Bantuan Hidup Dasar Oleh : Dr. Firawaty Patangari Dr. Edward Ch Khosuma
Pengertian BHD( Bantuan dasar hidup ) adalah penanganan awal pada pasien yang mengalami henti jantung, henti nafas, atau obstruksi jalan nafas.
Tujuan Tujuan utama dari BHD adalah suatu tindakan oksigenasi darurat untuk mempertahankan ventilasi paru dan mendistribusikan darah-oksigenasi ke jaringan tubuh. Selain itu, ini merupakan usaha pemberian bantuan sirkulasi sistemik, beserta ventilasi dan oksigenasi tubuh secara efektif dan optimal sampai didapatkan kembali sirkulasi sistemik spontan atau telah tiba bantuan dengan peralatan yang lebih lengkap untuk melaksanakan tindakan hidup jantung lanjutan.
Prinsip BHD C; Circulation, memberikan aliran darah buatan. A: Airway, menjaga jalan nafas. B: Breathing, memberikan nafas bantuan.
BHD Dewasa Untuk Tenaga Kesehatan Tidak berespon,tidak bernapas atau tidak bernapas normal (hanya terengah-engah) Aktivasi Sistem Respon Darurat Ambil AED/Defibrilator atau kirim penolong kedua (bila memungkinkan) untuk melakukannya Mulai siklus dari 30 Kompresi dan 2 Napas Bantuan AED/Defibrilator tiba Cek Irama Irama Shockable ? Beri 1 Shock Lanjutkan RJP segera mungkin selama 2 menit Lanjutkan RJP segera mungkin Selama 2 menit Cek irama setiap 2 menit, lanjutkan sampai Bantuan Ahli datang, atau korban mulai bergerak RJP Berkualitas Laju sekurang-kurangnya 100x/menit Kedalaman kompresi 2 inci (5 cm) Pengembangan “ recoil ” dada kembali sempurna Interupsi minimal selama kompresi Hindari ventilasi berlebihan Beri nafas bantuan tiap 5-6 detik Periksa nadi tiap 2 menit Ada Nadi Tidak ada Nadi Bisa Shock Tidak Bisa Shock 1 2 3 4 5 3A 6 7 8 Catatan : Kotak yang bergaris putus-putus dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tidak untuk penolong awam Cek Nadi: ADA nadi dalam 10 detik?
BHD Anak Untuk Tenaga Kesehatan 1 Tidak berespon, tidak bernapas , hanya napas terengah-engah Kirim seseorang untuk aktivasi sistem respon darurat, ambil AED/Defibrilator 2 Penolong hanya sendiri : untuk PINGSAN TIBA-TIBA, aktivasi sistem respon darurat, ambil AED/Defibrilator 3 3A Cek Nadi: ADA nadi dalam 10 detik? Beri 1 nafas bantuan tiap 3 detik Beri kompresi jika nadi tetap < 60x/min dengan perfusi jelek disamping oksigen adekuat dan ventilasi Cek kembali nadi setiap 2 menit 1 Penolong : Mulai siklus dari 30 Kompresi dan 2 Napas Bantuan 2 Penolong : Mulai siklus dari 15 Kompresi dan 2 Napas Bantuan 4 5 6 7 8 Setelah sekitar 2 menit, aktivasi sistem respon darurat dan ambil AED/Defibrilator (jika belum dilakukan) Gunakan AED/Defibrilator segera mungkin Cek Irama Irama Shockable ? Beri 1 Shock Lanjutkan RJP segera mungkin selama 2 menit Lanjutkan RJP segera mungkin Selama 2 menit Cek irama setiap 2 menit, lanjutkan sampai Bantuan Ahli datang, atau korban mulai bergerak Catatan : Kotak yang bergaris putus –putus dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tidak untuk penolong awam RJP Berkualitas Laju sekurang-kurangnya 100x/menit Kedalaman kompresi setidaknya 1/3 diameter antero-posterior dada atau 1,5 inci (4 cm) pada bayi dan 2 inchi (5 cm) pada anak Pengembangan “ recoil ” dada kembali sempurna Interupsi minimal selama kompresi Hindari ventilasi berlebihan Ada Nadi Tidak ada Nadi Bisa Shock Tidak Bisa Shock
BHD Bayi Baru Lahir Jangka Kehamilan? Bernapas atau menangis? Tonus baik? Hangatkan, bersihkan jalan napas jika perlu, keringkan, stimulasi Denyut Jantung < 100, napas terengah atau apnu? VTP, Monitoring SpO 2 Denyut Jantung < 100 Ambil langkah perbaikan ventilasi Denyut Jantung < 60 Pertimbangkan intubasi, kompresi dada koordinasi dengan VTP Denyut Jantung < 60 IV Epinefrin Ambil langkah perbaikan ventilasi Intubasi jika tidak ada pengembangan dada! Pertimbangkan: Hipovolemia Pneumothorax Penanganan Rutin Beri Kehangatan Bersihkan jalan napas jika perlu Keringkan Evaluasi selanjutnya Sesak napas atau sianosis persisten? Bebaskan jalan napas, monitoring SpO 2 , pertimbangkan CPAP Perawatan Pasca Resusitasi Target Preductal SpO 2 setelah kelahiran 1 min 60%-65% 2 min 65%-70% 3 min 70%-75% 4 min 75%-80% 5 min 80%-85% 10 min 85%-95% Ya, tinggal dengan ibu Tidak Ya 30 detik 60 detik Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Lahir
Resusitasi jantung paru Penolong mengambil posisi tegak lurus di atas dada pasien dengan siku lengan lurus Lokasi: setengah bagian bawah tulang dada Cara: posisikan tumit tangan satunya di atas tulang dada. Ini adalah titik tumpu kompresi. Tumit tangan satunya diletakan di atas tangan uang sudah berada tepat di titik kompresi
Prinsip resusitasi jantung paru Tekan sedalam 4-5cm secara cepat, kuat. Lepas maksimum, tetapi tangan tetap menempel dada Gangguan minimal 30x kompresi dada diikuti pemberian 2 nafas biatan, kemudian kompresi dada lagi 30xdan seterusnya( 30;2)
A irway Pada pasien yang tidak sadar, otot-otot rahang lemah sehingga lidah dapat jatuh ke belakang dan menyumbat jalan nafas 1. angkat kepala- angkat dagu ( head tilt-chin lift 2. dorong rahang bawah( jaw thrust) 3. posisi mantap
Langkah-langkah BHD
1 . Mengenali kejadian henti jantung
2. Aktifkan sistem emergency
3. Cek pernafasan korban
4. Mulai siklus kompresi dada dan bantuan pernafasan
5. Buka jalan nafas dan berikan bantuan pernafasan