TEKS
BERITA
Gr.RYZKA TRYDESTI A., S.Pd., M.Hum.BAHASA INDONESIA XI
Materi teks berita untuk kelas XI mencakup pemahaman
tentang definisi, ciri-ciri, unsur, struktur, kaidah
kebahasaan, jenis-jenis, dan cara menyajikan teks berita.
Siswa juga akan belajar bagaimana menemukan informasi
aktual dan akurat dalam berita, serta bagaimana
menyimpulkan isi berita TUJUAN PEMBELAJARAN
PetaPeta
KonsepKonsep
Teks Berita:
Memahami dan
Menganalisis Informasi
Pengertian Teks Berita
• Teks berita adalah laporan tertulis atau lisan mengenai peristiwa, kejadian, atau
fenomena yang aktual dan faktual
• Teks berita adalah teks yang menyampaikan kabar atau informasi mengenai peristiwa
faktual dan aktual kepada masyarakat. Faktual artinya sesuai fakta dan tidak mengada-
ngada, sedangkan aktual artinya hangat atau baru saja terjadi.
• Memuat informasi tentang apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana
(5W+1H)
• Bersifat objektif dan tidak memihak
1. Kepala Berita
Kepala berita adalah bagian awal yang memuat banyak informasi penting,
yaitu apa, dimana, kapan, dan siapa. Kepala berita disebut juga sebagai
lite, teras berita, atau orientasi. Jadi, nggak usah bingung ya!
2. Tubuh Berita
Tubuh berita berisi penjelasan mengenai informasi yang disampaikan
pada bagian kepala berita. Pada bagian tubuh berita, terdapat jawaban
atas pertanyaan mengapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Struktur ini
memuat latar belakang, penyebab, hingga upaya yang dilakukan pihak
terkait untuk menyelesaikan peristiwa itu.
3. Ekor Berita
Bagian ini mencantumkan informasi yang bersifat tambahan. Jika ekor
berita dihilangkan, maka tidak terpengaruh terhadap pokok berita.
Mengapa demikian? Sebab keenam unsur berita sudah dijelaskan dengan
lengkapdibagiankepaladantubuhberita
Struktur
Teks Berita
Unsur teks berita ada 6 macam atau yang kita kenal sebagai 5W +1H, yaitu Apa, Di mana, Kapan, Siapa,
Mengapa, dan Bagaimana. Biar lebih gampang, kamu bisa menyingkatnya menjadi ADIKSIMBA.
1. Apa (What)
Kata apa digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi.
2. Di mana (Where)
Kata di mana digunakan untuk memberi tahu lokasi peristiwa tersebut terjadi.
3. Kapan (When)
Kata kapan digunakan untuk menjelaskan waktu terjadinya peristiwa.
4. Siapa (Who)
Kata siapa digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang terlibat pada peristiwa tersebut. Bisa
pelaku, korban, atau saksi mata.
5. Mengapa (Why)
Kata mengapa adalah jawaban dari penyebab, alasan, atau latar belakang peristiwa.
6. Bagaimana (How)
Kata bagaimana digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya peristiwa dan kondisi terkini sesuai
urutan waktu.
UNSUR-UNSUR BERITA
Fungsi Teks Berita
1. Memberikan Informasi
Fungsi utama teks berita adalah memberikan informasi kepada pembaca atau pendengar tentang peristiwa yang
benar-benar terjadi. Informasi ini bersifat faktual dan aktual, sehingga orang lain mengetahui perkembangan terbaru
di sekitarnya.
2. Menambah Wawasan dan Pengetahuan
Dengan membaca berita, seseorang akan memperoleh wawasan baru tentang berbagai bidang, seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan lain-lain.
3. Edukasi atau Pendidikan
Berita juga berfungsi sebagai media pendidikan, karena dapat memberi pelajaran atau nilai tertentu. Contohnya,
berita tentang bencana alam dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan.
4. Pengawasan Sosial (Kontrol Sosial)
Berita berfungsi sebagai alat kontrol sosial, karena dapat mengkritisi kebijakan pemerintah atau perilaku masyarakat
yang menyimpang, sehingga mendorong terciptanya tatanan sosial yang lebih baik.
5. Hiburan (Entertainment)
Beberapa teks berita bersifat ringan dan menghibur, misalnya berita tentang selebriti, olahraga, atau gaya hidup,
sehingga dapat memberi hiburan bagi pembaca di sela aktivitas mereka.
Karakteristik Bahasa
Teks Berita
• Menggunakan kalimat efektif
• Menggunakan bahasa baku
• Menggunakan kata kerja aktif
• Menghindari opini pribadi
• Mengutamakan fakta
01
03
02
Teknik Penulisan Berita
PIRAMIDA TERBALIK
MENGGUNAKAN KUTIPAN
LANGSUNG/TIDAK LANGSUNG
04
KRONOLOGIS
MEMPERHATIKAN
KELENGKAPAN INFORMASI
CONTOHContoh 1: Model Piramida Terbalik
(Informasi terpenting diletakkan di awal, lalu semakin detail ke bawah)
Judul:
Banjir Rendam 5 Kecamatan di Makassar, 2.000 Warga Mengungsi
Isi Berita:
Banjir besar melanda Kota Makassar sejak Senin (18/8), merendam lima kecamatan dan
memaksa lebih dari 2.000 warga mengungsi. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mencatat, banjir terjadi akibat hujan
deras yang mengguyur selama tiga hari berturut-turut. Tinggi air mencapai 1,5 meter di beberapa
titik.
Petugas gabungan TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan untuk mengevakuasi warga dan
menyalurkan bantuan makanan serta obat-obatan.
CONTOHContoh 2: Model Kronologis
(Penyajian berdasarkan urutan waktu kejadian)
Judul:
Festival Budaya Sulsel Berlangsung Meriah di Benteng Rotterdam
Isi Berita:
Festival Budaya Sulawesi Selatan resmi dibuka pada Jumat (15/8) pagi di Benteng Rotterdam,
Makassar. Acara diawali dengan parade tarian tradisional dari berbagai daerah.
Siang harinya, pengunjung disuguhi pameran kuliner khas Sulawesi Selatan, mulai dari coto
Makassar hingga burasa.
Malam hari, festival ditutup dengan pertunjukan musik kolaborasi antara seniman lokal dan
nasional. Panitia menyebut jumlah pengunjung mencapai lebih dari 10 ribu orang.
CONTOHContoh 3: Menggunakan Kutipan Langsung/Tidak Langsung
Judul:
Disdik Makassar Targetkan Semua Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka Tahun 2026
Isi Berita:
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar menargetkan seluruh sekolah di wilayahnya sudah
menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun 2026.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan pelatihan guru agar siap menghadapi kurikulum baru ini,”
ujar Kepala Disdik Makassar, Andi Rahman, Senin (18/8).
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan menyiapkan modul belajar yang sesuai dengan
karakter siswa. Menurutnya, Kurikulum Merdeka memberi ruang kreativitas yang lebih luas bagi
peserta didik.
CONTOHContoh 4: Memperhatikan Kelengkapan Informasi (5W+1H)
Judul:
Gempa 6,2 SR Guncang Luwu Utara, Warga Panik Keluar Rumah
Isi Berita:
Gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi
Selatan, pada Selasa (19/8) pukul 03.15 WITA.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di laut
pada kedalaman 10 km, sekitar 45 km barat daya Luwu Utara.
Akibat guncangan itu, banyak warga panik dan berhamburan keluar rumah. Hingga berita ini
diturunkan, belum ada laporan kerusakan parah maupun korban jiwa.
Tim BPBD telah dikerahkan untuk memantau kondisi di lapangan.
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BERITA BAHASA
BAKU
Teks berita harus ditulis dengan bahasa baku, yaitu bahasa yang bersumber pada Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).KATA
KERJA
MENTAL
KONJUNGSI
TEMPORAL
Teks berita termasuk ke dalam karya jurnalistik. Oleh sebab itu, ada panduan yang harus kamu ikuti
untuk membuat teks berita, salah satunya mengenai kaidah kebahasaan.
KONJUNGSI
PENERANG
Kata kerja atau verba mental adalah kata yang menerangkan tanggapan, perasaan, pemikiran, serta perbuatan yang tidak bisa
diamati secara fisik. Contoh: Warga mengkhawatirkan kondisi rumah mereka sehingga tidak ingin berpindah ke pengungsian.
KALIMAT
LANGSUNG
Kata kerja atau verba mental adalah kata yang menerangkan tanggapan, perasaan, pemikiran, serta perbuatan yang tidak bisa diamati secara fisik.
Contoh: Warga mengkhawatirkan kondisi rumah mereka sehingga tidak ingin berpindah ke pengungsian.
Konjungsi penerang adalah kata yang menerangkan pernyataan sebelumnya. Biasanya, konjungsi ini digunakan dari kalimat langsung ke
kalimat tidak langsung. Contoh: Kepala BNPB mengatakan bahwa pengungsi sudah dapat kembali ke rumah karena banjir telah surut.
Ketika wartawan meliput berita, keterangan dari narasumber diperoleh secara langsung. Jadi, dalam penyajian beritanya, wartawan
akan menyusun teksnya dalam berbagai ragam kalimat, salah satunya kalimat langsung.
Kalimat langsung adalah kalimat yang mengutip pernyataan seseorang sama persis tanpa menambah atau mengurangi ujaran yang
disampaikan. Contoh: “Karena beberapa hari ini cuaca agak ekstrem, masyarakat diminta siap sedia,” kata wakil Gubernur DKI
Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Jenis-Jenis Teks Berita
1. Berita Langsung (Straight News)
Straight news atau berita langsung adalah jenis berita yang
biasanya ditulis secara to the point, lugas, dan ringkas. Berita
langsung berisi informasi terkini atau faktual (terbaru), terhangat,
dan menarik. Jenis berita langsung biasanya dapat kamu temui di
halaman depan koran atau surat kabar.
Straight news dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu:
Hard news: berita yang penting, paling terkini, terbaru, dan
harus segera disampaikan kepada masyarakat.
Soft news: berita ringan yang biasanya memberikan informasi
tentang kisah kemanusiaan.
Jenis-Jenis Teks Berita
2. Berita Opini (Opinion News)
Opinion news atau berita pendapat/opini adalah
berita yang berisi laporan pandangan seseorang
mengenai suatu hal, ide kreatif, pemikiran
ataupun komentar terhadap sesuatu yang
penting. Berita opini biasanya bersumber dari
para ahli, cendekiawan, profesor, atau pejabat
mengenai suatu masalah atau peristiwa.
Jenis-Jenis Teks Berita
3. Berita Interpretatif (Interpretative News)
Berita interpretatif adalah berita yang
dikembangkan melalui pendapat atau penilaian
wartawan berdasarkan fakta yang ada.
Penambahan ini biasa berupa informasi latar
belakang, wawancara dari berbagai sumber,
serta menambah data-data terkait. Hal ini
bertujuan agar berita menjadi lebih utuh, detail,
dan lengkap.
Jenis-Jenis Teks Berita
4. Berita Mendalam (Depth News)
Depth news atau berita mendalam adalah berita
yang dikembangkan berdasarkan pendalaman
dari suatu peristiwa. Unsur berita yang ditekankan
pada jenis ini adalah “Mengapa atau Why”,
“Bagaimana atau How”, dan “So What”.
Jenis-Jenis Teks Berita
5. Berita Investigasi (Investigation News)
Berita investigasi atau investigation news adalah
berita yang dikembangkan berdasarkan
penyelidikan atau penelitian dari berbagai sumber
yang ada. Dalam proses menyusun berita ini,
penulis atau wartawan menjadi watchdog dan
melakukan “penyelidikan” untuk mencari
kebenaran atau fakta yang tersembunyi.
Cara membuat teks berita
Bagaimana cara membuat teks berita secara baik dan benar? Berikut tahapannya.
1. Menentukan Peristiwa atau Topik
yang Akan Dibuat Berita
Langkah pertama dalam membuat teks berita adalah
menentukan peristiwa atau topik yang layak diberitakan. Pilih
peristiwa yang bersifat faktual, aktual, dan menarik minat
pembaca. Misalnya, peristiwa kecelakaan, kegiatan sekolah,
lomba, atau peristiwa alam. Pastikan topik tersebut memiliki
nilai berita (news value), seperti keunikan, dampak besar,
atau kedekatan dengan pembaca.
2. Mengumpulkan Informasi dan Data
Secara Lengkap
Setelah menentukan topik, lakukan pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, atau studi pustaka. Catat
semua fakta penting, seperti waktu, tempat, tokoh yang
terlibat, kronologi peristiwa, dan akibatnya. Informasi yang
dikumpulkan harus benar-benar akurat agar berita tidak
menyesatkan pembaca
3. Menyusun Kerangka Berita
Berdasarkan Unsur 5W + 1H
Langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka berita
dengan memasukkan unsur 5W + 1H, yaitu What (apa yang
terjadi), Who (siapa yang terlibat), When (kapan terjadi),
Where (di mana terjadi), Why (mengapa terjadi), dan How
(bagaimana kejadiannya). Penyusunan kerangka ini akan
memudahkan dalam menulis berita secara sistematis dan
lengkap.
4. Menulis Judul yang Menarik dan
Informatif
Judul berita harus dibuat singkat, padat, dan mampu
menarik perhatian pembaca, serta mencerminkan isi berita.
Usahakan judul memuat unsur utama dari peristiwa tersebut,
misalnya nama peristiwa atau dampaknya, tanpa
menambahkan opini pribadi.
5. Menulis Lead atau Teras Berita
Lead adalah paragraf pembuka berita yang memuat unsur
paling penting (biasanya 5W + 1H secara ringkas). Lead yang
baik akan membuat pembaca langsung memahami inti
berita tanpa harus membaca keseluruhan teks.
6. Mengembangkan Isi Berita Secara
Runtut dan Lengkap
Setelah lead, kembangkan isi berita dengan menjelaskan
detail peristiwa secara lengkap dan runtut. Gunakan bahasa
yang lugas, jelas, dan objektif. Hindari penggunaan kata-
kata yang ambigu atau opini penulis, karena berita harus
bersifat faktual.
7. Melakukan Penyuntingan (Editing
Langkah terakhir adalah menyunting teks berita sebelum
dipublikasikan. Periksa kembali ejaan, struktur kalimat,
kelengkapan unsur 5W + 1H, dan kebenaran fakta.
Penyuntingan memastikan berita mudah dipahami pembaca
dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.