Bab 1 Berpikir Komputasional - Part 1.ppt

NoviMirzahRachmawati 35 views 14 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

Informatika


Slide Content

INFORMATIKA
ELEMEN 1
(BERPIKIR KOMPUTASIONAL)
Disusun Oleh :
Novi Mirzah Rachmawati, A.Md.
NBM. 1333 966

Peta Konsep
Berpikir komputasional

Berpikir komputasional (Computational
Thinking) adalah metode menyelesaikan
persoalan dengan menerapkan teknik ilmu
komputer (informatika).
Berpikir komputasional sangat penting
dipelajari di masa sekarang untuk
menyiapkan generasi penerus yang berdaya
saing di era ekonomi digital.
Berpikir komputasional
(Computational Thinking)

Proposisi merupakan sebuah pernyataan yang menggambarkan keadaan benar atau
salah dalam bentuk kalimat.
Ada empat unsur proposisi, yaitu dua unsur merupakan materi pokok proposisi,
sedangkan dua unsur lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur yang
dimaksudkan yaitu subjek, predikat, kopula dan kuantor. Subjek dan predikat
merupakan materi pokok proposisi sedangkan kopula dan kuantor merupakan unsur
yang menyertainya.
Kalimat-kalimat proposisi
a. 2 + 3 = 5 (proposisi yang bernilai benar)
b. x + 5 = 7 (bukan termasuk proposisi karena nilai “x” belum ditentukan)
c. 5 + 2 = 8 (proposisi yang bernilai salah)
d. Jam berapa pesawat Garuda sampai di bandara Soekarno Hatta? (bukan
proposisi)
Proposisi

Proposisi majemuk menjelaskan “kemajemukan proposisi (anteseden dan
konsekuen) yang dipadukan”. Anteseden sering disebut dengan premis dan
konsekuen disebut dengan kesimpulan. Proposisi majemuk terdiri atas satu subjek
dan dua predikat atau bisa juga terdiri atas dua proposisi tunggal.
Contoh kalimat proposisi majemuk berikut
a.Bayam merupakan tanaman sayuran sekaligus obat alami penurun darah tinggi.
Subyek: Bayam; predikat: sayuran dan obat alami penurun darah tinggi.
a.Antiseden: “Kuda adalah kendaraan para ksatria di zaman kerajaan dan Kuda
merupakan simbol kejayaan.”
Menjadi Konsekuen: “Kuda adalah kendaraan para ksatria di zaman
kerajaan dan simbol kejayaan.”
c. Jika Mirzah rajin belajar maka ia lulus ujian dan mendapat hadiah
istimewa.
A = Mirzah rajin belajar.
B = Mirzah lulus ujian.
C = Mirzah mendapat hadiah istimewa.
Proposisi Majemuk

Negasi/ingkaran suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai benar (B),
jika pernyataan semula bernilai salah (S) dan sebaliknya. Berikut adalah table
kebenaran Negasi.
Negasi (~ )
P~P
B S
S B
B = Pernyataan bernilai benar
S = Pernyataan bernilai salah
Artinya, jika suatu pernyataan (P) benar, maka
bernilai salah.
Contoh :
P = Es mencair jika dipanaskan
~ P = Es tidak mencair jika dipanaskan

Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Sehingga semua
pernyataan yang di hubungkan dengan kata “dan” disebut konjungsi.
Berikut adalah table kebenaran Konjungsi
Konjungsi ( ^ )
Konjungsi hanya akan bernilai benar jika kedua pernyataan benar Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut p : Sapi berkaki empat (benar) q : Sapi memiliki
gading (salah)
Kalimat Konjungsi nya yaitu : Sapi berkaki empat dan memiliki gading (salah) (p ^ q)
2. Kalimat “dua adalah bilangan genap dan bilangan prima” Kalimat diatas bernilai
benar karena …. P = dua adalah bilangan genap (benar)
Q = dua adalah bilangan prima (benar)
Dikarenakan keduanya bernilai benar, maka dipastikan diatas bernilai benar.
p q p ˄ q
BenarBenar Benar
BenarSalah Salah
SalahBenar Salah
SalahSalah Salah

Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata penghubung “atau”. Sehingga
semua pernyataan yang di hubungkan dengan kata “atau” disebut disjungsi. Berikut
adalah table kebenaran disjungsi.
Disjungsi
Disjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan salah. Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut p : Sapi berkaki empat (benar) q : sapi memiliki
gading (salah)
Kalimat disjungsi nya yaitu : Sapi berkaki empat atau memiliki gading (benar) (p v q)

2. P = empat adalah bilangan ganjil (salah)
Q = empat adalah bilangan prima (salah)
Kalimat disjungsi nya : empat adalah bilangan ganjil atau bilangan prima
Dikarenakan keduanya bernilai salah, maka dipastikan diatas bernilai salah.
p q p ˅ q
Benar Benar Benar
Benar Salah Benar
Salah Benar Benar
Salah Salah Salah

Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata penghubung “jika ….maka…”.
Sehingga semua pernyataan yang di hubungkan dengan kata “jika” disebut
implikasi. Berikut adalah table kebenaran implikasi.
Implikasi
Implikasi hanya akan bernilai salah jika anteseden (p) benar, dan konsekuen(q)
salah
1.p : Kucing berkaki empat.
q : Kucing memiliki sayap.
p q : Jika kucing berkaki empat, maka kucing memiliki sayap. (salah)

2. p: Empat adalah bilangan genap.
q : Empat habis dibagi dua.
p q : Jika empat adalah bilangan genap, maka empat habis dibagi dua.

(benar)
p q p → q
Benar Benar Benar
Benar Salah Salah
Salah Benar Benar
Salah Salah Benar

Deduktif merupakan penalaran atau cara berpikir untuk menyatakan pernyataan
(Premise) yang bersifat khusus dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.
Deduktif
Contoh :
Semua manusia akan mati (Premise 1).
Paidi adalah manusia (Premise 2).
Jadi Paidi akan mati (Konklusi).
Macam-macam penalaran deduktif, antara lain:
1. Silogisme
2. Entimen

Induktif adalah proses berfikir untuk menyimpulkan suatu kebenaran yang dilakukan
berdasarkan pada apa-apa yang bersifat khusus, kemudian ditarik suatu kesimpulan
kebenaran yang sifatnya umum/universal.
Induktif
Contoh :
Elang punya mata, kucing punya mata, kambing punya mata, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa setiap hewan punya mata.

Menurut Donny Gahral Adian dan Herdito (Kencana, 2013) menyatakan bahwa
abduksi adalah metode untuk memilih argumentasi terbaik dari sekian banyak
argumentasi yang mungkin. Oleh sebab itu, abduksi sering disebut dengan
argumentasi menuju penjelasan terbaik.
Abduktif
Contoh :
Perut Anto selalu berbunyi krucuk-krucuk jika
sedang lapar. Maka pada saat kita mendengar
perut Anto berbunyi krucuk-krucuk, kita
berkesimpulan bahwa Anto sedang lapar.
Krucuk
K
ru
cuk

Inferensi menurut Collins Dictionary adalah kesimpulan yang kita tarik tentang
sesuatu dengan menggunakan informasi yang sudah kita miliki tentang itu .
Inferensi
Contoh :
1. Selly mendengar alarm asap di rumah tetangganya dan mencium bau daging
gosong .
2. Deqi memakan rujak buah yang baru dibeli ibunya, ia terlihat berkeringat.
Selly dapat menyimpulkan bahwa masakan tetangganya terbakar (gosong)
Dapat disimpulkan bahwa Deqi memakan rujak buah yang pedas.

Mari bergabung bersama RPL MULAN !Mari bergabung bersama RPL MULAN !
Tags