Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Hipertensi

DidikSusetiyanto 1 views 29 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

Asuhan Keperawatan Hipertensi


Slide Content

ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN
HIPERTENSI
Ns. Didik Susetiyanto Atmojo
M.Kep

BLOOD PRESSURE
Blood Pressure
Systemic Vascular
Resistance
Cardiac Output
Cardiac:
Heart Rate
Status Inotropik
Neural
Humoral
Symphatetic Nervous
System:
α adrenergic reseptor
(vasoconstrictor)
β adrenergic reseptor
(vasodilator)
Humoral:
Vasoconstrictors
Angiotensin
Catecholamin
Renal:
Renin-angiotensin
Aldosteron
Atrial Natriuretik
factor
Local Regulation:
Vasodilators:
Prostaglandin
EDRF
Vasoconstrictors:
Endothelin
= x

HIPERTENSI
Tekanan darah persisten dimana tekanan sistolik
lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik
lebih tinggi dari 90 mmHg

FAKTOR RESIKO
Yang tidak dapat dikontrol
Umur : > 50 thn
Sex : Wanita > pria
Genetik
Etnik

FAKTOR RESIKO
Yang dapat dikontrol
Merokok
Dislipidemia/hiperkolesterol
Diabetes Mellitus: tjd hiperinsulinemia dan
hipertropi struktural
Obesitas
Alkohol
Emosi: rangsangan SS Simpatis
Gaya hidup
Status sosial ekonomi

JENIS HIPERTENSI
Hipertensi primer/esensial
Tidak diketahui penyebabnya
Biasanya dimulai sebagai proses intermitten pd individu > 30
thn
Contributing factor meliputi peningkatan aktifitas SS Simpatis,
kelebihan produksi hormon vasokonstriktor dan pengikat
natrium, intake natrium berlebihan, BB berlebih, DM dan
intake alkohol berlebihan

JENIS HIPERTENSI
Hipertensi sekunder: bisa dikendalikan
Umumnya disebabkan oleh ggn pd fungsi ginjal
dan hubungannya dengan jantung
Meningkatnya tahanan perifer total terjadi stlh
hipertensi timbul dan bukan sebagai penyebab
hipertensi
Penyebab hipertensi sekunder: penyempitan
aorta, penyakit ginjal, kelainan endokrin, kelainan
neurologis, obat-obatan (NSAID, estrogen,
kontrasepsi) dan kehamilan

KLASIFIKASI HIPERTENSI
MENURUT WHO
Kategori Sistolik
(mmHg)
Diastolik
(mmHg)
Normotensi < 140 < 90
Hipertensi ringan 140 – 180
atau
90 – 105
Borderline 140 – 160
atau
90 - 95
Hipertensi sedang berat> 180 atau> 105
Hipertensi sistolik terisolasi> 140 dan< 90

KLASIFIKASI HIPERTENSI
MENURUT JNC
Kategori Sistolik
(mmHg)
Diastolik
(mmHg)
Optimal < 120 dan < 80
Normal < 130 dan < 85
High normal 130 – 139 atau85 - 89
Hipertensi
Stage I 140 – 159 atau90 - 99
Stage II 160 – 179 atau100 – 109
Stage III >180 atau > 110

MANIFESTASI KLINIK
Sakit kepala
Keletihan
Penurunan toleransi aktifitas
Palpitasi
Angina
Dyspnea
Perdarahan hidung/epistaksis
Pusing
Insomnia
Asimptomatis, Kadang2 gejala timbul bila telah
tjd komplikasi pada target organ: mata, ginjal,
jantung, otak

KOMPLIKASI HIPERTENSI: MATA
Pandangan kabur
Perubahan pd retina spt perdarahan,
eksudat
Penyempitan pembuluh darah
Edema papil
Retinopati hipertensi

KOMPLIKASI HIPERTENSI: JANTUNG
(HIPERTENSIVE HEART DISEASE)
Penyakit arteri koronaria dan
angina pektoris
Left Ventricular Hyperthrophy
Gagal jantung kiri

KOMPLIKASI HIPERTENSI: GINJAL
Nefrosklerosis
Nokturia
Azotemia
Insufisiensi ginjal

KOMPLIKASI HIPERTENSI: OTAK
Stroke atau serangan iskemia
transien
Hipertensive ensephalopathy
Paralisis sementara pd satu
sisi/hemiplegia
Ggn ketajaman
penglihatan

KOMPLIKASI HIPERTENSI: VASKULAR
Atherosklerosis
Aneurisme aorta
Periferal vascular disease
Aortic disection

KOMPLIKASI:
KEDARURATAN HIPERTENSI
Terjadi bila peningkatan tekanan darah harus
diturunkan dalam 1 – 24 jam yang mengancam
jiwa dan memerlukan penanganan segera
dalam perawatan intensif krn dapat
menimbulkan kerusakan serius pada organ lain
Terjadi pada hipertensi tidak terkontrol dan
penghentian pengobatan tiba-tiba

KOMPLIKASI: HIPERTENSI
MALIGNA
Hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan
darah segera (dalam hitingan menit – jam) untuk
menghindari kelainan target organ yang
menetap
Kelainan meliputi ensephalopati, perdarahan
intrakranial, edema paru, kebutaan

WOC HIPERTENSI
Umur
> 50 thn
Sex
Wanita
Genetik Merokok Konsumsi
alkohol
Emosi Gaya Hidup
Perubahan
membran PD
Perub
fungsional
PD perifer
Pe↓an
elastisitas PD
TP ↑, CO ↓
Kerusakan
endotel PD
Adhesi
trombosit
TP ↑
Pe↑an intake
sodium
Retensi sodium
di ginjal
Merangsang
SS Simpatis
CO ↑
Konsumsi
makanan berlemak
DislipidemiaDM Obesitas
HiperinsulinemiaPenumpukan
lemak di PD
Merusak
endotel PD
Atherosklerosis
TP ↑
HIPERTENSI
Pe↑an
preload
Perubahan
aliran darah
perifer
Ketidakseimbangan
suplai & kebutuhan
Keletihan,
kelemahan,
dyspnea
MK: intoleransi
aktivitas
MK: Risti
Pe↓ CO
Nyeri suboksipital,
kaku leher
MK: Nyeri

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
Urinalisis rutin
Elektrolit dan uric acid serum
BUN dan kreatinin
Glukosa darah
Hitung darah lengkap
Lipid serum, kolesterol dan trigliserida
EKG
Ekhokardiografi

PENATALAKSANAAN
Non farmakologi/gaya hidup
Kurangi intake garam
Kendalikan berat badan
Hindari rokok, alkohol dan stress
Hindari obat hormonal/KB, kortikosteroid
Pembatasan kafein
Kendalikan gula darah
Modifikasi makanan berlemak
Olah raga/aerobik
Teknik relaksasi
Suplemen Kalium, kalsium, magnesium

PENATALAKSANAAN
Farmakologi
Diuretik: tiazid, furosemid, spironolakton
menurunkan volume darah, tekanan darah
dan curah jantung
Beta blokker: atenolol, nadolol
menekan sekresi renin
Kalsium antagonis: Nifedipin, diltiazem,
verapamil
menghambat pengeluaran kalsium,
menyebabkan vasodilatasi
ACE inhibitor: captoril, lisinopril, Quinapril
menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II
Vasodilator

PRIORITAS KEPERAWATAN
Mempertahankan /meningkatkan fungsi
kardiovaskular
Mencegah komplikasi
Memberikan informasi tentang proses dan
program pengobatan
Mendukung kontrol aktif pasien terhadap kondisi

MASALAH KEPERAWATAN
Penatalaksanaan regimen terapeutik
tidak efektif b.d adanya hambatan,
kurangnya dukungan sosial,
ketidakpercayaan terhadap
pengobatan atau personel kesehatan
Tidak efektif dalam mempertahankan
kesehatan b.d kurangnya sumber
informasi, ketidakmampuan untuk
mengambil keputusan, kurang
pengetahuan tentang patologi,
komplikasi dan manajemen penyakit
Kecemasan b.d penatalaksanaan yang
kompleks, kemungkinan komplikasi,
perubahan gaya hidup

MASALAH KEPERAWATAN
Disfungsi seksual b.d gangguan struktur atau
fungsi tubuh
Gangguan gambaran diri b.d diagnosis penyakit
Perfusi jaringan tidak efektif (cerebral,
kardiovaskular, renal) b.d interupsi aliran darah

RENCANA KEPERAWATAN
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
Mendengar aktif
Tentukan tujuan interaksi
Tunjukkan ketertarikan terhadap pasien
Dukung untuk mengemukakan perasaan
Perhatikan adany perasaan yang atau pesan yang tidak disampaikan
……………… ...
Modifikasi perilaku
Identifikasi motivasi pasien untuk berubah
Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan dan beri reinforcement
Perkenalkan pasien pada kelompok yang telah sukses dalam kasus yang
sama
Dukung keputusan konstruktif tentang kebutuhan kesehatan
Susun program perubahan perilaku
………………
Identifikasi resiko
Petunjuk sistem kesehatan

RENCANA KEPERAWATAN
Resiko tinggi penurunan curah jantung
Intervensi Kolaborasi:
Berikan obat-obatan sesuai indikasi
Diuretik
Inhibitor simpatis
Vasodilator
Agen anti adrenergik
Agen anti angiotensin
Calcium channel blocker
Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai
indikasi
Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi

QUESTION??????

TUGAS INDIVIDU
Buatlah rencana keperawatan lengkap (3 dx
kep) pada pasien Hipertensi meliputi
Diagnosa Keperawatan, etiologi dan gejala
Kriteria Hasil
Intervensi dan aktivitas
Dengan merujuk pada 3 S (SDKI, SLKI, SIKI)

DAFTAR REFERENSI
Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001).
Medical surgical nursing: Clinical management for
positive outcome (6th ed.). Philadelphia: WB
Saunders Company.
Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004).
Medical surgical nursing: Assessment and
management of clinical problems (6th Ed). Missouri:
Mosby Inc.
McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002).
Pathophisiology: The biologic basic for disease in
adults & children (4th ed.). Missouri: Mosby Inc.
Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000).
Cardiac nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.
Tags