Respons , Kegiatan Intervensi dan Monitoring Evaluasi
Apa itu respons ? Intervensi perbaikan yang disusun berdasarkan rekomendasi pengkajian kematian , serta analisis data agregat nya . Bertujuan untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat, fasilitas kesehatan, dan sistem k esehatan yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kesehatan ibu dan bayi baru lahir . Jenis respons atau intervensi perbaikan t ergantung pada hasil kajian kematian maternal dan perinatal Dikembangkan oleh Komite AMP-SR atau dapat berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyusun intervensi yang efektif dan mampu laksana . Pelaksanaan respons melibatkan sektor kesehatan dan non- kesehatan
Tujuan Pelaksanaan Respons atau Kegiatan Intervensi Di tingkat Fasyankes untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan ibu dan bayi baru lahir Di tingkat kabupaten / kota dan provinsi diperlukan untuk memperkuat sistem kesehatan , mobilisasi sumber daya , rencana penganggaran , peningkatan kesadaran dan kemitraan dengan masyarakat serta advokasi . Di tingkat nasional , menjadi masukan untuk mengembangkan rencana strategis kesehatan ibu dan BBL, rencana penganggaran yang dapat mencakup pengalokasian sumber daya yang diperlukan untuk provinsi ataupun kabupaten / kota yang paling berisiko dan terdampak , menyusun atau merevisi kebijakan dan pedoman nasional .
Prinsip perumusan respons Mu l ai l ah dar i f a k t or - fakto r yan g da p at dimodifikasi / dicegah yan g d ii d entif i k asi dari p roses pengkajian . Berikan prioritas pada faktor penyebab kematian yang dapat dicegah , ber prevalensi tinggi , dengan mempertimbangkan ke mampuan laksana , ketersediaan biaya dan sumber daya lainnya, serta dampak kesehatan . G unakan pendekatan berbasis bukti . T etapkan kurun waktu pelaksanaan respon dalam mencapai target yang ditetapkan . I ntegrasikan intervensi perbaikan ke dalam rencana kesehatan tahunan dan sistem k esehatan . Lakuk a n p e ma n tau a n un t uk memastikan b a hwa rekomend as i t e rsebut d i i mp lementa s i kan . Ten t uk a n cara memantau dan lakukan pemantauan kemajuan , efekti v i tas , da n damp a k dari respons
Merencanakan respons
Rekomendasi berdasarkan pengkajian Kem a t i an I ndi vidu Fo rm u l i r Pengkajian kematian maternal/ perinatal : Faktor- fa ktor ya n g d apat d im o d ifika s i , medis maupun non- medis . 27
Respons yang SMART
Latihan: Contoh respons yang SMART M eni ngkat k an jum lah perempua n yang mendapatkan uteroton i ka s etel ah persalinan oleh penolong persalinan s e besar 1 0% da l am w aktu 3 b u lan ke depan . Petugas promkes melakukan sosialisasi berkala – setiap tiga bulan , kepada masyarakat desa X tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir dalam kurun waktu 1 tahun ke depan Pelatihan bagi analis laboratorium Kapus mengadakan 2 unit infant warmer di puskesmas A dalam 2 tahun ke depan Pengadaan obat hipertensi
Penentuan kurun waktu pelaksanaan respons Jangka pendek (segera-6 bulan ): bertujuan mengatasi kesenjangan yang perlu ditangani dengan cepat , baik di faskes (RS, FKTP) maupun masyarakat , tanpa menunggu hasil analisis data agrega t . Jangka menengah (7-12 bulan ): merupakan kegiatan yang membutuhkan waktu cukup cepat tetapi tidak sampai terlalu lama dari ditetapkannya respons . Jangka panjang (1-5 tahun ): merupakan respons yang membutuhkan waktu cukup Panjang dan lama dalam pelaksanaannya .
Penentuan Respons berdasarkan rekomendasi Komite AM P - SR F o rmu l i r Ringkasan Pengkajian Kematian : Re s pon s p ri o ritas dari rekomendasi semua kasus kematian un t u k d iimp l e ment as ika n da n d i p a nt a u Rekomendasi Kode intervensi : Advokasi / sosialisasi Pembelajaran Manajemen / kebijakan Target stakeholder: Nakes FKTP FKRTL Dinkes Organisasi profesi OPD linsek Kepala daerah Masyarakat Lainnya :___ Jangka waktu : Pendek Menengah Panjang Penanggung jawab Sumber pembiayaan Keterangan 1. Menyusun SOP PNC di RS Manajemen FKRTL Pendek Kepala Ruangan RS 2.
Diseminasi hasil Sebagai bentuk akuntabilitas di tingkat fasyankes , kabupaten / kota , provinsi , atau nasional , dapat digunakan sebagai sarana diskusi yang transparan dan berkala di antara para pemangku kepentingan dan masyarakat . Laporan kemajuan / laporan tahunan dari tingkat kabupaten / kota , provinsi , atau nasional , yang merangkum hasil AMP-SR, termasuk rekomendasi dan respon yang dilaksanakan di tingkat masing-masing dapat menjadi bahan advokasi bagi pemangku kebijakan Frekuensi : setiap 6 bulan di tingkat kabupaten / kota dan provinsi , dan setahun sekali di tingkat nasional . Untuk fasyankes , dapat dilakukan setiap bulan . Prinsip dalam pelaksanaan : a. temuan dan rekomendasi merupakan umpan-balik bagi faskes atau masyarakat tempat informasi dikumpulkan ; b. umpan balik harus dalam bentuk agregat dan telah dianonimisasikan ; temuan kajian tidak dapat digunakan untuk kepentingan peradilan .
Sasaran Diseminasi Informasi dikemas sesuai target kelompok spesifik Menggerakkan tiap kelompok dalam penyelenggaraan respons
Media diseminasi Tingkat Komunitas dan Fasilitas Kesehatan Subnasional dan Nasional Rapat Tim Laporan tercetak untuk pembuat kebijakan Seminar tematik di fasyankes Publikasi statistik Pertemuan minilokarya Artikel ilmiah Program radio Konferensi profesional Laporan singkat Program pelatihan Program pelatihan Media Poster Siaran pers Pesan teks Situs web Klip video Buletin Aplikasi Factsheets Poster Klip video
Modifiable factors pada kasus maternal Keluarga , pasien , masyarakat Provider Sistem kesehatan Unwanted pregnancy/ hamil di luar nikah Bidan tidak melakukan tatalaksana MAK 3 sesuai standar Kendala penyediaan darah Tidak pernah ANC Dokter spesialis tidak hadir sesuai jadwal di RS ( posisi on call) Sistem rujukan tidak optimal Tatalaksana shock hipovolemik dan HPP belum optimal Disrupsi layanan esensial pada saat COVID-19 Keterbatasan cairan resusitasi di IGD tidak optimal OK tidak dalam posisi standby Hasil lab terlalu lama dikeluarkan untuk kasus cito
Contoh respons agregat – Maternal No. RINGKASAN RESPONS Penanggungjawab Sumber anggaran Periode 1 ( Penyedia Layanan ) Pelatihan terkait MAK 3 bagi PMB dan FKTP terkait MAK 3 Dinkes Kab /Kota, IBI APBD, IBI (Midwifery Update) 2021 - 2022 Penyusunan SOP Asuhan Persalinan Normal, Manajemen Kala 3, Pemantauan masa nifas bagi PMB dan FKTP Dinkes Kab /Kota, IBI APBD, IBI (Midwifery Update) 1-3 bulan Monitoring bersama Dinkes dan IBI kepada PMB untuk memastikan setiap PMB memiliki SOP Asuhan Persalinan Normal, Manajemen Kala 3, Pemantauan masa nifas Dinkes Kab /Kota, IBI APBD, IBI (Midwifery Update) 2021 – 2022 Penyusunan SOP Shock hipovolemik dan HPP pada UGD RS Komite Mutu RS - 1 bulan Penyusunan SOP penerbitan hasil lab untuk kasus cito Komite Mutu RS - 1 bulan Penyusunan SOP memastikan perbekalan , logistic, obat-obatan , BHP di UGD dalam waktu 1 bulan Komite Mutu RS - 1 bulan
Contoh respons agregat – Maternal No. RINGKASAN RESPONS Penanggungjawab Sumber anggaran Periode 1 ( Penyedia Layanan ) Penyusunan SOP kesiapan ruang OK dan tim untuk situasi cito/emergency Komite Mutu RS - 1 bulan Mapping ketersediaan SDM termasuk dokter spesialis di RS SDM RS - 3 bulan Penyusunan perencanaan rekrutmen SDM di RS SDM RS - segera – 2 tahun 2 ( Sistem Kesehatan) Penyediaan / membangun UTD Dinkes Kab/Kota, Bappeda APBD, DAK Fisik 1-2 tahun Melakukan perbaikan dan memastikan SISRUTE berfungsi Dinkes Kab/Kota, Bappeda APBD, DAK Fisik 1-2 tahun Penyusunan modifikasi layanan esensial KIA untuk menghadapi situasi bencana /pandemic Dinkes - 6 – 12 bulan
Contoh respons agregat – Maternal No. RINGKASAN RESPONS Penanggungjawab Sumber anggaran Periode 3 keluarga , pasien , masyarakat Pembinaan dan pemberdayakan kader untuk identifikasi bumil di wilayahnya oleh Puskesmas Puskesmas , Dinkes, Dinas Pemberdayaan Desa BOK, Dana Desa segera
Modifiable factors pada kasus perinatal Keluarga , pasien , masyarakat Provider Sistem kesehatan Tidak pernah ANC Pemantauan partograph belum optimal ( kemajuan proses persalinan ) Jejaring fasyankes dengan BPJS di FKTP Menolak didatangi kader untuk edukasi kehamilan Pemanfaatan pemeriksaan USG yang belum optimal Sistem rujukan untuk kasus maternal dan bayi Ketiadaan ventilator pada NICU RS Penolong persalinan tidak lengkap di FKTP ( tidak ada dokter ) SpOG terlambat hadir di RS Penyediaan informasi prosedur yang optimal terkait pelayanan RS kepada pasien / umum oleh pihak RS Jam operasional Puskesmas terbatas
Contoh respons agregat – Maternal No. RINGKASAN RESPONS Penanggungjawab Sumber anggaran Periode 1 ( Penyedia Layanan ) Penyusunan SOP Asuhan Persalinan Normal, Manajemen Kala 3, Pemantauan masa nifas Dinkes Kab /Kota, IBI APBD , IBI 1 bulan Monitoring bersama Dinkes dan IBI kepada PMB untuk memastikan setiap PMB memiliki SOP Asuhan Persalinan Normal, Manajemen Kala 3, Pemantauan masa nifas Dinkes Kab /Kota, IBI APBD, IBI (Midwifery Update) 2021 - 2022 Mapping ketersediaan SDM di PKM SDM Dinkes Kab /Kota - 3 bulan Menyusun perencanaan rekrutmen SDM di PKM SDM Dinkes Kab /Kota - segera – 2 tahun Monitoring jam operasional Puskesmas Bidang Yankes dan KIA Dinkes Kab /Kota APBD segera Menyusun SOP response time termasuk ketersediaan tim PONEK di RS Komite Mutu RS - 1 bulan
Contoh respons agregat – Maternal No. RINGKASAN RESPONS Penanggungjawab Sumber anggaran Periode 1 ( Penyedia Layanan ) Menyusun perencanaan pengadaan ventilator dan sarpras NICU pada RS Manajemen RS dan Dinkes Kab /Kota DAK Fisik RS dan DAK Fisik Kab /Kota 2021 - 2022 Peningkatan kapasitas pemanfaatan USG untuk skrining pada trimester 1 Dinkes Kab /Kota dan POGI APBD, DAK Non Fisik 2021 - 2022 2 ( Sistem kesehatan ) Melakukan perbaikan dan memastikan sistem rujukan maternal, neonatal berfungsi dengan baik (SIRUTE) Dinkes Kab /Kota, Manajemen RS APBD, DAK Fisik 1-2 tahun Penerbitan regulasi terkait FKTP berjejaring dengan BPJS Dinkes Kab /Kota dan BPJS APBD 1- 3 tahun 3 ( keluarga , pasien , masyarakat Kerjasama dengan Kepala Desa untuk memastikan seluruh bumil terpantau Dinkes dan Dinas Pemberdayaan Kampung APBD Segera
Monitoring dan Evaluasi AMP-SR
MONITORING pelaksanaan AMP-SR Untuk menilai kemajuan dan efektivitas pelaksanaan AMP-SR Dilakukan berjenjang , regular dan periodik Dapat berupa : Supervisi F asilitatif Pemantauan Langsung Pemanfaatan Dashboard MPDN
Tujuan Monitoring Pelaksanaan AMP-SR M eninjau temuan hasil kajian kasus kematian maternal dan perinatal dalam 3-6 bulan terakhir , hasil analisis data agregat dan pelaksanaan respon dalam satu tahun terakhir . M engidentifikasi hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan kegiatan AMP -SR. Membina dan melakukan bimbingan teknis dalam pelaksanaan AMP-SR, termasuk advokasi kepada pihak pengambil keputusan setempat . Fasilitasi pelaksanaan dokumentasi kegiatan AMP-SR untuk penyusunan laporan tahunan .
Aspek yang dimonitor dalam pelaksanaan AMP-SR Apakah s etiap kematian ibu dan perinatal di notifikasi / dilaporkan . Apakah P ertemuan K omite AMP-SR dilakukan secara berkala dan berdasarkan kaidah / standar yang ditetapkan nasional . Keakuratan data kematian , baik dari segi kuantitas maupun k ualitas . P enyebab kem a tian dan faktor yang dapat di perbaik i . Kualitas dalam penyusunan rekomendasi . K emajuan dan tind ak - lanjut respons .
Monitoring pelaksanaan respons No Waktu dihasilkan rekomendasi Waktu pelaksanaan monitoing Rekomendasi pengkajian/analisis data agregat Respon – Kegiatan perbaikan aktual Penanggung jawab Sumber pembiayaan Target waktu penyelesaian Status pelaksanaan : Terlaksana penuh Terlaksana Sebagian Belum terlaksana Ket
EVALUASI Untuk menilai apakah upaya AMP-SR berjalan secara efektif dan efisien E fektivitas : me nilai bagaimana pelaksanaan respon s perbaikan dalam mencapai hasil yang di targetkan , sampai akhirnya berkontribusi terhadap penurunan kematian ibu dan perinatal. Efisiensi : me nilai bagaimana kelancaran pelaksanaan AMP-SR dan kemampuan dalam mengatasi hambatan . D ilakukan berjenjang , tahunan , dapat melibatkan pihak-pihak terkait , dan dimasukkan ke dalam perencanaan dan penganggaran .
Indikator Monitoring & Evaluasi pelaksanaan AMP-SR Pemilihan Indikator secara strategis yang dapat memberikan gambaran secara keseluruhan tentang : K emajuan upaya AMP-SR; Hasil yang dicapai dalam menurunkan jumlah kematian ibu dan BBL, serta lahir mati di wilayah kerja . Pedoman AMP-SR nasional memuat indikator monitoring dan evaluasi untuk setiap tingkatan , mulai dari tingkat fasilitas kesehatan , kab / kota , provinsi dan nasional .