BAHAN PRESENTASI IAD PENCEMARAN UDARA.ppt

pencemaran udara

1. PENCEMARAN UDARA
DR. HILDA ZULKIFLI, MSi., DEA
PENGAJAR FMIPA DAN PROGRAM
PASCASARJANA UNSRI

2. PENCEMARAN UDARA
•KEADAAN ATMOSFER
DIMASUKKANNYA BEBERAPA ATAU
SUATU BAHAN/ZAT DALAM KUALITAS
DALAM BATAS WAKTU TERTENTU
SECARA KARAKTERISTIK DAPAT
MENIMBULKAN KETIMPANGAN
SUSUNAN UDARA ATMOSFER
SECARA EKOLOGIS DAN
MENIMBULKAN GANGGUAN BAGI
MAHLUK HIDUP

3. KOMPONEN UDARA BERSIH
% volume
•NITROGEN 78,08 %
•OKSIGEN20,95 %
•ARGON 0,935 %
•KARBONDIOKSIDA 0,031 %
•NEON 0,001 %
•HELIUM 0,0005 %
•METANA 0,0002 %
•KRIPTON0,0001 %

4. KOMPONEN PENCEMAR UDARA
1. PENCEMAR UDARA PRIMER
Semua pencemar yang berada di udara dalam
bentuk yang hampir tidak berubah
termasuk: CO; NO
x; HC; So
x dan partikel
2. PENCEMAR UDARA SEKUNDER
Semua pencemar yang sudah berubah karena
hasil reaksi tertentu antara dua atau lebih
polutan
termasuk : ozon dan senyawa peroksida;

5. KELOMPOK POLUTAN PRIMER
SUMBER
PENCEMAR
CO NO
X SO
X HC PARTI-
KEL
TOTAL
TRANSPOR
-TASI
63,8 8,1 0,8 16,6 1,2 90,5
INDUSTRI 9,7 0,2 7,3 4,6 7,5 29,3
TPA 7,8 0,6 0,1 1,6 1,1 11,2
PEMBAKA
RAN
1,9 10,0 24,4 0,7 8,9 45,9
LAIN-LAIN 16,9 1,7 0,6 8,5 9,6 37,3

6. KARBON MONOKSIDA
SUMBER :
1. PEMBAKARAN TIDAK SEMPURNA THD KARBON
ATAU KOMPONEN BERKARBON.

2C + Oksigen  2CO
2 CO + Oksigen  2 CO
2
2.REAKSI ANTARA CO
2
DENGAN KOMPONEN
BERKARBON PADA SUHU TINGGI
CO
2
+ C  2 CO
CO
2
 CO + O

7. PENGARUH CO TERHADAP
KESEHATAN
1.TANAMAN : MENGURANGI KEMAMPUAN FIKSASI
OLEH BAKTERI
2.MANUSIA :MENGHAMBAT TRANSPORTASI
DARAH SEBAB AFINITAS COHb MENCAPAI
200 KALI LEBIH BESAR DIBANDINGKAN DENGAN
0
2Hb

8. PENGARUH CO TERHADAP
KESEHATAN
KONSENTRASI
COHb (%)
PENGARUH THD KESEHATAN
< 1,0 Tidak ada pengaruh
1,0 – 2,0 Penampilan agak tidak normal
2,0 – 5,0 Sistem syaraf, panca indera, dan
benda tampak kabur
> 5,0 Perubahan fungsi jantung, pulmonary
10,0 – 80,0 Kepala pusing, mual, berkunang-
kunang, pingsan, kesukaran bernafas
dan kematian

9. NITROGEN OKSIDA
REAKSI PEMBENTUKAN
N
2
+ O
2
 2 NO
2 NO + O
2  2 NO
2
Reaksi sangat dipengaruhi oleh suhu dan
ketersediaan oksigen di udara

10. DAMPAK NITROGEN OKSIDA
1.TANAMAN : Bintik-bintik pada permukaan daun,
nekrosis, proses fotosintesis terganggu
2.MANUSIA : toksisitas NO
2 mencapai 4 kali lebih
berbahaya dibanding NO.
Pada konsentrasi 100 ppm NO
2
berakibat lethal.
Toksisitas NO mengakibatkan terganggunya fungsi
paru-paru

11. HIDROKARBON DAN OKSIDAN KIMIA
SUMBER :
•ALAMI : metana dari proses biologis; aktifitas
geotermal; minyak bumi; dekomposisi bahan
organik dalam tanah
•ANTHROPOGENIK : transportasi; pembakaran gas;
pembakaran kayu; proses industri; pembuangan
sampah; kebakaran hutan dan lain-lain

12. DAMPAK HIDROKARBON
1.TANAMAN : permukaan daun menjadi pucat
2.MANUSIA : iritasi pada membran mukosa

13. DAMPAK HIDROKARBON
SENYAWA
HC
KONSEN-TRASI
(PPM)
PENGARUH THD
TUBUH
BENZENE 100 (0,5 – 1 jam)
3.000 (0,5-1 jam)
7.500 (0,5-1 jam)
20.000 (5 – 10 menit)
Iritasi thp mukosa
Lemas
Paralysis
Kematian
TOLUENE 200
600
Pusing, lemah,
pandangan kabur
setelah 6 jam
Gangguan syaraf
dan diikuti dgn
kematian

14. SULFUR OKSIDA
SUMBER : ALAMI (VOLKANO); PEMBAKARAN BAHAN
BAKAR; BATUBARA; PEMURNIAN MINYAK;
PELEBURAN BAJA; TRANSPORTASI;
PEMBAKARAN STASIONER; PROSES INDUSTRI;
LAIN-LAIN

15. DAMPAK SULFUR OKSIDA THD
ORGANISME
1.TANAMAN : TERGANTUNG KEPADA
KONSENTRASI SO
2
DAN WAKTU KONTAK, DAUN
MENJADI KUNING KARENA KEKURANGAN
KLOROFIL, TANAMAN MENJADI KERING DAN
MATI
2.MANUSIA :IRITASI MUKOSA

16. DAMPAK SULFUR OKSIDA THD
KESEHATAN
KONSENTRASI (PPM) PENGARUH THD TUBUH
3 – 5
8 – 12
20
50 – 100
400 – 500
Dapat dideteksi dari baunya
Iritasi tenggorokan
Iritasi mata
Paparan maksimum 30 menit
Berbahaya

17. PARTIKEL
SUMBER : TRANSPORTASI; PEMBAKARAN
STASIONER; PROSES INDUSTRI; PEMBUANGAN
LIMBAH DAN LAIN-LAIN
PEMBAKARAN BATUBARA :
C DALAM BENTUK ABU
DEBU SILICA (SiO
2
)
DEBU ALUMINA (Al
2O
3)
OKSIDA BESI (Fe
2
O
3
; Fe
3
O
4
)

18. DAMPAK PARTIKEL
1.TANAMAN : KERAK PADA PERMUKAAN DAUN
2.MANUSIA :GANGGUAN ALAT PERNAFASAN;
IRITASI MUKOSA
SILIKOSIS (silikat)
ASBESTOSIS (MgSulfat)
BISINOSIS (debu kapas, serat)
BERILIOSIS (logam berlium)

19. PENCEMAR UDARA BERDASARKAN
SUMBER
1.SUMBER BERGERAK : kendaraan bermotor
2.SUMBER TIDAK BERGERAK : industri; domestik;
komersial; kebakaran hutan dan lahan

20. PENCEMARAN UDARA
sumber tidak bergerak

21. PENANGGULANGAN
PENCEMARAN UDARA
1.Pendekatan Teknologis
- Teknologi Pencegahan :controll technology
- Teknologi Hemat : Low waste/Non-waste Technology
2. Pendekatan Planologis
- Lokalisasi daaerah sumber emisi
- Zonifikasi: daerah industri; non industri; pusat pemerintahan;
intercity transport
- Penataan sistem jalur transportasi
3.Pendekatan Administratif
- Pendekatan Edukatif
- Low enforcement

22. PENDEKATAN TEKNOLOGI
1.PENGENDALIAN SUMBER EMISI
- Melalui perubahan proses dalam sub sistem sumber emisi
(pollution controll by process exchange)
- Melalui cara pembuangan kontaminan (pollution controll by
removal methode)
2. Program umum
- Pengawasan sumber-sumber emisi
- Peningkatan sistem monitoring
- Program Law Enforcement

23. PENCEMARAN UDARA
sumber bergerak

24. KONDISI PENCEMAR UDARA DARI
SUMBER BERGERAK
EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR 
SUMBER PENCEMAR UTAMA DI KOTA BESAR.
BESARNYA BEBAN PENCEMAR SEBANDING
DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR.
RATA-RATA KENAIKAN PERTUMBUHAN
PENJUALAN DI INDONESIA : 6,89%/TAHUN (BBM)
DAN 5,87% (SOLAR).

25. BEBAN EMISI KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 1998 DAN
PREDIKSI SAMPAI TAHUN 2015
PARAMETER (TON /TAHUN)

TAHUN/
DATA
CO

THC NOX SOX PM10
1998 957.423 182.644 59.348 4.912 6.339
2015 3.524.935 630.763 170.014 11.885 17.301

26. PERBANDINGAN EMISI GAS BUANG
DARI BERBAGAI JENIS ENERGI
(Sumber : Ditjen Hubdat, 2002)
Emisi Gas Buang Bensin
(gr/km)
LPG
(gr/km)
CNG
(gr/km)
Karbon
monoksida
96 7,2 4,8
Hidrokarbon 12 6,6 1,6
Nitrogen Oksida 3,6 3,6 1,2
Timah Hitam 0 0 0

27. KONSENTRASI SO
2
RATA-RATA TAHUN
2003 - 2005

28. KONSENTRASI NO
X
RATA-RATA TAHUN
2003 - 2005

29. KONSENTRASI NO
2
RATA-RATA TAHUN
2003 - 2005

30. KONSENTRASI Pb RATA-RATA TAHUN
2003 - 2004

31. KONSENTRASI TSP RATA-RATA TAHUN
2003 - 2004

32. Peningkatan Konsentrasi Pb
2,24
4,16
4
4,47
0,0794
2,26
0
1
2
3
4
5
1998 1999 2000
pagi
sore
malam
Lokasi Pemantauan Karebosi Makassar
Baku mutu 2 g/M
3

33. Konsentrasi Timbal (Pb) di Beberapa
Kota
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber: Annual Report Air Quality Monitoring and Studies, EMC (Pusarpedal)
Air Quality on Indonesia
Baku mutu 2 g/M
3

34. KUALITAS UDARA DI INDONESIA
Konsentrasi TSP di Beberapa Kota di Indonesia
Sumber: Annual Report Air Quality Monitoring and Studies, EMC (Pusarpedal)
Air Quality on Indonesia
230
97
166
-
342
695
130
117
20
511
139
119
539
184
146
410
198
118
0
100
200
300
400
500
600
700
800
B
M
A
c
e
h
J
a
m
b
i
J
a
m
b
i
M
e
d
a
n
M
e
d
a
n
D
e
l i
P
a
d
a
n
g
P
a
d
a
n
g
P
o
n
t i a
n
a
k
J
a
k a
r t a
T
a
n
g
e
r a
n
g
B
e
k
a
s
i
B
a
n
d
u
n
g
B
a
n
d
u
n
g
S
e
m
a
r a
n
g
S
e
m
a
r a
n
g
S
u
r a
b
a
y a
J
a
y a
p
u
r a
Baku Mutu
230
ug/Nm
3

35. Konsentrasi Timah Hitam dalam Darah
(Sampel Penduduk di Jakarta)
Tahun 1991
Dampak Timah Hitam
•Kehilangan IQ /
Pendengaran/ Pertumbuhan
Anak-anak dan Hipertensi
pada orang dewasa
•Penurunan Kecepatan
konduksi syaraf pada Anak-
anak
•Pengurangan Sintesa
Haemoglobin pada Anak-
anak
7
9,3
29
6,5
0
5
10
15
20
25
30
35
Pengemudi PedagangTuna WismaPenduduk
Desa
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
T
i
m
a
h
H
i
t
a
m

D
a
l
a
m
D
a
r
a
h

M
i
c
r
o
g
m
/
d
e
c
i
l
i
t
e
r
20 mg/dl adalah konsentrasi
timah hitam maksimum yang
sehat (standar WHO)
Sumber: Achmad U.F 1991. Analisa Resiko
Pengaruh yang merugikan dari Pollutan Udara (CO
dan Pb) pada Pertumbuhan Masyarakat Jakarta
(Universitas Indonesia)

36. PENCEMARAN UDARA pada SPBU
Emisi dari bahan bakar juga yang berasal dari penguapan
bahan bakar, misalnya yang terjadi pada saat truk
membongkar BBM ke tangki penyimpanan SPBU, kemudian
saat pengisian dari SPBU ke mobil serta adanya kebocoran
kebocoran dari sistem saluran bahan bakar di mobil dll.
BTX berbahaya bagi kesehatan karena cancernogenic ,
Untuk itu guna meminimumkan paparan ini pemilik kendaraan
agar memeriksa juga saluran saluran bahan bakar agar tidak
bocor, kemudian pada waktu mengisi BBM di SPBU
usahakan jangan terkena paparan langsung uap yang keluar
dari mulut pengisian , dengan jalan kita usahakan posisi kita
diatas angin ( kalau kita keluar mobil untuk menyaksikan
meteran atau pengisian BBM ).

37. HIGH OCTANE MIGAS COMPONENT
•High Octane Migas (Motor gasoline) Component mengandung benzen,
toluene,Xylene (BTX) hasil proses lanjutan kilang (cracking lanjutan)
yang beroktan tinggi, dan bisa menaikkan angka oktan bensin sesuai
yang diperlukan oleh kendaraan modern ini.
•Tetapi apa dampak BTX jika tidak terbakar sempurna (100%)?
Tentunya BTX sisa yang tak terbakar, sama dengan CO adalah
hidrokarbon yang tak terbakar sempurna, sebelum menjadi CO2.
Sedangkan pembakaran tidak ada yang sempurna, artinya pasti ada
BTXtersebut yang lepas ke udara, yang bersama2 komponen lain
masuk ke hidung kita, ke paru2 kita, bersama darah menelusuri
sekujur tubuh kita carcinogen (penyebab kanker), dan penyebab2
penyakit bahaya lain.
•Apabila tidak kita bakar kembali sisa BTX tersebut, udara menjadi
berbahaya, sama dengan bahayanya timbal, hanya berbeda sasaran.
•Kendaraan harus menggunakan katalitik konverter (three way catalytic
converter) agar NO, CO, dan HC (BTX) diminimalkan dampaknya.

38. •Sebelum ada pusat2 perbelanjaan itu
kecepatan kendaraan 40 km/jam, sekarang
menjadi 5 km/jam (ini normal di Jakarta).
Artinya polusi yang dihasilkan pada jarak
tertentu naik menjadi 8 kali lipat, itu pada
volume udara yang sama. Bayangkan
kekentalan polutan menjadi 8 X! Apabila kita
menurunkan emisi kendaraan menjadi
50%nya dengan house keeping yang bagus,
atau mobil baru, tetap daerah tersebut 4 kali
lebih besar polutannya.
DAMPAK MENJAMURNYA MALL

39. UPAYA PENGENDALIAN
PEMERINTAH :
1.KEBIJAKAN PENGGUNAAN ENERGI BAHAN
BAKAR YANG BERSIH LINGKUNGAN
2.PENGEMBANGAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF
3.PENAATAN AMBANG BATAS EMISI KENDARAAN
4.PENAATAN SISTEM TRANSPORTASI
5.PENINGKATAN PERANSERTA MASYARAKAT

40. PENCEMARAN UDARA LINTAS BATAS
•PERLU PENINGKATAN KERJASAMA REGIONAL DGN
MARAKNYA KEBAKARAN HUTAN DANKAWASAN
LAHAN PERTANIAN & PERKEBUNAN DI PROP.RIAU;
SUMUT; KALBAR DAN KALTENG.
•PENCEMARAN ASAP SAMPAI SERAWAK,
SEMENANJUNG MALAYSIA, BAHKAN BAGIAN
SELATAN THAILAND
•PENANG, AGUSTUS 2005: ASEAN SENIOR OFFICIAL
ON THE ENVIRONMENT :ASOEN ; KERJASAMA
REGIONAL

41. PENCEMARAN UDARA LINTAS BATAS
•PENCEMARAN ASAP LINTAS BATAS TERTUANG
DALAM AATHP (ASEAN AGREEMENT ON
TRANSBOUNDARY HAZE POLLUTION - AATHP)
BERLAKU EFEKTIF 25 NOVEMBER 2003.
•RATIFIKASI OLEH 7 NEGARA: BRUNEI
DARUSSALAM; LAOS, MALAYSIA; MYANMAR;
SINGAPORE; THAILAND; DAN VIETNAM.
•KEGIATAN : PENCEGAHAN; PEMANTAUAN;
PENGKAJIAN SERTA TANGGAP DARURAT
BERSAMA

42. INDONESIA BELUM MERATIFIKASI???
1.PENGESAHAN PERLU TAHAPAN PROSES YG
SANGAT PANJANG, usulan dari instansi teknis
terkait pembahasan panitia antar departemen 
konsultasi rancangan undang undang 
amanat presiden  Pengesahan dari DPR.
2.MASALAH KEBAKARAN HUTAN TIDAK DAPAT
DIPISAHKAN DARI PERMASALAHAN KERUSAKAN
HUTAN AKIBAT PEMBALAKAN LIAR DAN
KONVERSI LAHAN MENJADI PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT SERTA HTI ATAU HPH
3.Harapan dalam mengatasi masalah kabut asap di
kawasan ASEAN

43. LANGKAH NYATA ASEAN
1.PANDUAN TTG KEBIJAKAN PEMBUKAAN LAHAN
TANPA BAKAR (zero burning policies)
2.PRAKTEK PEMBAKARAN SECARA TERKENDALI
(control burning practices)
3.PEMBENTUKAN SATUAN SUB-REGIONAL UNTUK
SUMATRA DAN BORNEO (sub regional fire-fighting
arrangement) DGN ANGGOTA : INDONESIA;
MALAYSIA; SINGAPORE DAN BRUNEI
DARUSSALAM  TELAH MENGHASILKAN SOP