Definisi Syok kardiogenik : suatu keadaan kegawatdaruratan di mana terjadi penurunan curah jantung dan hipoksia jaringan, walaupun volume intravaskular adekuat. sindrom klinik akibat gagal perfusi yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung; ditandai dengan nadi lemah, penurunan tekanan rerata arteri (MAP) <65 mmHg, peningkatan left ventricular end-diastolic pressure (LVEDP) ( >18 mmHg), dan penurunan curah jantung (CO <3,2 L/menit).
Patofisiologi Tanda dan gejala syok kardiogenik mencerminkan sifat sirkulasi patofisiologi gagal jantung . Kerusakan jantung → penurunan CO , → me↓ tek darah arteria ke organ-organ vital → Aliran darah ke arteri koroner ↓ → asupan O2 ke jantung me↓, → meningkatkan iskemia / penurunan lebih lanjut → kemampuan jantung utk memompa , = akhirnya terjadilah lingkaran setan .
Manifestasi Klinis Hipotensi , krn penurunan aliran darah. Takikardia , krn jantung mencoba memompa lebih cepat untuk menjaga keadekuatan aliran darah keseluruh tubuh / Bradikardia ketika detak jantung < 60 x / menit disebabkan kerusakan otot miokardium. Aritmia , ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Kulit yg dingin dan lembab , krn penurunan suplai oksigen ke jaringan. Urine output < 30ml per jam (oliguria) terjadi krn ginjal yg tidak mendapatkan perfusi yg cukup. Ckrackles , edema pulmo (penimbunan cairan didalam paru-paru) Perubahan tingkat kesadaran akibat penurunan perfusi ke otak Distensi vena jugularis , tanda overload cairan di pembuluh darah vena, ketidak mampuan jantung dlm mengelola cairan yg masuk ke jantung Sianosis pada bibir, ekstremitas , krn penurunan perfusi ke perifer
Pemeriksaan Diagnostik EKG : gelombang Q yg melebar disebabkan gagal jantung, atau ST-Elevasi yg menandakan iskemia. Rontgen dada : Menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan mencerminkan dilatasi atau hipertrofi bilik atau perubahan dalam pembuluh darah atau peningkatan tekanan pulmonal. Echocardiogram: untuk melihat adanya ruptur pada ventrikel, pericarditis, atau disfungsi pada katup-katup jantung. Elektrolit : mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunan fungsi ginjal, terapi diuretic. Oksimetri nadi : Saturasi Oksigen mungkin rendah terutama jika CHF memperburuk PPOM. AGD : Gagal ventrikel kiri ditandai alkalosis respiratorik ringan atau hipoksemia dengan peningkatan tekanan karbondioksida. Enzim jantung : meningkat bila terjadi kerusakan jaringan-jaringan jantung,misal infark miokard (Kreatinin fosfokinase/CPK, isoenzim CPK dan Dehidrogenase Laktat/LDH, isoenzim LDH).
Penatalaksanaan Inti dari tatalaksana syok kardiogenik adalah penilaian masalah utamanya : Bila masalah utamanya pada volume cairan maka pemberian cairan atau darah/komponennya adalah langkah pertama yang harus diambil. Setelah volume diyakini cukup maka seperti halnya bila masalah utama pada pompa jantung, perhatikan keadaan tekanan darah Bila tekanan darah sistolik lebih dari 100 mmHg, apalagi bila terdapat kondisi edema paru, vasodilator seperti nitrogliserin dapat digunakan Bila tekanan darah sistolik 70–100 mmHg tanpa disertai gejala dan tanda syok, dapat diberikan inotropik seperti dobutamine Bila tekanan darah sistolik 70–100 mmHg dengan disertai gejala dan tanda syok, pemakaian vasopresor seperti dopamine dianjurkan Bila tekanan darah sistolik kurang dari 70 mmHg disertai gejala dan tana syok, gunakan vasopresor kuat seperti norefinefrin
Asuhan Keperawatan : Survey primer Airway : kaji kepatenan jalan nafas pasien, ada tidaknya sputum / benda asing yg menghalangi jalan nafas Breathing : kaji frekuensi nafas, bunyi nafas, ada tidaknya penggunaan otot bantu pernafasan Circulation : kaji nadi, capillary refill time ( CRT )
O 2 4-6 liter/menit untuk mencegah hipoksia. Pasang alat pacu jantung Pasang infus Secondary survey a. Kaji riwayat penyakit jantung b. Tingkat kesadaran - nilai dg (GCS) c. Monitor tanda-tanda vital e. Identifikasi dan mencatat obat yang diberikan, sewaktu datang dan selama pemeriksaan dan penatalaksanaan.
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-alveolar Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan iskemik, kerusakan otot jantung, penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (mis: iskemia) Diagnosa keperawatan