Audit Asurans - Perencanaan dan Pengelolaan Perikatan Audit
NurmaliaMalahusna2
0 views
18 slides
Sep 27, 2025
Slide 1 of 18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
About This Presentation
PENGELOLAAN DAN PERENCANAAN PERIKATAN AUDIT DAN ASURANS
Size: 79.18 KB
Language: none
Added: Sep 27, 2025
Slides: 18 pages
Slide Content
PENGELOLAAN DAN PERENCANAAN PERIKATAN AUDIT DAN ASURANS
PENGENDALIAN MUTU Pengendalian mutu audit adalah sistem yang digunakan untuk memastikan kualitas jasa audit yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) . Tujuan pengendalian mutu audit adalah untuk : Memberikan keyakinan bahwa jasa audit sesuai dengan standar yang berlaku Menjamin pelaksanaan audit yang berkualitas Memastikan auditor memenuhi kewajiban profesionalnya Pengendalian mutu audit dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan teknik , seperti : Tinjauan dokumen , seperti prosedur , instruksi kerja , catatan , dan laporan Pengumpulan bukti Analisis data Evaluasi kepatuhan terhadap standar mutu
PENGENDALIAN MUTU Prosedur pengendalian mutu penting untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dapat diterima dilakukan oleh perusahaan asurans dan risiko perikatan asurans dikurangi sampai ke tingkatan yang dapat diterima . Sebuah perikatan bisa salah karena masalah yang berasal dari : Klien : Mungkin tidak kompeten , mungkin lalai , mungkin menyesatkan tim audit Auditor individu : Mungkin tidak memiliki pemahaman yang memadai atas bisnis klien , mungkin tidak melakukan pekerjaan yang benar dengan standar yang memadai , mungkin tidak mencatat pekerjaan yang dilakukannya secara memadai Supervisor: Mungkin tidak memiliki pemahaman yang memadai atas bisnis klien , mungkin tidak memberi pengarahan kepada staf dengan tepat , mungkin tidak melakukan supervisi yang cukup sehingga pekerjaan yang salah dilakukan oleh tim auditnya , mungkin gagal untuk menangani isu yang timbul secara memadai , mungkin gagal untuk mengkomunikasikan isu yang timbul kepada rekan perikatannya Rekan perikatan : Mungkin memiliki pengetahuan yang tidak cukup atas klien dan lingkungannya , mungkin gagal untuk meneruskan pengetahuan atas bisnis kepada tim auditnya , mungkin tidak memberi pengarahan dan melakukan supervisi kepada timnya secara memadai , mungkin tidak berkonsultasi dengan cukup kepada kolega dan ahli , mungkin tidak menelaah pekerjaan yang dilakukan oleh timnya dengan kehati-hatian yang cukup , mungkin tidak menarik kesimpulan yang tepat dari bukti yang tersedia .
KONSEKUENSI KEGAGALAN PENGENDALIAN MUTU Perikatan asurans , termasuk audit, tidak menawarkan pengguna akhirnya asurans absolut mengenai pokok tugas dari laporan asurans . Sebagai akibatnya , perusahaan perlu untuk memiliki sistem mutu dan prosedur terutama untuk memastikan bahwa pekerjaannya cukup berstandar tinggi sehingga kegagalan sama sekali tidak terjadi . Dalam hal terjadi pengaduan , perusahaan akan memiliki sebuah pembelaan , asalkan telah mengikuti prosedur yang sesuai . Jelas , apabila praktik kerja sebuah perusahaan ditemukan tidak memadai , terdapat konsekuensi disiplin .
PERLUNYA PENGENDALIAN MUTU T indakan perencanaan yang diperlukan dalam penanggulangan kegagalan pengendalian mutu antara lain: Prosedur untuk memastikan hanya klien yang cocok yang diambil Prosedur untuk memastikan hanya klien yang cocok yang dipertahankan Prosedur untuk memastikan bahwa rekan dan staf perusahaan memiliki pengetahuan dan kompetensi yang dibutuhkan Pedoman atas etika Kemampuan komunikasi Kemampuan memberi pengarahan dan supervise Skeptisisme dan pertimbangan professional Pengawasan Manfaat dari pengendaliaan mutu : Standar dari seluruh pekerjaan audit yang diselesaikan tinggi dan konsisten Auditor yang teregister dianggap sebagai professional yang mengikuti standar Mutu dari pekerjaan yang diselesaikan dapat diukur dengan sebuah standar Individu didalam perusahaaan tahu kala pekerjaan yang telah mereka selesaikan dapat diterima
6 ( enam ) ELEMEN KuNCI PENGENDALIAN MUTU Terdapat 6 ( enam ) elemen kunci dari sistem pengendalian mutu , yaitu : Kepemimpinan : pengendalian mutu perlu didorong oleh Pemimpin Perusahaan Persyaratan etika : Etika penting bagi penyedia jasa asurans , karena etika mendukung kepercayaan publik yang diperlukan untuk membuat jasa asurans dapat berjalan . Perusahaan harus menyusun kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi persyaratan etika . Penerimaan dan kelanjutan atas hubungan klien / perikatan tertentu : Perusahaan harus memiliki kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa hanya klien yang sesuai yang diterima dari saat pertama dan dipertahankan . Sumber daya manusia : perusahaan harus memiliki kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa perusahaan mempekerjakan dan mempertahankan staf dengan kapabilitas , kompetensi dan komitmen kepada prinsip etika yang diperlukan untuk melakukan perikatan Kinerja perikatan : Isu kunci nya yaitu supervisi , pengarahan , penelaahan , konsultasi dan resolusi atas perselisihan Pengawasan : Pengawasan mungkin terjadi melalui evaluasi atas sistem yang sedang berlangsung dan juga melalui penelaahan berkala atas dokumen perikatan yang dipilih untuk menilai apakah kebijakan dan prosedur ditempatkan selama perikatan
ISU KUNCI PELAKSAnaan perikatan Pengarahan Pengarahan merupakan tanggung jawab dari rekan perikatan yang mengendalikan bagaimana perikatan asurans harus dilakukan , namun tugas ini akan didelegasikan kepada sebagian besar anggota tim senior di tempat perikatan , yang akan mengarahkan perikatan sesuai dengan strategi keseluruhan . Rekan perikatan bertanggung jawab untuk memastikan anggota tim tahu atas : Pekerjaan apa yang seharusnya mereka lakukan Sifat dari bisnis entitas Segala risiko yang relevan untuk perikatan Masalah yang mungkin timbul selama perikatan Pendekatan yang rinci untuk perikatan Supervisi SA 220 mencantumkan empat fitur dari supervise, yaitu : Menelusuri kemajuan Mempertimbangkan kompetensi dan kapabilitas dari anggota tim audit Menangani hal-hal signifikan yang timbul selama audit Mengidentifikasi hal-hal untuk konsultasi atau pertimbangan oleh anggota tim perikatan yang lebih berpengalaman selama perikatan audit.
ISU KUNCI PELAKSAnaan perikatan C. Penelaahan Tujuan dari penelaahan yakni untuk mempertimbangkan apakah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan strategi audit . Penelaahan antara lain dilakukan melalui : Penelaahan pengendalian mutu perikatan Dilakukan oleh rekan yang berkualifikasi sesuai atau orang lain dalam perusahaan yang tidak terlibat dalam perikatan atau oleh konsultan eksternal . Tujuan dari penelaahan ini bukan untuk melakukan kembali penelaahan lain dalam proses audit namun untuk memberikan sebuah pemeriksaan keamanan tambahan mengenai validitas dari opini perusahaan atas laporan keuangan Hot review Hot review adalah sebuah penelaahan yang dilakukan oleh seorang rekan yang tidak terlibat dalam perikatan atau konsultan eksternal sebelum laporan audit ditandatangani . D. Dokumentasi SA 230 menyaratkan bahwa dokumentasi audit harus berisi : apa yang diperlukan untuk memberikan auditor berpengalaman tanpa hubungan sebelumnya dengan audit tersebut , pemahaman atas sifat , waktu dan cakupan dari prosedur audit, hasil dari prosedur audit, dan bukti audit yang diperoleh , serta hal-hal signifikan yang timbul selama audit dan kesimpulan yang dicapai setelah itu .
ISU KUNCI PELAKSAnaan perikatan C. Penelaahan Tujuan dari penelaahan yakni untuk mempertimbangkan apakah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan strategi audit . Penelaahan antara lain dilakukan melalui : Penelaahan pengendalian mutu perikatan Dilakukan oleh rekan yang berkualifikasi sesuai atau orang lain dalam perusahaan yang tidak terlibat dalam perikatan atau oleh konsultan eksternal . Tujuan dari penelaahan ini bukan untuk melakukan kembali penelaahan lain dalam proses audit namun untuk memberikan sebuah pemeriksaan keamanan tambahan mengenai validitas dari opini perusahaan atas laporan keuangan Hot review Hot review adalah sebuah penelaahan yang dilakukan oleh seorang rekan yang tidak terlibat dalam perikatan atau konsultan eksternal sebelum laporan audit ditandatangani . D. Dokumentasi SA 230 menyaratkan bahwa dokumentasi audit harus berisi : apa yang diperlukan untuk memberikan auditor berpengalaman tanpa hubungan sebelumnya dengan audit tersebut , pemahaman atas sifat , waktu dan cakupan dari prosedur audit, hasil dari prosedur audit, dan bukti audit yang diperoleh , serta hal-hal signifikan yang timbul selama audit dan kesimpulan yang dicapai setelah itu .
ISU KUNCI PELAKSAnaan perikatan E. Konsultasi Ketika isu yang sulit atau kontroversial timbul , tim asurans harus berkonsultasi dengan tepat atas hal ini dan kesimpulan yang ditarik sebagai hasil dari konsultasi harus dicatat dengan sesuai . F. Pengawasan / Pemantauan Pengawasan dilakukan melalui evaluasi atas sistem yang sedang berlangsung dan juga melalui penelaahan berkala atas dokumen perikatan yang dipilih untuk menilai apakah kebijakan dan prosedur ditempatkan selama perikatan . Orang yang memeriksa kepatuhan atas standar pengendalian mutu harus berhubungan erat dengan departemen pelatihan atau rekan untuk memastikan bahwa setiap kesalahpahaman atau permasalahan dengan pengendalian diperbaiki selama pelatihan di tempat kerja . Pengawasan ( atau ‘Cold Review’) Cold review dirancang sebagai sebuah bagian yang berkelanjutan atas proses pengendalian mutu dan terjadi setelah penugasan asurans telah diselesaikan .
Salah opini asurans Salah opini audit dapat menyebabkan : Dituntut atas kelalaian professional Penuntutan dan denda Kehilangan reputasi , klien , staf kunci Perusahaan asurans jatuh Dalam konteks tersebut , prosedur pengendalian mutu penting . Selain itu r isiko merupakan isu kunci lainnya yang terkait dengan salah opini – apakah beberapa klien terlalu berisiko untuk diterima ? Salah opini dapat mengakibatkan jatuhnya reputasi Perusahaan, kehilangan klien yang sudah ada dan mungkin kehilangan auditor kunci yang
Perencanaan perikatan Audit direncanakan agar auditor mengetahui apa yang harus dilakukan untuk dapat memperoleh kesimpulan yang tepat . Selain itu , berdasarkan SA300 ( Perencanaan Audit atas Laporan Keuangan ) mensyaratkan dilakukannya perencanaan atas audit. Alasan lain mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat : Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada situasi yang dihadapi . Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar . Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien . Perencanaan perikatan akan membantu untuk mengetahui : Apa yang harus dilakukan , Berapa banyak yang harus dilakukan Area mana yang harus menjadi fokus anggota tim perikatan Isu penting yang harus diselesaikan
Perencanaan perikatan Perencanaan perikatan dan perancangan pendekatan audit: Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal . Memahami bisnis dan industri klien . Menilai risiko bisnis klien . Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan . Menetapkan materialitas , dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren . Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian . Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan . Mengembangkan perencanaan audit dan program audit secara keseluruhan .
Perencanaan awal perikatan Perencanaan audit awal (initial audit planning) melibatkan empat hal , yang semuanya harus dilakukan lebih dulu dalam audit: Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru atau terus melayani klien yang ada sekarang . Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit. Auditor harus memahami syarat penugasan yang ditetapkan klien agar tidak terjadi kesalahpahaman Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan . Menerima dan mempertahankan klien : Investigasi atas klien baru : Sebelum menerima klien baru , kebanyakan KAP akan menyelidiki perusahaan tersebut untuk menentukan akseptabilitasnya . Klien yang berlanjut . Setiap tahun banyak KAP mengevaluasi klien-klien yang ada saat ini guna menentukan apakah ada alasan untuk menghentikan audit. Auditor dapat mengundurkan diri setelah menentukan bahwa klien tidak mempunyai integritas .
Perencanaan perikatan Mengidentifikasi alasan klien untuk penugasan audit Pemahaman yang jernih tentang syarat-syarat penugasan harus dimiliki oleh klien dan KAP. SAS 108 (AU 310) mensyaratkan bahwa auditor harus mendokumentasikan pemahamannya dengan klien dalam surat penugasan (engagement letter), meliputi tujuan penugasan , tanggung jawab auditor dan manajemen , serta batasan-batasan penugasan . Mengembangkan strategi audit secara keseluruhan Setelah memahami alasan klien untuk melakukan audit, auditor harus mengembangkan strategi audit pendahuluan . Strategi i n i mempertimbangkan sifat klien , jumlah lokasi lain, dan keefektifan pengendalian klien di masa lalu . Strategi yang terencana akan membantu auditor dalam : Memilih staf untuk melakukan penugasan . “Audit harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor”. Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar .
Pentingnya pemahaman bisnis & industry klien Arti penting dari pemahaman atas bisnis dan industri klien karena faktor : Teknologi informasi yang menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan pemasok utama . Klien telah memperluas operasinya secara global, yang sering kali meingkatkan mutu dan ketepatan waktu informasi akuntansi . Teknologi informasi mempengaruhi proses internal klien , yang meningkatkan mutu dan ketepatan waktu informasi akuntansi . Semakin pentingnya modal manusia dan aktiva tidak berwujud lainnya telah meningkatkan kerumitan akuntansi serta pentingnya penilaian dan estimasi manajemen . Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik atas bisnis dan industry klien untuk memberikan jasa bernilai tambah kepada klien . Auditor mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dengan menggunakan pendekatan sistem strategis untuk memahami bisnis klien
Strategi dan perencanaan perikatan P emanfaatan teknologi dalam proses audit : Otomatisasi Proses Audit Bebebapa KAP menggunakan proses yang terotomatisasi pada tahap perencanaan audit dan pelaksanaan pekerjaan lapangan, dengan tujuan meningkatkan kualitas audit dan menurunkan biaya. Pada tahap perencanaan, otomatisasi dapat membantu membawa informasi dari penugasan periode sebelumnya dan mengumpulkan semua daftar periksa, mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, membuat template kertas kerja, dan mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan dari klien sebelum dilakukannya kunjungan ke tempat klien. Pada tahap pekerjaaan lapangan, template yang telah dibuat secara terotomatisasi akan membantu memastikan bahwa semua area telah tercakup secara memadai, memungkinkan dilakukannya electronic sign-off, dan dapat langsung dimasukkan ke dalam laporan auditor dan laporan untuk manajemen atas kelemahan (defisiensi) yang ditemukan. Sangat penting untuk menyesuaikan dokumentasi yang sifatnya umum atau generic dengan kebutuhan klien yang spesifik.