADA KESULITAN BERNAPAS
- RETRAKSI INTERKOSTAL
- TIDAK DAPAT BERBICARA ATAU BATUK
- MEMEGANG LEHER
- ADA TANDA-TANDA KEPANIKAN
- WAJAH PUCAT, SIANOTIK

BREATHING
Frekuensi nafas
Suara pernafasan
Adanya udara keluar dari jalan nafas
Cara pengkajian
Look :
Lihat pergerakan dada, irama, kedalaman,
simetris atau tidak, dyspnea
Listen : dengarkan dengan stetoskop
Feel : rasakan dengan perkusi dan palpasi

CARA PENGKAJIAN
Look : apakah kesadaran menurun, gelisah, adanya jejas diatas
clavikula, adanya penggunaan otot tambahan
Listen : dengan atau tanpa stetoskop apakah suara tambahan
Feel : rasakan dengan cara perkusi dan palpasi

CIRCULATION
Ada tidaknya denyut nadi karotis
Ada tidaknya tanda-tanda syok
Adanya tidaknya perdarahan eksternal

DISABILITY
AVPU (Alert – Verbal – Pain – Unresponsive)
GCS (Eye – Motorik – Verbal)
Pupil
Kemampuan motorik ( ada tidak parese dan nilai kekuatan otot)

PENGKAJIAN SEKUNDER
Riwayat penyakit
SAMPLE ( Sign and Symptoms, Allergy, Medication,
Past medical history, last meal, event leading)
Metode untuk mengkaji nyeri : PQRST
Pengkajian Head to toe
Psikososial
Pemeriksaan penunjang (lab, Ro, dll)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan urutan
masalah, penyebab, dan data (problem, etiology,
symptoms / PES), baik bersifat actual maupun resiko
tinggi. Terkadang di IGD hanya ditulis masalah
keperawatan saja
Prioritas masalah ditentukan berdasarkan besarnya
ancaman terhadap kehidupan klien ataupun
berdasarkan dasar/penyebab timbulnya gangguan
kebutuhan klien.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas masalah ditentukan berdasarkan besarnya ancaman terhadap
kehidupan klien ataupun berdasarkan dasar/penyebab timbulnya
gangguan kebutuhan klien.
Agar memudahkan prioritas masalah berdasarkan pada ABCDE

CONTOH MASALAH KEPERAWATAN PASIEN GAWAT
DARURAT
◦Bersihan jalan nafas tidak efektif
◦Pola nafas tidak efektif
◦Gangguan pertukaran gas

Penurunan curah jantung
◦Gangguan perfusi jaringan perifer
◦Gangguan perfusi jaringan serebral
◦Nyeri dada

CONTOH MASALAH KEPERAWATAN PASIEN
GAWAT DARURAT
◦Gangguan volume cairan: kurang dari kebutuhan
◦Gangguan volume cairan: lebih dari kebutuhan
◦Gangguan kebutuhan nutrisi sel: kurang dari kebutuhan
◦Gangguan termoregulasi (hiper dan hipo)
◦Kecemasan/panik
◦Resiko tinggi cedera berulang
◦Keterbatasan aktivitas

RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
Rencana tindakan observasi,
Pemantauan/monitor,
Tindakan mandiri keperawatan,
Kolaborasi.

INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi mandiri : tindakan pemantauan berkelanjutan
kondisi klien, penyelamatan hidup dasar, pendidikan
kesehatan, ataupun pelaksanaan tindakan keperawatan
lainnya sesuai dengan kondisi kegawat-daruratan klien.
Intervensi kolaborasi : tindakan kerjasama dengan tim
kesehatan lainnya dalam lingkup yang sesuai dengan aturan
profesi keperawatan.

Contoh intervensi Keperawatan
MANDIRI :
◦Airway : head tild chin lift, jaw trust, Heimlich
maneuver, suction, pasang OPA, NA
◦Breathing : posisi semifowler, observasi RR,
irama, latihan nafas dalam, latihan batuk,
bagging, dll
◦Circulation : BHD, monitor TTV, monitor intake
output, monitor tetesan infus, menghentikan
perdarahan dengan balut tekan, dll

Contoh intervensi
Keperawatan
KOLABORASI :
◦Airway : Pemasangan intubasi, krikotirotomi
◦Breathing : terapi oksigen, Nebulizer, dll
◦Circulation : pemberian terapi cairan, pemasangan cateter, dll

EVALUASI
Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan
tingkat kegawatdaruratan klien dapat
1menit, 5, 15, 30 menit, atau 1 jam
sesuai dengan kondisi klien/ kebutuhan.
Ingat konsep kegawatan hanya 2 – 6 jam.

DOKUMENTASI
Tujuan Dokumentasi Keperawatan adalah :

Perangkat asuhan pasien.
 Komunikasi
 Dokumen Legal
 Penelitian
 Statistik
 Pendidikan
 Audit

Model Dokumentasi
keperawatan di IGD
Prinsip adalah kemudahan dan
kecepatan pencatatan dilakukan
secara cepat dan tepat.

Bentuk Dokumentasi Askep
Grafik/flow sheet : untuk catatan yang berulang-ulang (
TD, BB)
Rencana, Catatan keperawatan : sebaiknya chek
list/komputerisasi
Catatan pengobatan
Lembaran untuk pemeriksaan diagnostic/penunjang
Laporan kegiatan spesifik
Rencana pulang: ( follow up care, rujukan).