BAB 4-2 percobaan lulus dikampus lama.docx

PanjiputraRamdhani 8 views 13 slides May 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

123456789


Slide Content

BAB IV
KAJIAN TEORI DAN JAWABAN TERHADAP RUMUSAN
MASALAH No. 4
Rumusan masalah nomer 4 ini berbunyi “Sikap rasa percaya diri yang
bagaimana yang harus dimiliki siswa pada saat mengikuti pembelajaran
menggunakan model Role Playing?” dengan begitu peneliti akan mengkaji
rumusan masalah diatas sebagai berikut
A.Kajian Teori
1.Percaya diri
Menurut Rahayu (2013, hlm. 63) Percaya diri berasal dari tindakan,
kegiatan dan usaha untuk bertindak bukannya menghindari keadaan dan
bersifat pasif. Rasa Percaya diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai
suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang
dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya Hakim(2002, hlm. 6). Adapun
menurut Jusuf Blegur (2019, hlm. 29) Percaya diri adalah salah satu sifat
kepribadian yang menggabungkan pikiran dan perasaan, perjuangan dan
harapan, ketakutan dan fantasi, atau sikap individu dengan kemampuannya.
Percaya diri merupakan sebagai sikap yakin akan kemampuan diri sendiri
terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapan.
Jadi, dapat disimpulkan percaya diri peserta didik adalah keyakinan
yang ada pada diri peserta didik untuk melakukan sesuatu tanpa ada
paksaan.
Rasa percaya diri merupakan sebuah keberanian dalam menghadapi
tantangan, karena memberi suatu kesadaran bahwa belajar dari pengalaman
jauh lebih penting daripada keberhasilan atau kegagalan Sarastika( 2014,
hlm.41). Rasa percaya diri penting untuk berpartisipasi dalam kehidupan
sosial, seperti halnya ketika bergabung dengan suatu kemasyarakat yang di
dalamnya terlibat di dalam suatu aktivitas atau kegiatan, rasa percaya diri
meningkatkan keefektifan dalam aktivitas atau kegitan. Menurut Hendra

(2007, hlm. 57) Rasa percaya diri merupakan sikap mental optimisme dari
kesanggupan anak terhadap kemampuan diri untuk menyelesaikan segala
sesuatu dan kemampuan diri untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian diri
pada situasi yang dihadapi.
Ada beberapa hal yang bisa dijadikan bahwa percaya diri itu penting
menurut Leni Fitriani (2011, hlm. 2) yaitu:
a.Percaya diri itu kunci kesuksesan.
b.Percaya diri berarti yakin. Yakin akan kemampuan yang ada
dalam diri, yakin menjadi diri sendiri, yakin bahwa pasti bisa.
c.Percaya diri bisa membuat bahagia, bukan tersiksa.
d.Percaya diri tidak akan membuatmu sibuk menjadi orang lain.
e.Percaya diri bisa membuat menghargai diri sendiri, sehingga bisa
membuat menghargai orang lain.
f.Percaya diri akan membuat menemukan jati diri yang sebenarnya.
Percaya diri akan membuat lebih banyak bersyukur dari pada
menuntut.
g.Dengan pede, tidak perlu sibuk membuktikan apapun ke orang
lain. i. Percaya diri akan membuat menjadi berani.
h.Percaya diri bisa membuat selalu berpikir positif.
Menurut Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (2011, hlm. 24) peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu
. Peserta didik merupakan input utama dalam pembelajaran. Adapun
menurut Darmadi (2018, hlm. 129) peserta didik merupakan elemen yang
memiliki potensi yang bisa mengarah pada realitas negatif maupun realitas
positif. Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa peserta didik
merupakan peserta didik yang memerlukan bimbingan dan arahan dalam
proses pendidkan disekolah oleh pendidik dengan tujuan menjadi manusia
yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa percaya diri peserta
didik adalah perasaan yakin seseorang terhadap dirinya, dia mampu
mengerjakan tugas sesuai dengan kemampuannya tanpa ragu, tidak
terpengaruh oleh orang lain dan dia selalu berfikir positif terhadap dirinya
sendiri, anak yang memiliki kepercayan diri tidak akan mudah menyerah,
akan selalu berusaha walaupun mengalami kegagalan, dia tidak akan
kecewa dan dia akan tetap berusaha sampai dia mencapai tujuannya. Karena
anak yang memiliki percaya diri sadar bahwa belajar dari pengalaman jauh
lebih penting dari pada keberhasilan atau kegagalan.
2.Ciri-ciri Percaya diri
Ciri-ciri dari percaya diri menurut Hakim (2005, hlm. 5) yaitu :
a.Percaya diri dan selalu bersikap tenang didalam melakukan segala
sesuatu.Mampu menenangkan ketegangan diri yang muncul
didalam berbagai situasi.
b.Punya pengendalian diri yang baik.
c.Memiliki kemampuan bersosialisasi.
d.Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi diberbagai situasi.
Mempunyai cara pandang yang baik terhadap diri sendiri, orang
lain dan situasi diluar dirinya.
e.Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga
ketika harapan itu tidak berhasil, ia tetap mampu melihat sisi
positif dirinyadan situasi yang terjadi.
f.Individu yang dimiliki rasa percaya diri dalam lingkungan sosial
selalu bersifat terbuka, terus-terang, berani mengambil tantangan
dan berani menjelaskan ide-ide ataupun pilihan-pilihannya.
3.Indikator Percaya Diri Peserta Didik
Indikator percaya diri peserta didik meliputi : Kemampuan pribadi,
Interaksi sosial, Konsep diri, Berani mengungkap kan pendapat.
Adapun menurut Sadijan (2008, hlm. 65) deskripsi dari indikator
percaya diri sebagai berikut:

a.Peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri
b.Peserta didik mampu untuk tidak bergantung pada orang lain
c.Peserta didik mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri
d.Peserta didik mempunyai keterampilan untuk bermain peran
e.Peserta didik mempunyai keberanian diri dalam menghadapi
tantangan dan resiko
f.Peserta didik mampu menilai diri secara positif
g.Peserta didik mampu mengutarakan yang ada dalam diri
h.Peserta didik mampu mengambil inisiatif untuk mengungkapkan
gagasan atau pendapat didepan umum
Dapat penulis simpulkan bahwa indikator percaya diri peserta didik
adalah siswa dapat mengungkapkan pendapat didepan kelas tanpa ada
paksaan dari guru.
4.Percaya diri dalam pembelajaran role playing
Model pembelajaran Role Playing adalah metode pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam memainkan peran tertentu untuk memahami dan
menghadapi situasi yang nyata atau dibuat-buat. Dalam pembelajaran ini,
sikap rasa percaya diri memiliki peran penting dalam membantu siswa
mengambil peran mereka dengan baik dan mengoptimalkan manfaat
pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman Role Playing. Sikap rasa
percaya diri yang positif memungkinkan siswa untuk mengungkapkan diri
dengan baik, berpartisipasi aktif, dan menghadapi tantangan dalam peran
mereka. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana sikap rasa
percaya diri siswa dapat memengaruhi efektivitas pembelajaran Role
Playing.
5.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Rasa Percaya Diri
dalam Pembelajaran Role Playing
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi sikap percayadiri siswa
dalam pembelajaran Role Playing diantaranya :

a.Pengetahuan dan Keterampilan: Siswa yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai terkait peran yang
akan dimainkan dalam Role Playing cenderung memiliki sikap
rasa percaya diri yang lebih tinggi. Mereka memiliki keyakinan
bahwa mereka memiliki dasar yang kuat untuk memainkan peran
dengan baik dan menghadapi situasi yang diberikan.
b.Pengalaman Sebelumnya: Siswa yang telah memiliki
pengalaman sebelumnya dalam Role Playing atau situasi serupa
memiliki kecenderungan untuk memiliki sikap rasa percaya diri
yang lebih tinggi. Pengalaman sebelumnya memberi mereka
keyakinan bahwa mereka dapat menghadapi tantangan dengan
baik dan mampu beradaptasi dengan peran yang diberikan.
c.Dukungan dan Umpan Balik: Dukungan dari guru dan rekan
sekelas serta umpan balik yang konstruktif dapat mempengaruhi
sikap rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran Role Playing.
Dukungan positif dan umpan balik yang membangun
memberikan siswa keyakinan bahwa mereka dapat berhasil
dalam memainkan peran dan meningkatkan keterampilan
mereka.
d.Lingkungan Pembelajaran: Lingkungan yang aman, terbuka, dan
mendukung di kelas memainkan peran penting dalam
membentuk sikap rasa percaya diri siswa. Lingkungan yang
bebas dari hukuman atau ejekan, di mana siswa merasa nyaman
untuk bereksperimen dan membuat kesalahan, akan membantu
mereka mengembangkan sikap rasa percaya diri yang positif.
6.Manfaat Sikap Rasa Percaya Diri dalam Pembelajaran Role
Playing
Manfaat dari sikap rasa percaya diri dalam pembelajaran role paling
dintaranya
a.Partisipasi yang Aktif: Siswa dengan sikap rasa percaya diri yang
tinggi cenderung lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran Role

Playing. Mereka lebih berani berbicara, berinteraksi dengan
rekan, dan mengemukakan pendapat mereka secara efektif.
b.Kemampuan Beradaptasi: Sikap rasa percaya diri yang positif
memungkinkan siswa untuk beradaptasi dengan baik dalam peran
yang diberikan. Mereka lebih mampu mengatasi tantangan dan
menghadapi situasi yang kompleks dengan sikap yang positif dan
solutif.
c.Peningkatan Keterampilan Sosial: Dalam pembelajaran Role
Playing, siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial yang
meliputi kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, memecahkan
masalah, dan mengelola konflik. Sikap rasa percaya diri yang
baik akan mendukung perkembangan keterampilan sosial ini
dengan lebih baik.
d.Peningkatan Percaya Diri Secara Keseluruhan: Melalui
pembelajaran Role Playing, siswa dapat mengalami peningkatan
sikap rasa percaya diri secara keseluruhan. Keberhasilan dalam
memainkan peran dan menghadapi situasi yang diberikan dapat
membantu siswa merasa lebih yakin dengan kemampuan mereka
dan memperkuat rasa percaya diri mereka di luar konteks
pembelajaran tersebut.
B.Kesimpulan
Sikap rasa percaya diri yang positif memiliki peran yang penting dalam
pembelajaran menggunakan model Role Playing. Faktor-faktor seperti
pengetahuan dan keterampilan, pengalaman sebelumnya, dukungan dan
umpan balik, serta lingkungan pembelajaran yang mendukung dapat
mempengaruhi sikap rasa percaya diri siswa. Dengan memiliki sikap rasa
percaya diri yang baik, siswa dapat berpartisipasi aktif, beradaptasi dengan
baik, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan percaya diri
mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan memberikan
dukungan yang memadai untuk mengembangkan sikap rasa percaya diri
siswa dalam pembelajaran Role Playing.

C.Hipotesis
Siswa diharapkan bisa membagun rasa percaya diri selama proses
pembelajaran role playing ini dan adapun indikator yang diharapkan ada
pada peserta didik memiliki rasa percaya diri dalam lingkungan sosial nya,
bersifat terbuka, terus terang, tidak bergantung kepada orang lain, menilai
diri sendiri secara positif serta dapat mengutarakan ide maupun pendapat
D.Jawaban Rumusan Masalah Sikap Rasa Percaya Diri Yang
Bagaimana Yang Harus Dimiliki Siswa Pada Saat Mengikuti
Pembelajaran Menggunakan Model Role Playing
Siswa perlu memiliki sikap rasa percaya diri yang tertentu saat
mengikuti pembelajaran menggunakan model Role Playing. Sikap ini
memainkan peran penting dalam memaksimalkan manfaat pembelajaran
yang diperoleh dari metode ini. Berikut adalah beberapa sikap rasa percaya
diri yang sebaiknya dimiliki oleh siswa saat mengikuti pembelajaran
menggunakan model Role Playing:
a.Keyakinan dalam peran: Siswa perlu memiliki keyakinan dalam
peran yang mereka mainkan saat melakukan aktivitas Role Playing.
Mereka harus yakin dan memahami peran yang mereka ambil, serta
percaya bahwa mereka dapat melaksanakan peran tersebut dengan
baik. Keyakinan ini memungkinkan siswa untuk lebih berani, aktif,
dan terlibat sepenuhnya dalam permainan peran.
b.Kemampuan beradaptasi: Siswa perlu memiliki kemampuan
beradaptasi yang baik saat mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model Role Playing. Mereka harus mampu
menyesuaikan diri dengan peran yang diberikan, skenario yang
diberikan, dan dinamika interaksi dengan rekan satu tim atau partner
permainan. Kemampuan beradaptasi ini memungkinkan siswa untuk
dengan mudah berinteraksi, berkolaborasi, dan merespons situasi
yang timbul selama aktivitas Role Playing.
c.Komunikasi yang efektif: Sikap rasa percaya diri juga melibatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara efektif. Siswa perlu

yakin dalam menyampaikan gagasan, pendapat, dan emosi mereka
kepada rekan satu tim atau partner permainan. Mereka harus percaya
bahwa suara mereka didengar dan dihargai, serta memiliki
keterampilan komunikasi yang memadai untuk berinteraksi dengan
baik.
d.Keberanian mengambil risiko: Sikap rasa percaya diri melibatkan
keberanian siswa untuk mengambil risiko saat mengikuti
pembelajaran menggunakan model Role Playing. Siswa perlu percaya
bahwa mereka dapat menghadapi tantangan, mengatasi kegagalan
atau kesalahan, dan belajar dari pengalaman tersebut. Keberanian
mengambil risiko memungkinkan siswa untuk berani mencoba hal-
hal baru, mengembangkan keterampilan, dan menggali potensi diri
secara maksimal.
e.Penghargaan terhadap diri sendiri: Siswa perlu memiliki sikap
penghargaan terhadap diri sendiri saat mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model Role Playing. Mereka harus memiliki
keyakinan bahwa setiap usaha dan kontribusi yang mereka berikan
penting dan berharga. Penghargaan terhadap diri sendiri membantu
siswa untuk membangun harga diri yang positif, motivasi yang tinggi,
dan ketahanan dalam menghadapi tantangan.
Dengan memiliki sikap rasa percaya diri seperti di atas, siswa akan lebih
siap dan mampu mengambil bagian secara aktif dalam aktivitas Role
Playing. Sikap ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan manfaat
maksimal dari pembelajaran, seperti pengembangan keterampilan sosial,
pemecahan masalah, empati, serta peningkatan pemahaman konsep yang
diajarkan melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan peran yang
dimainkan.
E.Penguatan
Memperkuat jawaban peneliti dengan mencantumkan peneliti-peneliti
terdahulu dengan pembahasan yang sama.
Nama : Asri Aulia Rachman, Dkk.

Judul : Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Percaya
Diri Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Dari penelitiat ini penulis dapan menjabarkan hasil penelitian dari Jurnal
“Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar” menjadi beberapa point dintaranya :
1.Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
metode role playing terdiri dari langkah-langkah persiapan,
pemilihan peran, persiapan penonton, persiapan pemain,
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Langkah-langkah ini bertujuan
untuk meningkatkan percaya diri siswa di kelas IV sekolah
dasar.
a.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah kategori yang
sangat tinggi dari siklus I ke siklus II berdasarkan lembar
pengamatan.
b.Pada siklus I masih terdapat kekurangan, tetapi temuan tersebut
direfleksikan dan ditindaklanjuti pada siklus II.
2.Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan role playing
membuat pembelajaran menjadi aktif dan dapat mengasah
kemampuan percaya diri siswa. Metode role playing ini
memiliki kualitas pembelajaran yang lebih baik dibandingkan
dengan pembelajaran biasa yang hanya menggunakan metode
tradisional dan membuat pembelajaran berpusat pada siswa.
Guru menggunakan langkah-langkah role playing untuk
membangkitkan semangat siswa dan memacu sikap percaya
diri siswa.
3.Penerapan role playing dalam pembelajaran meningkatkan
sikap percaya diri siswa.

a.Terdapat peningkatan sikap percaya diri siswa pada siklus I dan
siklus II, yang terlihat dari deskripsi data yang telah dijabarkan oleh
peneliti.
b.Peningkatan sikap percaya diri siswa terlihat pada indikator seperti
melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu, yakin terhadap pendapat
sendiri, mampu membuat keputusan dengan cepat, tidak mudah putus
asa, tidak canggung dalam bertindak, berani menunjukkan
kemampuan, berani tampil untuk presentasi di depan kelas, berani
mengemukakan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
c.Penerapan role playing dalam pembelajaran dapat meningkatkan
sikap percaya diri siswa, yang terbukti dengan peningkatan percaya
diri siswa pada setiap tampilan yang diamati pada siklus I dan siklus
II. Presentasi pada siklus I masuk dalam kategori cukup, sedangkan
siklus II masuk dalam kategori sangat tinggi.
Simpulan tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode role playing
dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam
meningkatkan percaya diri siswa.
Nama : Delfia Ikhlasiah Rahman, Dkk.
Judul : Penggunaan Metode Role Playing Dengan Teknik Storytelling
Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Karakter Percaya Diri Pada Materi
Keberagaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia
Dari kesimpulan Jurnal dengan judul “Penggunaan Metode Role Playing
Dengan Teknik Storytelling Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan
Karakter Percaya Diri Pada Materi Keberagaman Suku Bangsa Dan Budaya
Di Indonesia” di kesimpulan yang dituliskan oleh peneliti kemudian penulis
telah rangkum kembali menjadi beberapa point diantaranya :
1.Hipotesis pertama menyimpulkan bahwa pemahaman siswa di
kelas eksperimen meningkat dengan penerapan metode role
playing dengan teknik storytelling. Peningkatan tersebut

sebesar 18,2094%, dan kontribusi metode ini terhadap
peningkatan pemahaman siswa sebesar 0,4096%.
2.Hipotesis kedua menyimpulkan bahwa pemahaman siswa di
kelas kontrol juga meningkat. Metode konvensional memiliki
kontribusi sebesar 67,7329% terhadap peningkatan
pemahaman siswa.
3.Hipotesis ketiga menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
signifikan dalam peningkatan pemahaman antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Metode konvensional
memberikan peningkatan yang lebih baik dalam hal ini.
4.Hipotesis keempat menyimpulkan bahwa karakter percaya diri
siswa meningkat di kelas eksperimen dengan penerapan
metode role playing dengan teknik storytelling. Peningkatan
karakter percaya diri sebesar 8,3333%, dan kontribusi metode
ini terhadap peningkatan karakter percaya diri siswa sebesar
43,5858%.
5.Hipotesis kelima menyimpulkan bahwa karakter percaya diri
siswa juga meningkat di kelas kontrol yang menggunakan
metode konvensional. Peningkatannya sebesar 1,7334%, dan
kontribusi metode konvensional terhadap peningkatan
karakter percaya diri siswa sebesar 0,5329%.
6.Hipotesis terakhir menyimpulkan bahwa metode pembelajaran
role playing dengan teknik storytelling dapat meningkatkan
karakter percaya diri siswa. Peningkatan karakter percaya diri
di kelas eksperimen sebesar 3,2055%, dan kontribusi metode
ini terhadap peningkatan karakter percaya diri siswa sebesar
43,5858%.

Selain itu, siswa memberikan respon positif terhadap metode
pembelajaran role playing dengan teknik storytelling, dan guru juga
memberikan pendapat yang baik terhadap metode ini.

Daftar isi
Rahayu, Aprianti Yofita, Menumbuhkan Percaya diri Melalui Kegiatan Bercerita(Jakarta:
PT Indeks, 2013), h. 63
Hakim, Thursan, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 6.
Jusuf Blegur, Soft Skills untuk Prestasi Belajar (Surabaya: Scopindo. 2019), h. 29.
Sarastika, Pradipta. Stop Minder dan Gerogi. Yogyakarta: Araska 2014), h.41
Hendra Surya, Percaya Diri itu Penting (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007), h. 57
Leni Fitriani, Merajut Percaya Diri (Jakarta: PT Intimedia Ciptanusantara, 2011), h. 2
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Sinar
Grafika, Jakarta, 2011, h. 24
Darmadi, Mendidik adalah Cinta, (Surakarta : Cv Kekata Group, 2018), h. 129
Hakim , Thursan, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri,(Jakarta:Puspa Swara,2005), h. 5
Tags