Materi terkait dengan bagaimana menyusun pelatihan dan pengembangan
Size: 435.5 KB
Language: none
Added: Sep 22, 2025
Slides: 23 pages
Slide Content
BAB 5
LESSON PLAN DESIGN
Merancang Training
Rancangan pelatihan adalah rancangan yang akan
dijadikan pegangan, pedoman atau acuan pada waktu
melaksanakan pelatihan.
Penyusunan rancangan pelatihan harus memperhatikan
pihak-pihak yang akan terlibat dalam pelatihan (peserta,
penyelenggara, & trainer), tujuan yang akan dicapai, materi
yang akan diolah, metode dan peralatan yang hendak
dipakai, tempat pelaksanaan, jadwal kegiatan untuk tiap
sesi ataupun secara keseluruhan.
Merencanakan Pelatihan
Untuk mengadakan pelatihan, suatu perusahaan perlu melakukan lima langkah yang
dikenal dengan akronim ADDIE (Analysis –Design –Develop –Implement –Evaluate).
Analisis kebutuhan pelatihan
Desain program pelatihan keseluruhan
Kembangkan (menyusun/ membuat) materi pelatihan
Implementasikan pelatihan dengan menggunakan metode yang tepat
Evaluasi efektifitas pelatihan dan materinya
Pada waktu menyusun program pelatihan, hal-
hal yang perlu dipertimbangkan adalah:
Kebutuhan
Tujuan
Materi
Metode-strategi-teknik
Susunan sesi dan jadwalnya
Petugas
Evaluasi training
Tujuan Training
Training terdiri dari serangkaian sesi yang disusun untuk mencapai tujuan
seluruh training. Oleh karena itu, masing-masing sesi mempunyai tujuan
tersendiri.
Penetapan tujuan sebaiknya menganut prinsip SMART, yaitu:
S = Specific, yang berarti khusus, terbatas jelas.
M = Measurable, yang berarti dapat diukur secara kuantitatif.
A = Achievable, yang berarti dapat dicapai oleh peserta, trainer,
penyelenggara, berdasarkan waktu, tempat dan fasilitas yang
tersedia.
R = Realistic, berarti memenuhi kebutuhan training yang
sebenarnya, bukan hanya berdasarkan keinginan penyelenggara
atau trainer.
T = Timebound, yang berarti waktu pencapaian tujuan, dibatasi
misalnya 3 hari, 2 minggu, 1 bulan, atau 2 tahun.
Materi Training
Materi training adalah bahan, topik, atau hal yang
dibicarakan dan diolah dalam training.
Materi umum yang dapat diolah dalam training dibagi
menjadi tiga bidang, yaitu :
1.Bidang kepribadian
2.Bidang hubungan dengan orang lain (rekan kerja,
bawahan, atau atasan)
3.Bidang Kerja yang meliputi Kepemimpinan dan
menejemen
Metode, Strategi, dan Teknik Training
Metode, strategi, dan teknik training ditetapkan berdasarkan tujuan
training.
Ini berlaku untuk seluruh training maupun masing-masing sesi.
Pada umumnya training menggunakan metode eksperensial sebagai
metode utamanya, sedangkan metode dan materi masing-masing
sesi dapat dipilih dan disesuaikan dengan tujuan.
Strategi adalah cara penggunaan metode yang dipilih dan dirancang
khusus agar tujuan training tercapai, baik secara keseluruhan maupun
persesi.
Agar pelaksanaan training berhasil, metode harus betul-betul dikuasai
sehingga dapat dilaksanakan dengan lancar, inovatif, dan dinamis.
Cara melaksanakan metode ini di sebut teknik.
Kemampuan dalam teknik tersebut amat membantu kelancaran
pelaksanaan training.
Susunan dan Jadwal Sesi dalam Training
Susunan sesi dibuat berdasarkan seluruh kegiatan training.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun
sesi, antara lain:
1.Aluryaitu arah, gerak, dan kelanjutan dari satu sesi ke
sesi yang lain.
2.Jarak yaitu tenggang waktu antara satu sesi dengan sesi
yang lain.
3.Nada yaitu tekanan pada masing-masing sesi.
4.Warnayaitu suasana training.
5.Jalinanyaitu jalannya seluruh training dan hubungan
sesi yang satu dengan sesi yang lain.
Petugas yg Bertanggung Jawab &
Perlengkapannya
Dengan tersedianya sesi yang disusun baik dan jadwal
yang disusun rapi, maka dapat diatur pula petugas yang
bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Ini berlaku ketika trainer tidak seorang diri tetapi bersama
dengan trainer lain sebagai suatu tim.
Dengan adanya pembagian tanggung jawab itu masing-
masing trainer dapat menyiapkan sesi dengan baik dan
dalam pelaksanaannya dapat berkonsentrasi penuh,
sedangkan trainer lain dapat membantu, menjadi
pengamat, atau pelengkap saat dibutuhkan.
Evaluasi
Evaluasi diadakan untuk seluruh sesi training maupun
masing-masing sesi.
Evaluasi dapat berbentuk tulis ataupun lisan.
Evaluasi ini akan berguna untuk perbaikan training
dimasa mendatang.
Unsur-unsur Rancangan Training
Unsur-unsur training secara keseluruhan meliputi:
1.Topik dan tema
2.Tujuan
3.Materi
4.Metode
5.Jadwal
6.Trainer
7.Bahan, peralatan dan perlengkapan
8.Evaluasi
9.Follow-up
Unsur-unsur Rancangan Training
Sedangkan unsur-unsur dalam tiap-tiap sesi adalah:
1.Judul
2.Tujuan
3.Materi atau isi
4.Metode, strategi, dan teknik
5.Suasana
6.Bahan atau peralatan-peralatan
7.Waktu
8.Tahap-tahap dan langkah-langkah pelaksanaan
9.Trainer yang bertanggung jawab
10.Hal-hal yang perlu diamati dan dipraktekkan selama sesi
berlangsung
11.Evaluasi
Kecakapan yang Diperlukan
1.Menemukan dan merumuskan kebutuhan training yang
berupa pengetahuan, sikap, kecakapan, dan ketrampilan
yang kurang atau perlu ditingkatkan.
2.Menetapkan topik dan tema training.
3.Merumuskan tujuan seluruh training.
4.Menetapkan jumlah sesi dan menentukan materi yang
akan diolah dalam tiap-tiap sesi itu.
5.Menetapkan metode yang akan digunakan untuk tiap-tiap
sesi maupun untuk seluruh training.
6.Menetapkan evaluasi untuk seluruh training. Dan untuk
tiap sesi.
7.Untuk masing-masing sesi,
a.Menyiapkan uraian tertulis yang berisi judul, tujuan,
langkah-langkah pelaksanaan, input yang akan
disampaikan, dan cara evaluasi.
b.Menyiapkan peralatan/perlengkapan yang diperlukan
untuk pelaksanaannya.
8.Menyiapkan pelaksanaan training dengan merumuskan
kerjasama dengan penyelenggara dan membagi tugas
dengan para co-trainer atau asisten trainer dalam tim
Kecakapan yang Diperlukan
Rancangan Modul Pelatihan
Modul pelatihan dirancang berdasarkan hasil analisis
kebutuhan yang telah diperoleh sebelumnya.
Modul pelatihan dibuat sedemikan rupa sehingga
pemateri / trainer tidak kebingungan sendiri saat
menjelaskan materi di depan trainee.
Rancangan modul pelatihan tentu pula harus
mempertimbangkan kedalaman materi, siapa saja yang
menjadi peserta pelatihan.
Menentukan & menerapkan Strategi Pembelajaran
PemilihanMetodePelatihan
1)On the job training, yaitudilakukanpadawaktu
jam kerjaberlangsung, baiksecaraformal
maupuninformal.
2)Off the job training, yaitupelatihandan
pengembanganyang dilakukansecarakhusus
di luarpekerjaan.
Metode-metodePelatihanOn The Job Training
a)Job instruction training atau latihan instruksi jabatan adalah pelatihan untuk
manajer atau supervisor yang bertindak sebagai pelatih untuk menginstruksikan
bagaimana melakukan pekerjaan tertentu dalam proses kerja.
b)Coaching adalah bentuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan di tempat
kerja oleh atasan dengan membimbing petugas melakukan pekerjaan secara
informal dan tidak terencana.
c)Job rotation adalah program yang direncanakan secara formal dengan cara
menugaskan pegawai pada beberapa pekerjaan yang berbeda dan dalam bagian
yang berbeda dengan organisasi untuk menambah pengetahuan mengenai
pekerjaan.
d)Apprenticeship adalah pelatihan yang mengkombinasikan antara pelajaran di kelas
dengan praktek lapangan.
1)Participation atau partisipasi merupakan keterlibatan
seorang peserta dalam kegiatan secara aktif dan secara
langsung.
2)Repetition adalah melakukan atau mengatakan secara
berulang-ulang dalam usaha menanamkan ide dalam
ingatan seseorang.
3)Relevance, pelatihan mempunyai arti atau manfaat yang
sangat penting pada seseorang.
4)Transferenceartinya adanya kesesuaian antara pelatihan
dengan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari oleh
pegawai.
5)Feedback merupakan pemberian informasi atas
perkembangan kemajuan yang telah dicapai oleh peserta
pelatihan, mana yang perlu diperbaiki atau dipertahankan.
FaktorEfektivitaspelatihan