Bab gjgufhhhhbguguguguugguguuguuuuguguguu

donysaputra22 17 views 22 slides Oct 13, 2024
Slide 1
Slide 1 of 22
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22

About This Presentation

vh


Slide Content

Riana Afritianti's note
MAD

Mad

Pengertian mad menurut istilah adalah memanjangkan tempo suara dengan salah satu dari
huruf yang 3 (ي و ا)


Lawan kata dari mad yaitu
Qoshor:, yaitu meninggalkan tambahan tempo suara kurang dari kadar mad thobi'i

note: Qoshor banyak definisinya tergantung apa yang sedang dipelajari, tapi pada
pembahasan mad maka maknanya memendekan suara.

Syarat mad adalah harus sukun dan harakat huruf sebelumnya harus sejenis. Jika huruf mad
nya ا maka huruf sebelumnya adalah fathah, Jika huruf mad nya ي sukun maka huruf
sebelumnya harus berharakat kasrah, jika huruf mad nya و sukun maka harakat huruf
sebelumnya harus berharakat Dhommah.

Dinamakan Mad karena memanjangnya suara pada huruf tersebut.

.ليق .لوقي لاق :هلثما

أاه يحو

*Yang di kecualikan dari mad yaitu

Harfu Liin نيللا افرح
yaitu ketika ada ي danو sukun dan huruf sebelumnya berharokat fathah

توم فوس نيب ،ريخ ، ريغ : لثم


Mad Ashliy/ Mad Thobi'i

Mad thobi'i adalah mad yang mana terjadi keberadaanya hanya tergantung oleh dzatnya
sendiri, tidak mungkin terjadi mad kecuali hanya dengannya,
mad thobi'i tidak tergantung pada sebab baik sukun ataupun hamzah.

Sebab penamaan: Disebut mad thobi'i karena sebagai landasan pokok dari mad far'i

Syarat mad Ashliy/thobi'i : tidak terjadi karena sebab Hamzah maupun sukun.

Kadar mad thobi'i yaitu 2 harakat ناتكرح

Riana Afritianti's note

Mad Harfi Thobi'i (يغيبطلا يفرحلا دملا)

Mad Harfi thobi'i terdapat pada sebagian huruf muqoto'ah yang ada pada awal surat yang mana
ejaanya ada 2 huruf, dimana huruf keduanya yaitu mad.

Hurufnya terkumpul pada kata (رهط يح)
ر ه ط ي ح

hukumnya adalah wajib بوجولا wajib disini maksudnya seluruh ulama qiroat sepakat untuk
memanjangkanya dengan kadar 2 harakat

*Jika huruf mad yang sebelumnya huruf tebal maka mad nya jadi tebal contoh pada huruf ط
dibaca اط


)يعيبطلا(يلصلألا دملااب قحلي ام
YANG DIHUKUMI MAD ASHLIY/ M AD THOBI'I

1. Mad Tamkin نيكمتلا دم
Tamkin maknanya ةوق (kuat)

Pengertian: Mad tamkin adalah bertemunya 2 huruf ي, hurufي yang pertama bertasydid dan
berharakat kasrah, huruf ي kedua sukun (maddiyah), maka mad nya dibaca dengan انكمم
(mumakkanan: kuat) karena tasydid.

contoh:

{ اَذِإَومُتيِ يُح اًبيِسَح ٍءۡیَش ِ لُك ٰىَلَع َناَك َ�للَّٱ �نِإ ۗۤاَهو�دُر ۡوَأ ۤاَهۡنِم َنَسۡحَأِب ۟او�يَحَف ࣲة�يِحَتِب }
[Surah An-Nisāʾ: 86]

{ ىَلِإ ُتۡيَحۡوَأ
ۡ
ذِإَونۧـِ يِراَوَح
ۡ
لٱ َ ِلوُسَرِبَو یِب ۟اوُنِماَء ۡنَأنوُمِلۡسُم اَن�نَأِب ۡدَهۡشٱَو ا�نَماَء ۟اۤوُلاَق ی َ }
[Surah Al-Māʾidah: 111]

*Dinamakan juga mad tamkin ketika bertemunya 2 و dan ي2 yang salah satunya huruf mad,
baik mad nya lebih awal ataupun sebaliknya.

contoh:

{....... ِرَفَل ۡمُهۡنِم �نِإَو ا

قينۥُو
ۡ
لَي َ بٰـَتِك
ۡ
لٱِب مُهَتَنِس
ۡ
لَأَ }
[Surah Āli-ʿImrān: 78]

{..... َنيِذ�لٱ ىَلَع َسۡيَلاوُلِمَعَو ۟اوُنَماَء َ تٰـَحِلٰـ�صلٱ }
[Surah Al-Māʾidah: 93]

Riana Afritianti's note

{ سِوۡسَوُي یِذ�لٱَ سا�نلٱ ِروُدُص یِفَ }
[Surah An-Nās: 5]

Keadaan Mad Tamkin ada 3
1. Dibaca ketika washol dan waqof
contoh: مُتيِ يُح

2. Dibaca ketika washol dan tidak dibaca ketika waqof

contoh pada ayat:

{ … َبٰـَتِك
ۡ
لٱ ۟اوُتو
ُ
أ َنيِذ�لِ
ل لُقَونۧـِ يِ مُۡلۡٱَو َ مُتۡمَلۡسَأَءَ َ … }
[Surah Āli-ʿImrān: 20]


.. ٰ َٰذ⁠ ُناَك ۡمُه�نَأِب َكِل َنوُلُتۡقَيَو ِ�للَّٱ ِتٰـَيا
َٔ
ـِب َنوُرُفۡكَي ۟اونۧـِ يِب�نلٱ َ رۡيَغِبَ ..
[Surah Al-Baqarah: 61]

Jika kita waqof pada kata نۧـِ يِ مُۡلۡٱَوَ dan نۧـِ يِب�نلٱَ
maka kita tidak lagi membacanya sebagai mad tamkin yang dihukumi mad thobi'i melainkan
menjadi mad aridh lisukun yang panjangnya bisa lebih dari 2 harakat, 4 atau 6 harakat.

3. Dibaca ketika waqof namun tidak dibaca ketika washol
Contoh 1
{ ٰ َٰذَك ۚاَهِضۡعَبِب ُهوُبِرۡضٱ اَن
ۡ
لُقَف⁠ َكِل �للَّٱ ِیۡحُي َ ُك�لَعَل ۦِهِتٰـَياَء ۡمُكيِرُيَو ٰىَتۡوَم
ۡ
لٱنوُلِقۡعَت ۡم َ }
[Surah Al-Baqarah: 73]

Penjelasan: kata یۡحُيَ pada asalnya adalah يِيۡحُي (yuhyii) terdapat ي sukun pada huruf terakhir,
namun karena setelah adalah Hamzah washol dan ل nya sukun maka ketika bertemunya 2
sukun kaidahnya diharakati atau dihapus sukun pertama, pada kata �للَّٱ ِیۡحُيَ , (ya ي sukun)nya
dihapus sehingga ketika washol dibaca "Yuhyillah", namun ketika kita ingin waqof pada kata
يِيۡحُي, maka dapat dibaca 2 cara yaitu yaitu dengan یۡحُيَ tanpa mad atau يِيۡحُي dengan mad tamkin
(2 harakat).

contoh 2
{ .. َلَ َ�للَّٱ �نِإۦِیۡحَتۡسَي َ بِرۡضَي نَأَ .. }
[Surah Al-Baqarah: 26]

penjelasan: jika kita ingin waqof pada kata یۡحَتۡسَيَ maka dibaca mad tamkin (2 harakat), namun
ketika washol menjadi Mad Jaiz munfashil karena setelah huruf mad terdapat Hamzah pada
kata berikutnya (tidak dalam 1 kata).

Riana Afritianti's note
contoh 3
{ �نِإیِ ۧـِلَوَ نيِحِلٰـ�صلٱ ى�لَوَتَي َوُهَو َۖ
َبٰـَتِك
ۡ
لٱ َل�زَن یِذ�لٱ ُ�للَّٱَ }
[Surah Al-Aʿrāf: 196]

Penjelasan: Pada kata یِ ۧـِلَوَ pada asalnya ya( ي) terakhirnya itu sukun, namun karena bertemu
dengan Hamzah washol dan ل sukun maka bertemunya 2 sukun sehingga ketika dibaca washol
,ي diharakati fathah sehingga dibaca "waliyyiyallah" namun ketika waqof kita baca waliyyii"
dengan mad tamkin (2 harakat).


2. Mad Iwadh

Definisi:
Mengganti fathah tanwin dengan Alif ketika waqof, baik alifnya yang mamdudah (ا) ataupun
maqsuroh (ى)

Hukum: Wajib (seluruh ulama sepakat membacanya dengan kadar 2 harakat)

Kadar: 2 harakat
Contoh:









*Tanda penulisan tanwin yang ada tanda mim kecil (mim shogiroh) disebabkan hukum Iqlab


pengecualian: انثتثلإ
Jika Ta marbuthah ة yang berharakat fathahtain, dalam keadaan waqof maka dibaca jadi ه
sukun
Contoh : shadaqoh ةقدص

Riana Afritianti's note











Ada 7 Alif yang dibaca panjang 2 harakat (dihukumi mad thobi'i atau disebut mad thobi'i kalimi
ketika waqof pada Alif yang 7 tersebut)

Pada 7 Alif di atas 6 kata alifnya bertanda shifr mustathil dan 1 kata yaitu pada kata لاسلس
bertanda shifr mustadir

Shifr mustathil: tanda bulatan berbentuk lonjong yang terletak di atas sitt Alifah (6 Alif). Alif
tersebut dibaca ketika waqof namun tidak dibaca ketika washol. (hanya ada 6 kata di dalam
Alquran), hanya terdapat di akhir kata

Shifr mustadir: Tanda bulat sempurna yang terdapat di atas ي و ا yang tidak terbaca baik
ketika waqof maupun washol. Jumlahnya banyak di dalam alquran dan terdapat di tengah dan
di akhir kata.

Pada kata لاسلس tandanya shifr mustadir, namun Riwayat Hafs 'An Ashim dari Thoriq syattibiyah
membacanya dengan 2 wajhan (2 cara) yaitu dapat dihilangkan alifnya atau dibaca panjang 2
harakat.


Mad Shilah

Di dalam bahasa arab ada Ha kinayah( dhomir): Ha yang artinya adalah kata ganti untuk 1
orang tunggal untuk laki2, kata ganti orang ke-3 (ghoib / tidak ada). Begitu pula pada ه isim
isyarat (kata tunjuk) untuk (satu orang wanita) dihukumi dengan Ha kinayah.

*Harokat Ha Kinayah tergantung harakat sebelumnya, jika huruf sebelumnya fathah dan
dhommah akan berharakat dhommah

*Jika huruf sebelumnya harakat kasrah maka, Ha Kinayah akan berharakat kasrah

*Ha kinayah hanya punya 2 harakat yaitu dhommah dan kasrah

*Ha kinayah terdapat pada isim, fiil dan huruf .

Riana Afritianti's note

Mad shilah: Memanjangkan harakat Ha Kinayah/ Ha dhomir baik dalam keadaan dhommah
atau kasrah yang terletak diantara 2 huruf berharakat. Lahirkan panjang 2 harakat yang ditandai
dengan
و kecil dibawah Ha dhomir yang berharakat dhommah, dan ada ي kecil dibawah Ha dhomir yang
harakat kasrah.

contoh:



*Tidak dibaca Mad shilah apabila

- Ketika huruf sebelum Ha Kinayah yaitu huruf sukun contoh:

{ هٰىَدَهَو ُهٰىَبَتۡجٱَ ٰ َٰرِص ٰىَلِإ⁠ميِقَتۡس�م ࣲط َ }
[Surah An-Naḥl: 121]

sebelum Ha kinayah yaitu Alif maddiyah, sehingga Ha kinayah tidak dibaca panjang
karena sebelumnya huruf sukun.

- Ketika Huruf setelahnya sukun (Hamzah washal)
Contoh:
َل لا ُه ُد مَح لا ُهَلَو ُك لُم

- Sebelum dan sesudahnya berharakat, Namun Ha dhomir sukun

{
ۡ
لَأَف اَذٰـَه َلِإ ۡهِقمِهۡي َ .. }
[Surah An-Naml: 28]

{ ۡرَأ ۟اۤوُلاَق َو ۡهِجهاَخَأ َ }
[Surah Al-Aʿrāf: 111]



- Ha' Kinayahnya berharakat, sebelum dan setelahnya sukun.

Riana Afritianti's note
Mad shilah Sugra (masuk mad Thobii')

Apabila Ha Kinayah dan huruf setelah dan sebelumnya bukan sukun dan bertemu dengan
semua huruf kecuali Hamzah, dibaca 2 harakat

hukumnya : Wajib (Mad thobi'i atau mad ashliy) tidak boleh kurang dari 2 harakat

Mad shilah kubra (masuk ke dalam pembagian Mad Far'i)

Apabila Ha Kinayah/ Ha dhomir bertemu dengan Hamzah dibaca 4 harakat (Jaiz munfashil)

#Pengecualian untuk mad Shilah Sugra

*Surat Az-zumar ayat 7 (syarat mad Shilahnya terpenuhi tapi tidak dibaca mad shilah)
berdasarkan riwayat Hafs

pada kata :
{ مُكَل ُهَضۡرَيَ َ }
Ha kinayannya tidak dibaca panjang walaupun sebelum dan sesudahnya huruf berharakat.

*Al Furqon ayat 69 (syarat mad shilahnya tidak dipenuhi tapi dibaca mad shilah)

pada kata: { ۦِهيِف اًناَهُم }
[Surah Al-Furqān: 69]

penjelasan: Ha kinayahnya dibaca panjang walaupun huruf sebelumnya ي sukun, karena
mengikuti riwayat Hafs dan pada ayat ini sebagai penekanan tentang Neraka.

#Pengecualian Kaidah Ha kinayah

1. Huruf sebelum Ha Kinayah kasrah tapi huruf Ha kinayahnya dhommah.
Padahal kaidahnya jika huruf sebelum Ha kinayahnya kasrah maka Ha kinayahnya berharakat
kasrah, jika huruf sebelumnya dhommah maka huruf Ha kinayahnya dhommah.
Namun disini ada kata yang dikecualikan yaitu:

{ ۤاَمَوهيِنٰىَسنَأَ �لَِإ }
[Surah Al-Kahf: 63]

{ َدَهٰـَع اَمِبهۡيَلَع َ �للَّٱَ }
[Surah Al-Fatḥ: 10]

Riana Afritianti's note
2. Ha kinayah sukun, huruf sebelumnya kasrah.

Contoh pada surat An-naml: 28 : .
ۡ
لَأَف َلِإ ۡهِقمِهۡيَ
Setelah huruf Ha kinayah sukun terdapat Hamzah, maka ini disebut Sukun Shilah Kubro.

Contoh, di dlm surat Al 'araf: 111: ۡرَأ َو ۡهِجهاَخَأ َ
pada kata diatas huruf Ha Kinayah berharakat sukun padahal sebelumnya harakat kasrah, jika
mengikuti kaidah seharusnya Ha kinayannya kasrah namun pada kata ini adalah pengecualian.
Setelah Ha kinayah sukun terdapat huruf و maka disebut dengan Sukun Shilah Sugra.

Note: Pengecualian diatas harus dihafal.


Mad Far'i

Mad far'i adalah memanjangkan huruf mad lebih dari mad thobi'i (2 harakat) dengan sebab
lafadz dan makna.

Mad far'i dengan sebab karena lafadz : panjang hurufnya lebih dari mad thobi'i
menempelnya/bertemunya huruf mad tersebut dengan Hamzah baik sebelum atau sesudah
mad.

Jenis mad far'i oleh sebab lafadz Hamzah

1. Mad Wajib Muttashil

Definisi: ketika huruf mad bertemu dengan Hamzah dalam 1 kata. Hukumnya adalah wajib 4
harakat

Dinamakan muttashil artinya : bersambungnya antara mad dan Hamzah dalam 1 kata.

Hukumnya:
Wajib yaitu sepakatnya imam qiroat dibaca lebih dari mad thobi'i, namun tidak sepakat mad
tambahannya. Riwayat Hafs dari Ashim menurut Thoriq syattibiyah: membacanya 4 harakat
(At-tawasuth).

*Jika waqaf pada kata mad wajib muttashil bisa dibaca 4/6 harakat. contoh mau waqof pada
kata : ءآامسلا mad muttashil aridh/ mad aridh muttashil.

Penyebab terjadinya : Bagi orang arab, huruf mad itu mudah dan Hamzah huruf yang sulit maka
dari itu huruf yang mudah ditambahkan kadar mad agar kata yang sulit dibaca jelas.

Contoh: مُؤ
ۤ
اَهَ كِٕىۤ
ٰـَل۟و
ُ
أ ,أَۢ
َٔ
ـۤيِنَه ، ۡهَيِبٰـَتِك
۟
اوُءَر
ۡ
قٱَ

Riana Afritianti's note
Mad Jaiz Munfashil
Pengertian: Ketika mad bertemu Hamzah dalam 2 kata.
mad nya terletak di akhir kata dan Hamzah di awal kata selanjutnya.

Hukumnya adalah Jaiz/ Jawaz : Imam ahli qiroat tidak sepakat untuk memanjangkanya lebih
dari mad thobi'i maupun panjang mad tambahanya.

Riwayat Hafs an 'Ashim membaca mad Jaiz dengan kadar 4 harakat

Penyebabnya: Mad huruf yang lemah dan Hamzah kuat, huruf mad khofi dan Hamzah sulit jadi
memanjangkan huruf mad agar kuat.

Perbedaan mad wajib dan Jaiz yaitu:
hukumnya dan terjadinya dalam 1 kata dan 2 kata.

ada 2 jenis mad munfashil
1. Munfashil Ashli/ haqiqi
yaitu antara huruf mad dan huruf hamzahnya terlihat jelas terpisah dalam penulisannya.

contoh: یِق
ۡ
ل
ُ
أ
ۤ
اَم�لُكَ

2. Munfashil Hukmi
yaitu: secara penulisan antara mad dan hamzahnya tersambung tapi pada hakikatnya yaitu 2
kata. hukum hukmi terjadi ketika sebelum Hamzah ada

Ha tanbih هيبنت ءاه (memberi pengumuman) (digunakan orang arab untuk mencari perhatian)
contoh: { ءَۤلَُؤ
ۤ
ٰـَه }

Yaa اي NIDA : yang digunakan untuk memanggil (hai)
contoh { اَهُت�يَأ
ۤ
ٰـَي }

*Termasuk juga Mad Shilah Kubro dihukumi mad jaiz munfashil

Mad badal
Definisi: adanya Hamzah yang terletak sebelum huruf mad dalam 1 kata

Mad badal: Mengganti Hamzah yang kedua dengan huruf mad yang sejenis dengan harakat
Hamzah pertama.

Asal kata pada mad badal yaitu ada 2 huruf Hamzah pertama berharakat dan kedua sukun,
untuk memudahkan orang arab mengucapkan maka huruf Hamzah sukun diganti menjadi huruf
mad.

Riana Afritianti's note
* Jika huruf Hamzah pertama berharakat fathah maka, Hamzah yang kedua diganti jadi Alif

contoh: pada kata مدأأ Hamzah kedua dibadal (diganti dengan huruf mad) karena Hamzah
pertamanya berharakat fathah maka Hamzah kedua diganti dengan ا menjadi مداأ




*Jika Hamzah yang kedua berharakat kasrah maka, Hamzah kedua diganti menjadi ى
maddiyah.

contoh:

*jika Hamzah ke-1 berharakat dhommah maka Hamzah kedua diganti jadi و sukun (و maddiyah)




Hukumnya adalah Jawaz / Jaiz yaitu tidak sepakatnya para ulama untuk memanjangkan lebih
dari mad thobi'i dan tidak sepakat juga dengan kadar panjang tambahnya.

Dibaca 2 harakat (Qoshr)

Jenis mad badal ada 2
1. Mad badal Ashli
Ketika ada suatu kata yang asal katanya terdiri dari 2 Hamzah, yang pertama berharakat
dan Hamzah kedua sukun jadi Hamzah kedua diganti dengan huruf mad yang sejenis
dengan harakat Hamzah pertama.

Contoh:


2. Syabiih bil badal
mad yang menyerupai mad Badal: Yaitu ketika ada mad yang didahului Hamzah namun yang
membedakan adalah untuk syabih bin badal ini huruf mad nya ashli
contoh:







*Persamaanya adalah huruf Hamzah mendahului huruf mad.

Riana Afritianti's note

cara membedakannya yaitu:
- mad badal ashli huruf hamzahnya terletak di awal kata
- syabiih bin badal, hamzahnya terletak di tengah kata

Jika mad badal didahului ل dan اي itu tetap Mad badal ashli bukan syabiih bin badal.




Keadaan Mad badal
1. Dibaca ketika washal dan waqof
contoh:



2. Dibaca ketika washal dan tidak dibaca ketika waqof.

Contoh:


Ketika waqof dibaca Mad 'Aridh Lisukun karena sebab sukun lebih kuat dari pada
sebab Hamzah, jadi tidak dibaca mad badal.

3. Dibaca ketika ketika waqaf dan tidak ketika washal.

Contoh:

Jika diwashal maka langsung diidghomkan ke ش, ketika waqof dibaca Mad badal


Contoh 2:

{ مُهاَبَأ ۤوُء
ۤ
اَجَوَ نوُكۡبَي

ء
ۤ
اَشِعَ }
[Surah Yūsuf: 16]

*ketika dibaca washal maka menjadi mad munfashil, tetapi ketika waqaf menjadi mad badal.


Contoh 3:
Ketika washal menjadi mad wajib muttashil, namun, jika diwaqaf menjadi mad iwadh (ketika
menjadi mad iwadh menjadi اءام maka menjadi ( صوعلا دم نع ئشان لدب دم) mad badal yang muncul
dari mad 'Iwadh.

Riana Afritianti's note


ketika mad nya adalah Alif maka setelah Hamzah tidak diberi Alif lagi karena Hamzah tidak
dapat diapit (berada diantara 2 Alif) contoh di atas ketika huruf mad nya waw maka setelah
Hamzah terdapat Alif.

4. Hanya terbaca ketika di awal, ketika memulai bacaan darinya..





Setiap kata yang diawali Hamzah washal, ketika diawali dari kata tersebut maka Hamzah
washalnya diharakati Fathah atau dhommah tergantung huruf ketiga dari kata tersebut, jika
harakatnya fathah/ kasrah maka harakat untuk Hamzah washalnya adalah fathah, jika harakat
ke 3 adalah dhommah maka Hamzah washalnya berharakat dhommah. Setelah Hamzah
washal berharakat, maka Hamzah yang sukun diganti menjadi mad yang sejenis dengan
Hamzah washal tersebut, inilah disebut mad badal ketika kita mengganti Hamzah kedua
dengan mad.

ٰ َٰوٰـَم�سلٱ یِف⁠ ۡئٱ َِۖتیِنوُت.
surat Al ahqaf: 4

ketika kita washal maka dibaca sebagaimana yang tertulis. Namun, ketika akan memulai dari
kata یِنوُتۡئٱ maka, kita mengganti Hamzah kedua menjadi mad sehingga dibaca "Iituunii"

Riana Afritianti's note
MAD FAR'I DISEBABKAN SUKUN

Dibagi menjadi 3
1. Mad Aridh lisukun
2. Mad Liin aridh lisukun
3. Mad Lazim

Aridh: artinya tidak ashli/palsu (terkadang ada terkadang tidak ada)

1. Mad Aridh lisukun

Ketika mad bertemu dengan huruf yang berharakat yang disukunkan karena waqaf.

Sebab penamaanya mad aridh lisukun, karena sukunnya muncul karena waqaf, bukan sukun
ashli melainkan sukun aridh (palsu).

Hukum: Jawaz : Jaiz, Ahli qurroat tidak sepakat dipanjangkan lebih dari mad thobi' maupun
tidak sepakat terhadap panjang tambahannya

Bisa dibaca 2 (Qoshr) , 4 (tawasuth) (isyba') 6 harakat.

contoh1: { ِمۡوَي ِكِلٰـَمنيِ دلٱ َ }
[Surah Al-Fātihah: 4]

Contoh 2:
{ ءۤاَم�سلٱَ }
Jika kita berhenti pada kata ءۤاَم�سلٱَ maka hukumnya menjadi Mad muttashil aridh lisukun.

Hukumnya :wajib 4 harakat
Jaiz : 6 harakat

*Tidak boleh kurang dari 4 harakat.


contoh 3:

*Berkumpul dua mad yaitu mad syabiih bil badal dan mad aridh lisukun, sehingga bisa dibaca 2,
4 dan 6 harakat.

2. Mad Liin aridh lisukun
Ketika ada huruf Lin (ي و sukun dan sebelumnya berharakat fathah) bertemu dengan huruf yang
berharakat disukunkan karena waqaf.
Hukumnya: jawaz (Jaiz)
panjangnya bisa 2/4/6 harakat

Riana Afritianti's note

tanda Lin pada mushaf yaitu ada tanda kepala huruf خ tanpa titik

Contoh:





MAD DISEBABKAN SUKUN ASHLY

1. Mad lazim kalimi
2. Mad lazim harfi


1. Mad lazim kalimi
a. Mad lazim kalimi mutsaqol
Setelah huruf mad adalah huruf yang bertasydid dalam 1 kata.

disebut lazim yaitu karena sukunnya asli jadi sifatnya pasti baik ketika washal maupun waqof,
kedua karena para ulama qiroah memanjangkannya lebih dari mad thobi'i dan sepakat pula
mad tambahannya yaitu 6 harakat

kalimi: karena huruf mad dan sukunnya dalam 1 kata.

mutsaqol : karena sukunnya diidghomkan ke huruf ke setelahnya.

hukumnya: luzum (lazim) para ulama qiroah sepakat untuk memanjangkannya lebih dari 2
harakat dan sepakat pula untuk mad tambahannya yaitu 6 harakat.

contoh:
{ َلََو ۡمِهۡيَلَعنيِ
لۤا�ضلٱ َ }
[Surah Al-Fātihah: 7]

َّ

فا
َ
و
َ
ص) 36hajj: -Al(
ketika waqaf pada kata tersebut tetap dipanjangkan 6 harakat.

{ ة�قۤاَح
ۡ
لٱَ }
[Surah Al-Ḥāqqah: 1]

Riana Afritianti's note
b. Mad lazim kalimi mukhofaf
Adanya sukun asli setelah huruf mad yang tidak diidghomkan.
disebut lazim yaitu karena sukunnya asli jadi sifatnya pasti baik ketika washal maupun waqof,
kedua karena para ulama qiroah memanjangkannya lebih dari mad thobi'i dan sepakat pula
mad tambahannya yaitu 6 harakat.

kalimi: karena huruf mad dan sukun aslinya dalam 1 kata.

Disebut mukhofaf: karena sukunnya tidak diidghomkan jadi lebih ringan (mukhofaf)

hukumnya: luzum (lazim) para ulama qiroah sepakat untuk memanjangkannya lebih dari 2
harakat dan sepakat pula untuk mad tambahannya yaitu 6 harakat.

contoh: { نٰـ
َٔ
ـ
ۡ
لۤاَءَ }
[Surah Yūnus: 51 dan 91

Asal kata نٰـ
َٔ
ـ
ۡ
لۤاَءَ merupakan hanya terdiri dari 3 huruf ناء (Aana) merupakan kata keterangan
waktu untuk menunjukan waktu saat ini (sekarang) kemudian dimasukan lam ta'rif (Alif lam)
sehingga menjadiلۡاأن ulama qiroat sepakat untuk mempertahankan 2 Hamzah tersebut, namun
mengucapkan 2 Hamzah sulit jadi Hamzah kedua diganti Hamzah washol dengan huruf mad
yang sesuai dengan huruf sebelumnya. bisa juga dibaca tashil (Hamzah kedua dibaca samar).
kenapa ulama qiroat tidak menghapus Hamzah washol,karena ketika dihapus maka maknanya
menjadi samar/rancu antara Sekarang atau apakah sekarang?

Mad farqi / mad lazim kalimi mukhofaf: mad yang didahului oleh Hamzah istifham (untuk
membedakan antara pernyataan sekarang atau pertanyaan apakah sekarang?)


Huruf-huruf pembuka surat
huruf Hijaiyah berubah ejaah huruf yang terletak di beberapa awal surat dalam Alquran 14 huruf
terdapat dalam 29 surat.
عطاق رس هل ميكح صن

(Nashu hakiimun lahu sirru Qoothi' )


Terbagi menjadi 4 yaitu:

1. Mad lazim yang dipanjangkan 6 harakat
مكل صقنس

Contoh: سي ،صملا ،صعيحك ،رلا ،ملا، ن

2. Mad yang dihukumi mad Lin yaitu huruf ع dibaca 4/6 harakat, tetapi lebih afdhol 6 harakat.

Riana Afritianti's note
contoh pada awal surat Maryam
{ صۤعيهۤكَ }
[Surah Maryam: 1]

Asyura ayat 2

{ قۤسۤعَ }
[Surah Ash-Shūrā: 2]


3. Mad yang dihukumi mad thobi'i/ mad Ashliy.
Dinamakan Mad Harfi thobi'i.
Mad Harfi thobi'i terdapat pada sebagian huruf muqoto'ah yang ada pada awal surat yang mana
ejaanya ada 2 huruf, dimana huruf keduanya yaitu mad.
Hurufnya ada 5, (ر ه ط ي ح)
Hurufnya terkumpul pada kata (رهط يح)

4. Huruf muqoto'ah yang dibaca tanpa mad yaitu huruf ا (Alif) pada kata صملا ،رلا ،ملا


2. Mad Lazim Harfi

Pengertian: Ketika huruf Hijaiyah berada di awal surat yang ejaanya terdiri dari 3 huruf dan
huruf keduanya adalah mad. Hurufnya terangkat dalam kata
مكل صقنس
(Sanakushu lakum)

نون :ن .داص : ص نيس : س

Pada huruf2 di atas ketika kita membaca atau dituliskan ejaanya maka terdiri dari 3 huruf dan
huruf keduanya yaitu huruf mad.


Mad Lazim Harfi dibagi menjadi 2

1. Mad Lazim Harfi Mutsaqol

*Definisi:
Ketika ada huruf mad bertemu dengan sukun ashliy yang diidghomkam pada huruf setelahnya
(sehingga menjadi huruf yang bertasydid) dan hurufnya harus terdiri dari 3 huruf.

contoh:

Riana Afritianti's note
لَ فلأ : ملأم ممي
Huruf mim pada huruf ل، diidghomkan ke huruf م dari huruf م sehingga disebut mutsaqol.

*Sebab penamaan:

Harfi: karena adanya sukun asli setelah huruf mad pada huruf tersebut.

Lazim yaitu karena pasti baik ketika waqof maupun washol, harus dibaca panjang menurut
seluruh ulama qiroat dengan kadar panjang 6 harakat.

Mutsaqol : Karena sukunnya diidghomkan ke huruf setelahnya sehingga menjadi huruf yang
bertasydid.

Hukum: Luzum/ Lazim (Seluruh ulama qiroat sepakat dipanjangkan lebih dari mad thobi'i dan
sepakat pula dengan kadarnya yaitu 6 harakat

Contoh
pada huruf س dari مسط

Pada huruf ل dari ملا
لَ فلأ : ملام ممي

2. Mad Lazim Harfi Mukhofaf
Ketika setelah huruf mad yaitu sukun ashli dan terjadi pada huruf yang ejaanya terdiri dari 3
huruf, huruf keduanya adalah mad.

*Sebab penamaan:

Harfi: karena adanya sukun asli setelah huruf mad pada huruf tersebut.

Lazim yaitu karena pasti baik ketika waqof maupun washol, harus dibaca panjang menurut
seluruh ulama qiroat dengan kadar panjang 6 harakat.

Mukhofaf: sukunnya asli dan tidak diidghomkan ke huruf setelahnya.

Hukum: Luzum/ Lazim (Seluruh ulama qiroat sepakat dipanjangkan lebih dari mad thobi'i dan
sepakat pula dengan kadarnya yaitu 6 harakat

Contoh: mukhfa

يس نيعق ن فا
Pada huruf س yaitu نيس kemudian bertemu denganفاق maka terjadi hukum ikhfa bukan idghom
sehingga menjadi mad lazim harfi mukhofaf.

Riana Afritianti's note
pada kata begitu pula pada huruf س pada كلت نيس اط

contoh: mudzhar: فلأ : رلاملَ ار
Pada huruf ل di atas yaitu mad lazim harfi mukhofaf karena setelah mad yaitu mim yg sukun
dan tidak diidghomkan ke huruf ر atau disini mim sukunnya dibaca mudzhar.


Perhatian!! هبنت

1. Keadaan washol pada kata dibawah ini:



Jenis mad pada ن dan س tidak diidghomkan ke و ketika dibaca washol, dari Thoriq Syattibiyyah
jenis mad tersebut masuk ke dalam Mad lazim harfi mukhofaf karena nun tidak diidghomkan ke
و namun dibaca Mudzhar (Jelas).

2. Pada surat Ali Imron ayat 1 dan 2

Pada keadaan washol, maka bertemunya 2 sukun pada huruf mim dan sukun pada lafadz Allah,
mim nya diharakati harakat aridh dengan harakat fathah, sehingga dibaca "Aliif laamm
miimaAllahu.."



Ketika membaca dalam keadaan washol dapat dibaca dengan 2 cara:
1. Dapat dibaca 6 harakat pada huruf mim nya, karena sebagian ulama berpendapat
asalnya adalah mad lazim dan sukunnya itu sukun aridh. مدقملا : lebih utama/afdhol)

2. Dibaca 2 harakat (mad thobi'i) ulama berpendapat karena sukunnya sudah diharakati
jadi hilang sebab mad lazimnya jadi dibaca mad thobi'i.


MAD FARQ
farq artinya pembeda

Pengertian yaitu masuknya Hamzah istifham (Hamzah untuk pertanyaan) ke dalam isim
ma'rifah (yg didahului Alif lam ta'rif) Hamzah washolnya tidak dihapus.

Hamzah istifham bisa masuk ke dalam fi'il dan isim.
contoh yang masuk ke dalam fiil

؟علطأ ،؟تسردأ

Riana Afritianti's note
Makna أ maknanya hampir sama seperti له maknanya "apakah"

yang masuk pada isim hanya 3 dalam Alquran, yaitu:



Dihukumi mad lazim kalimi mutsaqol, dibaca 6 harakat keadaan ibdal (diganti hamzahnya
dengan mad)




Dihukumi Mad lazim kalimi mukhofaf pada keadaan ibdal.




Dihukumi Mad lazim kalimi mutsaqol ketika keadaan ibdal.

Hamzahnya tidak dihapus karena untuk membedakan kalimat pernyataan dan pertanyaan
(kalimat Kabar dan kalimat tanya).

Ulama bersepakat untuk tidak menghapus Alif lam nya, agar maknanya tidak menyerupai.. jika
dihapus maka cara membacanya akan sama saja, maka maknanya akan rancu

Hukumnya: Seluruh ulama Qurro membaca dengan 2 cara

Dapat dibaca dengan 2 cara
1. Dengan diganti dengan huruf mad yang sejenis dengan harakat huruf sebelumnya
dibaca Isyba' (6 harakat). (muqodam مدقملا/ afdhol)

2. Tashiil (mengucapkan hamzah washol antara Hamzah dan Alif).

Pada surat Al- Fushilat ada juga yang sejenis (nanti cari ayatnya)


Mad dari sisi hukum
1. Mad lazim : hukumnya luzum: seluruh ulama qiroat bersepakat utk dibaca lebih dari
mad thobi'i dan sepakat pula untuk kadar mad tambahanya yaitu 6 harakat

2. Mad Wajib : Disepakati oleh seluruh ulama qiroat untuk memanjangkannya lebih dari
mad thobi'i namun berselisih pada kadar mad tambahnya (mad muttashil)

Riana Afritianti's note
3. Mad Jaiz : Seluruh ulama qiroat berselisih untuk memanjangkan lebih dari mad thobi'i
dan juga berselisih untuk mad panjangnya. (Mad munfashil, mad Shilah kubro, mad
badal, mad 'Aridh lisukun, dan Mad Liin 'Aridh lisukun)

Mad thobi'i hukumnya selamanya (daaiman) wajib (seluruh ulama qiroat sepakat untuk
memanjangkannya 2 harakat)
Wajib disini beda dengan Wajib untuk hukum mad wajib muttashil.


Maratib Mad (Tingkatan Bacaan Mad)

Tingkatan mad yaitu bertingkat2 dilihat dari segi kuat dan lemahnya, sebabnya kuat maka akan
menjadi mad kuat, jika sebabnya lemah akan menjadi lemah

Sebab mad far'i ada 2 yaitu sebab Hamzah dan sebab hukum

1. Mad Lazim (6 harakat)
alasanya:
a. tetapnya sukun baik keadaan waqof dan washol
b. terjadi dalam 1 kata
c. Para ulama sepakat untuk memanjangkannya lebih dari mad thobi'i dan sepakat pula
terhadap kadarnya.

2. Mad wajib muttashil (4 harakat)
a. Hamzah tetap terbaca ketika washol dan waqof
b. terjadi dalam 1 kata
c. ulama qiroat sepakat utk memanjangkanya lebih dr mad thobi'i namun tidak sepakat utk
kadarnya

3. Aridh lisukun (2, 4, 6 harakat)
a. Terdapat sukun aridh (bukan asli) sebab waqof.
b. bersatunya sukun dengan huruf mad di dalam 1 kata.

4. Mad Jaiz Munfashil (2, 4, 6)
sebabnya ulama tidak sepakat untuk dipanjangkan lebih dari mad thobi'i tidak sepakat pula
dengan kadar mad tambahanya.

5. Mad Badal

6. Mad Thobi'i

7. Mad Liin

Riana Afritianti's note


Contoh pada kata




Pada contoh di atas, pada terkumpul 3 mad yaitu mad Wajib Muttashil pada huruf Alif maddiyah
setelahnya Hamzah, setelah huruf Hamzah ada mad, maka ada hukum mad badal, setelah
waw و maddiyah terdapat أ Hamzah pada kata setelahnya maka ada mad Jaiz munfashil.
Antara mad jaiz munfashil dan mad badal, mana yang lebih kuat? yaitu mad munfashil,
sehingga pada pada ابأوءمه hukumnya adalah mad Jaiz munfashil. Jadi ketika ada beberapa
mad terkumpul dalam satu kata, jika kita ditanya maka jawabannya adalah hukum yang terkuat.

Contoh 2




Pada kata diatas terdapat hukum mad badak dan mad wajib muttashil, antara mad badak dan
mad wajib yang paling kuat yaitu mad wajib muttashil, sehingga ketika ditanya pada kata
tersebut terdapat hukum mad nya apa, kita dapat menjawab hukumnya adalah mad Wajib
Muttashil.




Kaidah tingkatan mad

1. Bacaan panjang itu harus semisal atau sama

note:
*Mad aridh lisukun lebih kuat dari mad liin

- jika kita membaca mad Lin 2 harakat, maka baca mad aridh lisukun 2, 4 atau 6
- jika baca Liin 4, maka baca aridh 4, 6
- jika Lin 6 maka baca aridh juga 6.


Ustadzah hanya memberi contoh yang terdapat di kitab lain, ada yang membaca mad munfashil
5 harakat.

*Mad muttashil lebih kuat dari mad munfashil

Riana Afritianti's note
- Jika membaca munfashil 4 harakat, maka baca muttashil 4, 5 harakat

- Jika membaca munfashil 5, maka baca muttashil 5 harakat

Namun pada kitab yang sedang dipelajari sekarang membaca Mad Muttashil hanya boleh 4
harakat.
Tags