BAB 3 Ethical Governance Dosen: DR. MF. ARROZI ADHIKARA, SE. M.Si ., Ak Anggota Kelompok : Erna (20240104043) Tya (20240104058) Yessica (20240104036)
Ethical Governance Memahami GCG Karakteristik GCG Prinsip dasar GCG Etika menurut Prinsip GCG Peran Etika bisnis dalam penerapan GCG Struktur Good Governance Mekanisme Good Governance Tujuan / Maksud dari akuntabilitas
Good Corporate Governance Pengertian (World Bank) Kumpulan hukum , peraturan , dan kaidah – kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber – sumber Perusahaan bekerja secara efisien , menghasilkan ekonomi jangka Panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun Masyarakat sekitar secara keseluruhan . Corporate Governance ( Peraturan Menteri BUMN No: PER-01/MBU/2011) Prinsip - prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan Perusahaan berlandaskan peraturan perundang - undangan dan etika berusaha
Prinsip GCG (OECD) : Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham (The Rights of shareholders) Perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham (The Equitable Treatment of Shareholders) Peranan Stakeholders yang terkait dengan Perusahaan (The Role of Stakeholders) Keterbukaan dan transparansi (Disclosure & Transparency) Akuntabilitas dewan Komisaris / Direksi (The Responsibilities of The Board)
Etika menurut Prinsip GCG: Informasi Rahasia Conflict Interest Sanksi Informasi Rahasia : kode etik yang perlu dilakukan oleh karyawan yaitu melindungi informasi rahasia perusahaan dan termasuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) serta harus memberi respek terhadap hak yang sama dari pihak lain karyawan juga harus melakukan perlindungan dengan seksama atas kerahasiaan informasi rahasia yang diterima dari pihak lain. Adanya kode etik tersebut diharapkan dapat terjaga hubungan yang baik dengan pemegang saham ( share holder )
Etika menurut prinsip GCG: suatu benturan kepentingan dapat timbul bila karyawan & pimpinan perusahaan memiliki , secara langsung maupun tidak langsung kepentingan pribadi didalam mengambil suatu keputusan , dimana keputusan tersebut seharusnya diambil secara obyektif , bebas dari keragu-raguan dan demi kepentingan terbaik dari perusahaan . Beberapa kode etik yang perlu dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan , antara lain menghindarkan diri dari situasi ( kondisi ) yang dapat mengakibatkan suatu benturan kepentingan . Conflict Interest :
ketentuan / peraturan yang berlaku di perusahaan untuk mengatasi dari pada pelanggran , misalnya tindakan disipliner termasuk sanksi pemecatan ( Pemutusan Hubungan Kerja ). Etika menurut prinsip GCG: Sanksi :
Peran Etika Bisnis dalam penerapan Good Corporate Governance Kejujuran Tanggung jawab Saling percaya Keterbukaan Kerjasama Kode etik yang efektif bukan sekedar buku atau dokumen yang tersimpan , namun harus dapat mengerti oleh seluruh karyawan & pimpinan Perusahaan yang pada akhirnya dapat dilaksanakan dalam bentuk Tindakan (action)
Sarbanes – Oxley Act pada tahun 2022 Undang – undang ini berisi mengenai penataan Kembali akuntansi Perusahaan public, tata Kelola Perusahaan, dan perlindungan terhadap investor Ringkasan pokok dari Sarbanex – Oxley Act : Membentuk independent public company board Anggota komite audit adalah orang yang ahli keuangan Melakukan full disclosure Mensyaratkan CEO & CFO Perusahaan untuk melakukan sertifikasi validitas pembuatan laporan keuangan Jika membuat laporan palsu , akan dipenjara 20tahun dan denda US$5juta Melarang kantor KAP dari tawaran jasa lainnya ( jika sedang audit Perusahaan yang sama ) Adanya kode etik , terdaftar pada Securities and Exchange Commision ( Bapepam -LK) Mensyaratkan mutual fund professional Perlindungan kepada individu yang melaporkan Tindakan menyimpang
Struktur Good Governance Model Anglo Saxon (single boardy system) Tidak memisahkan keanggotaan dewan komisaris & dewan direksi Anggota dewan komisaris juga merangkap anggota dewan direksi Model Continental Europe (Two Board System) Memisahkan keanggotaan dewan RUPS merupakan struktur yang tertinggi Suatu kerangka dalam organisasi untuk menerapkan berbagai prinsip governance
Mekanisme Good Governance Prosedur & hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil Keputusan dengan pihak yang melakukan pengawasan Menjamin & mengawasi berjalannya system governance dalam sebuah organisasi Pengendalian Internal Membuat seperangkat aturan yang mengatur tentang mekanisme bagi hasil ( keuntungan , resiko , return antara principal & agen ) Pengendalian eksternal Membuat seperangkat aturan yang mengatur tentang mekanisme bagi hasil ( keuntungan , resiko , return antara principal & agen ) Pengendalian laporan keuangan Owner dapat mengukur , menilai , sekaligus dapat mengawasi kinerja manager
Akuntabilitas Instrumen yang menunjukan prinsip – prinsip Pemerintahan , hukum , keterbukaan , transparansi , keberpihakan dan kesamaan dihadapan hukum . Elemen kunci Corporate Governance & Akuntabilitas Mempertimbangkan kepentingan stakeholder & shareholder Mempertimbangkan nilai – nilai etika Pengembangan , penerapan , dan pengelolaan budaya etis Perusahaan Corporates codes of conduct Kepemimpinan yang etis
Erman , usia 42 thn.sudah 15 tahun bekerja di PT Tujuh Samudra Sebuah perusahaan furnitur. Karena dedikasinya yang tinggi pada Perusahaan maka pada awal tahun ini ia dipromosikan sebagai Kepala Akuntansi Biaya . S etelah 3 minggu bertugas, ia dipanggil Oleh bapak Daud Suleman-Kepala Keuangan dan Akuntansi ; karena 2 minggu terakhir ini pekerjaannya dianggap ceroboh . Erman tentu kaget dan menegaskan bahwa tuduhan ini tidak dapat diterima . Ia melapor hal ini kepada direktur . Betapa heran Erman, Ketika direktunya menjawab : “Saya tidak dapat memperhatikan Detail-detail” . P ertanyaan : Erman dan pak Daud adalah sama-sama berlatar belakang akuntansi. Bagaimana keterkaitan Kode Etik Profesi dalam hal ini ? Sebetulnya bagaimana peran Kode Etik Profesi dapat berfungsi dengan baik? Syarat mana yang harus dipenuhi ? Bagaimana prestasi karyawan terdahulu sebelum Erman dipromosi menjadi pejabat posisi tersebut? Jelaskan keterkaitannya dengan tanggung-jawab atas pekerjaannya Erman saat ini.
Erman ( Kepala akuntansi biaya ) Tanggung jawab professional ( jika ceroboh harus mengakui & memperbaiki ) Komunikasi secara efektif ( bagian dari tanggung jawab untuk mempertahankan integritasnya ) Belajar & adaptasi ( bagian dari tanggung jawab untuk terus belajar & meningkatkan kinerja ) Daud ( Kepala keuangan & akuntansi ) Objektivitas & integritas ( menyampaikan kritik dengan bukti , dan komunikasi yang jelas , bukan opini pribadi ) Profesionalisme & komunikasi etis ( harus professional dalam menyikapi masalah , tidak defensive / saling menyalahkan ) Hubungan dengan kode etik profesi
Peran Kode Etik Profesi ( kasus ) Partisipasi ( seluruh anggota profesi harus memahami , menghayati , dan menginternalisasi prinsip-prinsip etika yang terkandung dalam kode etik ) Rule of law ( proses investigasi yang adil , transparan , dan sanksi yang proporsional terhadap pelanggaran yang terbukti ) Responsif ( kesadaran etis dan integritas moral setiap individu anggota profesi ) Equity ( lingkungan kerja sebagai tempat para profesional bekerja harus menjunjung tinggi nilai-nilai etika ) Independen & objektif ( harus independen dari pengaruh politik atau ekonomi yang dapat mengkompromikan integritas kode etik itu sendiri ) Transparansi & akuntabilitas ( untuk membangun kepercayaan di antara anggota profesi dan masyarakat luas )
P restasi karyawan terdahulu sebelum Erman dipromosi menjadi pejabat posisi tersebut, keterkaitannya dengan tanggung jawab atas pekerjaannya Erman saat ini Kita perlu melihat dari 2 aspek : Apakah karyawan sebelumnya telah menetapkan standar kerja yang tinggi ? Apakah ada dokumentasi atau prosedur kerja yang bisa dijadikan panduan bagi Erman? Standar kinerja yang diharapkan jika karyawan sebelumnya memiliki kinerja yang baik , maka standar yang sama juga diharapkan dari Erman Potensi masalah sistemik = Evaluasi ulang SOP (standard operating procedures) jika karyawan sebelumnya juga mengalami kesulitan , ini mengindikasikan adanya masalah sistemik dalam Perusahaan yang perlu dibenahi Proses transisi = komunikasi terbuka proses serah terima jabatan , tugas kerja dari pendahulu