• Polusi
- Polusi udara, Salah satu sumber utama polusi udara di kampus adalah dari kendaraan
bermotor, termasuk mobil, sepeda motor, dan bus. Banyaknya mahasiswa, dosen, dan staf
yang menggunakan kendaraan pribadi menyebabkan tingginya emisi gas buang seperti
karbon dioksida (CO₂), karbon monoksida (CO), dan nitrogen oksida (NOx).
- Polusi udara, Suara bising dari kendaraan bermotor, seperti mesin kendaraan, klakson,
dan suara kendaraan yang melintas di jalan kampus, merupakan sumber utama polusi
suara di Universitas Udayana.
- Polusi Cahaya, Polusi cahaya bisa terjadi di area kampus yang menggunakan lampu jalan
atau lampu keamanan dengan intensitas tinggi. Jika pencahayaan tidak dirancang dengan
baik, hal ini dapat mengganggu ekosistem lokal, seperti kehidupan hewan malam dan
tumbuhan. Polusi cahaya juga bisa mengganggu kenyamanan penghuni sekitar kampus.
• Massa bangunan
- Bangunan bertingkat,Beberapa gedung utama, seperti gedung fakultas dan pusat
administrasi, memiliki massa bangunan bertingkat dengan desain yang kompak. Gedung-
gedung ini biasanya memiliki 3 hingga 5 lantai, memaksimalkan penggunaan lahan di
tengah kampus yang luas.
- Bangunan dengan ruang terbuka, Beberapa bangunan di Universitas Udayana dirancang
dengan massa bangunan yang berfokus pada ruang terbuka, seperti aula atau plaza yang
luas di bagian tengah bangunan. Contohnya, bangunan dengan desain seperti paviliun
yang memiliki koridor terbuka di sekitarnya, memanfaatkan aliran angin alami.
- Ruang hijau, Banyak massa bangunan di Universitas Udayana dirancang dengan
mempertimbangkan ruang hijau di sekitarnya. Bangunan sering kali dikelilingi oleh taman
atau pohon, yang tidak hanya berfungsi sebagai penghijauan tetapi juga menciptakan
batas alami antara massa bangunan dan lingkungan sekitarnya.
➢ Bangunan yang beriklim Non tropis
Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab, Meskipun terletak di daerah yang panas, Burj Khalifa dirancang untuk
mengatasi iklim kering dan panas. Struktur ini memiliki teknologi pendinginan yang canggih untuk
menciptakan kenyamanan di dalam bangunan.
• Bentuk bangunan Burj Khalifa
- Atap Burj Khalifa memiliki bentuk yang menyempit
atau tapering ke arah puncak. Desain ini
memberikan tampilan yang ramping dan elegan,
serta mengurangi tekanan angin pada bagian atas
bangunan.
- Bentuk atap terinspirasi oleh bunga dari tanaman
lokal, yang menjadi simbol daerah. Tiga sisi bangunan yang menyempit berfungsi untuk
memberikan stabilitas struktural dan mengoptimalkan visibilitas dari sudut pandang yang
berbeda.