ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT HIPOSPADIA

amandabulamei04 2 views 13 slides Sep 20, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Mata kuliah keperawatan anak


Slide Content

ASUHAN KEPERAWATANPADA ANAK DENGAN HIPOSPADIA Dosen Pengampuh : Ns.Grace Tumakaka , M.Kep ., Sp ..An Disusun Oleh: Katril Kaose

Hipospadia adalah kelainan kongenital yang sering terjadi pada anak laki-laki . Hipospadia berasal dari bahasa Yunani, Hypo yang berarti dibawah , dan Spadon yang artinya lubang . Hipospadia diartikan sebagai adanya muara urethra yang terletak di proximal dari Lokasi yang seharusnya . Kelainan terjadi pada masa embrio karena adanya defek pada masa perkembangan alat kelamin dan sering dikaitkan dengan gangguan pembentukan seks primer ataupun gangguan aktivitas seksual saat dewasa ( Giannantoni , 2017) PENGERTIAN ETIOLOGI Hipospadia diakibatkan oleh adanya defek pada produksi testosterone oleh testis dankelenjar adrenal, kegagalan konversi dari testosterone ke dihidrotesteron , defisiensi reseprotandrogen di penis, maupun penurunan ikatan antara dihidrostestoteron dengan reseptorandrogen dapat menyebabkan hipospadia . Adanya paparan estrogen pada ibu hamil di awalkehamilan dicurigai dapat meningkatkan resiko terjadinya hipospadia , lingkungan yang tinggiakan estrogen sering ditemukan pada pestisida di sayuran dan buah , susu sapi , beberapatanaman , dan obat-obatan .

MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis hipospandia ( Pasca & Urethroplasty, 2023), antara lain: a. Tidak terdapat preposium ventral sehingga prepesium dorsal menjadi berlebihan ( dorsal hood ). b. Sering disertai dengan korde . c. Lubang kencing terletak dibagian bawah dari penis

ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA

PENGKAJIAN IDENTITAS PASIEN Identitas klien terdiri nama , tempat & tanggal lahir , umur , jenis kelamin , anak ke-berapa , nama ibu , usia ibu , agama, suku / bangsa , status perkawinan , Pendidikan,Alamat , tanggal masuk rumah sakit , diagnose medis , nomor register, tanggal dating kerumah sakit , dan tanggal pengkajian . Menanyakan selengkap mungkin identitas pasiensupaya mempermudah dan meminimalisir terjadinya kesalahan dalam memberikanasuhan keperawatan KELUHAN UTAMA Orang tua klien mengeluh dengan kondisi anaknya karena penis yang tidak sesuaidengan anatomis penis biasa karena melengkung kebawah dan terdapat lubang kencingyang tidak pada tempatnya . RIWAYAT KESEHATAN Sekarang : Pada klien dengan hipospadia ditemukan adanya lubang kencing yang tidakpada tempatnya sejak lahir dan belum diketahui dengan pasti penyebabnya Lalu : Adanya riwayat ketidakseimbangan hormon dan faktor lingkungan yangmempengaruhi kehamilan ibu , seperti terpapar dengan zat atau polutan yangbersifat tertogenik yang menyebabkan terjadinya mutasi gen yang dapatmenyebabkan pembentukan penis yang tidak sempurna Kehamilan dan kelahiran : Riwayat kontrasepsi oral pada ibu , hamil tua , berat badan lahir rendah dankehamilan gemelli Keluarga : Keluarga Status subfertil dari ayah, riwayat ayah dengan hipospadia , riwayatayah dengan kriptokismus , riwayat ayah perokok aktif , pajanan pestisida pada ayahdan ibu . POLA KEBIASAAN a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan KesehatanKlien biasanya tidak mengetahui penyakit yang dialami karena kurangnyapemahaman klien terkait penyakit hipospadia dan pada umumnya pemeliharaankesehatan klien tidak ada masalahb . Pola Nutrisi Sebelum tindakan operasi tidak ada masalah pada pola nutrisi , nafsu makannormal , setelah dilakukan tindakan operasi nafsu makan sedikit berkurangdisebabkan nyeri yang dirasakan . c. Pola EliminasiPada saat buang air kecil , pada klien hipospadia mengalami kesulitan karenapenis yang bengkok mengakibatkan pancaran urin mengarah kearah bawah danmenetes melalui batang penisd . Pola Aktivitas Pada umunya klien dengan hipospadia tidak memiliki gangguan aktivitas.e . Pola Istirahat dan Tidur Pada klien biasaya tidak memiliki gangguan pola tidur kecuali saat dirawatdirumah sakit.f . Pola ReproduksiKognitif dan Persepsi Pada klien dengan hipospadia tidak memiliki masalahpada memorinya

PENGKAJIAN PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK a. Keadaan Umum oKlien dalam kondisi composmentis oBerat badan normal b. Pemeriksaan Tanda- tanda Vital oNadi normal oTekanan darah normal oPola pernapasan normal oSuhu normal c. Pemeriksaan Head to Toe 1) Kepala Bentuk kepala , kesimetrisan , kelengkapan , pertumbuhan atau tekstur rambut , warna rambut , keadaan kulit , adanya benjolan atau nodul atau lesi , adanya nyeri tekan . 2) Wajah dan Leher Bentuk , kesimetrisan , kelengkapan , keadaan kult , ekspresi wajah , fungsional mata , telinga , hidung , pengecapan dan pendengaran adanya nodul atau lesi , adanya nyeri tekan , pembesaran kelenjar . 6 3) Dada atau Thorax Bentuk dada, kesimetrisan , ekspandi atau pengembangan dada, keadaan kullit , frekuensi , irama dan sifat denyut jantung serta suara pernafasan , hasil suara perkusi pada dada, batas-batas jantung dan paru ada kardiomegali . 4) Abdomen Bentuk , kesimetrisan , keadaan kulit , peristaltic usus, batas-batas hepar , gastrik serta ginjal , biasanya pada kasus hipospadia ketika dipalpasi ginjar adanya masa, nodul / lesi , adanya nyeri tekan . 5) Genetalia Bentuk penis melengkung ke bawah , kelainan pada kulit depan penis, adanya kelainan preputium, adanya nyeri tekan , periksa warna , jumlah , daN bau urin . 6) EkstemitasBentuk , kesimetrisan dan kelengkapan tangan serta kaki, keadaan kulit,adanya lesi / nodul atau adanya kelainan warna , kekuatan masa otot,kelincahan ROM, kelainan jalan atau tidak

DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu,keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan . Diagnosakeperawatan yang biasanya muncul pada klien dengan hipospadia dan sering berkaitan pada pasien post op hipospadia yaitu : Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik Risiko Infeksi ditandai dengan Efek prosedur invasive Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

INTERVENSI Diagnosa Luaran Intervensi Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik Setelah dilakukan intervensi selama 3 x 24 jam. Di terapkan nyeri akut menurun . Dengan kriteria hasil : 1. Keluhan nyeri menurun 5 2. Meringis menurun 5 3. Sikap protektif menurun 5 4. Gelisah menurun 5 5. Frekuensi nadi membaik 5 Pemantauan Nyeri (I.03123) Observasi - Identifikasi factor pencetus dan pereda nyeri - Monitor kualitas nyeri - Monitor Lokasi dan penyebaran nyeri - Monitor interisitas nyeri dengan menggunakan skala - Monitor durasi dan frekuensi nyeri Terapeutik - Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien - Dokumenrasikan hasil pemantauan Edukasi - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

INTERVENSI Diagnosa Luaran Intervensi Risiko Infeksi ditandai dengan Efek prosedur invasive) Setelah dilakukan intervensi selama 3 x 24 jam. Di terapkan Tingkat infeksi menurun . Dengan kriteria hasil : 1. Deman menurun 5 2. Kemerahan menurun 5 3. Nyeri menurun 5 4. Bengkak menurun 5 Pencegahan Infeksi (I.14539) Observasi - Monitor tanda dan gejala infeksi okal dan sistamik Terapeutik - Berikan perawatan kulit pada area edema - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien - Pertahankann Teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi Edukasi - Jelaskan tanda dan gejala infeksi - Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar - Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi Kolaborasi - kolaborasi pemberian imunisas

INTERVENSI Diagnosa Luaran Intervensi Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri Setelah dilakukan intervensi selama 3 x 24 jam. Di terapkan Mobilitas Fisik meninngkat . Dengan kriteria hasil : 1. Pergerakan ekstremitas meningkat 5 2. Kekuatan otot meningkat 5 3. Rentang gerak (ROM) meningkat 5 4. Nyeri menurun 5 5. Gerakan terbatas menurun 5 Dukungan Mobilitas (I.05173) Observasi - Identifikassi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan -Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi Terapeutik - Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu - Fasilitasi melakukan pergerakan - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan Edukasi - Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi - Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan

IMPLEMENTASI Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada anak dengan hipospadia , perawat melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi anak . Pada masalah nyeri akut , perawat menilai ekspresi wajah , skala nyeri , serta respon anak terhadap perawatan . Anak diberikan posisi yang nyaman untuk mengurangi tekanan pada area luka , serta dilakukan distraksi sesuai usia berupa permainan sederhana . Analgesik diberikan sesuai program terapi , kemudian dievaluasi efektivitasnya . Anak tampak lebih tenang dan dapat beristirahat dengan baik setelah tindakan . Terkait dengan risiko infeksi , perawat melakukan observasi pada area luka operasi dan pemasangan kateter . Luka tampak bersih , tidak terdapat tanda kemerahan atau pus. Perawat melakukan perawatan luka dengan teknik aseptik , mengganti balutan sesuai kebutuhan , serta menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah tindakan . Kolaborasi pemberian antibiotik dilakukan sesuai instruksi medis . Orang tua diberikan edukasi mengenai cara menjaga kebersihan area luka , tanda-tanda infeksi yang harus diwaspadai , serta pentingnya menjaga asupan cairan anak . Untuk masalah gangguan mobilitas fisik akibat nyeri , perawat membantu anak dalam perubahan posisi secara perlahan dan mendukung aktivitas sesuai kemampuan . Anak didampingi saat mencoba bergerak agar merasa aman , serta diberikan dukungan emosional agar tidak cemas . Aktivitas yang dapat menimbulkan tekanan pada area perineum dihindari . Secara bertahap , anak mulai dapat bergerak dengan lebih nyaman setelah nyeri teratasi .

EVALUASI Evaluasi dalam keperawatan adalah proses menilai sejauh mana tujuan atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan tercapai . Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah tindakan keperawatan , serta mencatat respon klien baik secara objektif maupun subjektif . Setelah dilakukan implementasi keperawatan , anak tampak lebih tenang , nyeri berkurang , luka tetap bersih tanpa tanda infeksi , dan anak mulai dapat bergerak dengan lebih nyaman meski masih membutuhkan bantuan . Orang tua menunjukkan pemahaman dalam merawat anak di rumah .

Thank you
Tags