PENGUJIAN SUBSTANTIF KAS Pengujian substantif kas adalah prosedur audit untuk: memperoleh keyakinan atas kewajaran saldo kas dan setara kas dalam laporan keuangan, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) , dengan meliputi pengujian rincian: verifikasi saldo bank, rekonsiliasi), prosedur analitis (analisis tren kas), dan kinerja ulang (menghitung ulang data kas), serta pemahaman definisi kas dalam SAK
PENGUJIAN SUBSTANTIF KAS Pengertian Pengujian substantif adalah prosedur audit yang dirancang untuk mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan. 1. Fokus pengujian ini adalah pada jumlah dan asersi dalam laporan keuangan untuk memastikan kebenaran dan kewajaran saldo kas dan setara ka 2.
PEMAHAMAN TENTANG KAS (DEFINISI DAN SIFAT) Definisi Kas: Sesuai dengan PSAK 2 Laporan Arus Kas (2012) yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. 1. Fokus pengujian ini adalah pada jumlah dan asersi dalam laporan keuangan untuk memastikan kebenaran dan kewajaran saldo kas dan setara kas 2.
MATERIALITAS, RISIKO DAN STRATEGI AUDIT Tingginya volume transaksi mengakibatkan tingginya risiko bawaan kas. Faktor-faktor penyebab tingginya risiko bawaan kas : 1. Tingginya potensi salah saji akibat tingginya volume transaksi, 2. Sifat kas paling likuid dan sangat diminati, 3. Kesempatan manipulasi dalam bentuk kitting maupun window dressing. Tingginya risiko bawaan, menyebabkan perusahaan memperluas struktur pengendalian intern, untuk dapat mencegah dan mendeteksi adanya salah saji. Strategi audit yang digunakan adalah kombinasi strategi lower assessed level of control risk dengan primarily substantive approach, dengan lebih mengutamakan kepada pengujian substantif.