Asuhan keperawatan Marasmus dan kwashiokor.pptx

RioRizkiAbdillahRama 0 views 9 slides Sep 04, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

Asuhan Keperawatan


Slide Content

Asuahan keperawatan MARARAMUS-KWASHIORKOR Disusuh oleh : Dhea nizhan nurul fadhillah

Pengertian marasmus kwasiorkor Maramus timbul akibat kekurangan energy ( kalori ) sedangkan kebutuhan protein relative cukup . Maramus adalah keadaan dimana kalori rendah sekali , protein rendah semua zat kurang . Sedangkan kwashiorkor adalah keadaan dimana protein rendah sekali , kalori normal atau meningkat . Dalam sumber lain kwashiorkor merupakan bentuk kekurangan protein kalori yang berat , yang amat sering terjadi pada anak kecil antara umur satu dan tiga tahun ( kesehatan Anak Dr Daerah tropis , 1994,50).

Tanda dan gejala maramus Yang sering terjadi Gangguan perkembangan , yang ditunjukkan dengan berat badan yang sangat rendah bila dibandingkan anak seusianya Hilangnya lemak diotot dan bawah kulit , karena makanan kurang mengandung kalori dan protein. Pada kasus yang berat , maka akan menjadi “ seperti orantua ” Anak cengeng , rewel dan tidak bergairah Vena superficialis mencolok Mata besar dan dalam Akral dingin Suhu badan diawah normal Denyut nadi lambat Peut cekung Kadang-kadang terjadi Mencret , seringkali karena menderita diare yang infektif Perubahan rambut sepertipada kwashiorkor, hanya saja biasanya kurang jelas Dehidrasi karena diare yang infektif

Tanda dan gejala kwashiorkor Yang sering terjadi Kegagalan pertumbuhan , terlihat adanya BB rendah kecuali bila oedem mucul Oedema Otot menyusul tetapi lemak dibawah kulit disimpan Kesengsaraan , sukar dengan gejala awal anak menjadi rewel diikuti dengan perhatianyang kurang Letarghi Anerexia Biasanya ada Perubahan rambut , warna lebih muda ( coklat , kemerahan , mendekati putih ) lurus , jarang halus , mudah lepas bila ditarik . Warna kulit lebih muda Tinja yang encer , mungkin disebabkan gangguan penyerapan makanan , terutama gula . Anemia yang tidak berat , biasanya ada kemungkinan infeksi cacingan atau malaria Kadang-kadang ada Ruam , bercak-bercak bersepih . Yakni noda warna gelap pada kulit yang bila terkelupas meninggalkan warna kulit yang sangat muda atau bahkan ulkus dibawahnya . Dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh , tapi sering terlihat dibelakang tungkai atau pinggul Ulkus dan terakan . Tukak yang kecil sering muncul pada terutama di daerah yang banyak mendapat tekanan , terutama di belakang telinga Tanda-tanda vitamin. Misal luka d sudut mult , lidah berwarna merah terang , karena kekurangan riboflavin.

Komplikasi marasmus dan kwashiorkor Komplikasi Marasmus Penyakit yang sering dijumpai adalah enteristis , infestasi cacing tuberkolosis , defisiensi vitamin A K omplikasi Kwashiorkor Diare infeksi , anemia, gangguan tumbuh kembang , hipokalemi dan hiponatremi

Asuhan keperawatan marasmus dan kwashiorkor Riwayat keperawatan riwayat keperawatan sekarang pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan pertumbuhan ( berat badan semakin lama semakin turun ) bengkak pada tungkai , sering diare dan keluhan lain yang menunjukkan terjadinya gangguan kekurangan gizi . Riwayat kesehatan keluarga meliputi pengkajian pengkajian komposisi kelurga , lingkungan rumah dan kpmunitas , pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga , fungsi dan hubungan anggota keluarga , kultur dan kepercayaan , perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan , persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain

Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan laboratorium , anemia selalu ditemukan terutama jenis normostik normokrom karena adanya gangguan sistem eritropoesis akibat hypoplasia karena sum-sum tulang disamping karena asupan zat besi yang yang kurang dalam makanan , kerusakan hati dan gangguan absorbs. Diagnosa Resiko ketidak seimbangan cairan b.d Manajemen cairan Defisit nutrisi b.d Manajemen nutrisi Diare b.d Manajemen diare

Intervensi Resiko ketidak seimbangan cairan b.d majemen cairan Intervensi : - Monitor status hidrasi ( mis.frekuensi nadi , kekuatan nadi , akral , pengisian kapiler . Kelembaban mukosa , turgor kulit , tekanan darah - Berikan asupan cairan , sesuai kebutuhan - Kolaborasi pemberian diuretic, jika perlu Defisit nutrisi b.d manajemen nutrisi Intervensi : - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein - Ajarkan diet yang diprogramkan - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan jika perlu Diare b.d manajemen diare intervensi : - Identifikasi gejala invaginasi ( mis.tangisan keras , kepucatan pada bayi ) - Monitor tanda dan gejala hypovolemia ( mis.takikardi , nadi teraba lemah , tekanan darah turun turgor kulit turun , mukosa mulut kering , CRT melambat , BB menurun ) - Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap

terimakasih
Tags