Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir ( BBL ) KEL 1 : MITHA RIANI INGWY PRATIWI CUCUP PRADILA
DEFINISI Bayi baru lahir adalah bayi segera setelah lahir sampai 28 hari pertama kehidupannya ( Broker,Cristine.2001) Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra uteri ( Marlyn dongoes,1999).
ETIOLOGI His(Kontraksi otot rahim) Kontraksi otot dinding perut Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera Bayi Baru Lahir Jagalah bayi agar tetap kering dan hangat Usahakan adanya kontak kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin .
Manifestasi Klinis Pernafasan : tidak ada pernafasan , pernafasan lambat , pernafasan teratur ( menangis keras ) Denyut jantung / nadi : <100x/ menit atau tidak ada denyutan jantung Warna kulit : biru / pucat,ekstremitas biru , badan merah , seluruh kulit warnanya merah Bayi menangis Reflek gerak otot-otot tubuh
Pemeriksaan diagnostik Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari pertama setelah lahir ( menurun bila ada sepsis) Hemoglobin 15-20g/dl ( kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia) Hematokrit 43%-61% ( peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia , penurunan kadar gula menunjukan anemia/ hemoraghi prenatal) Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl 1-2 hari dan 12 mg/dl pada 3-5 hari . Detrosik:Tetes glukosa selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50 mg/ dl,meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke 3.
Penatalaksanaan bayi baru lahir Klem dan potong tali pusat Sambil secara cepat menilai pernafasannya , letakkan bayi dengan handuk diatas perut ibu . Dengan kain bersih dan keringatau kasa , lap darah atau lendir bayi dari wajah bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang . Periksa ulang pernafasan bayi Jagalah bayi agar tetap kering dan hangat Usahakan adanya kontak kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin .
Menghitung APGAR NO TANDA 1 2 1 Warna Kulit Pucat Badan kemerahan , ekstremitas biru Seluruh badan kemerahan 2 Pulse Rate Tidak ada <100x/ menit >100x/ menit 3 Grimace( reaksi rangsangan ) Tidak ada Sedikit gerak-gerik mimic Batuk / bersin 4 Activity(tonus otot ) Tidak ada Ekstremitas sedikit fleksi Gerakan aktif 5 Respiration( pernafasan ) Tidak ada Lemah / tidak teratur Baik / menangis
Keterangan NA : 7-10 : bayi normal 4-6 : asfiksia sedang 0-3 : asfiksia berat
Pengkajian a. Aktivitas Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama . Bayi tampak semi- koma,saat tidur dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat (REM) tidur sehari rata-rata 20 jam. b. Sirkulasi Rata-rata nadi apical 120-160 dpm , meningkat sampai 120 dpm pada 12-24 jam setelah kelahiran ). Nadi perifer mungkin melemah,murmur jantung sering ada selama periode transisi , TD berentang dari 60-80 mmHg ( sistolik )/40-45 mmHg ( diastolik ) Tali pusat diklem dengan aman tanpa rembesan darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan dalam 1-2 jam kelahiran mengerut dan menghitam pada hari ke 2 atau ke 3. c. Eliminasi Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah kelahiran . Urin tidak berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah per 24 jam.Pergerakan feses mekonium dalam 24 sampai 48 jam kelahiran .
d. Makanan atau cairan Berat badan rata-rata 2500-4000 gram. Penurunan berat badan di awal 5%-10% e. Neurosensori Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar , Kaput suksedaneum dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari , Mata dan kelopak mata mungkin edema, Strabismus dan fenomena mata boneka sering ada .
f. Pernapasan Takipnea , pernapasan dangkal,ekspirasi sulit . g. Seksualitas Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda vagina/hymen dapat terlihat , rabas mukosa putih ( smegma ) atau rabas berdarah sedikit (pseudo menstruasi ) mungkin ada . Genitalia pria :Testis turun , skrotum tertutup dengan rugae , fimosis biasa terjadi ( lubang prepusium sempit , mencegah retraksi foreksim ke glan ).
Diagnosa keperawatan a. Resiko Tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat pemotongan tali pusat . b. kurang pengetahuan b.d ketidaktauhan tentang cara merawat bayi . c. Resiko tinggi hipotermi berhubungan dengan adaptasi lingkungan dari intra ke exstra uteri.
Asuhan Keperawatan No Diagnosa Keperawatan Tujuan /KH Intervensi Keperawatan 1. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam, diharapkan pola nafas bayi kembali efektif . - Observasi adanya pernafasan cuping hidung , retraksi dada. - Observasi pernafasan mendengkur . - Auskultasi bunyi Krekels / Ronchi . - Bersihkan jalan nafas ( hisap naso faring secara perlahan ). - Observasi warna kulit terhadap sianosis . - Tempatkan bayi pada posisi Trendelemburg yang dimodifikasi pada sudut 10 derajat .
2. Resiko tinggi hypotermi brhubungan dengan usia ekstrem Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam, diharapkan suhu tubuh bayi Ny . N. S dapat dipertahankan dalam batas normal dengan lingkungan termonetral Ukur suhu inti neonatus . - Pantau suhu kulit secara continue. - Atur suhu ruangan . - Keringkan kepala bayi dan tubuh kemudian pakaikan baju dan popok serta dibedong dengan selimut hangat . - Anjurkan kepada Ibu untuk sering mendekap bayinya . - Kaji suhu tubuh bayi . - Berikan baby oil/ minyak kayu putih kepada bayi ( perut dan punggung ) setelah bayi dimandikan .
3. Resiko tinggi infeksi tali pusat berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan . Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam, diharapkan infeksi tidak terjadi . Pantau tanda – tanda infeksi pada tali pusat . - Balut tali pusat dengan kassa kering . - Pertahankan penutup tali pusat tetap kering . - Observasi kulit dan tali pusat setiap hari untuk tanda – tanda kemerahan , adanya cairan . - Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi . - Ajarkan tekhnik mencuci tangan yang tepat pada Ibu sebelum memegang / merawat bayi .