5
Selain itu, mendefinisikan GHRM sebagai suatu metode pengendalian tenaga kerja yang
digunakan untuk memaksimalkan dampak positif lingkungan untuk kinerja UMKM dan
meminimalkan dampak negatifnya. Salah satu komponen paling penting dari pengendalian usaha
adalah manajemen tenaga kerja hijau, yang memanfaatkan pendekatan kreatif untuk
meningkatkan ekonomi, teknologi, dan budaya perusahaan.
Ridhi Sharma (2015) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia hijau adalah
metode manajemen sumber daya yang bertujuan untuk mendorong penggunaan sumber daya
yang berkelanjutan dengan mengutamakan pelestarian lingkungan, yang akan meningkatkan
kesadaran karyawan dan komitmen mereka terhadap masalah manajemen lingkungan secara
khusus (Deshwal, 2015) memandang manajemen sumber daya manusia hijau sebagai strategi
organisasi untuk meningkatkan kesadaran lingkungan karyawan.
Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Hijau berkaitan dengan peran manajemen
sumber daya manusia sebagai faktor utama yang mendorong organisasi untuk menerapkan
inisiatif hijau (Bhutto & Auranzeb, 2016; Charbel José Chiappetta Jabbour & de Sousa Jabbour,
2016; Mandip, 2012). Ini juga terkait dengan membangun usaha sumber daya manusia yang
ramah lingkungan yang menghasilkan efisiensi yang lebih besar, biaya yang lebih rendah,
keterlibatan yang lebih besar, dan retensi karyawan yang lebih baik. Usaha-usaha ini termasuk
penyimpanan dokumen elektronik, berbagi kendaraan, pembagian kerja, wawancara melalui
video dan virtual, daur ulang, telecomuniting, pelatihan online, dan ruang kantor hijau yang
ramah lingkungan.
Ini berarti penerapan kebijakan Sumber Daya Manusia untuk menawarkan penggunaan
sumber daya dan ekologi perusahaan secara berkelanjutan (Mampra, 2013; Zoogah, 2011).
GHRM adalah alat utama untuk implementasi pembangunan berkelanjutan (Bangwal & Tiwari,
2015; Gholami, Rezaei, Saman, Sharif, & Zakuan, 2016; Renwick, Redman, & Maguire, 2013;
Urbanniak, 2017).