5
meliputi bonus, tunjangan pensiun, hadiah, dan tunjangan pendidikan (Choudhary,
2016). Karena kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan secara langsung atau
tidak langsung, kompensasi harus dapat memberikan kepuasan kepada karyawan
sehingga mereka menghargai pekerjaan mereka dan termotivasi untuk
meningkatkan kinerjanya serta mempertahankan pekerjaannya di perusahaan.
Kinerja adalah hasil yang dicapai dengan menggunakan sumber daya
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, (Mangkunegara, 2011). Miner
(dalam Sudarmanto, 2009) menyatakan bahwa ada empat cara untuk mengukur
kinerja, yaitu: kuantitas, kualitas, penggunaan waktu dalam kerja, dan kerja sama
dengan orang lain.
Sementara itu, penghargaan merupakan cara untuk menghargai kontribusi
karyawan, baik dalam bentuk pujian, pengakuan, atau penghargaan fisik.
Penghargaan ini meningkatkan motivasi karyawan dan meningkatkan budaya
perusahaan. Penghargaan kepada karyawan harus memotivasi mereka untuk
bekerja lebih baik, lebih semangat, dan berkinerja lebih baik (Kreitner & Kinicki,
2001).
Pitts (dalam Edirisooriya, 2014) mengatakan penghargaan adalah hasil yang
diterima seseorang setelah melakukan tugas dan kewajibannya, melayani dengan
baik, dan selalu bersemangat untuk mengambil tanggung jawab atas pekerjaan yang
diberikan kepadanya. Sementara itu, Chin-ju (Sajuyigbe et al., 2013) mengatakan
bahwa penghargaan dapat berupa uang tunai, pujian, dan perhatian atasan, atau
keduanya. Menurut pendapat Huselid (Sajuyigbe et al., 2013), penghargaan adalah
imbalan yang berikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas kontribusinya
terhadap organisasi atau lembaga. Ini diberikan sebagai cara untuk meningkatkan
kinerja dan upaya karyawan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan
komponen penting dari manajemen sumber daya manusia, dan memiliki peran
strategis dalam meningkatkan kinerja, motivasi, dan loyalitas karyawan. Untuk
membuat lingkungan kerja yang adil, produktif, dan berkelanjutan, perusahaan